BAB 17 | Kepanikan Anthony

Happy Reading!

•••••

"Lepasin," teriak Nanas saat Anthony sudah berada dihadapannya.

Anthony datang kerumah Terasi dan atas rencana skenario yang Genk Rujak Gemesh itu siapkan, Nanas sendiri yang membukakan pintu untuk Anthony, namun siapa sangka sesaat setelah pintu itu terbuka Anthony langsung melayangkan pelukan padanya.

Anthony tidak menggubris Nanas dia makin mempererat pelukannya sehingga Nanas terdiam dan tenang, mengetahui Nanas sudah tenang, Anthony melepaskan pelukannya dan mulai berbicara, padahal jauh di lubuk hati Nanas, ia tengah tertawa puas.

"Kamu ngapain sih, pake acara kabur-kaburan?" tanya Anthony pada Nanas

"Apa peduli Om?" jawab Nanas berpura-pura datar.

"Karena saya, mencintaimu," jawab Anthony ceoat.

"Om nyebelin, Om selalu aja mentingin pekerjaan, gue kesel sama Om, jadi kita gausah ketemu dulu selama beberapa hari." Final Nanas merasa berhasil membuat Anthony panik.

"Saya tidak bermaksud Nanas, tapi-" Belum selesai Anthony bicara, Nanas sudah mendorongnya keluar dan menutup pintunya cepat.

Anthony yang sudah tidak tahan lagi meninju tembok disampingnya karena kesal sambil terus berteriak memanggil nama Nanas.

Sementara itu didalam rumah Nanas, Melon dan Terasi sedang memikirkan apa rencana selanjutnya namun sebelum mereka memikirkan itu, tingkah Anthony diluar rumah benar-benar diluar ekspestasi mereka.

"Tangan Kak Thony luka loh itu," tunjuk Melon dari dalam rumah yang mengintip Anthony via jendela.

"Hah? Serius?" ujar Nanas ikut melihat dan benar Anthony baru saja meninju tembok rumah Terasi sebagai pelampiasan emosinya.

Sebuah kekesalan mendalam ditunjukkan Anthony yang bahkan tidak pernah dilihat oleh Nanas sama sekali.

Anthony semakin menyesal merasa dirinya benar-benar sudah melukai hati Nanas, dia akan sangat membenci dirinya jika pernikahan keduanya ikut gagal karena masalah sepele.

Anthony yang belum puas melampiaskan kekesalannya meninju kaca mobilnya pecah, sehingga membuat tangannya berdarah, Squad Rujak Gemesh yang melihatnya dari jendela sontak panik terutama Nanas.

"Batalin semua rencananya, gue gak mau suami gue kenapa-napa, dari sini gue udah tahu seberapa sayang Om Thony sama gue," ujar Nanas berlari keluar rumah.

Anthony terduduk frustrasi dan ber sender dipagar rumah Terasi, sampai ia mendengar suara langkah kaki dari Nanas disampingnya.

Nanas yang membawa sapu tangan dari dalam rumah Terasi segera membungkus tangan Anthony agar darah itu tidak mengalir kemana-mana.

"Apa yang kau lakukan?" Mata Anthony memerah menahan tangis.

Sangat diluar ekspektasi Nanas, Melon dan Terasi, bahwa Anthony bisa seperti ini.

Nanas hanya terdiam sembari membersihkan darah Anthony. "Gue emang kesel sama lo Om! Tapi Gue gak mungkin lihat suami Gue mati konyol."

Disaat seperti ini mempermasalahkan panggilan Lo-Gue yang diberikan Nanas bukanlah momen yang tepat.

"Maaf," ujar Anthony

Nanas tidak menjawab.

"Maaf,"

"Maaf,"

"Iya, Iya, Iya gue maafin, sekarang tenang dulu napa gue lagi ngebersihin luka Om, Om kalau mau nemuin tuhan, pikir-pikir dulu napa, kan kasian kalian anak dalam perut gue gaada bapaknya." jawab Nanas.

"Saya bodoh," Anthony memukul kepalanya beberapa kali karena sudah merasa bahwa telah melukai Nanas, Nanas yang melihat itu segera mengambil tangan Anthony dan menggenggamnya erat.

