"Pelan, Om! Masih segel soalnya," pinta Nanas disaat Anthony mulai melancarkan aksinya.
Anthony tidak menggubrisnya karena dia dalam keadaan sadar dan tidak sadar melakukan itu tetapi Nanas jelas-jelas sangat sadar namun dia malah merasa tersanjung karena diperlakukan begitu.
"Hardcore juga lo ya, Om, encok-encok dah gue." erang Nanas mengacak rambut Anthony sebagai pegangan.
Hampir setengah jam Anthony dan Nanas terlibat dalam pergumulan berasaskan permainan yang hebat sampai Anthony sampai pada puncaknya dan mengeluarkan semua cairan miliknya didalam milik Nanas.
Nanas yang melihat itu langsung mendorong Anthony namun sudah terlambat untuk itu. "Kok keluar didalam sih? Ntar gue hamil gimana."
Bukannya dijawab, Nanas hanya mendengar suara dengkuran kasar dari Anthony yang tertidur lelap disampingnya.
Nanas hanya menatap cengo Anthony, yang sudah lelap disampingnya, Nanas berdiri dari posisinya dan mengambil piyamanya dan berjalan ke kamar mandi, ia membersihkan tubuhnya dan memakai kembali pakaiannya dan beranjak untuk kembali tidur.
Nanas berjalan sedikit mengangkang dikarenakan bagian sensitifnya sedikit sakit akibat permainan Anthony. "Untung tampan. Andai gak udah gue banting dari tadi."
Nanas menggoyangkan pundaknya ke kiri dan ke kanan sejenak sebelum mengambil posisi untuk tidur. "Maaf yah Malaikat kalau ke coret, habisnya ntar dosa gue dicatat."
Setelahnya Nanas tidur dengan wajah menghadap ke Anthony yang tertidur dengan posisi tengkurap, bau alkohol tercium jelas dari mulutnya, tubuh Anthony yang masih full nakef tanpa busana dengan wajah tampan yang membuat Nanas semakin terpesona dibuatnya.
Wajah mulus dengan bekas cukuran disana dan teduh tertidur lelap membuat Nanas gemas karenanya. Dia tidak tau nama Anthony yang dia tahu Anthony baru saja menanamkan benih kedalam tubuhnya.
Puas memandang wajah Anthony, Nanas akhirnya tertidur di samping Anthony dengan posisi menatap wajah pria yang bahkan baru dia temui.
•••••
"Hah!"
Brukk!
Nanas terjatuh dari ranjang di karenakan tendangan dari Anthony, Nanas yang sebelumnya larut dalam mimpinya terbangun dalam keadaan linglung.
"Siapa sih yang ganggu tidur gue! Gatau apa gue tadi mimpi ke kunci ditoilet yang ada di Cappadocia! It's My Dream! Not Her!" keluh Nanas mengusap keningnya yang terbentur dilantai.
"Kamu siapa?" tanya Anthony meringkuk disudut ranjang. "Ngapain kamu dikamar, saya?"
Nanas memicingkan matanya memandang Anthony yang membuat Anthony panik. "Kamar lo? Hello pak! Bangun, udah pagi, ini kamar gue, harusnya gue yang nanya, kenapa Om kemarin nyasar disini?"
"Mana Om nganuin gue lagi, kan gue ketagihan," lanjut Nanas. "Untung tampan."
"Hah? Kamu gak ngapa-ngapain saya kan?" tanya Anthony yang sadar bahwa dia sedang tidak berpakaian.
"Gak kok Om, gue cewek baik-baik, justru Om yang nganuin gue," jawab Nanas santai. "Lagipula kan gue yang diperkaos sama Om, kok Om pula yang takut?"
"Kamu gila yah!" teriak Anthony menyelimuti dirinya dengan selimut. "Saya. Gak mungkin ngelakuin itu."
Nanas melipat kedua tangannya kesal kemudian menatap Anthony tajam. "Udah gak mau ngaku, Flaying Victim lagi, justru Om yang ketagihan semalam, gaya apa itu? WoT, terus doggy apa gitu yah yang kayak gerakan tektok itu loh, Om."
Nanas memijit keningnya pusing memikirkan apa kalimat yang pas untuk men dekripsikan maksudnya. "Gerakan tektok itu. Yang kita lakuin semalam, Gue lupa namanya."
"Hah, I See, ubur-ubur. Hmmm Maju Mundur nyungsep? Gitu deh Om intinya." lanjut Nanas.
Anthony terperangah mendengar ucapan Nanas yang polos namun mengandung makna frontal. "Wah kamu gila sih!"
"Kamu yang gila. Gue yang gila, kamu yang gila!" balas Nanas. "Eh sorry Om, kebawa sama series Layangan Potek."
"S-saya gak mungkin-"
"Kenapa gak mungkin Om, semalam kita berdua udah One Night Stand, gamau gitu One Morning Stand. Lumayan buat Olahraga pagi." jawab Nanas cengengesan.
Sementara Nanas sibuk cengengesan, Anthony segera mengambil baju dan celananya kemudian memakainya. "Berapapun yang kamu minta akan saya bayar, asal kamu mau melupakan kejadian tadi malam."
"Enak aja, gak semudah itu Om, benih Om udah ada dalam diri gue, kalau gue hamil gimana?" tolak Nanas pada Anthony. "Om kira, buat anak gitu gampang apa, bagian bawah gue sampai sakit karena rudal Om semalam."
Anthony mengacak-acak rambutnya, ia mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang ratusan ribu kemudian menyerahkannya ke Nanas. "Ini karena ketidaksengajaan, jadi lupakan kejadian tadi malam, kita hanya melakukannya sekali, kamu gak bakal mungkin hamil."
Setelah menyerahkan semua uang tersebut kepada Nanas, Anthony segera keluar dari kamar itu meninggalkan Nanas dengan tatapan cengo seolah tidak terjadi apapun diantara mereka.
"Gila aja tuh orang, gaada tanggung jawabnya sama sekali, Bodo amatlah kalau jodohpun, mau cewek satu kabupaten yang deketin dia tapi kalau tuh Om jodoh gue, cewek sekabupaten itu bisa apa," Nanas berjalan pelan kearah ranjang dikarenakan daerah sensitifnya yang masih sakit.
- TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Puji Rahayu
pokok nya org sekabupaten gk ketinggalan yaa thor...😄😄😄
2024-12-08
0
Dewi Anggya
bisa sesantuuy gtu setelah kehilangan yg berharga...tnp tau asal usul tu laki laki Nas
2024-01-15
0
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
asli ada ya yg kek gini
2023-11-30
2