❣❣❣❣❣❣❣❣❣
Laras ingin segera keluar dari dalam mobil wildan tapi pintu mobilnya belum juga di buka olehnya,laras menatap ke arah wildan dengar tajam. Dia merasa kesal karena wildan terus saja mengganggu dan menahannya didalam mobil
"bisa buka pintu nya?sebentar lagi ujian akan dimulai,cepatlah" bentak laras dengan kesal
"oke....tapi ada syarat nya" jawab wildan santai
"syarat?"tanya laras bingung
"hhmm....kiss me"jawab wildan sambil menepuk-nepuk bibir nya dengan jari telunjuknya
"apa?kau gila ya?" teriak laras kesal
"buka,atau aku pecahkan kaca jendela ini?" bentak laras dengan kesal nya
"silahkan saja sayang....kaca ini anti peluru,jadi tidak sembarangan bisa menembus kaca mobilku ini dan lagi pula waktu mu tidak banyak....sebentar lagi bel masuk akan berbunyi" jelas wildan merasa menang,memang mobilnya adalah mobil biasa yang dipesan nya oleh sekretaris nya tapi semua itu dilengkapi dengan keamanan agar dapat melindungi dirinya.
"ya tuhan....anggap saja kau beruntung kali ini,lain kali aku akan menghajar mu bila kita bertemu lagi," ucap laras yang mau tak mau harus mencium pria mesum didepannya ini. Ini kali kedua dia bertemu dengan wildan,tapi pria ini sudah membuatnya harus kehilangan ciuman pertama nya
"bisakah kau memejamkan mata mu terlebih dahulu?"tanya laras menatap wildan ,dia ingin mencari kesempatan untuk menekan tombol buka didekat wildan
"tidak mau,aku tau kau ingin mengelabui ku" jawab wildan yang sepertinya tau pemikiran laras
"ya ampun,ternyata dia pintar juga " batin laras
Laras mendekatkan wajahnya pada wajah wildan,dia menatap mata wildan dan bibirnya yang terus tersenyum penuh kemenangan. Laras mendaratkan bibirnya di bibir wildan,hanya kecupan tapi tangan wildan menahan tengkuk laras membuat laras membulatkan matanya. Dia terkejut karena wildan langsung me*lu*mat dan menggigit bibir laras dengan lembut sehingga bibirnya terbuka,dengan cepat wildan mengekspor lidah nya memasuki mulut laras hingga laras sulit bernafas.
Laras mendorong dada wildan yang berotot, dia mencoba meraba tombol pembuka pintu. Setelah mendengar pintu terbuka,laras langsung menggigit bibir wildan dengan kuat sehingga menimbulkan luka
"ssshh....aaah...."teriak wildan memegang bibirnya yang sudah berdarah ,laras dengan cepat keluar dan menjulurkan lidahnya pada wildan membuat wildan tersenyum sambil memegang bibirnya yang sakit.
Laras terus berlari memasuki gerbang sekolahnya,dia tidak menyadari darah wildan juga menempel di bibirnya hingga melati menepuk pundak laras.
"hei....sepertinya aku baru dicium seseornag ya?" tanya melati menatap bibir laras yang masih ada darahnya,laras memang pandai bela diri jadi melati berpikir jika laras baru saja berkelahi dan dicium paksa hingga laras pun menggigit bibir pria itu dan meninggalkan darah pria itu di bibirnya karena menurut melati,darah yang menempel di bibir laras bukan darah miliknya
"sok tau" jawab laras ketus sambil berjalan ke meja miliknya
Melati meraih tas nya yang berada disebelah laras,melati memang duduk satu meja dengan laras. Dia meraba kedalam tas nya, mengambil tempat bedak yang biasa dia bawa untuk berhias. Melati memang hobbi memakai make up bila pulang dari sekolah,dia ingin terlihat cantik didepan pak david guru olah raga yang disukai nya
"nih....liat sendiri"ucap melati sambil membuka kotak bedaknya dan menunjukan cermin didepan laras
Laras mengambil bedak melati,kemudian dia menghapus darah di bibirnya dengan ibu jari nya dengan wajah kesal dan hal itu terlihat oleh melati. Melati tersenyum menggoda,dia mendekati telinga laras
"eekkhm....sepertinya tuh bibir ngak ori lagi ya say...ha...ha..."bisik melati kemudian dia tertawa dengan keras
tok...tok...tok...
