Chapter 2 (S1): Pernikahan?

"Menyuruhku untuk meminum racun? Sayangnya aku tidak akan mati secepat itu." Lie Mei tersenyum dingin melihat obat herbal yang sudah tercampur dengan racun yang sangat pekat.

'Bodoh sekali orang yang memberi racun ini, sekarang Lie Mei sudah tidak lemah lagi biar kutunjukan kepadanya bahwa aku adalah orang yang tidak pantas untuk diganggu oleh nya' Lie Mei menyeringai misterius.

Dengan adanya racun itu sudah membuktikan bahwa ada seseorang yang berniat untuk membunuh Lie Mei.

Melalui pengamatan nya, Lie Mei menebak bahwa racun ini sebelum nya sudah diberikan secara rutin dan terus menerus kepada si pemilik tubuh. Karena itulah tubuh Lie Mei sekarang menjadi lemah dan juga berat.

Si pemberi racun mulai menambah dosis racun berkali-kali lipat, karena dia ingin membunuh Lie Mei setelah tahu Lie Mei ternyata tidak mati setelah tenggelam di danau.

Jadi Lie Mei menganggap jika si pemberi racun ada pelaku yang sama dengan orang yang mendorong nya ke danau agar mati tenggelam.

"Kira-kira siapa si pemberi racun ini?" Lie Mei bertanya-tanya.

Lie Mei tidak memikirkan nya lebih lanjut lagi, ia pun memutuskan untuk tidur karena hari juga sudah malam.

Keesokan harinya...

Pagi-pagi buta Lie Mei sudah terbangun ia berjalan keluar dari kamar nya dengan mengendap-endap. Untungnya tidak ada penjaga di Kediaman Utara yang berpatroli, jadi Lie Mei dapat dengan mudah berkeliling kediaman.

Udara pagi sangat sejuk matahari juga mulai terbit. Lie Mei berjalan di halaman depan kamar nya, ia melihat ayunan yang ada di pohon depan.

Tanpa berpikir lama ia langsung berlari dan naik ke ayunan tersebut, berayun-ayun dengan senang sambil menunggu pelaku yang dicari nya keluar.

Beberapa menit kemudian terlihat beberapa pelayan wanita mondar-mandir melakukan tugas mereka masing-masing. Dari salah satu pelayan Xiao Ling juga terlihat disana.

Xiao Ling tampaknya menyadari nona nya sedang bermain dengan ayunan yang ada di pohon, kemudian ia berjalan menuju ke arah Lie Mei.

"Nona, anda terlihat ceria. Apa ada yang terjadi?" Xiao Ling bertanya kepada nona

nya.

"Ya, aku senang karena sebentar lagi aku akan mendapatkan mangsa yang selama ini sudah menyakiti anak kucing yang tidak berdaya."

Xiao Ling memiringkan kepalanya tidak mengerti dengan perkataan Nona nya. "Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya senang jika anda juga senang."

"Nama mu Xiao Ling bukan? Apa kamu yang selalu melayani ku dari kecil?" Tanya Lie Mei berhenti berayun dan melompat turun dari ayunan.

"Kenapa Nona bertanya seperti tidak mengenal ku saja? Tentu saja Xiao Ling sudah melayani anda dari kecil karena saya adalah pelayan pribadi nona satu-satunya." Jawab Xiao Ling.

"Ya aku tahu. Antarkan aku ke Ruang Mandi aku ingin membersihkan diri." Pinta Lie Mei.

"Baik Nona, mari ikut saya." Ucap Xiao Ling berjalan menuju Ruang Mandi.

★Di Ruang Mandi★

Lie Mei berendam di air hangat yang ada di bak mandi kecil. Sementara Xiao Ling menunggu di depan Ruang mandi menunggu nona nya jika butuh sesuatu darinya.

Xiao Ling juga merasa kalau Nona nya seperti orang lain, bahkan sekarang Nona nya tidak memerlukan bantuan darinya dan bersikeras untuk mandi sendiri.

