BAB 02 | Duda? It's My Dream

"Gara-gara lo nih, kan gue harus ngulang minggu depan." protes Nanas membuka laptopnya dan mencari drama yang akan dia tonton bermodalkan Wifi Kampus.

"Lagian lo buat presentasi kok gitu, dah tahu gue gampang bengek." jawab Terasi duduk dan memesan jus alpukat pada penjaga kantin.

"Udahlah mumet gue sama Duda." ujar Nanas pada Terasi.

"Lah kok mumet? Biasanya lu paling gercep kalau masalah Duda, bukannya Duda bagi lo itu, Hmmm It's your Dream Mas! It's your Dream!" ujar Terasi sesaat sebelum menyedot jusnya yang sudah tersaji didepannya.

"Kebanyakan nonton Kinan lo, Oke Fine-Fine Duda itu memang mimpi gue, Thanks you, tapi yakin kalau jodoh gue Duda?" Nanas menerawang jauh pikirannya sendiri. "Optimis aja sih,"

"Lagipula kenapa sih lo ngebet sama Duda?" tanya Terasi pada Nanas. "Bukannya Duda itu imagenya jelek yah, dia kan gagal dalam pernikahan makanya jadi Duda."

Plak!

Nanas memukul kan laptopnya ke kepala Terasi sesaat setelah Terasi menyelesaikan kalimatnya. "Enak aja lo tahu istilah Jodoh kedua gak? Mungkin tuhan jadiin dia Duda karena istri dia dulu itu bukan jodohnya."

Terasi mengusap kepalanya yang sedikit sakit. "Buset woi! Udah di fitrah nih kepala gue tiap tahun yah pakai beras se-liter."

"Bodo amat," jawab Nanas membuka kembali laptopnya.

Terasi memajukan bibirnya setengah senti akibat kelakuan bestie-nya itu sampai sebuah ide gila terbersit di otak nya yang benar-benar diluar pemikirannya. "Nas? Gue mau ngajak lo taruhan."

"Taruhan apa sih? Lo jangan aneh-aneh napa. Gue lagi pengen baca Noveltoon ini, semalam eror gabisa baca Novel gue." jawab Nanas menutup laptopnya untuk kesekian kali nya.

"Taruhannya Lo harus tidur dikamar hotel selama dua puluh empat jam tanpa ngunci pintunya, gak dua puluh empat jam juga sih, minimal lo ngabisin waktu semalam lah disana." ujar Terasi antusias.

"Gila lo yah, Tapi kalau menang hadiahnya apa?" tanya Nanas mulai tertarik

Terasi mengeluarkan sebuah kunci mobil dari dalam tasnya kemudian memperlihatkannya kepada Nanas dengan dagunya menunjuk sebuah Aston Martin yang ada diparkiran.

"Buset lo bawa Aston Martin ke kampus? Nyolong dimana lo?" tanya Nanas kaget.

"Enak aja nyolong, itu punya bapak gue, kalau lo berhasil dengan taruhannya Aston itu bakal jadi milik lo, Deal?" jawab Terasi mengajak Nanas bersalam untuk tanda Deal.

"Boleh sih, asal biaya hotel lo yang bayar, gimana?" usul Nanas.

"Okey siap!" jawab Terasi setuju. "Deal?"

"Deal!" Nanas menyambut jabatan tangan Terasi.

•••••

Kini Nanas dan Terasi sudah berdiri disebuah bangunan hotel ternama dikota tersebut, jam menunjukkan pukul delapan Malam, dan Nanas pamit kepada orang tuanya untuk menginap di rumah Terasi, sehingga kini dia dan Terasi bisa berada dihadapan bangunan dengan banyak pria dewasa dan wanita bayaran berlalu lalang.

"Masih mau terima taruhan gue?" tanya Terasi berusaha menggoyahkan Nanas. "Aston Martin lo,"

"Gue siap kok, sini Kuncinya." jawab Nanas meyakinkan dirinya.

"Nih, Kamar 03, Lantai dua yah, okey Have Fun, gue jemput besok pagi, ingat kalau diajak main sama Om-Om pake pengaman biar gak hamil." ujar Terasi naik ke mobil nya dan tertawa sembari melajukan meninggalkan Nanas ditempat itu.

Nanas hanya bisa mengacungkan jari tengahnya sembari mempersiapkan mental untuk menghadapinya taruhan ini.

Nanas masuk kedalam hotel tersebut dengan langkah penuh keyakinan dan tas ditangan kirinya, penampilannya tak ubahlah seperti Ani-Ani yang sedang ingin menemui sugar daddy mereka.