"semua nya diam,ujian akan segera dimulai" ucap pak david yang tiba-tiba mengetuk meja didepannya
Melati dan laras menatap ke arah depan,melati tersenyum senang karena pengawas hari ini adalah pria yang disukainya. Dia menjadi semangat untuk mengikuti ujian nya,entah kapan pak david masuk karena laras dan melati sibuk dengan darah dibibir laras
Ujian pun dimulai,laras mengerjakan semua soal-soal yang diberikan . Begitu juga melati,melati adalah sahabat laras. Sebenarnya melati minder pada laras yang merupakan anak orang kaya,karena dia hanya anak seorang pembantu rumah tangga. Dulu ayahnya bekerja sebagai cleaning service di perusahaan milik ayah laras,tapi karena perusahaan itu sudah bangkrut dan ayah melati terkena stroke ringan makanya sekarang ibu nya yang bekerja sebagai pembantu. Melati juga mulai ikut membantu urusan keuangan keluarganya dan biaya berobat ayah nya setiap bulannya,setelah pulang sekolah dia akan membantu di cafe teman ayah nya.
Cafe itu termasuk cafe elit,karena tidak sembarangan orang bisa masuk. Apalagi cafe itu memiliki ruangan vip yang bisa melakukan apa saja didalam sana tanpa diketahui orang lain,ada sofa panjang yang berukuran besar juga dengan kamar mandi didalam nya. Sofa nya bisa buat tiduran kalau menurut melati
Setelah beberapa jam,akhirnya bel pun berbunyi. Mereka sudah menyelesaikan ujian dan harus mengumpulkan kertas ujian ,kemudian pulang.
Melati memilih menunggu pak david didepan kelas,laras langsung pulang karena dia tidak ingin berlama-lama di sekolah. Selama seminggu ujian ,laras memilih untuk pulang langsung dan membantu menjaga ibu nya karena jadwal jualannya hanya di hari sabtu dan minggu saja.
"apa kabar pak?"sapa melati dengan lembut sambil tersenyum saat david keluar dari dalam kelas nya
"baik....kenapa kamu masih disini?"tanya david santai,dia sudah tau kalau melati menyukainya bahkan melati pernah menyatakan cinta pada nya . David suka dengan wanita dewasa yang bisa memuaskan hasratnya,karena dia bukan lah pria yang alim dan polos. Dia sebagai guru oleh raga karena mengikuti perintah ayahnya yang merupakan pemilik sekolah ini,sekolah yang berasal dari kalangan elit. Melati sekolah disini karena mendapatkan beasiswa,melati termasuk murid yang pintar bahkan jika nanti lulus sekolah dia mendapatkan nilai terbaik maka dia akan mendapatkan beasiswa keluar negeri dari sekolah ini.
"apa bapak sudah bisa menjawab perasaan saya?"tanya melati to the point
Melati tidak suka basa-basi,setiap berjumpa dengan david selalu dia menanyakan nya karena david tidak pernah memberikan jawaban yang pasti. Hanya mengatakan kalau dia belum memikirkannya saja
"Jangan bilang bapak belum memikirkannya " ucap melati dengan wajahnya yang sudah cemberut
"jangan menggantung perasaan anak orang pak,jika tidak suka anda bisa mengatakan nya langsung" ucap melati sambil mengikuti langkah kaki david yang berjalan menuju ruangannya
"apa tidak apa-apa?" tanya david menatap melati yang cemberut
"tidak apa-apa,dari pada mengharapkan yang tak pasti. Tapi....anda harus memberikan alasan yang masuk akal" jawab melati tegas
bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih😘😘😘😘😘
*ceritanya satu-satu keluar ya say,yang nunggu cerita Nadya dan dessy di club sabar ya....karena harus nunggu berapa bulan baru lah steve datang lagi,sabar ya....karena orang sabar pan*tat nya besar eh maksudnya disayang tuhan....🤗🤗*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Siti Aisah
seperti ada 2 cerita jadi kurang menikmati alurnya 😅😅 lebih suka alurnya si Nadya si wkwkwkk
2023-10-16
1
Muhammad Al-thaqif
terlalu bnyak tokoh nya ya thor..
2022-10-15
0
RIMA BP MAU
lanjut
2022-03-23
1