"Nona Lie Mei sekarang sudah dewasa." Gumam Xiao Ling merasa sangat senang.

Beberapa menit kemudian Lie Mei sudah selesai membersihkan diri dan memakai pakaian nya dibantu oleh Xiao Ling, karena Lie Mei tidak bisa memakai hanfu di zaman kuno ini.

Setelah itu Lie Mei dan Xiao Ling keluar dari Ruang Mandi, tidak disangka ternyata Lie Mei berpapasan dengan seorang gadis cantik.

Gadis itu memiliki rambut hitam terikat rapi dengan iris mata berwarna kuning keemasan. Ia memakai pakaian serba merah yang terlihat sangat indah dikenakan oleh nya.

Sang gadis menghampiri Lie Mei bersama dengan kedua pelayan yang ada di belakang nya. "Lie Mei senang melihatmu sehat seperti ini, kamu tahu aku sangat khawatir setelah mendengar kabar bahwa kamu tenggelam di danau." Gadis itu tersenyum ramah kepada Lie Mei.

"Salam Nona besar." Xiao Ling menunduk memberi hormat kepada gadis dihadapannya.

Mendengar kata Nona besar yang diucapkan Xiao Ling Lie Mei akhirnya tahu bahwa gadis cantik itu adalah kakak perempuan nya Lie Song. Merupakan Putri Pertama Kaisar Lie Xian dari Kekaisaran Yan.

"Kakak kamu baik sekali menghawatirkan aku. Kamu tenanglah sekarang aku sudah sehat bugar bahkan kondisiku lebih baik dari sebelumnya." Ucap Lie Mei dengan tersenyum lembut.

"Syukurlah jika kamu sudah sehat kembali. Adik Lie Mei bagaimana jika kamu hari ini beristirahat lagi."

"Tampak nya kamu masih harus lebih banyak tidur dan minum obat agar lebih sehat lagi." Ucap Lie Song memberi nasihat kepada adiknya.

"Ya kakak benar. Tapi aku sudah baik-baik saja, kamu jangan menghawatirkan aku lagi."

"Benarkah begitu? Huft... baguslah tetapi ingatlah untuk beristirahat dengan baik. Aku pergi dulu, Adik." Lie Song berbalik badan dan pergi.

"Xiao Ling apa ada acara hari ini?" Tanya Lie Mei ketika melihat kakaknya memakai pakaian indah dan juga mewah.

"Ah iya. Nona seperti nya tidak tahu kalau Tuan Muda Luo Shin tiga hari lalu datang melamar anda. Tetapi karena kondisi anda saat itu Yang Mulia Kaisar memutuskan untuk mengganti anda dengan Nona besar."

"Karena itu hari ini akan berlangsung acara pernikahan Nona besar dan Tuan Muda Luo Shin." Xiao Ling menjelaskan.

"Saya tidak setuju! Seharusnya Nona yang menjadi pengantin nya karena Nona sudah bertunangan dengan Tuan Muda Luo Shin dari kecil." Ucap Xiao Ling kesal.

"Kamu jangan kesal aku tidak apa-apa jika kakak yang menikah dengan Tuan Muda Luo Shin."

"Nona kamu benar-benar sangat baik."

Melalui informasi yang didapatkan oleh nya dari Xiao Ling sekarang semakin jelas siapa pelaku yang sebenarnya. Lie Mei kemudian membuat rencana dan memutuskan untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya.

'Aku ingin lihat apa reaksi kakak ku yang baik, ketika melihat aku hadir di acara pernikahan nya.' Pikir Lie Mei tersenyum misterius.

Di dalam kamar Lie Mei Xiao Ling membantu Nona nya bersiap-siap mengganti pakaian nya dengan pakaian resmi kekaisaran Yan.

Sementara itu ibu nya Selir Feng yang mengetahui bahwa putrinya ingin ikut ke acara pernikahan kakaknya sudah menunggu di depan pintu masuk kediaman bersama dengan kereta kuda yang sudah dihias mewah.

