Beberapa bulan setelah kejadian One Night Stand yang dialami Nanas tidak merubah apapun dari Nanas, dia malah tambah banyak rebahan, banyak makan dan banyak nonton drama.
Tapi akhir-akhir ini Nanas selalu minta hal yang aneh-aneh dan percayalah dibalik sikap aneh Nanas ada sahabat yang direpotkan.
"Ini Martabaknya." ujar Terasi menyerahkan sekantong Martabak pada Nanas yang sedang menonton drama "Suara Hati Juminen" di laptopnya dengan bermodalkan wifi kampus.
"Lama banget sih lo." jawab Nanas mengambil kantong tersebut dan membuka isinya. "Nyari martabak aja sampai dua jam.
Terasi merungut dia menatap tajam Nanas. "Eh, Nyonya lain kali itu ucapin terima kasih dulu baru komplain, dah gak ngasih duit, nyuruh juga, protes lagi, besok-besok kalau lo nyuruh gue taruhin sianida, biar jadi generasi Jesicca Kumala Wongso gue sekalian."
"Eh elah Baperan amat sih neng." jawab Nanas memakan martabak nya. "Betewe, foto abang yang jual mana?"
Terasi merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. "Lagian lo yah, kayak orang ngidam tau gak, cari martabak mah gampang, tapi yang susah itu penjualnya harus pake gerobak coklat dan abang yang jual kudu botak!"
Nanas mengambil ponsel tersebut dan melihat foto abang penjualnya. "Mantap slur!"
Terasi membuang napas panjang dan hanya menyaksikan Nanas memakan martabak tersebut, kalau saja Nanas bukan bestienya yang menjadi partner in Mahasiswi abadinya, dia gak akan mau ngelakuin itu semua untuk manusia laknat satu itu.
"Nas! Liat ini deh," ujar seorang Mahasiswi wanita yang bernama Seledri dengan membawa ponsel ditangannya.
"Apaan, Ndri?" tanya Nanas mengambil ponsel tersebut dan melihat video didalamnya.
"Sebuah foto, Arsitek kenamaan dikota ini yaitu Tuan Gilbert Chow terduga terlibat skandal dengan seorang Mahasiswi dari Universitas XXX di sebuah kamar hotel pada tanggal XXX, sebuah barang bukti ditemukan yaitu pakaian dalam dan sebuah kartu mahasiswa milik wanita yang bersama Tuan Gilbert." Begitulah suara si penyiar berita gosip yang membuat Nanas kaget seketika.
"Mampus, ternyata Kartu Mahasiswa gue ada disana."
Sebuah foto dari Kartu Mahasiswa milik Nanas terpampang jelas di foto tersebut.
"Diduga kejadian ini sudah lama terjadi, tetapi pemilik hotel baru menbongkarnya sekarang ditengah meningkatnya popularitas sang Arsitek, berikut foto Mahasiswi tersebut. Belum diketahui apa motif dari si Pemilik hotel-"
Nanas yang melihat itu sontak pingsan ditempat yang membuat beberapa Mahasiswi kaget seketika. Termasuk Terasi dan Seledri yang ada disana.
••••
Nanas terbangun dari pingsannya disebuah Kamar bernuansa putih yaitu rumah sakit, Terasi yang menungguinya sedari tadi langsung memeluk sahabatnya itu. "Lo bikin gue kaget aja!"
"G-Gue, ada dimana?" tanya Nanas duduk dari tidurnya.
"Lo ada dirumah sakit, dan kata dokternya Lo hamil Nas, udah empat minggu." jawab Terasi pada Nanas.
"Hah?" teriak Nanas kaget.
"Eh santai, itu belum cukup buruk, gue ada kabar buruk lainnya," ujar Terasi. "Bapak anak itu ada diluar."
"Serius?"
"Bersama Orang Tua lo!"
"Hah!" teriak Nanas sekali lagi dan berjalan keluar dari kamar itu dengan sedikit berlari dan benar saja dikoridor sudah ada Anthony bersama orang tuanya Danu dan Zara.
Danu yang melihat putrinya keluar langsung bangkit dan menatapnya kecewa, begitupun dengan Zara yang baru saja mengetahui fakta tersebut.
"Mama, Papa?" lirih Nanas.
"Ikut saya," bisik Anthony menggenggam tangan Nanas keras. "Pak, Bu, saya pinjam anaknya sebentar."
Anthony membawa Nanas menjauh dari tempat itu, sesampainya disebuah koridor lain Anthony langsung melepas tangan Nanas yang membuat Nanas mengelus tangannya. "Gila lo Om, sakit tau."
Anthony menyudutkan Nanas ketembok dan tangan kirinya ditaruh disamping telinga Nanas yang membuat keduanya terpaut jarak yang sangat singkat.
"Lihat semua perbuatan kamu! Kita berdua jadi Viral dimana-mana." ujar Anthony.
"Eh, logikanya Om yang salah kamar, berarti Om yang salah, coba aja Om gak mabuk malam itu, semua ini ga bakal terjadi." jawab Nanas mendorong wajah Anthony dengan tangannya yang membuat Anthony mundur beberapa langkah.
"Kita harus segera menikah, dan perlu kamu tahu saya seorang Duda." ujar Anthony melepas Nanas dan berjalan sedikit dari Nanas.
"Oh Duda? Its My Dream!" Nanas mendatangi Anthony dan mendekatkan wajahnya ke telinga Anthony. "Kalau gue gak mau gimana?"
"Kamu harus Mau? Ini demi karir saya, Saya seorang Arsitek yang terkenal untuk saat ini."
"Gue juga terkenal kali Om!" balas Nanas. "Terkenal karena gue mahasiswi Abadi."
"Orang tua saya keluarga terpandang, gak mungkin dia tahu kalau anaknya punya skandal dengan seorang mahasiswi labil kayak kamu."
"Orang tua gue juga, Papa saya Ceo, Mama saya ibu rumah tangga yang berdedikasi, dan enaknya mereka udah tahu."
"Pokoknya kita harus nikah!"
"Okelah, tapi kalau ini anak nanya gimana mak bapaknya bisa nikah, bilang aja salah kamar." Final Nanas berjalan meninggalkan Anthony.
- TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Puji Rahayu
prasaan nama tokohnya kok sama sih thor sm cerita karyamu yg judule gairah cinta boss besar...
iya gk seehhh....???
kok iso yooo....😩😩😩
2024-12-08
0
Dewi Anggya
😂😂😂
2024-01-15
0
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
nanas jgn mau di tindas c duda,,, kamu masih barbar kan🤭🤭😂😂
2023-10-05
0