"Papa! Opa!" panggilan keras Berliana.
Berliana berseru kencang saat dia memasuki ruangan Bara dan Damar. Sedangkan Cia, gadis itu sudah sibuk, membongkar paper bag yang dia bawa tadi bersama, Opanya.
"Kata Mbak Anis tadi ada klien, yang ketemu sama Papa ya?" Berlian mendudukkan tubuhnya, diatas kursi yang berada tepat didepan meja kerja Bara.
"Iya, dia menawarkan kerjasama bagi hasil sama perusahaan kita." Bara bangkit lalu berjalan menuju Damar dan Cia, pria itu meraih paha ayam, yang hampir saja dilahap oleh sang Ayah.
"Ya ampun Om tega banget sama Pace, ini Pace punya Cia aja, udah Pace jangan nangis ya." bujuk Cia.
Cia memberikan satu potong paha ayam pada Damar, yang masih menatap nanar pada paha ayam goreng krispi, yang tengah di lahap oleh putranya.
"Papa suka jahat ih sama Opa! terus Papa terima? kalau Papa sampai gak terima, fiks Papa gak tau kalau bau bau uang sudah tercium sampai kesini sekarang." Oceh Berliana.
Belum saja Bara membuka mulutnya, Berliana sudah kembali berbicara, tanpa memberinya kesempatan.
"Papa terima! dan mulai besok kamu sama dia harus survei kelokasinya, biar bau bau duit yang udah kamu cium cepet jadi kenyataan!" sahut Bara.
Bara dengan gemas melahap paha ayam, yang sedari tadi sudah meminta untuk dilahap. Sementara Berliana, wanita cantik itu hanya menganggukkan kepala patuh, pada perintah yang diberikan oleh atasannya itu.
💝💝💝
"Ck mana sih orangnya? udah nunggu satu jam juga kenapa dia belum datang? jadi gak sih?" gerutunya kesal.
Berlina menghentakkan sepatu flatnya ke ubin, dia kesal karena orang yang dia tunggu tidak kunjung datang. Padahal Bara sang Papa bilang, kalau si partner akan datang pukul 9 pagi. Tapi sudah pukul 10 pagi lewat beberapa menit, orang itu belum juga datang.
"Hah! udahlah aku masuk aja, kayak orang ilang aku disini!" lanjutnya lagi.
Berliana menggerutu sendiri, wanita itu menghela napas kasar. Dia berbalik meninggalkan loby, namun baru saja beberapa langkah, sebuah mobil Alphard putih membuat langkahnya terhenti. Berliana kembali membalikan tubuhnya, saat melihat mobil itu berhenti tepat didepan loby kantor.
Dengan cepat pintu mobil itu terbuka, menampakan seorang pria, yang baru saja keluar dari dalam mobil itu. Kedua mata Berliana membulat, bahkan tidak berkedip sedikit pun, saat melihat siapa yang baru saja keluar dari si Aplhard putih.
'Dia,' bisik dalam hatinya.
Berliana bahkan menelan saliva susah payah, saat pria itu semakin mendekat kearahnya. Kedua tangannya, meremas ujung kemejanya sendiri hingga lecek. Kedua mata Berliana, tidak mampu berkedip, saat pria itu sudah berdiri menjulang, dihadapannya saat ini.
"Maaf, saya terlambat. Ada hal yang harus saya urus dulu di rumah, maaf sudah membuat anda menunggu." ucapnya merasa tidak enak.
Kesadaran Berliana kembali, saat mendengar suara pria itu untuk pertama kalinya. Namun sepertinya kewarasan Berliana, belum pulih 100%, dia terlihat masih menatap kedua manik mata bening, yang selalu membuatnya tidak bisa berkedip. Jangan lupakan rambut gondrongnya itu, rambut yang membuat tangan Berliana gatal, ingin menyentuhnya.
"Ibu Queenza!" panggilnya.
"A-ah iya maaf, tidak apa apa. Ma-mau pergi sekarang, atau kita mau ngop...," ucapan Berliana terpotong.
"Lebih baik kita pergi sekarang saja, waktu semakin siang dan jaraknya lumayan jauh untuk sampai kesana." ajaknya cepat.
Ucapan Berliana terhenti, saat pria itu menyela ucapannya, bukannya tidak sopan, namun waktu yang mereka miliki tidak banyak hari ini.
"Oh oke, sebentar aku akan mengambil tasku dulu dan mengabari asistenku, Tuan...," ucapan Berliana kembali terputus.
"Radja Dewangga, panggil saja Radja." potongnya cepat.
Berliana menghela nafasnya pelan, rasanya saat ini dia susah sekali untuk bernafas. Dia tersenyum tipis pada pria itu, sebelum Berliana berbalik untuk memanggil Juanda yang masih sibuk dengan agendanya, serta mengambil tas kecil miliknya.
"Radja? Queenza? cocok bukan!" gumamnya pelan.
Berliana menepuk dahi dengan gemas, mendengar ucapannya sendiri, astaga dia, terlalu untuk bisa menyandingkan namanya dengan nama pria itu. Hingga rasanya, saat ini dia ingin pingsan ditempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-05-10
0
Lee yeon seinaa
sakarepmu bell lah...
2023-12-12
0
Itis Rahmani Itis
hafan berli
2023-10-27
0