Adegannya Agak Hot Dosa ditanggung BPJS ehe
•••••
Anthony membuka baju dan celananya sebelum kembali naik keatas ranjang dan menciumi Nanas, Anthony menciumi wajah Nanas hingga turun ke leher sebelum sampai ke perutnya.
"Hai Baby A, Papa pinjam dulu yah Mamamu." ujar Anthony seolah berbicara pada bayi yang ada didalam perut Nanas.
Anthony menciumi perut istrinya, kemudian membantu Nanas berdiri dan melepas bajunya, setelahnya mereka berdua sudah sama-sama Full naked.
"Kau yakin? Ini tidak akan menyakiti Baby A?" tanya Anthony khawatir.
Nanas menatap Anthony malas. "Gak bakal Om, ini permintaan Baby A sendiri."
"Eh bentar, Fitnah anak sendiri dosa gak sih?" batin Nanas.
Anthony mengangguk kemudian menggendong tubuh Nanas dengan tangan kokoh-nya. Ia membawa Nanas dan mendudukkannya diatas meja rias yang bisa ditempati Nanas merias diri.
Setelah selesai mendudukkan Nanas disana, tangan kiri Anthony beralih menjadi posisi bertumpu pada tembok sedangkan tangan kanannya meraih belakang kepala Nanas dan menekannya kearah dirinya.
Sebuah ciuman terjadi diantara mereka, suara irama degup jantung menjadi backsound ditengah-tengah suasana itu, setelah puas berciuman, Anthony kembali mengangkat tubuh Nanas ke ranjang dan menidurkannya disana.
Anthony kemudian mulai pada inti permainannya, ia memasukkan junior miliknya kedalam milik Nanas yang membuat Nanas melenguh seiring masuknya junior Anthony, Anthony berhenti sejenak membiarkan Nanas beradaptasi sebelum mulai menggerakkan pinggulnya.
Nanas memejamkan matanya sembari sesekali mendesah dingin saat gerakan Anthony semakin cepat, Anthony membungkukkan badannya agar bisa mencium Nanas untuk meredam suara ******* dari istrinya itu.
"Sayang? Buka matamu! Tatap aku!" pinta Anthony yang membuat Nanas membuka matanya sehingga Anthony semakin mempercepat gerakan pinggulnya.
Cukup lama dalam posisi itu Anthony mendongakkan kepalanya seiring keluarnya semua cairan tersebut, kini hanya suara terengah-engah diantara mereka sebelum Anthony limbung disamping Nanas.
"Aku cinta banget sama, Om." bisik Nanas pada Anthony.
"Kamu bilang apa?" tanya Anthony pada Nanas.
"Ah, budeg, minggir aku mau bersih-bersih," jawab Nanas berdiri dan hendak berjalan ke kamar mandi.
Tapi sebelum itu terjadi Anthony segera menarik tangannya sehingga Nanas kini jatuh dipelukannya, Anthony segera menggendong tubuh Nanas dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Om, Om mau ngapain?" tanya Nanas pada Anthony.
"Mau bersenang-senang dikamar mandi." jawab Anthony menyeringai kecil yang membuat Nanas menelan ludahnya kasar.
"Mampus gue, dia minta ronde lagi." batin Nanas pasrah sebelum Anthony membawanya masuk ke kamar mandi.
•
•
•
Hari ini Anthony memilih untuk menghabiskan satu hari full dengan Nanas mengingat kejadian kemarin membuat Anthony khawatir jika Nanas benar-benar akan meninggalkannya karena dia terlalu banyak bekerja.
Anthony tengah menonton acara siang sebelum ia penasaran dengan apa yang tengah dimasak Nanas didapur, pasalnya ini adalah debut pertama Nanas memasak sendiri setelah semua makanan harus dibeli instan melalui pesanan online.
Anthony berjalan masuk kedalam dapur dan melihat Nanas sibuk memotong-motong sesuatu yang Anthony sendiri tidak tahu, apa itu.
"Lagi masak apa?" tanya Anthony melingkarkan tangannya di pinggang Nanas.
"Lagi nyoba resep dari instagram Om, Batu Bata Goreng with Saus semen tiga roda," jawab Nanas melanjutkan kegiatannya memotong sayuran yang ada dihadapannya.
"Jangan sebut merek, kita gak diendors," ujar Anthony pada Nanas.
"Gapapa Om, nanti juga disensor kok sama Noveltoon, sans!" jawab Nanas yang membuat Anthony terkekeh. "Mending Om pergi dulu dah, ini gimana caranya masak kalau dipeluk kek gini terus,"
"Gak ah, aku masih betah begini," jawab Anthony.
"Pergi gak Om, nanti kalau dilihat orang jadinya gak enak," ujar Nanas melirik ruang tamu.
"Biarin aja, disini cuma ada kita berdua," jawab Anthony memutar badan Nanas.
