“Selamat nak, kami sanagt terkejut menyaksikan kau cocok dengan semua elemen, kami tidak sangka karena dalam kedua Ras kita tidak ada yang demikian palingan hanya 5 elemen dan itupun sudah terkuat seperti ayah dan ibumu”. Ucap Ling Hu.
“Terlebih dengan elemen kegelapan, kami tidak bisa berkata karena itu hanya mampu dikuasai oleh Ras Iblis dan ayah menyarankan agar kau tidak sering menampakkan 2 elemen yaitu cahaya dan kegelapan karena akan bahaya”. Sambungnya yang di anggukin oleh ibunya tanda setuju.
Jelasnya lebih lanjut, pengguna elemen cahaya hanya dari penguasa Ras Binantang Suci yaitu seperti ayahnya dan terkhusus bagi Ras Manusia Suci.
Jadi sebelum benar benar sangat kuat jangan sering digunakan karena Ras penggunanya sudah musnah dan jika terlihat maka akan di buru, apalagi jika Ras Iblis melihat atau mendengar kemunculan elemen cahaya sudah di pastikan akan di buru karena jangan sampai berkembang.
“Baik ayah aku akan mengingatnya demi kebaikkan kita”, sahut Ling Gom.
Merekapun menyudahi topik tersebut dan mengalihkan dengan topik lain, mereka menghabiskan waktu bersama hingga Ling Gom merasa ngantuk dan pergi untuk beristirahat setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Dalam tidurnya Ling Gom bermimpi berada di suatu tempat yang amat indah di penuhi oleh pelangi serta dia di datangi oleh seorang pria sepuh, meskipun rambut dan jenggotnya telah memutih namun dia masih saja terlihat gagah dan berwibawa.
Ling Gom bingung karena dia masih mengingat bahwa dia sebelumnya sedang tidur, jadi dia bertanya “Maaf kalau aku tidak sopan tapi apa aku boleh tahu siapa gerangan senior ini?’.
Dia memakai kata senior karena dia tahu dia sangatlah muda, juga ayah dan ibunya mengajarinya bagaimana cara berinteraksi dengan kata kata kepada orang yang lebih tua dengan bersikap sopan.
“Hahaha…cukup sopan aku sangat menyukai generasiku, perkenalkan nama orang tua ini adalah Ling Shen yang merupakan Leluhur pertamamu”. Ucapnya sambil tertawa bahagia.
“Maafkan sikap tidak sopanku karena tidak mengenali Leluhur”, sahut Ling Gom.
“Sudah jangan dipikirkan, aku datang kesini memiliki tujuan untuk membangkitkan sesuatu pada dirimu dan juga memberikan hadiah kepadamu”. Ucapnya sambil mendekati Ling Gom.
Tangan kirinya menyentuh pundak Ling Gom dan tangan kananya menyentuh kening Ling Gom, rasa hangat mengalir dalam diri Ling Gom serta dalam kepalanya masuk berbagai ingatan tentang teknik kuno dan berbagai macam hal yang tentunya hanya ada di jaman kuno.
Rasa hangat yang mengalir dalam dirinya ia rasakan selama 10 menit dan setelahnya berubah menjadi kesakitan seakan ada sesuatu yang berubaha bangkit dalam dirinya, terpaksa dia berteriak karena kesakitan sama seperti saat Pertama kali memasuki danau darah untuk mengaktifkan tubuh, tulang dan darahnya yang belum aktif saat itu.
Bukan hanya dalam mimpi dia berteriak tapi juga terbawa di alam nyata sehingga membuat ayah dan ibunya segera pergi ke kamarnya di ssul ketiga pelayan setia mereka, mereka terkejut karena saat memasuki kamar Ling Gom mereka melihat dia berguling guling dan memegang perutnya seperti menahan sakit dan keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya.
Karena takut terjadi apa apa kepada tuan muda mereka, tanpa di perintah ketiganya mendekati Ling Gom.
Fang Zin memegang Ling Gom dan segera membuatnya duduk sedangkan Fang Kun dan Long San menyalurkan energi mereka ke punggung Ling Gom, setelah melakukan hal tersebut terlihat Ling Gom agak tenang walau masih berteriak tentunya.
Tidak lama setelahnya terlihat dua siluet yang sangat terlihat nyata keluar dari punggung Ling Gom, satunya adalah naga agung berwarna emas terang dan satunya adalah Phoenix ungu yang terlihat begitu cantik.
