Orang orang yang melihat insiden tersebut berhenti dari aktifitas mereka, mereka juga tidak menyangka bahwa akan ada kejadian seperti demikian.
“Segera tinggalkan tempat ini dan bawa uang itu, sedangkan untuk para tamu hari ini kalian akan kutraktir jadi makanlah sepuasnya”. Ucap Ling Gom lagi seraya mendekati meja resepsionis untuk memilih kunci yang dirasanya cocok untuk di tempatinya.
Sebenarnya Lin Gom tidak mau bertindak demikian karena terkesan arogan tapi dia terpaksa berbuat sebab dia dalam keadaan hati yang tidak baik, dan lagi dia tidak mau direndahkan jadi dia akan bertindak sesuai tindakan orang terhadapnya.
Dia meminta Husan untuk menjalankan penginapan sekaligus restoran yang baru dia beli ini, dia berpesan jika orang orang yang dulu bekerja mau meninggalkan tempat ini maka dia mempersilahkan dan dia berharap agar paman Husan segera mencari pengganti yang profesional di bidangnya.
Untungnya setelah kejadian itu tidak ada gangguan apa apa, mungkin pemilik sebelumnya takut atau apa yang penting Ling Gom tidak memikirkannya.
Seminggu sudah mereka menempati penginapan itu, sekarang Ling Gom sudah mengganti namanya menjadi penginapan Suitzhang sedangkan orang orang yang bekerja dulu tetap memilih tinggalhanya 1 orang saja yang memilih pergi.
Ling Gom berencana memperbesar penginapan ini dengan menjadikan 4 lantai dan lagi dia berencana membeli tiga sampai 5 lahan lain yang berada di samping penginapannya yang kebetulan tidak ada bangunan apa apa, dia mengeluarkan biaya 30keping emas untuk membelinya dan segera dia meminta kepada Husan untuk mencari orang yang ahli dalam membangun cepat.
3 bulan berlalu setelahnya dan sekarang penginapan Suitzhang sudah menjadi besar dengan menyediakan 100 lebih kamar biasa denga 20 kamar khusus atau kamar vip, sedangkan untuk restoran sekarang sudah memiliki 4 lantai dengan menu utama yaitu hewan buas serta tiap lantai akan mewakili tiap tingkatan hewan buas.
Kegemparan dan minat tinggi segera memenuhi seisi ibukota kekaisaran karena baru kali ini ada restoran yang menyediakan menu utama daging hewan buas, setahu mereka tidak ada yang mampu memasuki wilayah selatan gunung Tukendi yang terkenal seram dan mereka tahu bahwa yang menyediakan hewan buas hanya disana. Jadi siapa orang yang berani kesana dan membunuh hewan buas hingga tingkat 4?
Mereka tidak tahu bahwa sosok Ling Gom lah yang menjadi penyedia utamanya, entah bagaimana jika mereka tahu bahwa Ling Gom masih memiliki persediaan hewan buas hingga tingkat 9 mungkin mereka akan mati kejang kejang.
…………………..
Pagi ini Ling Gom akan pergi menjual seluruh inti hewan buasnya, dia telah mengetahui dimana toko yang menampun semua barang barangnya yaitu toko harta yang tidak jauh dari penginapannya.
Berjalan sekitar 30 menit dia telah sampai didepan toko harta, 2 orang penjaga segera menanyai tujuannya.
“Ada yang bisa dibantu?” tanya salah seorang penjaga.
“Ya aku mau menjual beberapa inti hewan buas”, jawab Ling Gom ”apakah bisa?”. Tanya Ling Gom.
“Ah ya bisa, mari ku antar menemui kepala toko”. Ucap penjaga tersebut.
Ling Gom salut dengan kesopanan yang di perihatkan oleh penjaga toko harta ini, pantas saja toko ini banyak peminatnya, bukan hanya barang saja yang menarik tapi kesopanan dan tindakan dari para pelayan juga yang disenangi orang.
Penjaga tadi menuntun Ling Gom keruangan kepala toko, sebelum masuk penjaga itu mengetuk pintu baru setelahnya dia membuka pintu.
“Maaf Tuan muda, ada seseorang yang ingin menjual inti hewan buasnya”. Ucap penjaga tersebut hormat kepala kepala toko.
“Silahkan”, ujar kepala toko itu singkat.
Lalu penjaga itu mempersilahkan Ling Gom masuk kedalam ruangan untuk berbicara langsung kepada kepala toko, Ling Gom dengan anggukan melangkah memasuki ruangan.
“Ada yang bisa ku bantu?” tanya kepala toko sopan setelah ia mempersilahkan Ling Gom untuk duduk terlebih dahulu.
“Aku mau menjual inti hewan buas yang kumiliki, apakah tokomu ini bisa menampungnya?” tanya Ling Gom.
“kalau boleh saya tahu berapa banyak yang kamu miliki?” tanya balik kepala toko. “Ah ya maaf aku lupa memperkenalkan diri, namaku Gao Jin”. Lanjutnya memperkenalkan diri.
“Namaku Fan Gom”, Ling Gom memperkenalkan dirinya dengan nama lain untukmenutupi kedua identitasnya untuk sementara. “Apakah ada ruangan yang bisa digunakan untuk mengeluarkan semua inti hewan buas yang ku bawa?” ucapnya lagi yang membuat si kepala toko Gao Jin bingung karena dia tidak melihat Ling Gom membawa apa apa.
“Ah ya didalam kotak penyimpanan inilah aku menyimpan inti hewan buas yang kubawa”, Ling Gom memperlihatkan kotak berukuran 5 sentimeter persegi yang sebelumnya sudah dia buat saat sedang latihan menempa jadi dia sekalian menempa kotak penyimpanan karena berpikir suatu saat akan berguna dan saat inilah dia mempergunakannya.