"Saya bodoh,"

"Udah Om, Gue gak bener-bener ngambek kok, lagian gue gak kabur dari rumah, gue cuma nge-test Om doang." jawab Nanas.

"Kau hanya menghiburku,"

Nanas yang kesal segera menarik rahang tegas Anthony dan mencium bibirnya lembut sehingga Anthony hanya terdiam tak percaya.

"Kalau sekarang gimana? Percaya gak?"

Anthony tersenyum dan menarik Nanas ke pelukannya, ia merasa bahagia sekali untuk kesekian kalinya ia merasakan kebahagiaan bahwa perasannya selama ini benar dia mencintai Nanas dan takut kehilangannya.

"Aku janji, aku bakal jagain kamu, dan calon anak kita," ujar Anthony mengusap air matanya dan melirik perut Nanas.

"Jadi sekarang Aku-Kamu nih? Bukan Saya lagi, yaudah deh Om, karena gue berbudi pekerti dan rajin menabung dosa, gue juga bakal biasain manggil Aku-Kamu ke Om." jawab Nanas pada Anthony.

Setelah acara pelukan yang terbongkarnya rencana Squad Rujak Gemesh tersebut, Nanas dan Anthony akhirnya bisa kembali ke rumah mereka sedangkan Melon dan Terasi hanya menatap cengo kepergian mereka dari sana.

"Gilak! Setelah selesai mereka pergi gitu aja? Gak lagi-lagi gue bantuin masalah percintaan." protes Terasi.

"Makanya nikah Bund, gonta-ganti pasangan mulu, situ pacaran apa kontrakan?" kelakar Melon pada Terasi.

"Bodo amat! Dasar lo buah-buahan hidup!"

"Gak sadar diri si taik. Lo juga bahan dapur berjalan." balas Melon meninggalkan Terasi disana.

"Nih Om mandi dulu," pinta Nanas menyerahkan handuk kepada Anthony

"Kalau kamu, mau kemana?" tanya Anthony pada Nanas.

"Mau mandi juga sih, tapi Om duluan aja deh, aku mau nonton drakor sambil nungguin Om." jawab Nanas.

"Mandi bareng aja gimana?" goda Anthony tersenyum simpul.

"Mesum! Om gaada kapoknya, mau sih tapi gak ah." tolak Nanas.

"Sama Istri sendiri kan gapapa," jawab Anthony

"Dih, udah sana mandi, soalnya tangan Om masih mau diobatin," perintah Nanas pada Anthony. "Lagian kaca malah ditonjok, kan sayang kacanya,"

"Jadi kamu lebih sayang kaca daripada aku,"

"Iya,"

"Setidaknya kaca bisa dipakai ngaca, kalau Om mau dipake apa," lanjut Nanas. "Mau dikoleksi, Om bukan sejenis batu akik.

"Benar, kau bukan istri idaman," kesal Anthony membalikkan badannya dengan aksen mendramatisir.

Nanas tertawa geli melihat tingkah pria dewasa itu, ia membalikkan badan Anthony kemudian menatapnya lebih lembut dan mengusap rahang tegasnya.

"Aku bercanda, peace," ujar Nanas mengacungkan dua jarinya.

"Jadi Tuan Gilbert Chow terhormat, silakan anda mandi dan bersihkan diri dulu, Nanas mudamu ini juga mau mandi," lanjut Nanas.

"Baik Nona," Anthony membungkukkan badannya membuat Nanas tertawa.

Setelah selesai mandi, Anthony segera menemui Nanas di kamar dengan bermodalkan se-lilit handuk di pinggangnya, kali ini Nanas meninggalkan semua pikiran kotor dan mesumnya karena harus mengobati Anthony terlebih dahulu, padahal dalam sisi tergelap nya otot-otot itu bisa membuatnya khilaf.

Nanas mengambil kotak P3K dan segera menghampiri Anthony dan duduk disampingnya.

"Siniin tangannya, Om," pinta Nanas mengambil tangan Anthony yang terluka.

