Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)

Tak Dianggap

"Pagi Ma Pa!" Berliana menampilkan senyuman manisnya pada Agatha dan Bara, tidak lupa wanita cantik itu mengecup kedua pipi orang tuanya.

Tangan jahil Berliana pun tidak lepas dari pipi sang Adik, Gavyndra Adam Prayoga. Bocah laki laki yang dilahirkan Agatha 10 tahun lalu, lewat operasi cesar. Karena Bara tidak tega melihat Agatha kesakitan saat melahirkan anak kedua mereka, Bara memerintahkan sang Dokter yang menangani Agatha untuk melakukan tindakan operasi.

Dan sekarang, bayi laki laki lucu itu beranjak remaja. Sifatnya sangat mirip dengan Agatha, pendiam dan tidak banyak bicara. Kalau Gavyn tidak di pukul terlebih dahulu, bocah itu tidak akan berbicara sedikit pun. Apa lagi dengan orang baru, Berbanding terbalik dengan Galaska, kakak sepupunya. Pria yang berusia 23 tahun itu, akan selalu mengeluarkan suaranya walaupun tidak dipancing.

"Pagi sayang, ayo sarapan!" sapa Agatha

Agatha menepuk kursi kosong yang ada didekatnya, dengan telaten ibu dua orang anak itu memasukan nasi dan ayam serta sayur, kedalam kotak bekal yang akan dibawa oleh Gavyn kesekolahnya.

"Enggak usah banyak banyak Ma, nanti gak habis." bocah pendiam itu mengeluarkan pendapatnya, saat melihat Agatha kembali memasukan, sebuah ayam goreng kedalam box nasi.

"Nantikan bisa kamu bagi sama Davyn." ucap sang Mama.

Agatha kembali memasukan kembali ayam goreng itu, Gavyn hanya menghela napasnya pasrah. Dia sudah tidak bisa membantah kalau sang Mama sudah kekeuh.

"Hari ini kamu kemana Bell? kekantor Papa apa ke DIAMOND QUEEN?" tanya Barata.

Berliana menegakan kepala, mendengar ucapan Papanya, Berliana terlihat berfikir sembari menatap Bara yang tengah menatapnya juga.

"Kayaknya aku ke DIAMOND QUEEN dulu deh Pa, soalnya ada model model baru yang mau masuk kata Cia. Para Desainer muda bimbingan Oma juga banyak yang baru masuk hari ini, jadi aku harus ikut mantau." Berliana menjelaskan panjang lebar pada sang Papa, tanpa menghentikan suapannya.

Sementara Bara, pria paruh baya itu menganggukkan kepalanya paham. Barata paham kalau sang putri, saat ini tengah sibuk dengan DIAMOND QUEEN, perusahaan yang Berliana bangun susah payah, dari zaman dia masih SMA. Perusahaan yang bergerak didalam bidang fashion, tentu berkat bimbingan Oma Anin dan Mace Reina tentunya. Berliana dan Cia berhasil membangun DIAMOND QUEEN, sesuai dengan yang mereka inginkan selama ini.

"Kalau begitu aku berangkat dulu, bye Ma Pa! bye adik kecil." ucap Berliana riang

Cup

Kecupan Berliana bersarang di pipi ketiga orang itu, Berliana segera berlari kecil sembari menenteng sepatu heels, sedangkan saat ini dia masih menggunakan sandal jepit kesukaannya.

💝💝💝

DEWANGGA GROUP

Radja menatap bangga, pada gedung pencakar langit yang ada dihadapannya saat ini. Gedung tinggi yang menjadi kantor pusat DEWANGGA GROUP, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan berlian. Sama seperti MALIK GROUP, perusahaan milik sang Kakek yang dikelola oleh paman serta adik sepupunya.

Biar pun mereka keluarga, namun aura persaingan mereka begitu terasa, dan terlihat sangat jelas. Radja tidak pernah iri apa yang sudah didapatkan oleh adik sepupunya, dari sang Kakek. Dia hanya merasa tidak pernah dianggap oleh Rohid kakeknya, sedari dulu hingga saat ini, Rohid selalu meragukan dan seakan tidak pernah menganggapnya ada. Makanya saat sang Kakek menjodohkannya, dengan keluarga Malhotra, Radja hanya bisa menurut. Radja tidak membantah karena dia ingin dianggap ada oleh pria itu.

Namun ternyata semuanya sama saja, mau sampai kapan pun Rohid akan tetap memandangnya sebelah mata. Sama seperti yang dilakukan pada Ayahnya dulu, Rajasa selalu tidak dianggap ada semenjak kepergian ibunya. Apa lagi setelah Rohid, Ayahnya menikah lagi dan memiliki putra bernama Rayhan. Semenjak Rayhan lahir, Rajasa seakan dihilangkan dari keluarga Malik, Rohid melupakannya. Rajasa semakin diacuhkan oleh Rohid, saat pria itu hendak menjodohkannya, namun dia menolak dan memilih menikahi Soraya.

Dan saat Rohid ingin menjodohkan Radja, Rajasa hanya bisa menyetujui. Rajasa hanya ingin Radja, merasakan perhatian sang Kakek. Walaupun ternyata itu tidak akan mungkin terjadi, Rajasa semakin terobsesi untuk mengalahkan Rayhan dan Arjuna dalam hal apa pun. Termasuk tentang perusahaan, Rajasa tidak akan menuntut haknya saat ini, tapi entah kalau besok.