Dia tidak mau menunjukkan cincin penyimpanannya karena pasti akan membuat kehebohan yang tidak di inginkan dan jangankan cincin penyimpanan, kotak penyimpanan ini saja pasti akan heboh sebentar lagi.
“Ah maaf saudara, mari kita keruangan belakang saja”. Ajak Gao Jin, “kalau boleh tahu, darimana saudara mendapatkan kotak itu karena setahuku tidak ada yang memiliki kotak demikian dan biasanya orang orang memakai kantong penyimpanan”. Sambil berjalan Gao Jin tidak lupa untuk bertanya.
“Tidak apa apa saudara Jin, kotak ini pemberian sahabatku yang baru pulang dari benua tengah beberapa hari silam sebagai hadiah pertemuan kami”. Ucap Ling Gom menjelaskan karena dia sudah menduga akan muncul pertanyaan demikian jadi dia sudah menyiapkan jawabannya juga.
“Wah, sangat beruntung saudara Gom memiliki sahabat dari benua tengah yang terkenal sebagai tempat para jenius berkumpul”. Kata Gao Jin menyanjung.
“Itu hanya sebuah kebetulan saja saudara Jin”, balas Ling Gom sekenanya.
“Baiklah saudara Gom kita sudah sampai mari”, ujar Gao Jin sambil membuka pintu dan mempersilahkan Ling Gom memasuki ruangan.
Setelah berada didalam ruangan, Ling Gom langsung mengeluarkan inti hewan buasnya dan di lantai terlihat inti hewan buas yang sangat banyak sehingga membuat Gao Jin sedikit terkejut melihatnya.
Di lantai ruangan itu sudah tersusun inti hewan buas menjadi 5 bagian mulai dari tingkat 1 hingga tingkat 5 dan juga terdiri dari berbagai elemen, sedangkan tingkat 6 sampai tingkat 9 masih belum saatnya di keluarkan oleh Ling Gom karena dia ada rencana lain untuk itu.
“Maaf saudar Gom, kalau aku boleh tahu darimana inti hewan buas yang banyak ini saudara dapatkan?’ tanya Gao Jin penasaran.
“Kurasa itu tidak harus ku jawab kan saudara Jin”, balas Ling Gom santai yang membuat rasa penasaran Gao Jin tidak dapat terjawab dan hanya dia simpan saja.
‘Sepertinya ada seseorang yang disembunyikan oleh saudara Gomini, aku harus menjalin hubungan baiklagi kepada saudara Gom ini dan mudah mudahan orang itu bisa muncul kedepannya’. Batin Gao Jin.
“Bagaimana saudara Jin apakah sudah bisa dihitung?’ tanya Ling Gom membuyarkan lamunan Gao Jin.
“Ah ya sudah bisa saudara Gom, untuk tingkat satu kami menghitung persatuannya sebesar 50 perak dan jumlah inti hewan buas dalam perhitungan kasarku sebanyak 3.000 biji jadi kalau di jadikan koin emas berarti menjadi 150 koin emas”. Gao Jin mulai menghitung.
Untuk tingkat 2 dia menghitung 100 perak persatuannya dengan sebanyak 2.900 biji jadi harganya adalah 290 koin emas, untuk tingkat 3 dia menghitung persatuan 150 perak dengan jumlah inti hewan buas sebanyak 2.500 jadi total 375 koin emas.
Tingkat 4 Gao Jin menghitung 200 koin perak persatuannya dengan banyak inti hewan buas sebanyak 2.300 jadi akan menjadi 460 koin emas, tingkat 5 sebanyak 2.000 biji dengan hitungan 250 koin perak persatuannya jadi totalnya menjadi 500 koin emas.
Jadi Gao Jin mentotalkan untuk keselurahannya menjadi 1.775 koin emas semuanya, menyebutkannya saja membuat Gao Jin gemetaran karena dia tidak bisa membayangkan kekayaan Ling Gom dalam beberapa menit saja sebab dia saja selama setahun bekerja hanya menghasilkan 300 koin emas.
“Em…totalnya 1.775 koin emas saudara Gom, tapi persedian toko cabang kami ini tidak sebanyak koin emas itu”. Kata Gao Jin serba salah, “apakah aku bisa mencicilnya karena aku harus melapor keatasanku dulu untuk bisa melunasi semuanya dan kalau bisa berikan aku waktu 3 hari saja maka semuanya dapat kami lunasi. bagaimana”, lanjutnya berusaha membujuk Ling Gom agar tidak tersiinggung dengan keadaan.
“Tidak masalah saudara Jin, tidak masalah buatku menunggu 3 hari lagi karena aku kebetulan ada di penginapan Suitzhang”. Ucap Ling Gom.
“Terima kasih pengertiannya saudara Gom, aku janji tidak akan mengecewakanmu dan untuk bayaran awal aku hanya memiliki 200 koin emas saja”. Ucapnya sambil mengeluarkan kantong penyimpanannya dan memberikan kepada Ling Gom “ku harap saudara Gom tidak kecewa”, sambungnya.
“Tidak masalah saudara Jin, baiklah karena urusanku sudah selesai disini jadi aku akan pergi”. Sahut Ling Gom sambil minta ijin untuk pergi dari sana dan akan kembali lagi dalam 3 hari mendatang.
(perhitungan uang)
(1 koin emas \= 1.000 koin perak)
(1 Koin Perak \= 1.000 koin perunggu)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Kang Comen
okkkk
2022-12-12
0
3 jagoan
kaya mendadak😘😘😘😘🎖🎖🎖🎖🎖
2022-03-08
1