"Napa hotel Segede ini masih pake kunci yah? bukannya kartu Pass aja biar enak gitu." batin Nanas.

Nanas menghitung setiap nomor kamar dilantai dua dan mendapati kamarnya bernomor tiga, setelah mengetahui kamarnya, Nanas segera masuk kedalam kamar tersebut.

Kamar tersebut lumayan luas dengan ranjang king size, Nanas segera mengganti bajunya kemudian makan malam sembari menonton televisi, jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Nanas sudah mengantuk dia hendak berjalan mengunci pintu tersebut namun tidak jadi atas taruhan yang dia lakukan, Nanas melepas jaket tidurnya dan tidur dengan piyama tipis berselimutkan kain tebal, perlahan tapi pasti Nanas sudah berkutat dengan alam mimpinya itu.

Sementara di lain tempat seorang pria dewasa dengan kisaran usia tiga puluh tahunan berjalan dengan sempoyongan dikoridor hotel, dia memakai kemeja putih dan celana hitam panjang, tiga kancing atas kemejanya terbuka menjelaskan lebih lanjut bahwa mulutnya jika sudah penuh dengan bau alkohol.

Dia tengah mabuk.

Anthony Gilbert Chow, begitulah orang mengenalnya seorang arsitek berpangkat Duda, dia baru saja bercerai dengan istrinya seminggu yang lalu dikarenakan istrinya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Sehingga pelampiasan nya kini adalah minuman keras.

Hari ini Anthony memilih menginap dihotel namun dikarenakan daya kesadaran dan kewarasannya menurun akibat mabuk ia salah membaca kamar dan berakhir dikamar Nanas.

Anthony yang sudah mabuk berat menganggap Nanas adalah mantan istrinya, ia segera menindih Nanas dan melepaskan kemejanya.

Nanas yang merasa risih segera bangkit dari tidurnya dan mendapati pria asing sedang menindihnya. "Lo siapa?"

"Dina, kenapa kamu selingkuh dari aku." racau Anthony menciumi leher Nanas dengan brutal.

Nanas yang semakin risih segera mendorong tubuh Anthony namun gagal yang berakhir dengan wajah mereka yang saling bertatapan.

"Kok tampan woi? Astaga setan-setan masih sempat-sempatnya, harga diri gue mau direnggut ini." batin Nanas. "Apa gue kasih aja kali yah?"

Nanas yang sibuk dengan batin nya sudah tidak sadar bahwa Anthony kini tengah telanjang bulat sempurna dan siap menerjang Nanas sebelum Nanas menghentikannya.

"Wohhh Woles! Jadi ceritanya lo salah kamar nih? Terus lo ngira gue Dina? Dia siapa istri lo? Alamat jadi orang ketiga dah gue." ujar Nanas menahan Anthony. "Berhubung lo Tampan, gue mau deh dinganu-nganu tapi jangan hardcore yah, mau gaya apa gue bisa, WOT? Missionary? Atau apa?"

Anthony tidak menggubrisnya dikarenakan sudah sangat mabuk dan bersiap kembali menerkam Nanas namun kembali dihentikan.

"Stop!" Nanas mengguncangkan bahunya kekiri dan kekanan. "Biar malaikat ke coret pas nyatat dosa gue, yaudah skuy."

Akhirnya malam itu Nanas dan Anthony melakukan hubungan terlarang tentunya tanpa kesadaran dari Anthony itu sendiri.

"Ah!" Anthony melenguh saat juniornya benar-benar sudah masuk milik Nanas. "Masih rapat."

"Gue sangat tersanjung, Om!" jawab Nanas mengalungkan tangannya dileher Anthony.

Entah setan apa yang merasuki Nanas, sampai akhirnya dia benar-benar merelakan keperawanannya kepada Anthony yang baru dia temui malam itu juga.

- TBC

Dudanya Bilek:

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

kok malah nyerah gk dilawan Nas....tp klo duda model gtu visualnya rugi klo ditolak Nas 😂😂