"Astaga aku baru sadar, lukanya banyak juga yah Om, benar-benar nekad," lanjut Nanas mengoleskan obat luka ke kapas dan mengusapkannya ke tangan Anthony.

"Lukanya gak seberapa, daripada kamu ninggalin aku," jawab Anthony.

"Kalau itu terjadi, berarti itu salahnya Om,"

"Jangan pernah melakukan itu lagi, kau membuatku tidak bisa berpikir jernih saat aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja,"

Nanas tersenyum kemudian masuk kedalam pelukan Anthony, setidaknya Nanas mendapatkan satu kesimpulan bahwa suaminya benar-benar mencintainya.

••••••

"Apa kau berniat membunuhku, disini dingin," Anthony memelas sembari menggigil karena Nanas masih belum puas membuktikan rasa cinta Anthony.

"Om tidur di balkon aja yah, katanya bakal ngelakuin apapun demi aku dan calon anak kita." pinta Nanas membungkus dirinya dengan selimut.

"Tapi aku bisa sakit, udara diluar sangat dingin," Anthony berusaha menolak tapi Nanas tetap bersikukuh dengan keputusannya.

"Om gak cinta sama aku yah? Om gak sayang sama aku lagi, sekarang aja Om ngeluh, apa benar kalimat Om di rumah Terasi tadi?" Nanas berkata dengan nada penuh penekanan dan intimidasi yang membuat rahang Anthony terbuka.

Anthony menyerah ia mengambil bantal dan selimut kemudian berjalan ke arah balkon untuk tidur, baru saja Anthony ingin memejamkan mata, terdengar Nanas yang tengah memanggil namanya.

"Ada apa lagi?" jawab Anthony malas.

"Sini dulu." pinta Nanas yang kini sedang duduk

"Ada apa?" jawab Anthony kembali.

"Om gak mau gitu tidur sambil meluk aku, aku rasa Om perlu mengunjungi anak kita." goda Nanas mengedipkan matanya.

"Serius?" Anthony bangun dan berjalan ke ranjang tempat Nanas duduk. "Apakah anak kita ingin dikunjungi papanya?"

"Tentu, terakhir Om ngunjungin dia kan beberapa minggu yang lalu," jawab Nanas pada Anthony.

"Baiklah sayang, aku siap menemui anak kita." Anthony beralih menindih Nanas pelan dan mendaratkan ciuman disana.

- TBC

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

suami istri ini 😂😂😂🙈

2024-01-15

0

Dyah Oktina

Dyah Oktina

Aduh... punya istri kayak nanas... serasa nano2 ya om... rasanya campur aduk 😂😂😂😆😆😆🤭

