❣❣❣❣❣❣❣❣❣
"kak....bagaimana?apa diterima?"tanya laras dengan wajah penasaran
Nadya menggelengkan kepalanya,membuat wajah laras cemberut. Tapi kemudian dia tersenyum,dia akan memberikan semangat pada kakaknya agar tidak mudah untuk menyerah
"ngak apa-apa kak,nanti pasti ada kerja yang lain" ucap laras memberikan semangat
"tapi kakak diterima bekerja di warung dekat perusahaan itu" ucap Nadya sambil tersenyum
"warung?"tanya laras bingung
"iya...tadi kakak makan di warung dekat perusahaan dan ini...untuk mu" jawab Nadya menyerahkan sebungkus nasi pada laras
"makasih kak...apa kakak ngak apa-apa bekerja di warung?" tanya laras merasa kasihan pada Nadya
"ngak....yang penting kita bisa makan " jawab Nadya lembut
Nadya dan laras masuk kedalam rumah ,laras yang memang dari siang belum makan langsung mengambil piring dan sendok. Dia makan dengan lahapnya,sedangkan Nadya memilih untuk membersihkan tubuhnya
Malam pun menjelang,Nadya dan laras sudah tidur diatas tikar tipisnya. Mereka memang tidur di kamar masing-masing,karena ada dua kamar dirumah itu. Apalagi itu permintaan laras,laras tidak ingin kakak nya tau kalau dia menangis setiap malam sebelum tidur. Dia memikirkan ibu nya yang dirumah sakit jiwa
Sebulan berlalu,Nadya mendapatkan gaji bulanan yang lumayan lah menurutnya dari pada dia harus dirumah saja dan tidak mendapat kan apa pun.
"huuufff....dulu uang segini hanya untuk membeli lotion untuk tubuh ku,tapi saat ini...uang ini sangat berharga " gumam Nadya memandangi uang yang ada didalam amplop berwarna putih itu
Setiap hari Nadya bekerja sampai malam,dia jarang bertemu dengan laras. Hanya pagi saja,terkadang malam saat dia pulang. Laras sudah tidur di dalam kamarnya,Nadya sering membawa makanan pulang karena diberikan oleh bapak pemilik warung. Makanan itu bisa membuat Nadya dan laras menjadi hemat.
Setelah beberapa bulan berlalu,Nadya mendapatkan telpon dari pihak rumah sakit. Ibu Nadya yang berada dirumah sakit jiwa jatuh dan tidak sadarkan diri,Nadya terkejut dan langsung menghubungi laras agar laras datang ke rumah sakit tempat ibu nya dirawat.
Nadya yang baru sampai langsung disambut oleh dokter yang menangani ibu nya,dia sudah menangis dari jalan tadi. Nadya permisi dengan bapak pemilik warung,sebelum dia ke rumah sakit.
"bagaimana ibu saya dok?"tanya Nadya dengan air mata yang masih mengalir di pipinya
"ibu kamu harus segera dioperasi,karena ada gumpalan darah di kepalanya karena benturan keras dilantai saat beliau jatuh tadi. "jelas dokter itu dengan lembut,dia tau kalau Nadya tidak akan ada uang untuk biaya operasi nya . Dia merasa kasihan pada Nadya,dokter itu kenal betul dengan keluarga Nadya saat ayahnya masih jaya di perusahaan makanya setelah perusahaan ayah Nadya bangkrut dan ibu nya merasa frustasi makanya dokter itu menyarankan agar ibu Nadya dirawat dirumah sakit jiwa tempat dokter itu bekerja,biaya rumah sakit hanya dibayar setengah saja.