2024-01-15

0

HIATUS

HIATUS

sumpah bengek yg ini

2023-11-30

1

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

punya bapaknya mau dijadiin taruhan🤣 ntar ngamuk

2023-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 | Tingkah Membangongkan Calon Duda
2 BAB 02 | Duda? It's My Dream
3 BAB 03 | One Morning Stand
4 BAB 04 | Kodok Ngangkang
5 BAB 05 | Skandal Mahasiswi Abadi
6 BAB 06 | Maju Mundur Nyungsep
7 BAB 07 | Setengah Salmon
8 BAB 08 | Gugur Ko Sayang
9 BAB 09 | Suamiku Sayang, Suamiku Sialan
10 BAB 10 | Gak Bucin, Tapi Agak Sayang
11 BAB 11 | Karena Ukurannya?
12 BAB 12 | Keteknya Dikondisikan
13 BAB 13 | Misi Bahan Dapur
14 BAB 14 | Ada Sayang Ada
15 BAB 15 | Mantan Istri Vs. Istri Sah
16 BAB 16 | Rencana Squad Rujak Gemesh
17 BAB 17 | Kepanikan Anthony
18 BAB 18 | Mengunjungi Baby A
19 BAB 19 | Fried Chicken Egg
20 BAB 20 | Anthony Sini(Suka) Nanas
21 BAB 21 | And Cappadocia
22 BAB 22 | Huru-Hara Cappadocia
23 BAB 23 | Minions Milik Nanas
24 BAB 24 | Baby Twins Milik Om Thony
25 BAB 25 | Jomblokiawan
26 BAB 26 | Terlalu Posesif
27 BAB 27 | Ups!
28 BAB 28 | Filosofi KAMPRET
29 BAB 29 | Genk Duda Tropis
30 BAB 30 | Diskusi Para Duda
31 BAB 31 | Kejutan Yang Tertunda
32 BAB 32 | Kenapa Dengan Om Thony?
33 BAB 33 | Squad Sesat
34 BAB 34 | Bukannya Gak Peduli?
35 BAB 35 | Aku Khawatir!
36 BAB 36 | Drama Hekter
37 BAB 37 | Faredian Vs. Anthony
38 BAB 38 | Kenapa Baru Bilang?
39 BAB 39 | Tidur Diatas
40 BAB 40 | Olahraga Pagi
41 BAB 41 | Huru-Hara USG
42 BAB 42 | Pembantu Dadakan
43 BAB 43 | Rujak Gemesh x Duda Tropis
44 BAB 44 | Pengumuman [Harap Dibaca]
45 BAB 45 | Gelud Aja Kita, Yok!
46 BAB 46 | Baby Insiden Salah Kamar
47 BAB 47 | Drama Nanas
48 BAB 48 | Nyonya Latte dan Tuan Ex
49 BAB 49 | Cita-Cita Nanas
50 BAB 50 | Bibirmu Lebih Manis
51 BAB 51 | Gak Perawan Lagi!
52 BAB 52 | Made In Salah Ruangan
53 BAB 53 | Patah Hati Dokter dan Duda
54 BAB 54 | Ntar Om Dikasih Nugget
55 BAB 55 | Minions Morning
56 BAB 56 | Jumpalitan Ranjang
57 BAB 57 | Wedding-Weddingan
58 BAB 58 | Pernikahan Satu Semester
59 BAB 59 | Sekardus Minyak Goreng
60 BAB 60 | Faster Baby, Hm?
61 BAB 61 | In The Bathroom
62 BAB 62 | Bucinnya Dikampus
63 BAB 63 | Duda Labil
64 BAB 64 | Suami Tersayang
65 BAB 65 | Side To Side
66 BAB 66 | Sidang Terlaknat
67 BAB 67 | Titisan Android
68 BAB 68 | Pernikahan Sepuluh Ton
69 BAB 69 | Ting! Ting! Ting!
70 BAB 70 | Masih Kotak-Kotak Kok
71 BAB 71 | Malam Pertamanya Minimalis
72 BAB 72 | Misi Istri Sah Mau Lewat
73 BAB 73 | Pengumuman [Harap Dibaca]
74 BAB 74 | Mo Lahiran
75 BAB 75 | Siapa Yang Mau Lahiran
76 BAB 76 | Anak Kembar Om Duda
77 BAB 77 | Baby-Baby Durhakim
78 BAB 78 | Om? Seriously?
79 BAB 79 | Suara Hati Suami
80 BAB 80 | Jemputan Laknat
81 BAB 81 | Astagfirullah, Om Suami!
82 BAB 82 | Terlalu VIP
83 BAB 83 | Anu Senganu-Nganunya
84 BAB 84 | Tragedi Lampu Merah
85 BAB 85 | Twins Titisan Nanas
86 BAB 86 | Anak-Anak Rujak Gemesh [END]
87 Xtra Part 01 | Kamu Titisan Duda