Itu sama seperti ayah dan ibunya ketika berubah wujud asli mereka tapidengan versi yang lebih kemilau dari tampilan mereka, kedua siluet itu mengeluarkan suara khas masing masing sehingga membuat dunia kecil tempat mereka searag bergetar hebat.
5 menit berlalu dengan suara yang sangat bisisng dari dua siluet makhluk legendaries tersebut, yang terjadi selanjutnya adalah tiba tiba kedua siluet itu menyatukatu tubuh masing masing yang sekarang terlihat adalah kepala naga bersayap phoenix berwarna ungu dengan sisik naga dan api yang berkobar serta memiliki sepasang tangan dan sepasang kaki sangat kokoh melebihi dari kokohnya tangan dan kaki naga.
Penyatuan tersebut berlangsung 5 menit juga, setelahnya kembali memisahkan diri menjadi bentuk siluet semula dengan masing masing membawa keagungan diri.
“Ternyata tuan muda di berkati langit karena dia bisa membangkitkan roh beladirinya tanpa di bantu”, ucap Long San.
“Ya, Gom’er sangat beruntung memiliki 2 jenis roh beladiri”, sahut Ling Hu yang di anggukin oleh istrinya Fang Ning.
Fenomena tersebut telah selesai dan mereka menarik nafas lega sekaligus sangat bahagia karena Ling Gom mendapatkan berkat dari langit, entah bagaimana kehidupannya masa depannya tapi yang jelas mereka mengharapkan yang terbaik dan mendoakan umur panjang dan kejayaan kepada Ling Gom.
…………..
Pagi harinya Ling Gom terbangun namun dia heran dengan apa yang terjadi pada dirinya, karena sekarang tubuhnya memiliki otot atletis (pasti banyak ciwi ciwi yang pada suka deh) serta perubahan wajahnya yang seperti giok yang sering diperebutkan (wajah tertampan kalian bayangkan aja y sesuai versi kalian dan idola kalian).
‘Apa yang terjadi denganku?’ gumamnya.
Meski dia bingung namun dia hiraukan dulu lalu bergegas membersihkan diri dulu, mungkin nanti dia akan bertanya kepada Long San dan yang lainnya apa yang terjadi.
Tidak lama dia telah selesai dan sekarang dia akan sarapan, tapi sebelum dia memulai sarapannya kedua orang tuanya menghampirinya dan duduk di depan Ling Gom.
“Bisakah kami menemanimu sarapan nak?” tanya ibunya dengan senyum lembut.
“Tentu saja bu, siapa yang melarang kalian menemani anak kalian sarapan malahan aku sangat semangat memakan sarapanku sekarang”. Ujar Ling Gom.
“Seandainya kalian berdua bisa bersama sama sarapan juga, alangkah lebih indah bu”. Lanjutnya dengan tampang polos.
Kedua orang tuanya di buat tersendak dengan perkataan tersebut, karena mereka tidak mengira bahwa anak mereka memiliki harapan demikian walau mereka memaklumi karena kerinduan anak mereka akan kasih sayang mereka berdua.
Segera ibunya mendekati Ling Gom dan mengelus kepalanya dengan lembut, “nak sebagaimana kamu ketahui dari ingatan ibu yang sudah ibu berikan padamu jadi kita akan sangat sulit mendapatkan buah tersebut. Tapi jika seandainya ada maka ibu akan mengajarimu cara menyulingnya menjadi pil dan itupun jika langit mendengarkan keinginan kita”, jelas ibunya.
“Aku berjanji akan mencarinya”, ucap Ling Gom bersungguh sungguh.
“Baiklah nak kami percaya tapi usahakan untuk kuat terlebih dahulu, kamu tenang saja karena jiwa ayah dan ibu tidak akan pernah hilang dari tempat ini jika kami tidak inginkan untuk menghilang”. Sahut ibunya lagi.
“Baik, tapi aku ada pertanyaan”.
“Apa nak, tanyakan saja”. Jawab ayahnya kali ini.
“aku tidak tahu apa yang terjadi denganku tiba tiba saat aku bangun tubuhku berubah dan wajahku seperti ini, apakah ayah atau ibu tahu sesuatu?” tanya Ling Gom.
“Hahaha, ayah kirain ada apa”. Jawab ayahnya tertawa karena merasa lucu dengan pertanyaan itu.
“Kalau ayah yang mengalami itu malahan ayah bersyukur karena pasti banyak wanita yang ingin dekat deng-“ ucapan ayahnya terhenti karena melihat istrinya Fang Ning melotot kearahnya jadi terpaksa dia bungkam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Rahman To Bone
lanjutkan
2022-02-25
0