2024-01-05

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

🤦🤦🤦

2022-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 | Tingkah Membangongkan Calon Duda
2 BAB 02 | Duda? It's My Dream
3 BAB 03 | One Morning Stand
4 BAB 04 | Kodok Ngangkang
5 BAB 05 | Skandal Mahasiswi Abadi
6 BAB 06 | Maju Mundur Nyungsep
7 BAB 07 | Setengah Salmon
8 BAB 08 | Gugur Ko Sayang
9 BAB 09 | Suamiku Sayang, Suamiku Sialan
10 BAB 10 | Gak Bucin, Tapi Agak Sayang
11 BAB 11 | Karena Ukurannya?
12 BAB 12 | Keteknya Dikondisikan
13 BAB 13 | Misi Bahan Dapur
14 BAB 14 | Ada Sayang Ada
15 BAB 15 | Mantan Istri Vs. Istri Sah
16 BAB 16 | Rencana Squad Rujak Gemesh
17 BAB 17 | Kepanikan Anthony
18 BAB 18 | Mengunjungi Baby A
19 BAB 19 | Fried Chicken Egg
20 BAB 20 | Anthony Sini(Suka) Nanas
21 BAB 21 | And Cappadocia
22 BAB 22 | Huru-Hara Cappadocia
23 BAB 23 | Minions Milik Nanas
24 BAB 24 | Baby Twins Milik Om Thony
25 BAB 25 | Jomblokiawan
26 BAB 26 | Terlalu Posesif
27 BAB 27 | Ups!
28 BAB 28 | Filosofi KAMPRET
29 BAB 29 | Genk Duda Tropis
30 BAB 30 | Diskusi Para Duda
31 BAB 31 | Kejutan Yang Tertunda
32 BAB 32 | Kenapa Dengan Om Thony?
33 BAB 33 | Squad Sesat
34 BAB 34 | Bukannya Gak Peduli?
35 BAB 35 | Aku Khawatir!
36 BAB 36 | Drama Hekter
37 BAB 37 | Faredian Vs. Anthony
38 BAB 38 | Kenapa Baru Bilang?
39 BAB 39 | Tidur Diatas
40 BAB 40 | Olahraga Pagi
41 BAB 41 | Huru-Hara USG
42 BAB 42 | Pembantu Dadakan
43 BAB 43 | Rujak Gemesh x Duda Tropis
44 BAB 44 | Pengumuman [Harap Dibaca]
45 BAB 45 | Gelud Aja Kita, Yok!
46 BAB 46 | Baby Insiden Salah Kamar
47 BAB 47 | Drama Nanas
48 BAB 48 | Nyonya Latte dan Tuan Ex
49 BAB 49 | Cita-Cita Nanas
50 BAB 50 | Bibirmu Lebih Manis
51 BAB 51 | Gak Perawan Lagi!
52 BAB 52 | Made In Salah Ruangan
53 BAB 53 | Patah Hati Dokter dan Duda
54 BAB 54 | Ntar Om Dikasih Nugget
55 BAB 55 | Minions Morning
56 BAB 56 | Jumpalitan Ranjang
57 BAB 57 | Wedding-Weddingan
58 BAB 58 | Pernikahan Satu Semester
59 BAB 59 | Sekardus Minyak Goreng
60 BAB 60 | Faster Baby, Hm?
61 BAB 61 | In The Bathroom
62 BAB 62 | Bucinnya Dikampus
63 BAB 63 | Duda Labil
64 BAB 64 | Suami Tersayang
65 BAB 65 | Side To Side
66 BAB 66 | Sidang Terlaknat
67 BAB 67 | Titisan Android
68 BAB 68 | Pernikahan Sepuluh Ton
69 BAB 69 | Ting! Ting! Ting!
70 BAB 70 | Masih Kotak-Kotak Kok
71 BAB 71 | Malam Pertamanya Minimalis
72 BAB 72 | Misi Istri Sah Mau Lewat
73 BAB 73 | Pengumuman [Harap Dibaca]
74 BAB 74 | Mo Lahiran
75 BAB 75 | Siapa Yang Mau Lahiran
76 BAB 76 | Anak Kembar Om Duda
77 BAB 77 | Baby-Baby Durhakim
78 BAB 78 | Om? Seriously?
79 BAB 79 | Suara Hati Suami
80 BAB 80 | Jemputan Laknat
81 BAB 81 | Astagfirullah, Om Suami!
82 BAB 82 | Terlalu VIP
83 BAB 83 | Anu Senganu-Nganunya
84 BAB 84 | Tragedi Lampu Merah
85 BAB 85 | Twins Titisan Nanas
86 BAB 86 | Anak-Anak Rujak Gemesh [END]
87 Xtra Part 01 | Kamu Titisan Duda
88 Xtra Part 02 | Tertekan Sekali Batinku
89 Xtra Part 03 | Berkolaborasi Bang