"Mau ngapain lagi sih?" tanya Nanas memutar kedua bola matanya malas.
"Aku mau itu?" jawab Anthony menaik turunkan alisnya.
"Mau apa? Mau aku tonjok?" jawab Nanas sarkas.
Anthony tidak menjawab ia langsung mencium bibir istrinya itu dengan cepat sehingga Nanas tidak bisa mengelak.
"Lepasin Om," ujar Nanas mengingatkan Anthony.
"Sebentar lagi, aku kangen sama ini," jawab Anthony memperdalam jangkauan ciumannya dibibir Nanas.
"Astagfirullah!" teriak Mama Nanas yang membuat Nanas dan Anthony gelabakan. "Eh kok berhenti, lanjutin aja,"
Anthony dan Nanas langsung melepas ciuman mereka dan menatap kaget, terutama Anthony yang tidak tahu darimana mertuanya itu muncul dan bisa melihat adegan mesum ini.
"Eh Mama gak marah? Anak seksi Mama dinodai lo ini, sama om-om pula, Mama gampar kek dia, atau potong anu-nya," ujar Nanas menghampiri Mamanya.
"Sama suami sendiri gapapa, lagian Mama suka kok soalnya kayak di novel-novel," jawab Mama Nanas pada Nanas.
"Pantas si Nanas suka berhalusinasi, ternyata Mama-nya sama aja," batin Anthony mencoba tersenyum dihadapan mertuanya itu.
"Ma, Maaf, Thony tidak tahu kalau ada ibu," ujar Anthony menyalami mertuanya itu. "Mama sama siapa kesini?"
Mama Nanas tersenyum. "Gapapa Thon. Mama juga minta maaf karena langsung masuk aja, Mama tadi dijemput sama teman-temannya Nanas, katanya Nanas butuh bantuan Mama, emang ada apa?"
"Aku? Gak kok Ma." jawab Nanas bingung. "Siapa yang bilang gitu ke Mama?"
"Tuh." jawab Mama Nanas menunjuk dua sosok makhluk antah berantah yang kini cengengesan dan entah sudah berapa lama mereka berdiri disana.
"Hai guys!" ujar Melon dan Terasi cengengesan.
"Melon, Terasi?" panggil Nanas kaget. "Kalian?"
"Hehehehe sorry beb, kalau gak gini, kita mana dibolehin ketemu lo sama Kak Thony itu, apalagi semenjak kejadian semalam beuh, fatal." jawab Melon menghampiri Nanas.
Terasi menyusul Melon ke arah Nanas dan cengengesan dihadapan Anthony. "M-Maaf Om, semalam saya disuruh sama Melon sumpah, Om Duda mana pernah selingkuh, yang ngomong Melon."
"Wah udah Fitnah, Flaying Victim lagi!" todong Melon pada Terasi.
"Udah-udah jangan berantem, jadi niat kalian kesini untuk apa?" tanya Anthony pada mereka semua.
"Jadi gini kakakku yang kelakukannya kek Taik, jadi Melon ngebawah Mamanya kakak ipar kesini supaya kita bisa masak makan siang bareng." jawab Melon.
Anthony menautkan alisnya. "Hah?"
"Jadi Om, tenang aja yah selow Om di boncengan kalau kami yang masak." timpal Terasi.
Anthony yang belum selesai kebingungannya hanya pasrah dibawah ke ruang tamu untuk menunggu mereka semua memasak.
Setelah Anthony keluar, Mama Nanas, Nanas, Terasi dan Melon sudah bersiap untuk memasak, dengan lagat seperti masterchef, Nanas, Melon dan Terasi siap untuk memasak apapun itu didebut pertama mereka.
"Sudah siap?" tanya Mama Nanas yang dijawab dengan anggukan mereka serempat. "Cek alat-alat."
"Terasi yang kamu pegang itu apa?" tanya Mama Nanas.
Terasi yang memegang teplon sontak tidak tahu apa yang dia pegang dan langsung mengangkat apa yang dia pegang. "Kompor?"
Nanas dan Melon yang notabenenya adalah manusia gampang bengek, tertawa sejadi-jadinya atas reaksi Terasi.
Sementara itu Anthony hanya bisa pasrah diruang tamu menunggui apa yang akan terjadi pada dapurnya.
"Nanas, Melon dan Terasi, memang adalah perpaduan yang sangat sempurna, sama-sama memiliki tingkat kewarasan yang rendah, setidaknya ada mertuaku yang paling waras disana." batin Anthony.
- TBC
Visual Nanas dan Anthony Nih!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Dewi Anggya
pengacau dapuuur...untung tuhh laki betaaah😂😂
2024-01-15
0
umi b4well (hiatus)
oh..baru tau aku.kalo mau masak diangkat dulu kompornya
2022-11-11
0
umi b4well (hiatus)
adek apa gk sih tuh..
sabar..bukan salah dia.salah orang yg nulisnya.
2022-11-11
0