BAB 18 | Mengunjungi Baby A

Adegannya Agak Hot Dosa ditanggung BPJS ehe

•••••

Anthony membuka baju dan celananya sebelum kembali naik keatas ranjang dan menciumi Nanas, Anthony menciumi wajah Nanas hingga turun ke leher sebelum sampai ke perutnya.

"Hai Baby A, Papa pinjam dulu yah Mamamu." ujar Anthony seolah berbicara pada bayi yang ada didalam perut Nanas.

Anthony menciumi perut istrinya, kemudian membantu Nanas berdiri dan melepas bajunya, setelahnya mereka berdua sudah sama-sama Full naked.

"Kau yakin? Ini tidak akan menyakiti Baby A?" tanya Anthony khawatir.

Nanas menatap Anthony malas. "Gak bakal Om, ini permintaan Baby A sendiri."

"Eh bentar, Fitnah anak sendiri dosa gak sih?" batin Nanas.

Anthony mengangguk kemudian menggendong tubuh Nanas dengan tangan kokoh-nya. Ia membawa Nanas dan mendudukkannya diatas meja rias yang bisa ditempati Nanas merias diri.

Setelah selesai mendudukkan Nanas disana, tangan kiri Anthony beralih menjadi posisi bertumpu pada tembok sedangkan tangan kanannya meraih belakang kepala Nanas dan menekannya kearah dirinya.

Sebuah ciuman terjadi diantara mereka, suara irama degup jantung menjadi backsound ditengah-tengah suasana itu, setelah puas berciuman, Anthony kembali mengangkat tubuh Nanas ke ranjang dan menidurkannya disana.

Anthony kemudian mulai pada inti permainannya, ia memasukkan junior miliknya kedalam milik Nanas yang membuat Nanas melenguh seiring masuknya junior Anthony, Anthony berhenti sejenak membiarkan Nanas beradaptasi sebelum mulai menggerakkan pinggulnya.

Nanas memejamkan matanya sembari sesekali mendesah dingin saat gerakan Anthony semakin cepat, Anthony membungkukkan badannya agar bisa mencium Nanas untuk meredam suara ******* dari istrinya itu.

"Sayang? Buka matamu! Tatap aku!" pinta Anthony yang membuat Nanas membuka matanya sehingga Anthony semakin mempercepat gerakan pinggulnya.

Cukup lama dalam posisi itu Anthony mendongakkan kepalanya seiring keluarnya semua cairan tersebut, kini hanya suara terengah-engah diantara mereka sebelum Anthony limbung disamping Nanas.

"Aku cinta banget sama, Om." bisik Nanas pada Anthony.

"Kamu bilang apa?" tanya Anthony pada Nanas.

"Ah, budeg, minggir aku mau bersih-bersih," jawab Nanas berdiri dan hendak berjalan ke kamar mandi.

Tapi sebelum itu terjadi Anthony segera menarik tangannya sehingga Nanas kini jatuh dipelukannya, Anthony segera menggendong tubuh Nanas dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Om, Om mau ngapain?" tanya Nanas pada Anthony.

"Mau bersenang-senang dikamar mandi." jawab Anthony menyeringai kecil yang membuat Nanas menelan ludahnya kasar.

"Mampus gue, dia minta ronde lagi." batin Nanas pasrah sebelum Anthony membawanya masuk ke kamar mandi.

Hari ini Anthony memilih untuk menghabiskan satu hari full dengan Nanas mengingat kejadian kemarin membuat Anthony khawatir jika Nanas benar-benar akan meninggalkannya karena dia terlalu banyak bekerja.

Anthony tengah menonton acara siang sebelum ia penasaran dengan apa yang tengah dimasak Nanas didapur, pasalnya ini adalah debut pertama Nanas memasak sendiri setelah semua makanan harus dibeli instan melalui pesanan online.

Anthony berjalan masuk kedalam dapur dan melihat Nanas sibuk memotong-motong sesuatu yang Anthony sendiri tidak tahu, apa itu.

