“Nak jangan di paksa”, ucap Yu Ling setibanya di dalam kamar Su Fan dan langsung duduk di sebelah Su Fan diatas ranjangnya sambil mengelus kepala Su Fan dengan lembut.
“Sebentar nak, ayah akan mengambil obat oles yang diberikan tabib untuk meredakan rasa sakitmu”. Sahut Su Tang.
Tidak lama setelahnya, Su Tang kembali kedalam kamar Su Fan membawa botol kecil berisi obat oles yang dia katakan sebelumnya.
Tanpa menunggu respon apapun, Su Tang mengoleskan obat tersebut ketubuh Su Fan yang memar dan terasa sakit.
Setelah selesai, Su Tang memaksa Su Fan bicara jujur agar memberitahukan siapa yang menyebabkan dia bisa babak belur dan pingsan di pinggir jalan yang sepi hingga ditemukan oleh bibinya istri tetua pertama.
“Seperti biasa ayah, ketiga anak tetua yang selalu menggangguku”. Jawab Su Fan.
Sebenarnya Su Fan enggan untuk memberitahukannya karena dia tidak ingin mengadu apapun yang terjadi padanya yang membuat orang tuanya khawatir, tapi sedari kecil Su Fan selalu di ajarkan dan di tekankan untuk selalu jujur apapun itu sehingga dia tidak ada pilihan lain selain berkata jujur kepada kedua orang tuanya.
Mendengar hal itu membuat amarah Su Tang seketika naik, dia keluar dari kamar anaknya menuju ruang pertemuan keluarga lalu memanggil tetua ketiga, kelima dan tetua ke enam.
Tidak lama setelahnya ketiganya telah hadir dalam ruang pertemuan keluarga, tanpa banyak awal pembicaraan yang basa basi Su Tang langsung saja pada intinya.
“Tetua ketiga, kelima dan tetua ke enam, sudah berapa kali aku meminta kepada kalian bertiga untuk menegur anak kalian agar berhenti mengganggu Fan’er. Tapi hingga kini mereka masih saja tidak pernah berhenti hingga semalam membuat Fan’er pingsan di pinggir jalan”. Dia mengambil nafas.
“Apakah kalian sudah tidak menganggapku lagi sekarang?” lanjut Su Tang bertanya.
“Patriak, bukannya kami tidak menegur anak anak kami. Akan tetapi, yang namanya anak anak sudah hal biasa bila mereka terlibat konflik kecil antar anak anak seusia mereka juga patriak jangan terlalu membela Fan’er dalam hal ini karena tidak mungkin semuanya terjadi tanpa alasan”. Sahut tetua ketiga memberi alasan dan tentunya akan membela anaknya, hal itu juga di sambut dengan anggukan kepala oleh tetua kelima dan tetua ke enam tanda mereka setuju dengan kata kata tetua ketiga tersebut.
Pada akhirnya mereka berdebat agak lama, namun tetua ketiga serta tetua kelima dan tetua keenam tidak mau kalah dengan memberikan berbagai alasan untuk mendukung kata kata tetua ketiga yang membuat Su Tang tidak dapat berkata lagi.
Karena Su Tang sudah tidak tau harus berbuat apa, maka dia hanya berkata jika terjadi hal yang lebih parah dari itu kepada Su Fan sekali lagi maka dia tidak akan segan segan memakai habatannya sebagai patriak untuk memberi hukuman kepada tetua ke tiga, keliama dan tetua ke enam.
Su Tang bukannya ingin berbuat seperti itu, tetapi karena dia dan istrinya Yu Ling begitu menyayangi Su Fan di tambah dengan janji rahasia mereka kepada seorang sosok maka dia melakukan apapun untuk melindungi Su Fan.
Bukan hanya itu saja, sesuai dengan janjinya kepada sosok tersebut maka di umur 5 tahun dia akan memberi arahan kepada Su Fan untuk memnjadi seorang kultivator.
Maka sebelum menjadi seorang kultivator maka ia harus memberikan perlindungan agar tidak terjadi apa apa kepada Su Fan, jika sampai terjadi sesuatu maka dia tidak akan mampu menahan amarah sosok tersebut meskipun ribuan kultivator yang membantunya.
………………….
Waktu berjalan setahun, sekarang tepat dimana ulang tahun ke 60 Su Tang.
sebagai seorang patriak keluarga Su tentunya banyak orang memberikan selamat kepada Su Tang baik dari kerabat keluarga Su maupun dari orang orang luar yang memiliki kepentingan kepada keluarga Su karena keluarga Su di segani di wilayah kekaisaran Qi.
Di tengah tengah acara perayaan ulang tahunnya, dia berbisik kepada Su Fan yang berada di sebelahnya.
“Fan’er, 2 minggu lagi merupakan hari ulang tahunmu yang ke 5 dan sesuai dengan yang ayah katakan dulu maka ayah akan memulai latihanmu besok”. Ucap Su Tang.
“Apakah kamu mengerti Fan’er?” tanya Su Tang.
“Baik ayah, Fan’er mengerti”. Jawab Su Fan.
Angan hanya sebatas angan, harapan tinggallah harapan karena apa yang ia rencanakan akan berujung kesedihan tak berujung.
