Happy Reading!
•••••
"Kita masak apa yah, enaknya?" tanya Nanas duduk di kursi depan counter dapurnya.
"Hmmm, apa yah? Gimana kalau Yellow egg chicken with terasi sause and soup bbq buntut food," usul Melon yang membuat Nanas, Terasi dan Mama Nanas, seketika bingung dan melongo menatap Melon atas nama makanan yang sudah diucapkannya.
"Itu makanan?" tanya Terasi dengan jari yang tanpa sadar ia gigit saking bingungnya.
"Dih, gak update banget sih, itukan Telor dadar, Sambal terasi dan Sop buntut," jawab Melon dengan santainya dan tidak merasa bersalah karena telah membuat orang lain bingung akan nama makanan anehnya.
"Buahahaha, sambal terasi." kelakar Nanas melirik Terasi. "Udah bahan dapur, berjalan, bau lagi."
"Bully aja terus!" protes Terasi pada Nanas.
"Astaga. ngomong gitu aja sampe pakai bahasa pluto, pantesan tante ga paham." ujar Mama Nanas mulai mengambil beberapa bahan dapur untuk di masak. "Okey jadi sekarang kita buat, Sop Buntut dan Telor dadar yah,"
"Nanas, Melon bagian buat Telor dadarnya dan sambel, Mama buat Sop buntutnya." lanjut Mama Nanas.
"Terus aku ngapain?" tanya Terasi.
"Kamu kan mau di sambel." jawab Mama Nanas yang membuat Melon dan Nanas tertawa. "Bercanda, kamu bantuin Tante masak sop."
Setelah mendapatkan instruksi dan tugas masing-masing akhirnya kedua tim itu mulai memasak masakan yang akan mereka hidangkan sebagai makan siang.
Bila dilihat dari antusiasnya, Mama Nanas dan Terasi cenderung lebih tenang daripada Melon dan Nanas yang sangat heboh untuk debut pertamanya.
"Oke sahabat! Pertama tama kita masukkan coklat batang asin-nya," ucap Nanas berlagak seperti chef Rudi Khoirudal dalam acara masak-masak di tv.
"Apa tuh beb?" tanya Melon.
"Terasi." jawab Nanas "Nih Terasi kita ulek aja sampe halus, dan luapkan semua perasaan hancur anda pada terasi ini dan bayangkan kalau terasi tersebut mantan anda,"
"Dih, sadis bet, yah lo." kelakar Melon tidak bisa menahan ledakan tawanya.
"Udah lanjutin aja masaknya, jangan nge-ganggu, keseimbangan konsentrasi virtual sosialita gue dalam memasak, okey?" ujar Nanas melanjutkan mengulek semua bahan terasi dan cabe jadi satu dalam ulekan beserta kawan-kawannya pun hancur jadi sebuah sambal.
Melon yang melihat itu hanya menganggukkan kepala malas dan mulai membuat telor dadar disaat Nanas sibuk membuat sambel terasinya.
Sementara itu Mama Nanas dan Terasi yang tadi anteng sudah menyiapkan masakan mereka hanya menunggunya masak saja.
Mama Nanas, berdiri bosan menatap panci yang tak kunjung mendidih itu bersamaan dengan Melon dan Nanas yang juga bosan ketika masakan mereka berdua sudah siap dan hanya tinggal menunggu masakan Mama Nanas dan Terasi.
"Terasi, Tante ke kamar mandi dulu yah! Nanti jagain sop-nya oke?" ujar Mama Nanas yang di balas anggukan dari Terasi.
Selepas kepergian Mama Nanas, Terasi hanya bisa menatap panci itu yang mulai mendidih, sedangkan Melon dan Nanas yang tadinya bosan memilih bergosip ria diujung counter dapur.
"Eh, eh, bang Jono! Eh salah suami gue kan Zac Efron, maafin gue hubby," gumam Terasi meralat sendiri kata katanya. "Apa gue cobain aja, yah masakan si Tante, takutnya gak enak."
Terasi berjalan ke arah panci tersebut dan mulai mengambil sendok untuk mencicipi Sop buntut tersebut.
"Duh kok kurang garam sih? Ini si tante pelit garam atau gimana sih? kok hemat-hemat, kek orang miskin aja," ucap Terasi memasukkan garam kedalam panci tersebut.