"Lagi masak apa?" tanya Anthony melingkarkan tangannya di pinggang Nanas.

"Lagi nyoba resep dari instagram Om, Batu Bata Goreng with Saus semen tiga roda," jawab Nanas melanjutkan kegiatannya memotong sayuran yang ada dihadapannya.

"Jangan sebut merek, kita gak diendors," ujar Anthony pada Nanas.

"Gapapa Om, nanti juga disensor kok sama Noveltoon, sans!" jawab Nanas yang membuat Anthony terkekeh. "Mending Om pergi dulu dah, ini gimana caranya masak kalau dipeluk kek gini terus,"

"Gak ah, aku masih betah begini," jawab Anthony.

"Pergi gak Om, nanti kalau dilihat orang jadinya gak enak," ujar Nanas melirik ruang tamu.

"Biarin aja, disini cuma ada kita berdua," jawab Anthony memutar badan Nanas.

"Mau ngapain lagi sih?" tanya Nanas memutar kedua bola matanya malas.

"Aku mau itu?" jawab Anthony menaik turunkan alisnya.

"Mau apa? Mau aku tonjok?" jawab Nanas sarkas.

Anthony tidak menjawab ia langsung mencium bibir istrinya itu dengan cepat sehingga Nanas tidak bisa mengelak.

"Lepasin Om," ujar Nanas mengingatkan Anthony.

"Sebentar lagi, aku kangen sama ini," jawab Anthony memperdalam jangkauan ciumannya dibibir Nanas.

"Astagfirullah!" teriak Mama Nanas yang membuat Nanas dan Anthony gelabakan. "Eh kok berhenti, lanjutin aja,"

Anthony dan Nanas langsung melepas ciuman mereka dan menatap kaget, terutama Anthony yang tidak tahu darimana mertuanya itu muncul dan bisa melihat adegan mesum ini.

"Eh Mama gak marah? Anak seksi Mama dinodai lo ini, sama om-om pula, Mama gampar kek dia, atau potong anu-nya," ujar Nanas menghampiri Mamanya.

"Sama suami sendiri gapapa, lagian Mama suka kok soalnya kayak di novel-novel," jawab Mama Nanas pada Nanas.

"Pantas si Nanas suka berhalusinasi, ternyata Mama-nya sama aja," batin Anthony mencoba tersenyum dihadapan mertuanya itu.

"Ma, Maaf, Thony tidak tahu kalau ada ibu," ujar Anthony menyalami mertuanya itu. "Mama sama siapa kesini?"

Mama Nanas tersenyum. "Gapapa Thon. Mama juga minta maaf karena langsung masuk aja, Mama tadi dijemput sama teman-temannya Nanas, katanya Nanas butuh bantuan Mama, emang ada apa?"

"Aku? Gak kok Ma." jawab Nanas bingung. "Siapa yang bilang gitu ke Mama?"

"Tuh." jawab Mama Nanas menunjuk dua sosok makhluk antah berantah yang kini cengengesan dan entah sudah berapa lama mereka berdiri disana.

"Hai guys!" ujar Melon dan Terasi cengengesan.

"Melon, Terasi?" panggil Nanas kaget. "Kalian?"

"Hehehehe sorry beb, kalau gak gini, kita mana dibolehin ketemu lo sama Kak Thony itu, apalagi semenjak kejadian semalam beuh, fatal." jawab Melon menghampiri Nanas.

Terasi menyusul Melon ke arah Nanas dan cengengesan dihadapan Anthony. "M-Maaf Om, semalam saya disuruh sama Melon sumpah, Om Duda mana pernah selingkuh, yang ngomong Melon."

"Wah udah Fitnah, Flaying Victim lagi!" todong Melon pada Terasi.

"Udah-udah jangan berantem, jadi niat kalian kesini untuk apa?" tanya Anthony pada mereka semua.