88 Xtra Part 02 | Tertekan Sekali Batinku
89 Xtra Part 03 | Berkolaborasi Bang
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 01 | Tingkah Membangongkan Calon Duda
2
BAB 02 | Duda? It's My Dream
3
BAB 03 | One Morning Stand
4
BAB 04 | Kodok Ngangkang
5
BAB 05 | Skandal Mahasiswi Abadi
6
BAB 06 | Maju Mundur Nyungsep
7
BAB 07 | Setengah Salmon
8
BAB 08 | Gugur Ko Sayang
9
BAB 09 | Suamiku Sayang, Suamiku Sialan
10
BAB 10 | Gak Bucin, Tapi Agak Sayang
11
BAB 11 | Karena Ukurannya?
12
BAB 12 | Keteknya Dikondisikan
13
BAB 13 | Misi Bahan Dapur
14
BAB 14 | Ada Sayang Ada
15
BAB 15 | Mantan Istri Vs. Istri Sah
16
BAB 16 | Rencana Squad Rujak Gemesh
17
BAB 17 | Kepanikan Anthony
18
BAB 18 | Mengunjungi Baby A
19
BAB 19 | Fried Chicken Egg
20
BAB 20 | Anthony Sini(Suka) Nanas
21
BAB 21 | And Cappadocia
22
BAB 22 | Huru-Hara Cappadocia
23
BAB 23 | Minions Milik Nanas
24
BAB 24 | Baby Twins Milik Om Thony
25
BAB 25 | Jomblokiawan
26
BAB 26 | Terlalu Posesif
27
BAB 27 | Ups!
28
BAB 28 | Filosofi KAMPRET
29
BAB 29 | Genk Duda Tropis
30
BAB 30 | Diskusi Para Duda
31
BAB 31 | Kejutan Yang Tertunda
32
BAB 32 | Kenapa Dengan Om Thony?
33
BAB 33 | Squad Sesat
34
BAB 34 | Bukannya Gak Peduli?
35
BAB 35 | Aku Khawatir!
36
BAB 36 | Drama Hekter
37
BAB 37 | Faredian Vs. Anthony
38
BAB 38 | Kenapa Baru Bilang?
39
BAB 39 | Tidur Diatas
40
BAB 40 | Olahraga Pagi
41
BAB 41 | Huru-Hara USG
42
BAB 42 | Pembantu Dadakan
43
BAB 43 | Rujak Gemesh x Duda Tropis
44
BAB 44 | Pengumuman [Harap Dibaca]
45
BAB 45 | Gelud Aja Kita, Yok!
46
BAB 46 | Baby Insiden Salah Kamar
47
BAB 47 | Drama Nanas
48
BAB 48 | Nyonya Latte dan Tuan Ex
49
BAB 49 | Cita-Cita Nanas
50
BAB 50 | Bibirmu Lebih Manis
51
BAB 51 | Gak Perawan Lagi!
52
BAB 52 | Made In Salah Ruangan
53
BAB 53 | Patah Hati Dokter dan Duda
54
BAB 54 | Ntar Om Dikasih Nugget
55
BAB 55 | Minions Morning
56
BAB 56 | Jumpalitan Ranjang
57
BAB 57 | Wedding-Weddingan
58
BAB 58 | Pernikahan Satu Semester
59
BAB 59 | Sekardus Minyak Goreng
60
BAB 60 | Faster Baby, Hm?
61
BAB 61 | In The Bathroom
62
BAB 62 | Bucinnya Dikampus
63
BAB 63 | Duda Labil
64
BAB 64 | Suami Tersayang
65
BAB 65 | Side To Side
66
BAB 66 | Sidang Terlaknat
67
BAB 67 | Titisan Android
68
BAB 68 | Pernikahan Sepuluh Ton
69
BAB 69 | Ting! Ting! Ting!
70
BAB 70 | Masih Kotak-Kotak Kok
71
BAB 71 | Malam Pertamanya Minimalis
72
BAB 72 | Misi Istri Sah Mau Lewat
73
BAB 73 | Pengumuman [Harap Dibaca]
74
BAB 74 | Mo Lahiran
75
BAB 75 | Siapa Yang Mau Lahiran
76
BAB 76 | Anak Kembar Om Duda
77
BAB 77 | Baby-Baby Durhakim
78
BAB 78 | Om? Seriously?
79
BAB 79 | Suara Hati Suami
80
BAB 80 | Jemputan Laknat
81
BAB 81 | Astagfirullah, Om Suami!
82
BAB 82 | Terlalu VIP
83
BAB 83 | Anu Senganu-Nganunya
84
BAB 84 | Tragedi Lampu Merah
85
BAB 85 | Twins Titisan Nanas
86
BAB 86 | Anak-Anak Rujak Gemesh [END]
87
Xtra Part 01 | Kamu Titisan Duda
88
Xtra Part 02 | Tertekan Sekali Batinku
89
Xtra Part 03 | Berkolaborasi Bang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!