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 01 | Tingkah Membangongkan Calon Duda
2
BAB 02 | Duda? It's My Dream
3
BAB 03 | One Morning Stand
4
BAB 04 | Kodok Ngangkang
5
BAB 05 | Skandal Mahasiswi Abadi
6
BAB 06 | Maju Mundur Nyungsep
7
BAB 07 | Setengah Salmon
8
BAB 08 | Gugur Ko Sayang
9
BAB 09 | Suamiku Sayang, Suamiku Sialan
10
BAB 10 | Gak Bucin, Tapi Agak Sayang
11
BAB 11 | Karena Ukurannya?
12
BAB 12 | Keteknya Dikondisikan
13
BAB 13 | Misi Bahan Dapur
14
BAB 14 | Ada Sayang Ada
15
BAB 15 | Mantan Istri Vs. Istri Sah
16
BAB 16 | Rencana Squad Rujak Gemesh
17
BAB 17 | Kepanikan Anthony
18
BAB 18 | Mengunjungi Baby A
19
BAB 19 | Fried Chicken Egg
20
BAB 20 | Anthony Sini(Suka) Nanas
21
BAB 21 | And Cappadocia
22
BAB 22 | Huru-Hara Cappadocia
23
BAB 23 | Minions Milik Nanas
24
BAB 24 | Baby Twins Milik Om Thony
25
BAB 25 | Jomblokiawan
26
BAB 26 | Terlalu Posesif
27
BAB 27 | Ups!
28
BAB 28 | Filosofi KAMPRET
29
BAB 29 | Genk Duda Tropis
30
BAB 30 | Diskusi Para Duda
31
BAB 31 | Kejutan Yang Tertunda
32
BAB 32 | Kenapa Dengan Om Thony?
33
BAB 33 | Squad Sesat
34
BAB 34 | Bukannya Gak Peduli?
35
BAB 35 | Aku Khawatir!
36
BAB 36 | Drama Hekter
37
BAB 37 | Faredian Vs. Anthony
38
BAB 38 | Kenapa Baru Bilang?
39
BAB 39 | Tidur Diatas
40
BAB 40 | Olahraga Pagi
41
BAB 41 | Huru-Hara USG
42
BAB 42 | Pembantu Dadakan
43
BAB 43 | Rujak Gemesh x Duda Tropis
44
BAB 44 | Pengumuman [Harap Dibaca]
45
BAB 45 | Gelud Aja Kita, Yok!
46
BAB 46 | Baby Insiden Salah Kamar
47
BAB 47 | Drama Nanas
48
BAB 48 | Nyonya Latte dan Tuan Ex
49
BAB 49 | Cita-Cita Nanas
50
BAB 50 | Bibirmu Lebih Manis
51
BAB 51 | Gak Perawan Lagi!
52
BAB 52 | Made In Salah Ruangan
53
BAB 53 | Patah Hati Dokter dan Duda
54
BAB 54 | Ntar Om Dikasih Nugget
55
BAB 55 | Minions Morning
56
BAB 56 | Jumpalitan Ranjang
57
BAB 57 | Wedding-Weddingan
58
BAB 58 | Pernikahan Satu Semester
59
BAB 59 | Sekardus Minyak Goreng
60
BAB 60 | Faster Baby, Hm?
61
BAB 61 | In The Bathroom
62
BAB 62 | Bucinnya Dikampus
63
BAB 63 | Duda Labil
64
BAB 64 | Suami Tersayang
65
BAB 65 | Side To Side
66
BAB 66 | Sidang Terlaknat
67
BAB 67 | Titisan Android
68
BAB 68 | Pernikahan Sepuluh Ton
69
BAB 69 | Ting! Ting! Ting!
70
BAB 70 | Masih Kotak-Kotak Kok
71
BAB 71 | Malam Pertamanya Minimalis
72
BAB 72 | Misi Istri Sah Mau Lewat
73
BAB 73 | Pengumuman [Harap Dibaca]
74
BAB 74 | Mo Lahiran
75
BAB 75 | Siapa Yang Mau Lahiran
76
BAB 76 | Anak Kembar Om Duda
77
BAB 77 | Baby-Baby Durhakim
78
BAB 78 | Om? Seriously?
79
BAB 79 | Suara Hati Suami
80
BAB 80 | Jemputan Laknat
81
BAB 81 | Astagfirullah, Om Suami!
82
BAB 82 | Terlalu VIP
83
BAB 83 | Anu Senganu-Nganunya
84
BAB 84 | Tragedi Lampu Merah
85
BAB 85 | Twins Titisan Nanas
86
BAB 86 | Anak-Anak Rujak Gemesh [END]
87
Xtra Part 01 | Kamu Titisan Duda
88
Xtra Part 02 | Tertekan Sekali Batinku
89
Xtra Part 03 | Berkolaborasi Bang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!