"Jadi gini kakakku yang kelakukannya kek Taik, jadi Melon ngebawah Mamanya kakak ipar kesini supaya kita bisa masak makan siang bareng." jawab Melon.

Anthony menautkan alisnya. "Hah?"

"Jadi Om, tenang aja yah selow Om di boncengan kalau kami yang masak." timpal Terasi.

Anthony yang belum selesai kebingungannya hanya pasrah dibawah ke ruang tamu untuk menunggu mereka semua memasak.

Setelah Anthony keluar, Mama Nanas, Nanas, Terasi dan Melon sudah bersiap untuk memasak, dengan lagat seperti masterchef, Nanas, Melon dan Terasi siap untuk memasak apapun itu didebut pertama mereka.

"Sudah siap?" tanya Mama Nanas yang dijawab dengan anggukan mereka serempat. "Cek alat-alat."

"Terasi yang kamu pegang itu apa?" tanya Mama Nanas.

Terasi yang memegang teplon sontak tidak tahu apa yang dia pegang dan langsung mengangkat apa yang dia pegang. "Kompor?"

Nanas dan Melon yang notabenenya adalah manusia gampang bengek, tertawa sejadi-jadinya atas reaksi Terasi.

Sementara itu Anthony hanya bisa pasrah diruang tamu menunggui apa yang akan terjadi pada dapurnya.

"Nanas, Melon dan Terasi, memang adalah perpaduan yang sangat sempurna, sama-sama memiliki tingkat kewarasan yang rendah, setidaknya ada mertuaku yang paling waras disana." batin Anthony.

- TBC

Visual Nanas dan Anthony Nih!

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

pengacau dapuuur...untung tuhh laki betaaah😂😂

2024-01-15

0

umi b4well (hiatus)

umi b4well (hiatus)

oh..baru tau aku.kalo mau masak diangkat dulu kompornya

2022-11-11

0

umi b4well (hiatus)

umi b4well (hiatus)

adek apa gk sih tuh..

sabar..bukan salah dia.salah orang yg nulisnya.

