Berliana bersenandung pelan, mengikuti alunan lagu yang diputar didalam mobilnya. Entah kenapa, semenjak dia menginjak remaja, Berliana sangat suka lagu India, berbeda dengan teman teman sepantarannya dulu, yang lebih menyukai Korea dan berbau Jepang.
Berliana mengetuk ngetukan jari lentiknya ke strir mobil, karena terjebak lampu merah dan jalanan cukup padat, Berliana perlahan membuka kaca mobilnya. Kaca mata hitam, yang sedari tadi membingkai kedua netra indahnya, kini dia letakan diatas kepala.
Pandangan wanita itu masih fokus kedepan, Berliana terdengar tengah mengikuti alunan lirik, yang dinyanyikan oleh sang penyanyi, biarpun belepotan dengan suara ala kadarnya.
Namun saat kepalanya menoleh kearah samping, tiba tiba kedua mata Berliana mengerejab cepat, kala melihat sebuah mobil, berada disisi mobilnya. Kebetulan sekali orang itu juga membuka kaca mobil, jadi Berliana bisa sangat jelas melihat wajahnya walaupun hanya dari samping.
"Dia lagi," Berliana bergumam pelan, wanita itu mengigit bibir bawahnya dengan gemas. Orang itu, orang itu yang membuat dia tidak bisa tidur sepanjang malam, dan kini Berliana harus bertemu lagi dengannya. Disini, diperempatan lampu merah. Kefokusan Berliana pun seketika buyar, wanita itu tidak menyadari kalau lampu lalu lintas sudah berubah warna, dan kendaraan lain yang ada dibelakang mobil Audy Berliana, mulai menyalakan klakson mereka.
Berliana tersentak, kesadarannya kembali. Wanita itu segera fokus kembali pada mobil dan jalanan. Lagi lagi Berliana harus mendes*ah kecewa, saat melihat mobil Alphard putih itu pergi dari hadapannya. Berliana tersenyum kecut, kenapa dia harus menyukai milik orang lain. Berliana berharap, perasaannya ini hanya sekedar kagum tidak lebih. Karena dia tidak mungkin menyukai suami orang, big no!
"Fokus Bell, ada apa sih dengan otak ku ini akhir akhir ini heran deh!" gerutunya pelan.
Berliana menghela nafasnya kasar, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan otaknya akhir akhir ini.
💝💝💝
Braakk!
Suara pintu mobil tertutup kencang, membuat atensi orang orang terfokus pada wanita, yang baru saja keluar dari dalam mobil.
Dengan langkah lebar Berliana meninggalkan area parkir, Berliana membuka kaca mata hitamnya, lalu memasukan kedalam tas kecil yang selalu dia bawa.
"Selamat Pagi Bu Berliana." Seorang resepsionis menyapa Berliana dengan ramah, dan ditanggapi dengan senyuman ramah pula oleh Sang owner DIAMOND QUEEN.
"Cia sudah sampai?" Berliana balik bertanya, bahkan wanita itu bertanya sembari memakai heelsnya, didepan meja resepsionis tanpa malu. Kalau saja bukan karena pekerjaan yang menuntutnya, untuk memakai sepatu tinggi, Berliana akan lebih memilih memakai sepatu flat atau sandal jepit saja.
"Sudah Bu, beliau sudah membawa para calon model kearea penjurian." Resepsionis itu memberikan sebuah berkas pada Berliana.
"Thanks Mir." ucapnya ramah.
Berliana segera meraih map yang diberikan oleh Amira padanya, dengan cepat Berliana segera menuju area penjurian. Dia yakin kalau saat ini mereka semua sudah menunggunya, walaupun Berliana tidak menjadi juri disana melainkan Cia dan Mace Reina, serta satu lagi model senior di DIAMOND QUEEN, namun karena dia Owner, jadi mau tidak mau Berliana harus ikut terlibat.
"Selamat pagi," Saat Berliana masuk semua mata tertuju padanya, termasuk Oma Reina dan Cia.
"Bu Boss baru datang, abis begadang Bu?" tanya wanita itu.
Cia menggeser kursi yang ada didekatnya, untuk diduduki oleh sang Owner. Sementara Berliana, wanita itu hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Cia. Berliana pura pura cuek, dia lebih memilih untuk memeluk tubuh Mace Reina, dan menciumi wajah wanita paruh baya itu penuh sayang.
"Iya nih gak bisa bobo tadi malam?" ucapnya jahil.
"Why?" Cia mengerenyitkan dahinya.
Berliana terlihat hanya mengedikan bahu, kedua netra wanita itu fokus pada lembaran kertas, yang menampilkan profil para peserta.
"Pasti gara gara duda!" Cia menebaknya.
"Cakep! 100 buat Ibu Cia!" Berliana mengacungkan satu ibu jarinya pada Cia, tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas kertas itu.
Cia dan Mace Reina, hanya bisa melongo mendengar jawaban Berliana. Kedua wanita beda generasi dan usia itu, menggelengkan kepalanya dramatis, sembari mengelus dada masing masing.
"Ngeri ngeri, kamu ngeri Kak Bell." ucap Cia dramatis.
ARJUNA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Nuryati Yati
Berliana sukanya duren gk beda ama oma Anin🤭
2024-07-29
0
04581
masih gantengan radja daripada arjuna
2024-02-05
0
Itis Rahmani Itis
hehee
2023-10-27
1