Setelah memisahkan inti hewan buas dari tubuhnya lalu dia menyimpan semua kedua jenis tersebut ke dalam cincin penyimpanannya, karena dia adalah seorang penempa jadi dia tahu kegunaan dari tubuh serigala hitam.
Walaupun demikian dia tidak tertarik karena hasil dari tempaan nantinya hanya berupa baju pusaka tingkat rendah saja dan tiu tidak berguna untuknya, karena dia memiliki senjata artefak serta baju pelindung tingkat ilahi pemberian kedua orang tuanya dan kalaupun ada yang menarik baginya setidaknya berada di tingkat berlian atau langit keatas.
Diapun melanjutkan langkahnya untuk menjelajah wilayah selatan ini lebih dalam, mana tau dia mendapatkan sesuatu yang menarik minatnya sekalian terus mengasah kemampuannya.
Sudah 3 minggu Ling Gom menjelajahi hutan hewan buas selatan gunung Tukendi ini, banyak pengalaman serta pertarungan dia lewati sehingga meningkatkan daya tempurnya.
“Sudah tidak ada lagi tantangan diwilayah ini, mending aku istrahat dulu”. Ucapnya ketika dia melihat sebuah gua kecil tidak jauh darinya.
Dia mengitari pandangannya disekitar serta memeriksa keberadaan didalam gua tersebut, tidak menyangka bahwa didalam gua itu terdapat sosok hewan buas tingkat 8 jenis harimau kumbang yang terlihat lebih ganas dari semua hewan buas yang selama ini di jumpai oleh Ling Gom.
Seperti biasa dia tidak banyak berpikir malah menerjang untuk mengusik hewan buas itu, dengan cepat dia melakukan serangan jarak jauh teknik tingkat langit ‘Tapak Bintang gerakan Pertama Jari Bintang.
Dari jari telunjuk Ling Gom melesat cahaya dengan cepat menuju gua kecil didepannya, terdengar ledakan cukup besar tapi tidak membuat harimau kumbang yang mendiami gua tersebut tewas.
‘cih…masih bertahan”, ucap Ling Gom tapi dia malah semangat karena melihat harimau kumbang langsung menerjangnya.
Sekarang dia berencana tidak memakai energinya tapi murni kekuatan fisiknya, dia ingin menguji seberapa tangguh fisiknya saat ini karena Selama 3 minggu ini dia ibarat bermain main saja menghadapi hewan buas tingkat 7 kebawah.
Diapun meninju kearah datangnya harimau kumbang tersebut, tidak mau meremehkan harimau kumbang itu karena dia selalu di ajarkan bahwa meremehkan lawan adalah kesalahn fatal pembawa sial.
Boom
Ledakan nyaring terjadi saat tinju Ling Gom bertemu dengan kedua cakar harimau kumbang, hal itu membuat harimau kumbang terpelanting kebelekang 10 meter sedangkan Ling Gom masih tenang di posisinya semula.
Entah bagaimana tanggapan orang orang jika ada yang melihat seorang anak muda yang terlihat berusia 12 tahun dengan santai melawan hewan buas tingkat 8, apalagi kalau mereka tahu bahwa umur Ling Gom saat inimasih 8 tahun dan saat melawan hewan buas tingkat 7 malah terlihat seperti sedang bermain layaknya mengajak bermain sebuah boneka.
Apakah tidak mati karena serangan jantung mereka, tapiwalaubagaimana pun inilah yang sedang terjadi seibarat dunia sedang bercanda dan siap tidak siap mereka harus melihat suatu saat seorang monster akan berjalan disamping mereka.
Kembali ke pertarungan.
Melihat kekuatan fisiknya bisa menahan serangan hewan buas tingkat 8 tidak serta merta membuat Ling Gom puas, kali ini dia masih merasa tidak layak disebut tanggu jadi dia harus terus membuat rangsangan kepada fisiknya dengan bertarung tanpa energi terkecuali jika dalam keadaan terpaksa.
Kembali dia berlari menyerang harimau kumbang itu, dengan menitik beratkan kekuatan fisiknya di seluruh lengan sampai telapak tangannya dia meninju kepala harimau kumbang tersebut sehingga membuat isi kepala harimau itu berserak kemana mana.
Sekali lagi Ling Gom merasa mual melihat isi kepala itu tapi dia berusaha menahannya karena diaharus menyesuaikan diri dan tidak boleh lemah akan hal sepele seperti itu, darah dan berbagai bentuk otak memenuhi tubuh serta wajah Ling Gom sehingga dia memutuskan untuk pergi kesungai yang tidak jauh dari sana untuk membersihkan diri.
Selesai membesihkan diri lalu dia sejenak duduk beristirahat dan memanggil Fang Zin untuk mendekat, seperti biasanya jika dia merasa lapar maka dia akan memanggil kakaknya itu untuk memanggang daging hewan buas untuknya.