"ya ampun,jadi kapan bisa dioperasi dok?"tanya Nadya masih menangis
"kalau bisa besok kita langsung melakukan operasi nya,jangan sampai lama-lama karena gumpalan darah itu bisa membusuk dan mengakibatkan ibu kamu ngak akan sadar " jelas dokter itu lagi
Nadya menangis semakin menjadi,kemudian dia menyeka air mata di pipinya. Dia menatap wajah dokter itu,dia ingin menanyakan biaya operasi ibu nya. Dia rasa pasti biaya nya mahal dan dia bingung harus mencari dimana
"hhmm....dok,berapa biaya operasi ibu saya?"tanya Nadya
"sekitar sepuluh juta nad,kalau bisa besok kita langsung melakukan operasi apalagi kondisi ibu mu saat ini kritis."jelas dokter itu
Nadya semakin bingung,selama ini gajinya untuk mencicil hutang piutang ayah nya juga untuk membayar rumah sakit ini nya. Dia juga ikut menjual keripik yang digoreng dan dibungkus nya sendiri di warung tempatnya bekerja untuk biaya sekolah laras,dia merasa bingung harus bagaimana
Dokter itu meninggalkan Nadya setelah menjelaskan semuanya pada Nadya,dia masih ada pasien yang harus diperiksa lagi. Nadya duduk didepan ruangan ICU dimana ibu nya masih terbaring,ada sepasang mata yang memperhatikan dan mendengar pembicaraan Nadya dengan dokter itu
Pria paruh baya itu mendekati Nadya,dia duduk disebelah nadya kemudian menepuk pundak nadya dengan lembut. Nadya menoleh ke arah pria itu,terlihat pria paruh baya yang sepertinya seusia oleh ayah nya itu tersenyum sopan. Wajah pria itu terlihat seperti orang chinese, Nadya menghapus sisa-sisa air mata di matanya
"kamu butuh uang?"tanya pria paruh baya itu,membuat Nadya langsung mengangguk. Dia memang sangat membutuhkannya saat ini,dia tidak merasa malu untuk mengakuinya
"aku bisa bantu,tapi dengan satu syarat" ucap pria paruh baya itu lagi
"syarat?"tanya Nadya dengan suara seraknya
Pria itu mendekatkan wajahnya membuat Nadya merasa sedikit takut,tapi pria itu ingin memberitahukan syarat itu agar tidak terdengar oleh orang lain.
"aku ingin tubuh mu,aku yakin kau masih virgin" bisik pria itu membuat bola mata Nadya membulat sempurna
"aku juga bisa memberikan mu kerjaan,jadi kau bisa memenuhi kebutuhan hidup mu nanti. Aku rasa kau butuh kerjaan itu,jika kau mau...kau bisa menghubungi ku" ucap pria itu lembut,dia meletakan selembar kartu nama di atas kursi diantara dirinya dan Nadya
"aku akan membayar virgin mu tiga puluh juta,jika kau mau kau juga bisa bekerja di club milikku tapi kau tidak usah khawatir....club ku tidak berada disini,club ku di luar kota jadi kau bisa sembunyikan pekerjaan mu dari keluarga mu" jelas pria paruh baya itu dengan sopan
Nadya belum menjawab bahkan mengambil kartu nama itu,dia masih diam memikirkan semuanya. Kemudian pria itu menepuk pundak nadya sambil tersenyum dan pergi dari sana,Nadya masih melihat tubuh kekar pria itu. Walaupun beliau sudah sedikit tua tapi sepertinya dia memiliki tubuh yang atletis dan kekar,terlihat dari punggung pria itu.
"kak...." teriak laras sambil berlari menuju Nadya yang masih bingung
"bagaimana ibu kak?"tanya laras yang sudah menangis senggugukan
"hiks....hiks....ibu harus dioperasi karena ada gumpalan darah dikepala ibu" jelas Nadya yang kini sudah berpelukan dengan laras
"kak....bagaimana biaya operasi nya?" tanya laras
"hhmm....kakak juga ngak tau,tapi kakak akan berusaha untuk mencari nya " jawab Nadya, dia sudah mengantongi kartu nama pria paruh baya tadi. Nadya sempat membaca nama diatas kartu nama itu,paman jiang....begitulah yang tertulis
"kak....tadi tuan randy datang " ucap laras
Nadya tau untuk apa tuan randy itu datang,beliau ingin menagih hutang ayah nya. Memang bulan semalam Nadya belum membayar hutangnya ,karena dia harus membayar rumah kontrakan mereka bulan semalam. Nadya semakin merasa bingung harus mencari uang kemana,tuan randy itu menginginkan laras untuk menjadi istri kedua nya tapi Nadya tidak mau jika laras harus menjadi wanita kedua bagi pria itu.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih 😘😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Halimah lim
30 JT murah banget
2024-12-22
1
Franki Lengkey
suka
2023-05-17
0
Uneh Wee
aku baca dulu aja thour ..
2022-10-05
0