🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
"aku ingin mencicil hutang ayah ku sepuluh juta dulu,sisa nya akan dibayar oleh laras mulai bulan depan karena mulai besok aku akan bekerja di luar kota" jelas Nadya,laras dan Nadya memang bisa bela diri kalau untuk ukuran pengawal tuan randy,laras masih bisa menghajar nya dan tuan randy tau itu.
Pria yang usia nya hampir sama dengan ayah Nadya dan laras itu menghela nafasnya dengan berat,dia berpikir jika urusan yang ingin dibicara kan oleh Nadya adalah mengenai persetujuan Nadya untuk menjadikan laras sebagai istri nya. Tapi tak disangka urusan penting itu adalah untuk mencicil hutang saja,Nadya dan laras ingin tertawa melihat wajah tuan randy yang sudah terlihat lemas
"baiklah....kalau begitu saya pergi dulu,semoga kau tidak bisa melunasi nya dengan segera. Aku masih menerima laras sebagai istri kedua ku jika dia mau,bahkan aku akan mengembalikan uang yang sudah kau bayarkan pada ku"ucap tuan randy sambil berjalan keluar rumah Nadya setelah memberikan kwitansi pembayaran hutang milik ayah nya
"ha...ha...." tawa Nadya juga laras menggema di ruang tamu yang kecil itu,mereka menertawakan sikap tuan randy yang terlihat kecewa.
"kau sudah tau kan kalau tuan randy itu masih mengharapkan mu,jadi kakak minta kau simpan dengan benar kwitansi-kwitansi pembayaran itu dengan baik dan satu lagi kakak minta,tolong jagalah kehormatan mu ....jangan sampai kau salah bergaul,kakak percaya pada mu. Belajarlah dengan baik agar kau bisa bekerja di perusahaan besar dan kakak tidak sia-sia mencari uang untukmu sampai ke luar kota" ucap Nadya memberikan nasehat untuk adiknya sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan laras sendirian
"iya kak,aku akan mengingat ucapan kakak. Hhmm....kakak bilang besok kakak akan pergi ??" jawab laras
"kakak akan menunggu ibu sadar terlebih dahulu,tapi semoga besok ibu langsung sadar ya..." jelas Nadya dan di amin kan oleh laras
Malam ini laras meminta untuk tidur berdua dengan nadya hingga saat Nadya harus pergi nanti,nadya mengijinkannya. Mereka tidur bersama di dalam kamar Nadya,karena kamar Nadya sedikit lebih luas.
kring....kriiing....
Baru akan memejamkan matanya, ponsel Nadya berbunyi. Nadya melihat ponselnya,tertera nomor telpon dari rumah sakit. Hati Nadya berdebar tak menentu,dia takut sesuatu terjadi dengan ibu nya. Laras juga melihat siapa yang menelpon di jam malam seperti ini,dia juga ikut ketakutan membayangkan nya
"ya...."jawab Nadya dengan pelan
"kami dari rumah sakit,mbak Nadya....ibu anda sudah sadar,berarti besok pagi ibu anda sudah bisa dioperasi segera" jelas suara perawat dari sarah seberang
"terima kasih informasinya sus,besok pagi-pagi sekali saya akan berangkat kesana" jawab Nadya
Laras menatap Nadya,dia menunggu kabar dari Nadya karena dia hanya mendengarkan secara samar-samar saja. Nadya memeluk adiknya sambil menangis,tadinya operasi memang akan dilakukan saat yang punya tubuh sadar tapi sepertinya tuhan mendengar doa nya
"ibu sudah sadar,besok kita akan datang ke rumah sakit" ucap nya pada laras membuat laras senang
Keesokan pagi nya,nadya dan laras sudah rapi. Mereka membuat sarapan bersama,tapi mereka memilih untuk makan di rumah sakit saja agar bisa lebih cepat melihat ibu nya
Saat ini mereka sudah ada dirumah sakit,nadya melihat ibu nya yang sudah akan dipindahkan ke ruangan operasi. Laras dan Nadya hanya dibolehkan melihat nya hanya sebentar saja,memberikan semangat dan doa nya untuk ibu mereka
"bu....aku harap ibu akan segera sembuh,jangan sakit lagi" ucap Nadya lembut,dia mengelus pipi ibu nya
"iya....ibu pasti akan sembuh,terima kasih kalian masih ingat dengan ibu" jawab ibu Nadya membuat mata Nadya dan laras terkejut,selama ayah mereka meninggal. Ibu nya seolah melupakan segalanya,beliau frustasi dan tidak perduli dengan hidupnya tapi setelah sadar tadi malam. Ibu nya mengingat kembali anak-anak nya,laras dan Nadya tersenyum senang meniti kan air mata bahagia.