Tidak lama kemudian Lie Mei dari kejauhan terlihat sudah siap dengan memakai hanfu berwarna putih dan emas juga sebuah jubah merah dengan lambang Kekaisaran Yan dikenakan dipunggung nya.

Selir Feng dengan beberapa pelayan yang menunggu di depan pintu masuk kediaman melongo melihat kecantikan seorang gadis kecil yang dilihatnya itu.

"Putri ku kamu hari ini benar-benar sangat cantik." Ucap Selir Feng tidak bisa berkata-kata.

"Hehehe..Terima kasih ibu. Kamu juga cantik seperti seorang Dewi." Puji Lie Mei tertawa kecil.

Kemudian Lie Mei, Selir Feng, Xiao Ling, dan dua orang pelayan milik Selir Feng naik ke kereta kuda dan pergi ke Istana Utama tempat dimana acara pernikahan digelar.

★Di Istana Utama Kekaisaran Yan★

Di istana Utama juga sudah dihias dengan berbagai macam dekorasi pernikahan. Para tamu undangan juga mulai berdatangan memasuki Aula Utama.

Didalam Aula Utama, Sang Kaisar dan Permaisuri sudah duduk diatas tahtanya, Menyambut semua tamu yang hadir.

Dari luar terlihat kereta kuda yang dinaiki oleh Lie Mei dan lainnya juga sudah tiba, mereka turun dari kereta kuda dan berjalan memasuki Aula Utama.

Lie Mei beserta ibunya menjadi pusat perhatian disana, semua nya terpesona dengan kecantikan kedua sosok yang jarang ditemui publik itu.

Sampai di Aula Utama mereka berhenti di depan tahta Sang Kaisar dan Permaisuri untuk memberikan penghormatan.

"Hormat kami pada Baginda Raja dan Permaisuri. Semoga anda berdua sehat selalu." Selir Feng membungkuk memberi hormat.

Lie Mei juga mengikuti ibunya memberi hormat kepada Kaisar dan Permaisuri. Baginda Kaisar tampaknya memperhatikan Lie Mei, ia tidak menduga jika Lie Mei akan datang kesini.

'Jadi ini adalah ayahku.' Batin Lie Mei menatap ke arah Kaisar yang terlihat sangat berwibawa.

Lie Mei terkagum kagum melihat kepemimpinan ayahnya. Kaisar yang melihat Lie Mei sangat berani menatap nya hanya menanggapi dengan tersenyum dingin.

Kaisar memberikan tekanan kepada Lie Mei untuk menguji kemampuan Lie Mei. Tapi tidak disangka Lie Mei dapat menahan tekanan kuat yang diberikannya dengan mudah.

'Jika ingin mengujiku, tekanan seperti ini tidak akan membuatku berlutut di hadapanmu ayah.' Batin Lie Mei tersenyum dingin melihat Kaisar.

'Ternyata selama ini kamu menyembunyikan kemampuan mu ya. Ini mungkin akan sangat menarik.' Batin Kaisar mulai tertarik dengan Lie Mei.

Kaisar kemudian mengizinkan Lie Mei dan ibunya untuk duduk di kursi yang telah di sediakan.

Acara Pernikahan pun dimulai. Rombongan kedua pengantin pria dan wanita datang dengan tandu yang mewah dan elegan, diikuti dengan semua anggota keluarga.

Ketika pengantin pria dan wanita memasuki Aula Utama mereka terkejut melihat sosok Lie Mei yang hadir dalam acara.

Keluarga pengantin pria juga ikut terkejut melihat Lie Mei ada disana, tetapi pernikahan tidak bisa dibatalkan lagi.

Ritual Pernikahan pun dimulai. Acara Pernikahan memakan waktu setengah jam. Lie Mei memberi kode kepada kakak perempuan nya Lie Song untuk ikut bersamanya.

Mereka berdua izin keluar dari Aula Utama, Lie Mei membawa kakaknya ke halaman belakang Aula Utama.