Saat ini adalah acara penyerahan kado untuk patriak keluarga Su yang berulang tahun, maka dari itu Su Tang dan Istrinya Yu Ling di persilahkan maju kedepan menyambut seserahan kado dari para tamu.
Sedangkan Su Fan berdiam diri di tempat duduk semula tanpa di temani oleh siapapun disana, dia malah asyik ngemil makanan yang disajikan oleh pelayan.
Satu persatu para tamu menyerahkan kado dengan berbagai bentuk mulai dari herbal langka sampai pada lukisan kaligrafi yang memang di persiapkan oleh tamu untuk diserahkan, namun tepat saat giliran patriak dari keluarga Li dan Keluarga Hu menyerahkan kado ulang tahun tiba tiba berkelabat seorang yang tidak di kenal dan dengan brutal menghabisi patriak Su Tang dan IStrinya Yu Ling.
Dengan sigap tetua pertama Su Lao dan tetua kedua Su Gui segera mengatasi pembunuh bayaran yang bergerak, tapi langkah mereka terlambat karena Patriak dan istrinya Yu Ling telah terkena serangan mematikan dan sekarang kondisi mereka tengah sekarat.
Su Fan yang menyaksikan hal tersebut segera berlari menghampiri kedua orang tuanya dengan berurai air mata, dia memeluk ibunya yang penuh darah di sekujur tubuhnya sehingga di waktu singkat Su Fan bermandikan darah.
Sudah tidak dapat tertolong lagi itulah kondisi saat ini yang tidak lama Yu Ling menghembuskan nafas terakhir dengan tatapan kesedihan terpatri di matanya, patriak Su Tang yang melihat anaknya menangis didekatnya segera memanggil untuk mendekatinya.
“Fan’er, ayah minta kau jangan bersedih. Selama ini ayah memiliki rahasia tentang dirimu dimana kau sebenarnya bukanlah anak andung ayah dan ibu tapi yang dititipkan kepada kami berdua”. Su Tang mengambul nafas dengan tersengal sengal.
“Mulai sekarang ayah dan ibu berharap kepadamu untuk mencari identitasmu tanpa ayah dan ibu karena mungkin paman Su Lao dan paman Su Gui tidak mampu membantu dengan situasi yang tengah kita hadapi saat ini, pergilah bersama Husan dari tempat ini segera”. Sambung Su Tang dan itu merupakan kata terakhirnya karena setelahnya ia pun menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Su Fan.
Meskipun Su Tang sebenarnya adalah seorang kultivator ranah Pembentukan energi * 5 tapi karena penyerangan tersebut terjadi secara tiba tiba dan juga patriak Li dengan patriak Hu ada andil maka insiden tersebut berhasil merenggut nyawanya, sedangkan penyerang tadi telah berdiri di sisi kedua patriak keluarga Li dan keluarga Hu di sertai oleh 20 pembunuh bayaran lain yang memakai baju hitam dengan penutup muka.
Kejadian tersebut sontak membuat kaget tetua pertama dan tetua kedua karena banyaknya pembunuh bayaran yang bisa melanggang masuk ke dalam kediaama keluarga mereka, seakan tidak percaya bagaimana bisa karena mereka memiliki penjaga yang bisa dikatakan ketat pada saat ini.
Pertanyaan mereka segera terjawab dengan munculnya tiga tetua keluarga Su yaitu Su Ghi, Su Nam, dan Su Bo yang tidak lain adalah tetua ketiga, tetua kelima dan tetua keenam.
Dalam situasi terkepung dan tidak ada celah untuk melarikan diri, tetua pertama tahu apa artinya ini yaitu tiga tetua dalam keluarga Su telah berhianat.
“Tidak kusangka ada bangkai didalam keluarga Su kami”, ujar tetua pertama.
Tetua ketiga yang mendengar itu mengerutkan keningnya lalu menyahut, “jangan besar mulutmu Su Lao karena sebentar lagi nasib kalian berdua sama seperti kakak kalian Su Tang baj**gan itu”.
Tanpa menunda lagi para pembunuh bayaran di perintahkan oleh patriak keluarga Li untuk membunuh siapa saja yang melawan, sedangkan Husan yang melihat gelagat tidak baik segera membawa kabur Su Fan ke tempat persembunyian yang telah disediakan oleh patriak Su Tang.
Husan mengambil kesempatan terebut saat para pembunuh bayaran menyerbu dan tetua kedua menyemburkan asap yang menghalangi pandangan musuh, sehingga saat Husan membawa kabur Su Fan tidak ada yang menyadarinya.
Tetua pertama dan tetua kedua juga mengetahui siapa sebenarnya Su Fan, maka dari itu mereka menyayangi Su Fan sejak dulu karena mereka sadar jika terjadi sesuatu kepada Su Fan maka mereka tidak akan mampu mempertanggung jawabkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Abdullah
up up up up
2023-03-22
1
Abdullah
update ya kak Bagus alur ceritanya
2023-03-22
1
baca doang
MC nya Kegedean di Thor
Mosok anak umur 4 tahun udah di gebukin sampai pingsan 🤦😆😆😆
2022-10-26
1