"dimana ayah kalian?kenapa ayah kalian belum datang?"tanya ibu mereka
Nadya dan laras terkejut kembali,mereka menerka-nerka jika ibu mereka masih mengingat ayah nya yang masih hidup. Nadya mencoba tenang dan menarik nafasnya dengan panjang kemudian dia tersenyum
"ibu....ibu harus semangat, sebentar lagi ayah akan datang....ibu harus dioperasi,setelah itu baru lah kita akan menemui ayah" jelas Nadya,dia ingin ibu nya kembali semangat karena dulu setelah ibu nya mendengar kabar meninggalnya ayah mereka membuat ibu nya menjadi depresi
"baiklah....ibu akan sehat kembali,kamu ngak perlu sedih sayang. Kenapa kalian berdua malah menangis" ucap ibu mereka
Tak lama dokter dan perawat masuk kedalam ruangan, mereka memeriksa kondisi ibu nya agar dapat menjalankan operasi dengan baik. Setelah beberapa menit,akhirnya ibu mereka dibawa ke ruangan operasi dan akan segera melakukan operasi.
Nadya dan laras memilih sarapan dengan makanan yang mereka bawa tadi,sambil menunggu operasi ibu nya . Sejam,dua jam bahkan tiga jam sudah berlalu tapi operasi ibu nya belum juga selesai,. Nadya dan laras saling menggenggam tangan,berdoa agar operasi ibu nya berjalan lancar.
"laras....nanti jika ibu sudah sadar dari operasi nya,tolong jangan mengatakan kalau ayah sudah meninggal. Katakan saja kalau ayah ada urusan keluar kota,karena perusahaan sedang ada masalah " ucap Nadya yang mengingatkan adiknya untuk ber hati-hati bila bicara dengan ibu nya
"kenapa kak?"tanya laras masih bingung
"kamu kan tau,ibu depresi dan frustasi setelah mendengar kalau ayah meninggal. Kakak takut nanti nya ibu kembali pada kondisi sebelumnya,biar kan saja kita berbohong sebentar untuk kebaikan ibu ....agar ibu bisa pulang dan tinggal dirumah bersama kita,pelan-pelan kita akan memberitahu ibu nanti" jelas Nadya lembut,laras hanya mengangguk. Menurut laras benar yang diucapkan kakak nya
Tak lama pintu ruangan operasi pun terbuka,beberapa dokter bedah sudah keluar dari dalam ruang operasi. Nadya juga laras berjalan mendekati para dokter itu,mereka menanyakan keadaan ibu nya
"bagaimana ibu saya dok?"tanya Nadya pada dokter yang biasa memeriksa ibu nya
"operasi nya berjalan lancar nad....kami akan segera memindahkan beliau ke ruangan yang tadi,mungkin sekitar dua atau tiga hari ini mu sudah bisa pulang karena kondisi tubuhnya sangat kuat" jelas dokter itu
"syukur lah....terima kasih banyak dok," jawab Nadya sambil memeluk laras
"sama-sama,ini juga berkat semangat ibu kalian. Sekarang sebaiknya kalian tunggu beliau diruangannya saja" ucap dokter itu,kemudian dia berlalu meninggalkan Nadya dan laras
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Rahmat Mat
mudahan Paman Jiang det
2023-09-17
0
Franki Lengkey
kan laras dpt uang ..bolekah mereka pindah kontrakan yg lebih baik
2023-05-17
0
Novia Adinda
s
2022-04-04
1