★Di Halaman Belakang★

"Adik Lie Mei apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" Lie Song bertanya.

"Kakak, kau pasti sudah mengetahui nya, bukan. Jadi tolong jangan berpura-pura tidak tahu lagi. Aku tahu kalau kau adalah pelakunya!" Ucap Lie Mei menatap tajam kearah Lie Song.

"Hmph... Begitu ternyata! Pantas saja kau tidak mati setelah meminum racun itu. Bagaimana kau bisa tahu? Bukankah selama ini kau selalu meminum nya setiap hari?" Tanya Lie Song mulai menunjukkan sifat aslinya.

"Kakak kau terlalu meremehkanku. Jangan kau kira bisa mempermainkan aku!"

"Setelah mengetahui pelakunya adalah aku apa yang akan kau lakukan adikku? Apa kau akan melaporkan nya pada ibu?"

Lie Song menyeringai menatap sinis Lie Mei.

"Tentu saja tidak! Biar aku sendiri yang mengurusnya." Lie Mei menjawab dengan tersenyum dingin.

Melihat Lie Song sedikit aneh, Lie Mei tahu kalau kakaknya hanyalah bidak catur yang dimainkan oleh seseorang di balik layar. Dengan kemampuan miliknya ia dapat melihat jika kakaknya dirasuki oleh sesuatu.

Tanpa berpikir panjang Lie Mei menarik sesuatu itu dari tubuh kakaknya, seketika kakaknya langsung terjauh lemas.

"Kak Lie Song! Bangunlah!" Ucap Lie Mei menyadarkan kakaknya.

"Lie Mei! Apa yang terjadi?" Tanya Lie Song bingung kenapa ia tiba-tiba bisa berada di tanah.

"Kakak jatuh tadi. Kakak kamu kembali lah ke acara." Saran Lie Mei.

"Iya, adik." Lie Song kemudian berjalan meninggalkan adiknya.

'Entah siapapun lawannya. Aku pasti akan menemukan nya, mari kita lihat apa yang bisa kau lakukan selanjutnya.' Batin Lie Mei tersenyum menyeringai.

Hari sudah terlihat gelap Lie Mei kembali ke Aula Utama, karena acara Pernikahan sudah selesai semua tamu pun dibubarkan dan Lie Mei pulang ke kediaman nya bersama ibunya.

------•••××{∆∆^\=^}×ו••------

Terima kasih sudah membaca.

Jangan lupa berikan like dan komentar sebelum membaca agar author bisa lebih semangat nulis nya

Sampai jumpa di episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Ainun Nizah

Ainun Nizah

love

2022-06-10

0

Mocha

Mocha

enak bilang ibu bukan kamu

2021-12-31

0

Mocha

Mocha

kurang koma, "di dalam kamar lie mei, xiao ling....."

