🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
"mel....aku dari tadi nungguin kamu di gerbang depan,kok lama sih?" teriak suara pria dari belakang melati dan david
Melati dan david menoleh bersamaan,david mengernyitkan dahi nya saat melihat salah satu muridnya memanggil melati padahal mereka bukan lah sekelas. Melati tersenyum,dia lupa jika dia ada janji untuk pulang bareng dengan nino . Nino akan mengantarkannya ke cafe milik ayahnya,cafe tempat melati bekerja adalah milik ayah nya nino.
"ya ampun,aku lupa ....maaf ya nino " ucap melati sambil menepuk keningnya
"kalau begitu saya pamit dulu pak,bapak bisa pikirkan lagi jawabannya. Ingat,jika tidak maka harus ada alasan yang jelas ya...."ucap melati berbalik dan ingin berjalan mendekati nino,tapi tangannya ditarik oleh david sehingga melati berhenti dan menatap david
"kamu cocok dengan nino,seperti nya dia menyukai mu" bisik david menggoda melati
Melati menatap nino,kemudian dia balik mantap david sambil tersenyum. Melati mendekatkan tubuhnya sedikit ke dada bidang david,kemudian mengelus dada bidang david dengan jari nya
"kenapa?apa bapak cemburu?" tanya melati sambil mengedipkan sebelah matanya
"Hah?ngak tuh,aku ngak nafsu sama anak kecil kayak kamu. Ngak berisi sama sekali,tidak ada pengalaman dalam urusan bercinta "jawab david dengan jujur,dia tidak sadar dengan apa yang diucapkannya
Melati melotot,dia tidak menyangka kalau pria yang disukainya ini seorang pria dewasa yang berpikir kesana. Mungkin karena perbedaan mereka yang tujuh tahun,atau memang pak david sering bercinta makanya dia mengatakan hal itu pada nya.
"eeekkhmmm....lupakan yang aku ucapkan,aku rasa kau tau jawaban ku dan alasan nya sekaligus kan....jadi lupakan aku dan cari lah yang sesuai dengan level mu" jelas david yang masuk kedalam ruangannya
Melati masih melamun,dia juga bisa dibilang sudah dewasa. Apalagi tubuhnya termasuk berisi,jika memang pak david hanya memikirkan takut bercinta dengan anak kecil maka ukurannya bahkan bisa dibilang lebih besar dari anak kecil. Begitulah yang dipikirkannya,dia menatap kedua gundukan kenyal miliknya kemudian dia memperhatikan pakaian yang dipakainya.
Memang selama ini pakaiannya selalu kebesaran ,dia lebih suka menutupi miliknya dengan pakaian besar tidak seperti sebagian dari teman-temannya.
"apa aku harus tunjukin ke pak david?" batin melati
"mel...ayo,udah mau masuk jam kerja kan ni" teriak nino
Melati tersadar dari lamunan nya,dia menatap ke arah nino dan berlari mendekatinya. Mereka berjalan beriringan,nino memang sering mengajak nya pulang bersama agar dia bisa berduaan dengan melati. Nino memang menyukai melati tapi melati hanya menganggapnya teman saja,cinta nya sudah berlabuh dengan david.
David mendengar ucapan nino yang mengatakan kalau melati bekerja ,dia memang tau kalau melati berasal dari keluarga kurang mampu dan mendapatkan beasiswa di sekolah itu. Makanya david tidak ingin berurusan dengan melati,jika tadi muridnya yang berasal dari keluarga sepertinya mungkin akan dipertimbangkan nya. Karena menurut nya wanita miskin hanya ingin memanfaatkan kekayaan nya saja,walaupun murid-muridnya belum mengetahui status nya yang merupakan anak pemilik sekolah
Nino mengantarkan melati ke cafe ,kemudian dia pulang kerumah nya . Memang dia yang meminta pada ayahnya agar menerima melati bekerja,ayahnya tau kalau nino menyukai melati. Ayah nya tidak masalah jika nonik menyukai melati,karena menurutnya melati anak yang baik dan pintar. Sebenarnya di cafe nya tidak ada pekerja paruh waktu,tapi karena permintaan nino makanya dia menerima melati.
*****
Laras sudah sampai didepan rumahnya,dia melihat wildan duduk diteras rumah nya membuat laras mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam rumahnya sendiri. Melihat tingkah laras membuat wildan tersenyum,dia memandangi pintu rumah laras.
Laras memilih untuk mandi dan istirahat sebentar,dia merasa kesal melihat wajah wildan. Setelah beberapa jam tertidur,dia memilih untuk menemani ibu nya berjalan-jalan di sekitar taman. Apalagi hari sudah sore,udara ditaman lebih terasa segar. Banyak muda-mudi yang memilih duduk disana,ibu laras memakai kursi roda jika keluar dari rumah. Laras takut jika ibu nya merasa lelah,makanya dia hanya mendorongnya saja.
