CH 05

Widia benar-benar masih mengantuk dan enggan membuka matanya saat mendengar pintu kamarnya digedor dari luar. Awalnya memang hanya ketukan, karena dia abaikan akhirnya jadi sebuah bunyi berisik yang mengganggu telinganya.

Ivan masih memeluknya erat, masih dalam keadaan tanpa pakaian. Mereka menghabiskan tenaga untuk bersenang-senang hingga jam 3 dini hari.

Kedatangan Citra yang terlalu pagi buat Widia adalah sebuah gangguan, meskipun sudah ada pemberitahuan sebelumnya. Tubuhnya terlalu lelah dan pangkal pahanya terasa ngilu.

Citra yang mulai kesal kembali mengetuk kasar pintu kamar Widia sembari bersuara keras, "Wid … gila kamu, jam berapa ini?"

Widia menggosok matanya dan menguap lebar, menyingkirkan tangan kekasihnya lalu memakai baju seperlunya untuk menyambut Citra.

"Tunggu bentar aku mandi dulu," kata Widia setelah membuka sedikit pintu dan melihat wajah bengis sahabatnya.

"Aku nunggu di luar ini? Nggak ada sopan-sopannya kamu sama tamu, Wid!"

Widia mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum malu, "Ada Ivan di dalam."

Citra mendelik tak percaya, Widia yang dikenalnya polos sepertinya telah berubah. Dia jadi merasa bersalah, secara tidak langsung Citra sudah membuat Widia berperilaku buruk dan mempengaruhi pola pikir sahabatnya.

"Hah? Apa Wid?"

"Ssstttt … berisik ah," jawab Widia meninggalkan Citra dan melangkahkan kakinya ke kemar mandi.

Widia berganti baju dengan cepat, dia baru ingat kalau jam 8 pagi ini ada kuis. Setelah memulas wajahnya dengan make up ringan, dia mencium pipi Ivan sekilas untuk berpamitan. Tanpa ada sahutan karena Ivan masih lelap dalam mimpi basahnya.

Citra mengomel sepanjang jalan ke kampus, "Itu Ivan tidur di kamar kamu?"

"Duh … jalannya jangan kayak dikejar setan bisa nggak sih?" keluh Widia. Dia berhenti sebentar untuk bernafas.

"Itu kamu sakit? Kamu ngapain aja semalem sama Ivan? Berapa kali? Udah minum obat anti hamil belum? Jalan kamu kayak keong, kayak orang baru aja disunat," cerca Citra dengan ekspresi pusing. Dia tahu ini pengalaman pertama Widia.

Widia hanya menggeleng, "Belum beli, dadakan Cit. Aku lagi tidur pas diserang Ivan."

Citra mengulum senyum kasihan, "Enak?"

Mereka tertawa melanjutkan perjalan dan obrolan seputar kegilaan Widia di hari pertama tinggal di kosnya.

"Minum ini sekarang, ntar pulang aku anterin beli!" ujar Citra di akhir pembicaraan.

Widia sudah melupakan pesan kakak perempuannya, melupakan pesan Ibu dan Bapaknya untuk menjaga dirinya dengan baik.

Izin yang diberikan untuk tinggal sendiri telah di salah gunakan, Widia yang merasa bebas sudah memulai kehidupan baru dengan gaya baru. Bebas seperti Citra, sahabat dekatnya.

Citra yang khawatir karena ingat sesuatu mengeluarkan uneg-unegnya, "Rizal titip salam buat kamu kemarin, katanya kamu sombong banget sekarang."

"Cit, kamu tau sendiri bukan aku yang ninggalin Rizal. Dia yang breng*sek berlagak setia tapi malah jalan sama perempuan lain. Lagian kalau udah jadi mantan ya udah, mau ngapain lagi? Aku udah punya Ivan sekarang," sungut Widia tak acuh.

"Rizal udah putus sama gebetannya, dia mau ngajak kamu balikan. Bilangnya sih kemarin begitu …."

"Bodo amat, Cit! Udah nggak ada rasa apa-apa aku ma Rizal … dia cuma ninggalin sakit ati." Widia mengibaskan tangan meminta Citra tak membahasnya lebih lanjut.

Widia merenungi kisah cintanya sambil berjalan menuju ruang kuliah, dia mengingat Rizal yang selalu menyakitinya. Alasannya sangat klasik ... karena Widia terlalu 'sok suci' saat pacaran.

Bukan Widia tak mengerti keinginan Rizal, tapi Rizal tak pernah meminta dengan lembut. Mudah marah jika Widia sedikit beralasan, lalu mantan pacarnya itu akan berkelakuan seperti anak kecil yang sedang pamer mainan.

Rizal akan menggandeng perempuan lain dan dengan sengaja ditunjukkan pada Widia kalau dia selalu mendapatkan apa yang dia suka. Dan oleh karena itu juga Widia muak dan memutuskan hubungannya dengan Rizal.

***

Terpopuler

Comments

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

ntar rizal yg ngirim gendam yaa

2022-10-23

0

Jeruk Balii

Jeruk Balii

ngeri y..tp terkadang realita emang menyakitkan...
ortu banting tulang biar si anak bisa sekolah bener eh malah bablas...
kecewa ...pasti..

trus kudu yok opo...???

2022-06-16

2

Rania Puspa

Rania Puspa

kpercyaan orangtua & saudaramu kmu rusak pd akhirnya akan membawamu ke dlm kehncuran widya...

2022-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!