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 (S1): Aku Seorang Putri Kaisar
2 Chapter 2 (S1): Pernikahan?
3 Chapter 3 (S1): Kemampuan Lie Mei
4 Chapter 4 (S1): Anak Naga Merah
5 Chapter 5 (S1): Pergi ke Paviliun Obat
6 Chapter 6 (S1): Immortal Dragon
7 Chapter 7 (S1): Naga Emas
8 Chapter 8 (S1): Kepulangan Pangeran dan Putri
9 Chapter 9 (S1): Akademi TianJin
10 Chapter 10 (S1): 4 Hewan Penjaga Goa
11 Chapter 11 (S1): Hewan Suci di dalam Goa
12 Chapter 12 (S1): Lamaran?
13 Chapter 13 (S1): Perang antara Kekaisaran
14 chapter 14: membuat obat peningkat
15 chapter 15: mempelajari buku kematian
16 chapter 16: pelelangan
17 chapter 17: pelelangan obat peningkat
18 chapter 18: mendapatkan pedang
19 chapter 19: membeli rumah sakit
20 chapter 20: masuk sekolah beladiri
21 chapter 21: ujian murid dalam
22 chapter 22: kemenangan yang cepat
23 chapter 23: babak kedua dimulai
24 chapter 24: asrama
25 chapter 25: makanan yang sangat enak
26 chapter 26: ujian babak final
27 chapter 27: berburu
28 chapter 28: ular air
29 chapter 29: buku jurus beladiri
30 chapter 30: aura hitam
31 chapter 31: pertarungan
32 chapter 32: juara 1
33 chapter 33: pedang iblis
34 chapter 34: lantai 100
35 chapter 35: berubah
36 chapter 36: penghianat kerajaan
37 chapter 37: bayi iblis
38 chapter 38: hutan kekaisaran meng
39 chapter 39: kekaisaran meng
40 chapter 40: 3 jenderal besar
41 chapter 41: eksekusi kaisar Shing
42 chapter 42: lie Jiao dan lie Chen
43 chapter 43: kabar buruk
44 chapter 44: masa kedewasaan
45 chapter 45: berevolusi
46 chapter 46: pertengkaran
47 chapter 47: penerus
48 chapter 48: pangeran ke dua
49 chapter 49: kedatangan 4 kerajaan
50 chapter 50: kerja sama
51 chapter 51: wabah aneh
52 chapter 52: hadiah
53 chapter 53: busur panah tingkat dewa
54 chapter 54: pria di dunia dewa
55 chapter 55: sampai di kerajaan Liao
56 chapter 56: siluman ular
57 chapter 57: menyelamatkan kerajaan Liao
58 chapter 58: mata elang emas
59 chapter 59: kunci dan token
60 chapter 60: masalah kota badai angin
61 chapter 61: masalah
62 chapter 62: festival Yuan Jian
63 chapter 63: permainan Xiang qi
64 chapter 64: ruang dimensi hitam
65 chapter 65: kembang api
66 chapter 66: bermain Xiang qi
67 chapter 67: jam tangan
68 chapter 68: sampai di kekaisaran Ling
69 chapter 69: bermain Xiang qi dengan kaisar Ling
70 chapter 70: pohon Yuan Jian
71 chapter 71: jiwa pohon Yuan Jian
72 chapter 72: peri elf
73 chapter 73: pergi ke kota pembuangan
74 chapter 74: mayat jiwa abadi
75 chapter 75: pembagian pasukan prajurit
76 chapter 76: gelang pelet
77 chapter 77: 5 kerajaan besar
78 chapter 78: pohon energi spiritual
79 chapter 79: latihan baru prajurit
80 chapter 80: menghancurkan segel
81 chapter 81: kekuatan langit & ruang angkasa
82 chapter 82: ikrar sumpah setia
83 chapter 83: pembunuh red fox
84 chapter 84: Jackson dan Angelica
85 chapter 85: peperangan di mulai
86 chapter 86: peperangan
87 chapter 87: bayangan hitam & monster
88 chapter 88: putra mahkota
89 chapter 89: 3 monster manusia bayangan
90 chapter 90: kemenangan
91 chapter 91 (S2): tempat rahasia
92 chapter 92 (S2): kultivasi tertutup
