"Menyuruhku untuk meminum racun? Sayangnya aku tidak akan mati secepat itu." Lie Mei tersenyum dingin melihat obat herbal yang sudah tercampur dengan racun yang sangat pekat.
'Bodoh sekali orang yang memberi racun ini, sekarang Lie Mei sudah tidak lemah lagi biar kutunjukan kepadanya bahwa aku adalah orang yang tidak pantas untuk diganggu oleh nya' Lie Mei menyeringai misterius.
Dengan adanya racun itu sudah membuktikan bahwa ada seseorang yang berniat untuk membunuh Lie Mei.
Melalui pengamatan nya, Lie Mei menebak bahwa racun ini sebelum nya sudah diberikan secara rutin dan terus menerus kepada si pemilik tubuh. Karena itulah tubuh Lie Mei sekarang menjadi lemah dan juga berat.
Si pemberi racun mulai menambah dosis racun berkali-kali lipat, karena dia ingin membunuh Lie Mei setelah tahu Lie Mei ternyata tidak mati setelah tenggelam di danau.
Jadi Lie Mei menganggap jika si pemberi racun ada pelaku yang sama dengan orang yang mendorong nya ke danau agar mati tenggelam.
"Kira-kira siapa si pemberi racun ini?" Lie Mei bertanya-tanya.
Lie Mei tidak memikirkan nya lebih lanjut lagi, ia pun memutuskan untuk tidur karena hari juga sudah malam.
Keesokan harinya...
Pagi-pagi buta Lie Mei sudah terbangun ia berjalan keluar dari kamar nya dengan mengendap-endap. Untungnya tidak ada penjaga di Kediaman Utara yang berpatroli, jadi Lie Mei dapat dengan mudah berkeliling kediaman.
Udara pagi sangat sejuk matahari juga mulai terbit. Lie Mei berjalan di halaman depan kamar nya, ia melihat ayunan yang ada di pohon depan.
Tanpa berpikir lama ia langsung berlari dan naik ke ayunan tersebut, berayun-ayun dengan senang sambil menunggu pelaku yang dicari nya keluar.
Beberapa menit kemudian terlihat beberapa pelayan wanita mondar-mandir melakukan tugas mereka masing-masing. Dari salah satu pelayan Xiao Ling juga terlihat disana.
Xiao Ling tampaknya menyadari nona nya sedang bermain dengan ayunan yang ada di pohon, kemudian ia berjalan menuju ke arah Lie Mei.
"Nona, anda terlihat ceria. Apa ada yang terjadi?" Xiao Ling bertanya kepada nona
nya.
"Ya, aku senang karena sebentar lagi aku akan mendapatkan mangsa yang selama ini sudah menyakiti anak kucing yang tidak berdaya."
Xiao Ling memiringkan kepalanya tidak mengerti dengan perkataan Nona nya. "Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya senang jika anda juga senang."
"Nama mu Xiao Ling bukan? Apa kamu yang selalu melayani ku dari kecil?" Tanya Lie Mei berhenti berayun dan melompat turun dari ayunan.
"Kenapa Nona bertanya seperti tidak mengenal ku saja? Tentu saja Xiao Ling sudah melayani anda dari kecil karena saya adalah pelayan pribadi nona satu-satunya." Jawab Xiao Ling.
"Ya aku tahu. Antarkan aku ke Ruang Mandi aku ingin membersihkan diri." Pinta Lie Mei.
"Baik Nona, mari ikut saya." Ucap Xiao Ling berjalan menuju Ruang Mandi.
★Di Ruang Mandi★
Lie Mei berendam di air hangat yang ada di bak mandi kecil. Sementara Xiao Ling menunggu di depan Ruang mandi menunggu nona nya jika butuh sesuatu darinya.
Xiao Ling juga merasa kalau Nona nya seperti orang lain, bahkan sekarang Nona nya tidak memerlukan bantuan darinya dan bersikeras untuk mandi sendiri.
"Nona Lie Mei sekarang sudah dewasa." Gumam Xiao Ling merasa sangat senang.
Beberapa menit kemudian Lie Mei sudah selesai membersihkan diri dan memakai pakaian nya dibantu oleh Xiao Ling, karena Lie Mei tidak bisa memakai hanfu di zaman kuno ini.
Setelah itu Lie Mei dan Xiao Ling keluar dari Ruang Mandi, tidak disangka ternyata Lie Mei berpapasan dengan seorang gadis cantik.
Gadis itu memiliki rambut hitam terikat rapi dengan iris mata berwarna kuning keemasan. Ia memakai pakaian serba merah yang terlihat sangat indah dikenakan oleh nya.
Sang gadis menghampiri Lie Mei bersama dengan kedua pelayan yang ada di belakang nya. "Lie Mei senang melihatmu sehat seperti ini, kamu tahu aku sangat khawatir setelah mendengar kabar bahwa kamu tenggelam di danau." Gadis itu tersenyum ramah kepada Lie Mei.