"sore bu,apa kabar?" sapa wildan ramah pada ibu laras
"baik nak....kamu siapa?" tanya ibu laras menatap wajah wildan
"saya wildan bu,saya tinggal dirumah kontrakan sebelah rumah ibu" jawab wildan lembut
"Oh....kamu tinggal dengan keluarga mu?" tanya ibu laras
"tidak bu,saya tinggal sendirian. Keluarga saya tinggal di luar kota" jawab wildan
"jadi kamu makan dimana?" tanya bu laras,laras menatap wajah wildan dengan kesal
"hhmm...saya makan suka terbang bu,kadang masak sendiri sih" jawab wildan terus tersenyum
" kamu kerumah ibu saja kalau mau makan,atau nanti ibu suruh laras antar kerumah kamu ya" ucap ibu laras yang merasa kasihan pada wildan,dia jadi mengingat Nadya yang berada dikota lain
"ngak usah bu,saya takut merepotkan ibu dan laras" jawab wildan menatap laras yang wajahnya cemberut saja
" ngak apa-apa nak,ibu hanya ingat sama kakak dan ayah nya laras di luar kota. Pasti mereka juga harus beli makanan" jelas laras
Laras terkejut mendengar ibunya menyebut ayah nya,seketika wajah laras sedih. Dia memeluk tubuh ibu nya dari belakang ,membuat ibu nya terkejut
" laras....kamu kenapa nak?" tanya ibu nya menatap laras yang kini sudah menangis
Laras hanya menangis saja,dia tidak menyangka kalau ibu nya masih mengingat ayahnya. Wildan mendekati laras,dia menarik tangan laras dan membawa tubuhnya ke dalam pelukannya. Hatinya sakit melihat laras menangis,ibu laras membalikan kursi rodanya sendiri dan menatap laras yang saat ini berada di dalam pelukan wildan.
"kamu kenapa nak?" tanya ibu laras lagi
" ngak apa-apa bu,laras hanya rindu ayah saja" jawab laras menghapus air matanya dan mendorong tubuh wildan ,dia kembali menatap wildan dengan tajam
"jangan cari kesempatan " bisik laras ketus
" bu,ayo kita pulang " ajak laras mendorong kursi roda ibu nya
"kami duluan ya nak...." ucap ibu laras pada wildan
"saya ikut bu,saya juga ingin pulang " jawab wildan berjalan disamping laras,dia menggandeng tangan laras tapi ditepis oleh laras
Mereka berjalan hingga mereka sudah sampai didepan rumah laras,laras terus mendorong kursi roda ibu nya hingga didepan pintu rumahnya.
"ayo masuk nak wildan,kita makan malam bersama" ucap ibu laras
"kamu duduk dulu ya....laras,kamu temani wildan dulu ya...ibu sama bik inah akan memasak " ucap ibu laras lagi
Ibu laras berjalan ke dapur ,dia melihat bik inah sudah menyiapkan bahan makanan untuk makan malam. Ibu mulai membantu bik inah memasak,sedangkan laras duduk bersama dengan wildan. Laras menutup wajah nya dengan kedua tangannya,dia menangis lagi mengingat ayahnya
"kamu kenapa?"tanya wildan sambil menarik tubuh laras dalam pelukannya
"aku ingat ayah hiks....hiks" tangis laras
"kan bisa kamu telpon saja ,atau kita bisa kesana menjumpai ayah mu" jawab wildan sambil mengelus punggung laras dengan lembut
"ayah sudah meninggal hiks...." ucap laras pelan,dia tidak ingin ibu nya mendengar
"apa?tapi ibu bilang..." ucap wildan terkejut ,dia menatap laras yang kini sudah melepaskan pelukannya
"nanti aku ceritain,aku ngak mau ibu ku tau" jawab laras
Tak lama ibu nya memanggil mereka untuk makan malam bersama,wildan mengikuti nya dari belakang. Dia ikut makan bersama laras dan ibu nya
bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya...makasih😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Puteri Siliwangi
lanjut thor boleh minta visual nya donk Thor 🥰🥰😘
2022-09-06
0
RIMA BP MAU
kak Yul cerita novelmu oke-oke bgt
2022-03-23
0
Sri Mulyati
banyak muncul tokoh 2 baru ya.😘😘😘😘
Laras berjodoh dengan Wildan?
melati ganti penampilan biar dilirik pak David?
semangat 💪💪💪 up nya 😘😘😘
2022-01-19
3