2022-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 | Tingkah Membangongkan Calon Duda
2 BAB 02 | Duda? It's My Dream
3 BAB 03 | One Morning Stand
4 BAB 04 | Kodok Ngangkang
5 BAB 05 | Skandal Mahasiswi Abadi
6 BAB 06 | Maju Mundur Nyungsep
7 BAB 07 | Setengah Salmon
8 BAB 08 | Gugur Ko Sayang
9 BAB 09 | Suamiku Sayang, Suamiku Sialan
10 BAB 10 | Gak Bucin, Tapi Agak Sayang
11 BAB 11 | Karena Ukurannya?
12 BAB 12 | Keteknya Dikondisikan
13 BAB 13 | Misi Bahan Dapur
14 BAB 14 | Ada Sayang Ada
15 BAB 15 | Mantan Istri Vs. Istri Sah
16 BAB 16 | Rencana Squad Rujak Gemesh
17 BAB 17 | Kepanikan Anthony
18 BAB 18 | Mengunjungi Baby A
19 BAB 19 | Fried Chicken Egg
20 BAB 20 | Anthony Sini(Suka) Nanas
21 BAB 21 | And Cappadocia
22 BAB 22 | Huru-Hara Cappadocia
23 BAB 23 | Minions Milik Nanas
24 BAB 24 | Baby Twins Milik Om Thony
25 BAB 25 | Jomblokiawan
26 BAB 26 | Terlalu Posesif
27 BAB 27 | Ups!
28 BAB 28 | Filosofi KAMPRET
29 BAB 29 | Genk Duda Tropis
30 BAB 30 | Diskusi Para Duda
31 BAB 31 | Kejutan Yang Tertunda
32 BAB 32 | Kenapa Dengan Om Thony?
33 BAB 33 | Squad Sesat
34 BAB 34 | Bukannya Gak Peduli?
35 BAB 35 | Aku Khawatir!
36 BAB 36 | Drama Hekter
37 BAB 37 | Faredian Vs. Anthony
38 BAB 38 | Kenapa Baru Bilang?
39 BAB 39 | Tidur Diatas
40 BAB 40 | Olahraga Pagi
41 BAB 41 | Huru-Hara USG
42 BAB 42 | Pembantu Dadakan
43 BAB 43 | Rujak Gemesh x Duda Tropis
44 BAB 44 | Pengumuman [Harap Dibaca]
45 BAB 45 | Gelud Aja Kita, Yok!
46 BAB 46 | Baby Insiden Salah Kamar
47 BAB 47 | Drama Nanas
48 BAB 48 | Nyonya Latte dan Tuan Ex
49 BAB 49 | Cita-Cita Nanas
50 BAB 50 | Bibirmu Lebih Manis
51 BAB 51 | Gak Perawan Lagi!
52 BAB 52 | Made In Salah Ruangan
53 BAB 53 | Patah Hati Dokter dan Duda
54 BAB 54 | Ntar Om Dikasih Nugget
55 BAB 55 | Minions Morning
56 BAB 56 | Jumpalitan Ranjang
57 BAB 57 | Wedding-Weddingan
58 BAB 58 | Pernikahan Satu Semester
59 BAB 59 | Sekardus Minyak Goreng
60 BAB 60 | Faster Baby, Hm?
61 BAB 61 | In The Bathroom
62 BAB 62 | Bucinnya Dikampus
63 BAB 63 | Duda Labil
64 BAB 64 | Suami Tersayang
65 BAB 65 | Side To Side
66 BAB 66 | Sidang Terlaknat
67 BAB 67 | Titisan Android
68 BAB 68 | Pernikahan Sepuluh Ton
69 BAB 69 | Ting! Ting! Ting!
70 BAB 70 | Masih Kotak-Kotak Kok
71 BAB 71 | Malam Pertamanya Minimalis
72 BAB 72 | Misi Istri Sah Mau Lewat
73 BAB 73 | Pengumuman [Harap Dibaca]
74 BAB 74 | Mo Lahiran
75 BAB 75 | Siapa Yang Mau Lahiran
76 BAB 76 | Anak Kembar Om Duda
77 BAB 77 | Baby-Baby Durhakim
78 BAB 78 | Om? Seriously?
79 BAB 79 | Suara Hati Suami
80 BAB 80 | Jemputan Laknat
81 BAB 81 | Astagfirullah, Om Suami!
82 BAB 82 | Terlalu VIP
83 BAB 83 | Anu Senganu-Nganunya
84 BAB 84 | Tragedi Lampu Merah
85 BAB 85 | Twins Titisan Nanas
86 BAB 86 | Anak-Anak Rujak Gemesh [END]
87 Xtra Part 01 | Kamu Titisan Duda
88 Xtra Part 02 | Tertekan Sekali Batinku
89 Xtra Part 03 | Berkolaborasi Bang