"Salam Nona besar." Xiao Ling menunduk memberi hormat kepada gadis dihadapannya.
Mendengar kata Nona besar yang diucapkan Xiao Ling Lie Mei akhirnya tahu bahwa gadis cantik itu adalah kakak perempuan nya Lie Song. Merupakan Putri Pertama Kaisar Lie Xian dari Kekaisaran Yan.
"Kakak kamu baik sekali menghawatirkan aku. Kamu tenanglah sekarang aku sudah sehat bugar bahkan kondisiku lebih baik dari sebelumnya." Ucap Lie Mei dengan tersenyum lembut.
"Syukurlah jika kamu sudah sehat kembali. Adik Lie Mei bagaimana jika kamu hari ini beristirahat lagi."
"Tampak nya kamu masih harus lebih banyak tidur dan minum obat agar lebih sehat lagi." Ucap Lie Song memberi nasihat kepada adiknya.
"Ya kakak benar. Tapi aku sudah baik-baik saja, kamu jangan menghawatirkan aku lagi."
"Benarkah begitu? Huft... baguslah tetapi ingatlah untuk beristirahat dengan baik. Aku pergi dulu, Adik." Lie Song berbalik badan dan pergi.
"Xiao Ling apa ada acara hari ini?" Tanya Lie Mei ketika melihat kakaknya memakai pakaian indah dan juga mewah.
"Ah iya. Nona seperti nya tidak tahu kalau Tuan Muda Luo Shin tiga hari lalu datang melamar anda. Tetapi karena kondisi anda saat itu Yang Mulia Kaisar memutuskan untuk mengganti anda dengan Nona besar."
"Karena itu hari ini akan berlangsung acara pernikahan Nona besar dan Tuan Muda Luo Shin." Xiao Ling menjelaskan.
"Saya tidak setuju! Seharusnya Nona yang menjadi pengantin nya karena Nona sudah bertunangan dengan Tuan Muda Luo Shin dari kecil." Ucap Xiao Ling kesal.
"Kamu jangan kesal aku tidak apa-apa jika kakak yang menikah dengan Tuan Muda Luo Shin."
"Nona kamu benar-benar sangat baik."
Melalui informasi yang didapatkan oleh nya dari Xiao Ling sekarang semakin jelas siapa pelaku yang sebenarnya. Lie Mei kemudian membuat rencana dan memutuskan untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya.
'Aku ingin lihat apa reaksi kakak ku yang baik, ketika melihat aku hadir di acara pernikahan nya.' Pikir Lie Mei tersenyum misterius.
Di dalam kamar Lie Mei Xiao Ling membantu Nona nya bersiap-siap mengganti pakaian nya dengan pakaian resmi kekaisaran Yan.
Sementara itu ibu nya Selir Feng yang mengetahui bahwa putrinya ingin ikut ke acara pernikahan kakaknya sudah menunggu di depan pintu masuk kediaman bersama dengan kereta kuda yang sudah dihias mewah.
Tidak lama kemudian Lie Mei dari kejauhan terlihat sudah siap dengan memakai hanfu berwarna putih dan emas juga sebuah jubah merah dengan lambang Kekaisaran Yan dikenakan dipunggung nya.
Selir Feng dengan beberapa pelayan yang menunggu di depan pintu masuk kediaman melongo melihat kecantikan seorang gadis kecil yang dilihatnya itu.
"Putri ku kamu hari ini benar-benar sangat cantik." Ucap Selir Feng tidak bisa berkata-kata.
"Hehehe..Terima kasih ibu. Kamu juga cantik seperti seorang Dewi." Puji Lie Mei tertawa kecil.
Kemudian Lie Mei, Selir Feng, Xiao Ling, dan dua orang pelayan milik Selir Feng naik ke kereta kuda dan pergi ke Istana Utama tempat dimana acara pernikahan digelar.
★Di Istana Utama Kekaisaran Yan★
Di istana Utama juga sudah dihias dengan berbagai macam dekorasi pernikahan. Para tamu undangan juga mulai berdatangan memasuki Aula Utama.
Didalam Aula Utama, Sang Kaisar dan Permaisuri sudah duduk diatas tahtanya, Menyambut semua tamu yang hadir.
Dari luar terlihat kereta kuda yang dinaiki oleh Lie Mei dan lainnya juga sudah tiba, mereka turun dari kereta kuda dan berjalan memasuki Aula Utama.
Lie Mei beserta ibunya menjadi pusat perhatian disana, semua nya terpesona dengan kecantikan kedua sosok yang jarang ditemui publik itu.
Sampai di Aula Utama mereka berhenti di depan tahta Sang Kaisar dan Permaisuri untuk memberikan penghormatan.