93 chapter 93 (S2): kasus misteri
94 chapter 94 (S2): pagoda 13 lantai
95 chapter 95 (S2): monster manusia iblis
96 chapter 96 (S2): lantai 9 yang aneh
97 chapter 97 (S2): siluman iblis
98 chapter 98 (S2): ujian tahap kedua
99 chapter 99 (S2): kekuatan Elf Lie Mei
100 chapter 100 (S2): kembalinya Jack dan Angel
101 chapter 101 (S2): seruling giok putih
102 chapter 102 (S2): ujian Elf sejati
103 chapter 103 (S2): klon Elf Lie Mei
104 chapter 104 (S2): 3 ujian Elf sejati
105 chapter 105 (S2): pertanda buruk
106 chapter 106 (S2): 3 benda pusaka
107 chapter 107 (S2): Era Kehancuran
108 chapter 108 (S2): Era Kehancuran II
109 chapter 109 (S2): Era kehancuran III
110 chapter 110 (S2): Era Kehancuran IV
111 chapter 111 (S2): Berakhir
112 chapter 112 (S2): rahasia
113 chapter 113 (S2): Raja Elf dan Manusia
114 chapter 114 (S2): Batu besar
115 chapter 115 (S2): Anak kandung
116 chapter 116 (S2): Perubahan Biao Jin
117 chapter 117 (S2): Array segitiga
118 chapter 118 (S2): Kekuatan misterius
119 chapter 119 (S2): Monster Raksasa
120 chapter 120 (S2): Racun hitam
121 chapter 121 (S2): Mimpi aneh
122 chapter 122 (S2): Sulur tanaman raksasa
123 chapter 123 (S2): Tidak terduga
124 chapter 124 (S2): Kekuatan ajaib
125 chapter 125 (S2): Perpisahan
126 chapter 126 (S2): Sekte Zhan
127 chapter 127 (S2): Cerita Era Kehancuran
128 chapter 128 (S2): Ras Iblis Neraka
129 chapter 129 (S2): Pergi
130 chapter 130 (S2): Kekaisaran Yun
131 Chapter 131 (S2): Hong Zi si Naga Merah
132 Chapter 132 (S2): Pertarungan
133 Author Back (PENGUMUMAN)
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Chapter 1 (S1): Aku Seorang Putri Kaisar
2
Chapter 2 (S1): Pernikahan?
3
Chapter 3 (S1): Kemampuan Lie Mei
4
Chapter 4 (S1): Anak Naga Merah
5
Chapter 5 (S1): Pergi ke Paviliun Obat
6
Chapter 6 (S1): Immortal Dragon
7
Chapter 7 (S1): Naga Emas
8
Chapter 8 (S1): Kepulangan Pangeran dan Putri
9
Chapter 9 (S1): Akademi TianJin
10
Chapter 10 (S1): 4 Hewan Penjaga Goa
11
Chapter 11 (S1): Hewan Suci di dalam Goa
12
Chapter 12 (S1): Lamaran?
13
Chapter 13 (S1): Perang antara Kekaisaran
14
chapter 14: membuat obat peningkat
15
chapter 15: mempelajari buku kematian
16
chapter 16: pelelangan
17
chapter 17: pelelangan obat peningkat
18
chapter 18: mendapatkan pedang
19
chapter 19: membeli rumah sakit
20
chapter 20: masuk sekolah beladiri
21
chapter 21: ujian murid dalam
22
chapter 22: kemenangan yang cepat
23
chapter 23: babak kedua dimulai
24
chapter 24: asrama
25
chapter 25: makanan yang sangat enak
26
chapter 26: ujian babak final
27
chapter 27: berburu
28
chapter 28: ular air
29
chapter 29: buku jurus beladiri
30
chapter 30: aura hitam
31
chapter 31: pertarungan
32
chapter 32: juara 1
33
chapter 33: pedang iblis
34
chapter 34: lantai 100
35
chapter 35: berubah
36
chapter 36: penghianat kerajaan
37
chapter 37: bayi iblis
38
chapter 38: hutan kekaisaran meng
39
chapter 39: kekaisaran meng
40
chapter 40: 3 jenderal besar
41
chapter 41: eksekusi kaisar Shing
42
chapter 42: lie Jiao dan lie Chen
43
chapter 43: kabar buruk
44
chapter 44: masa kedewasaan
45
chapter 45: berevolusi
46
chapter 46: pertengkaran
47
chapter 47: penerus