Setelah selesai menikmati hidangan siangnya tersebut, Ling Gom kembali melanjutkan perburuannya dan seperti biasa Fang Zin akan menjauh untuk mengamati dari kejauhan.
Sebagai seorang yang kekuatannya yang sebenarnya tidak di ketahuioleh orang orang alam rendah dan juga kekuatan yang tidak bisa dibentung oleh alam rendah ini maka dia tidak bisa selalu menunjukkan kekuatan sejatinya, itu akan membuat dia ditarik paksa oleh alam yang lebih tinggi serta dia juga tidak bisa mengeluarkan hawa keberadaannya atau kekuatan darah sejatinya karena itu akan menarik perhatian manusia yang serrakah juga akan membuat hewan buruan Ling Gom ketakutan.
Ketika hari sudah sore Ling Gom melihat pohon yang tidak asing baginya, setelah dia mengingat ingat untuk beberapa saat dia dengan cepat melebarkan matanya karena pohon apel duri ada didalam hutan ini yang mungkin tidak disangka sangka oleh orang alam atas.
Akan tetapi dia melihat ada ular yang merupakan hewan buas tingkat 9 yang melilit pohon, seringai dingin kembali dia munculkan di sudut bibinya karena akhirnya dia bisa bertemu dengan hewan buas tingkat tinggi di pusat hutan selatan ini.
Karena tidak mau merusak pohon apel duri jadi dia harus memancing ular bangkai tersebut, Ling Gom tahu bahwa racunnya termasuk racun tingkat tinggi karena jika terkena kulit maka dalam hitungan detik akan emmbuat kulit mencair serta dapat menjalari seluruh bagian tubuh.
Dia tidak inginkan kalau racun ular itu mengenaipohon apel duri karena akan menghilangkan harapan untuk mengambilnya, entah dimasa depan dia masih bisa melihat atau tidak jadi selagi ada kenapa tidak di ambil saja.
Ling Gom melempar ular bangkai itu dengan ranting kayu tapi sedikit menambah enerfi menyertai lemparannya, ular bangkai yang merasakan sakit menoleh asal lemparan dan menemukan seorang manusia yang dimatanya tidak sebarapa kuat.
Dari tatapannya dapat di artikan ‘berani sekali kau bocah, cari mati kau’ jadi dia langsung meliuk liukkan tubuhnya menuju kearah Ling Gom.
Masih dengan hal yang sama, kali ini Ling Gom juga tidak akan memakai energinya sama sekali karena dia masih mengasah kekuatan fisiknya meskipun menghadapi makhluk beracun karena dia juga seorang ahli racun jadi dia tahu bagaimana menanganinya.
5 meter sebelum menyampai posisi Ling Gom, ular bangkai tersebut menyemburkan racun mematikannya dengan porsi sedikit karena dia berpikir bahwa Ling Gom tidak mampu untuk menghindarinya.
Tapi dia salah karena pada kenyataannya Ling Gom sangat mampu mengelak bahkan memberikan serangan balasan yang mengenai dagunya hingga membuatnya terbang sejauh 10meter kebelakang.
Amarahpun keluar dan segera mengeluarkan hawa energi hewan buas tingkat 9 yang dalam artian saat ini dia sangat marah, tapi Ling Gom tidak terpengaruh malah dia dengan berjalan santai menghampiri ular tersebut.
Melihat lawannya demikian otomatis membuat ular itu geram jadi dia langsung menyerang Ling Gom dengan membabi buta, cairan racun yang tersedia dalam perutnya di muntahkannya semua sedangkan Ling Gom hanya menghindar kesana kesini.
Dalam keadaan tersebut tentunya membuat ular bangkai akan lengah dalam gerakan dan membuka pertahanannya, jadi Ling Gom memanfaatkan hal itu sebaik baiknya dengan memberikan serangan mematikan kearah jantung ular bangkai.
Hasilnya jantung ular itu pecah dan otomatis membuatnya mati seketika, dari situ Ling Gom mulai percaya perkataan Long San bahwa ia mampu melawan 4 tingkat diatasnya dengan mudah.
Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Ling Gom melakukan kebiasaannya dengan memisahkan inti hewan buas lalu menyimpannya kedalam penyimpanannya agar kalau dia sampai di kota dia akan menjualnya kepada toko yang membutuhkannya.
Setelahnya dia memasukkan pohon apel duri kedalam dunia magnetik yuan miliknya, sebelumnya dia sudah mentrasmisikan suaranya kepada Fang Kun untuk menanam pohon apel duri tersebut di kebun miliknya karena sekarang Fang Kun bertugas sebagai perawat kebun sumber daya miliknya selain berlatih dan lain lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Kang Comen
☕
2022-12-12
0
Andri Radja
semangat thor, semoga bisa smpe tamat ya thor..
2022-03-13
1
Rahman To Bone
semangat
2022-02-25
0