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 01 | Tingkah Membangongkan Calon Duda
2
BAB 02 | Duda? It's My Dream
3
BAB 03 | One Morning Stand
4
BAB 04 | Kodok Ngangkang
5
BAB 05 | Skandal Mahasiswi Abadi
6
BAB 06 | Maju Mundur Nyungsep
7
BAB 07 | Setengah Salmon
8
BAB 08 | Gugur Ko Sayang
9
BAB 09 | Suamiku Sayang, Suamiku Sialan
10
BAB 10 | Gak Bucin, Tapi Agak Sayang
11
BAB 11 | Karena Ukurannya?
12
BAB 12 | Keteknya Dikondisikan
13
BAB 13 | Misi Bahan Dapur
14
BAB 14 | Ada Sayang Ada
15
BAB 15 | Mantan Istri Vs. Istri Sah
16
BAB 16 | Rencana Squad Rujak Gemesh
17
BAB 17 | Kepanikan Anthony
18
BAB 18 | Mengunjungi Baby A
19
BAB 19 | Fried Chicken Egg
20
BAB 20 | Anthony Sini(Suka) Nanas
21
BAB 21 | And Cappadocia
22
BAB 22 | Huru-Hara Cappadocia
23
BAB 23 | Minions Milik Nanas
24
BAB 24 | Baby Twins Milik Om Thony
25
BAB 25 | Jomblokiawan
26
BAB 26 | Terlalu Posesif
27
BAB 27 | Ups!
28
BAB 28 | Filosofi KAMPRET
29
BAB 29 | Genk Duda Tropis
30
BAB 30 | Diskusi Para Duda
31
BAB 31 | Kejutan Yang Tertunda
32
BAB 32 | Kenapa Dengan Om Thony?
33
BAB 33 | Squad Sesat
34
BAB 34 | Bukannya Gak Peduli?
35
BAB 35 | Aku Khawatir!
36
BAB 36 | Drama Hekter
37
BAB 37 | Faredian Vs. Anthony
38
BAB 38 | Kenapa Baru Bilang?
39
BAB 39 | Tidur Diatas
40
BAB 40 | Olahraga Pagi
41
BAB 41 | Huru-Hara USG
42
BAB 42 | Pembantu Dadakan
43
BAB 43 | Rujak Gemesh x Duda Tropis
44
BAB 44 | Pengumuman [Harap Dibaca]
45
BAB 45 | Gelud Aja Kita, Yok!
46
BAB 46 | Baby Insiden Salah Kamar
47
BAB 47 | Drama Nanas
48
BAB 48 | Nyonya Latte dan Tuan Ex
49
BAB 49 | Cita-Cita Nanas
50
BAB 50 | Bibirmu Lebih Manis
51
BAB 51 | Gak Perawan Lagi!
52
BAB 52 | Made In Salah Ruangan
53
BAB 53 | Patah Hati Dokter dan Duda
54
BAB 54 | Ntar Om Dikasih Nugget
55
BAB 55 | Minions Morning
56
BAB 56 | Jumpalitan Ranjang
57
BAB 57 | Wedding-Weddingan
58
BAB 58 | Pernikahan Satu Semester
59
BAB 59 | Sekardus Minyak Goreng
60
BAB 60 | Faster Baby, Hm?
61
BAB 61 | In The Bathroom
62
BAB 62 | Bucinnya Dikampus
63
BAB 63 | Duda Labil
64
BAB 64 | Suami Tersayang
65
BAB 65 | Side To Side
66
BAB 66 | Sidang Terlaknat
67
BAB 67 | Titisan Android
68
BAB 68 | Pernikahan Sepuluh Ton
69
BAB 69 | Ting! Ting! Ting!
70
BAB 70 | Masih Kotak-Kotak Kok
71
BAB 71 | Malam Pertamanya Minimalis
72
BAB 72 | Misi Istri Sah Mau Lewat
73
BAB 73 | Pengumuman [Harap Dibaca]
74
BAB 74 | Mo Lahiran
75
BAB 75 | Siapa Yang Mau Lahiran
76
BAB 76 | Anak Kembar Om Duda
77
BAB 77 | Baby-Baby Durhakim
78
BAB 78 | Om? Seriously?
79
BAB 79 | Suara Hati Suami
80
BAB 80 | Jemputan Laknat
81
BAB 81 | Astagfirullah, Om Suami!
82
BAB 82 | Terlalu VIP
83
BAB 83 | Anu Senganu-Nganunya
84
BAB 84 | Tragedi Lampu Merah
85
BAB 85 | Twins Titisan Nanas
86
BAB 86 | Anak-Anak Rujak Gemesh [END]
87
Xtra Part 01 | Kamu Titisan Duda
88
Xtra Part 02 | Tertekan Sekali Batinku
89
Xtra Part 03 | Berkolaborasi Bang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!