48
chapter 48: pangeran ke dua
49
chapter 49: kedatangan 4 kerajaan
50
chapter 50: kerja sama
51
chapter 51: wabah aneh
52
chapter 52: hadiah
53
chapter 53: busur panah tingkat dewa
54
chapter 54: pria di dunia dewa
55
chapter 55: sampai di kerajaan Liao
56
chapter 56: siluman ular
57
chapter 57: menyelamatkan kerajaan Liao
58
chapter 58: mata elang emas
59
chapter 59: kunci dan token
60
chapter 60: masalah kota badai angin
61
chapter 61: masalah
62
chapter 62: festival Yuan Jian
63
chapter 63: permainan Xiang qi
64
chapter 64: ruang dimensi hitam
65
chapter 65: kembang api
66
chapter 66: bermain Xiang qi
67
chapter 67: jam tangan
68
chapter 68: sampai di kekaisaran Ling
69
chapter 69: bermain Xiang qi dengan kaisar Ling
70
chapter 70: pohon Yuan Jian
71
chapter 71: jiwa pohon Yuan Jian
72
chapter 72: peri elf
73
chapter 73: pergi ke kota pembuangan
74
chapter 74: mayat jiwa abadi
75
chapter 75: pembagian pasukan prajurit
76
chapter 76: gelang pelet
77
chapter 77: 5 kerajaan besar
78
chapter 78: pohon energi spiritual
79
chapter 79: latihan baru prajurit
80
chapter 80: menghancurkan segel
81
chapter 81: kekuatan langit & ruang angkasa
82
chapter 82: ikrar sumpah setia
83
chapter 83: pembunuh red fox
84
chapter 84: Jackson dan Angelica
85
chapter 85: peperangan di mulai
86
chapter 86: peperangan
87
chapter 87: bayangan hitam & monster
88
chapter 88: putra mahkota
89
chapter 89: 3 monster manusia bayangan
90
chapter 90: kemenangan
91
chapter 91 (S2): tempat rahasia
92
chapter 92 (S2): kultivasi tertutup
93
chapter 93 (S2): kasus misteri
94
chapter 94 (S2): pagoda 13 lantai
95
chapter 95 (S2): monster manusia iblis
96
chapter 96 (S2): lantai 9 yang aneh
97
chapter 97 (S2): siluman iblis
98
chapter 98 (S2): ujian tahap kedua
99
chapter 99 (S2): kekuatan Elf Lie Mei
100
chapter 100 (S2): kembalinya Jack dan Angel
101
chapter 101 (S2): seruling giok putih
102
chapter 102 (S2): ujian Elf sejati
103
chapter 103 (S2): klon Elf Lie Mei
104
chapter 104 (S2): 3 ujian Elf sejati
105
chapter 105 (S2): pertanda buruk
106
chapter 106 (S2): 3 benda pusaka
107
chapter 107 (S2): Era Kehancuran
108
chapter 108 (S2): Era Kehancuran II
109
chapter 109 (S2): Era kehancuran III
110
chapter 110 (S2): Era Kehancuran IV
111
chapter 111 (S2): Berakhir
112
chapter 112 (S2): rahasia
113
chapter 113 (S2): Raja Elf dan Manusia
114
chapter 114 (S2): Batu besar
115
chapter 115 (S2): Anak kandung
116
chapter 116 (S2): Perubahan Biao Jin
117
chapter 117 (S2): Array segitiga
118
chapter 118 (S2): Kekuatan misterius
119
chapter 119 (S2): Monster Raksasa
120
chapter 120 (S2): Racun hitam
121
chapter 121 (S2): Mimpi aneh
122
chapter 122 (S2): Sulur tanaman raksasa
123
chapter 123 (S2): Tidak terduga
124
chapter 124 (S2): Kekuatan ajaib
125
chapter 125 (S2): Perpisahan
126
chapter 126 (S2): Sekte Zhan
127
chapter 127 (S2): Cerita Era Kehancuran
128
chapter 128 (S2): Ras Iblis Neraka
129
chapter 129 (S2): Pergi
130
chapter 130 (S2): Kekaisaran Yun
131
Chapter 131 (S2): Hong Zi si Naga Merah
132
Chapter 132 (S2): Pertarungan
133
Author Back (PENGUMUMAN)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!