Terasi kemudian kembali mencoba lagi kuah sop buntut dari sendok yang sama bukan dari panci yang sudah ia isi garam jadi otomatis rasanya tetap sama yang membuat Terasi kembali bingung.
"Lah kok masih anyep ini rasanya? Gue rasa gara-gara mikirin bang Jono ini makanan yang gue coba rasanya gak karuan," ujar Terasi kembali menambahkan garam kedalam panci.
Terasi kemudian kembali mencoba sayur tersebut dari sendok yang sama, dan otomatis rasanya tetap sama, yang membuat Terasi menautkan alisnya.
"Dih kok masih anyep? Kebanyakan dosa pasti si Tante ini, jadi masakannya kek gak ada, enak-enaknya," protes Terasi.
"Dahlah masukan aja lah satu bungkus orang asin pun gak, anyep yang ada," tambah Terasi memasukan satu bungkus garam kedalam panci. "Dah asin mah sabodo teuing! Mamposlah situ!"
Setelah selesai dan matang, Terasi kemudian memasukkan Sop buntut itu kedalam mangkok sayur, yang tanpa mereka sadari, Sop buntut tersebut sudah terkontaminasi oleh perbuatan Terasi.
"Tante kalau lagi masak jangan mikirin laki orang, anyep rasanya." protes Terasi saat melihat Mama Nanas sudah keluar dari kamar.
"Hah? Laki orang?" gumam Mama Nanas kebingungan.
•
•
Setelah semua selesai, Mama Nanas, Nanas, Melon dan Terasi segera menata makanan yang mereka masak di meja makan, sementara itu Anthony yang sudah menunggu sedari tadi hanya bisa pasrah saat Nanas datang dan memanggilnya.
"Om? Makanannya udah siap." panggil Nanas yang membuat Anthony berdiri dan berjalan gontai ke meja makan.
Di meja makan, sudah ada Mama Nanas, Melon dan Terasi yang menunggunya. Anthony mengambil kursi dan duduk berhadapan langsung dengan meja makan dimana sudah ada telor dadar, sambal terasi dan Sop buntut, yang Genk Rujak Gemesh dan Mama Nanas masak tadi.
"Silakan, Om, ini adalah masakan kami, Yellow Egg Chicken with Sambel dan Buntut Sop food." ujar Nanas menjelaskan apa masakannya.
Anthony menautkan alisnya mendengar penjelasan apa yang dimasak oleh sekelompok wanita-wanita itu.
"Telor dadar, sambal terasi dan Sop buntut, Om." jawab Nanas menjelaskan.
Anthony menggelengkan kepalanya dan mulai mencoba telor dadar beserta sambal buatan Nanas dan Melon, tidak ada yang aneh, seperti masakan pada umumnya.
Anthony kemudian beralih mencicipi Sop buntut itu, namu belum semenit dalam mulutnya, ia sudah menyemburkannya keluar yang membuat Melon, Nanas, Terasi dan Mama Nanas kaget.
"Ini, Asin." ujar Anthony meminum air dan memegang kepalanya yang sakit. "Nas, kepala aku pusing."
"Eh, Om! Jangan pingsan, Om berat." jawab Nanas berjalan ke samping Anthony sampai Anthony jatuh pingsan di pelukannya. "Lah pingsan, darah tinggi Om Thony, kumat nih, itu kenapa bisa asin gitu? Cobain dulu coba."
Mama Nanas yang kaget lantas mencicipi Sop buntutnya karena sebelum dia ke kamar mandi menurutnya sudah pas, dan benar saja, Sop buntut tersebut sangat-sangat asin.
"Terasi! Kamu apain masakan Tante." tanya Mama Nanas pada Terasi yang merupakan tersangka utama dalam kasus ini.
"Gak di apa-apain, cuma di tambahin garam dikit." jawab Terasi menyilangkan tangannya.
"Berapa?" tanya Melon, Nanas dan Mama Nanas serentak.
"Satu bungkus." kekeh Terasi cengengesan.
"TERASI!!!" teriak mereka semua bersamaan yang membuat Terasi terpaksa menutup telinganya akibat gelombang suara tersebut.
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
mrs.andriIndra
🤣🤣🤣betul juga si mama,terasi mau disambel ya siap² ja diulek ya mam🤣🤣
2023-09-22
0
Aireen Farhana
😂😂😂 terasi² ...😂😂😂
2023-05-07
0
umi b4well (hiatus)
ini asli nih sifat asli si othor nih..
kocak
2022-11-11
0