"Hormat kami pada Baginda Raja dan Permaisuri. Semoga anda berdua sehat selalu." Selir Feng membungkuk memberi hormat.
Lie Mei juga mengikuti ibunya memberi hormat kepada Kaisar dan Permaisuri. Baginda Kaisar tampaknya memperhatikan Lie Mei, ia tidak menduga jika Lie Mei akan datang kesini.
'Jadi ini adalah ayahku.' Batin Lie Mei menatap ke arah Kaisar yang terlihat sangat berwibawa.
Lie Mei terkagum kagum melihat kepemimpinan ayahnya. Kaisar yang melihat Lie Mei sangat berani menatap nya hanya menanggapi dengan tersenyum dingin.
Kaisar memberikan tekanan kepada Lie Mei untuk menguji kemampuan Lie Mei. Tapi tidak disangka Lie Mei dapat menahan tekanan kuat yang diberikannya dengan mudah.
'Jika ingin mengujiku, tekanan seperti ini tidak akan membuatku berlutut di hadapanmu ayah.' Batin Lie Mei tersenyum dingin melihat Kaisar.
'Ternyata selama ini kamu menyembunyikan kemampuan mu ya. Ini mungkin akan sangat menarik.' Batin Kaisar mulai tertarik dengan Lie Mei.
Kaisar kemudian mengizinkan Lie Mei dan ibunya untuk duduk di kursi yang telah di sediakan.
Acara Pernikahan pun dimulai. Rombongan kedua pengantin pria dan wanita datang dengan tandu yang mewah dan elegan, diikuti dengan semua anggota keluarga.
Ketika pengantin pria dan wanita memasuki Aula Utama mereka terkejut melihat sosok Lie Mei yang hadir dalam acara.
Keluarga pengantin pria juga ikut terkejut melihat Lie Mei ada disana, tetapi pernikahan tidak bisa dibatalkan lagi.
Ritual Pernikahan pun dimulai. Acara Pernikahan memakan waktu setengah jam. Lie Mei memberi kode kepada kakak perempuan nya Lie Song untuk ikut bersamanya.
Mereka berdua izin keluar dari Aula Utama, Lie Mei membawa kakaknya ke halaman belakang Aula Utama.
★Di Halaman Belakang★
"Adik Lie Mei apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" Lie Song bertanya.
"Kakak, kau pasti sudah mengetahui nya, bukan. Jadi tolong jangan berpura-pura tidak tahu lagi. Aku tahu kalau kau adalah pelakunya!" Ucap Lie Mei menatap tajam kearah Lie Song.
"Hmph... Begitu ternyata! Pantas saja kau tidak mati setelah meminum racun itu. Bagaimana kau bisa tahu? Bukankah selama ini kau selalu meminum nya setiap hari?" Tanya Lie Song mulai menunjukkan sifat aslinya.
"Kakak kau terlalu meremehkanku. Jangan kau kira bisa mempermainkan aku!"
"Setelah mengetahui pelakunya adalah aku apa yang akan kau lakukan adikku? Apa kau akan melaporkan nya pada ibu?"
Lie Song menyeringai menatap sinis Lie Mei.
"Tentu saja tidak! Biar aku sendiri yang mengurusnya." Lie Mei menjawab dengan tersenyum dingin.
Melihat Lie Song sedikit aneh, Lie Mei tahu kalau kakaknya hanyalah bidak catur yang dimainkan oleh seseorang di balik layar. Dengan kemampuan miliknya ia dapat melihat jika kakaknya dirasuki oleh sesuatu.
Tanpa berpikir panjang Lie Mei menarik sesuatu itu dari tubuh kakaknya, seketika kakaknya langsung terjauh lemas.
"Kak Lie Song! Bangunlah!" Ucap Lie Mei menyadarkan kakaknya.
"Lie Mei! Apa yang terjadi?" Tanya Lie Song bingung kenapa ia tiba-tiba bisa berada di tanah.
"Kakak jatuh tadi. Kakak kamu kembali lah ke acara." Saran Lie Mei.
"Iya, adik." Lie Song kemudian berjalan meninggalkan adiknya.
'Entah siapapun lawannya. Aku pasti akan menemukan nya, mari kita lihat apa yang bisa kau lakukan selanjutnya.' Batin Lie Mei tersenyum menyeringai.
Hari sudah terlihat gelap Lie Mei kembali ke Aula Utama, karena acara Pernikahan sudah selesai semua tamu pun dibubarkan dan Lie Mei pulang ke kediaman nya bersama ibunya.
------•••××{∆∆^\=^}×ו••------
Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa berikan like dan komentar sebelum membaca agar author bisa lebih semangat nulis nya
Sampai jumpa di episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ainun Nizah
love
2022-06-10
0
Mocha
enak bilang ibu bukan kamu
2021-12-31
0
Mocha
kurang koma, "di dalam kamar lie mei, xiao ling....."
2021-12-31
0