Bab 18

Perasaan marah, sedih, malu, dan kecewa berkumpul menjadi satu di dalam diri Keisha, membuatnya tidak mampu menghadapi cibiran dari orang-orang di sekitarnya. Keisha pergi, berlari meninggalkan ballroom dan mengabaikan panggilan dari ibunya.

Keisha terus berlari tak tentu arah. Saat kakinya merasa lelah, baru Keisha berhenti. Keisha berhenti di taman hotel yang cukup luas. Kakinya seolah sudah tidak mampu menopang berat tubuhnya hingga Keisha memilih untuk duduk di bangku yang ada di dekatnya.

Ia kembali mengingat kata demi kata yang Mayang ucapkan. Tuduhan yang Mayang layangkan membuat Keisha merasa sangat malu. Meskipun itu tidaklah benar. Keisha merasa marah pada takdirnya, kenapa dirinya tidak bisa menjadi wanita yang sempurna.

Keisha ingin berteriak untuk melampiaskan rasa sesak di dadanya, tetapi lehernya terasa tercekik, hingga tidak mampu mengeluarkan suara, ingin menangis, tetapi bagian lain dirinya melarangnya untuk mengeluarkan air mata untuk orang yang sudah menyakitinya. Dada Keisha menjadi begitu sesak, ia bingung harus berbuat apa.

*****

Sementara itu di dalam ballroom Arya mencegah Violetta untuk menyusul Keisha. Arya menawarkan dirinya untuk mengejar Keisha.

"Biar aku saja yang menyusul Keisha," ucap Arya.

"Tolong Arya, bicara pada Keisha," pinta Violetta yang langsung dianggukki oleh Arya.

Arya berlari keluar dari ballroom. Ia berlari menyusuri sekitar hotel, tetapi masih belum menemukan sosok yang dicarinya.

"Aku berharap dia tidak akan melakukan hal bodoh," harap Arya.

Jika sampai itu terjadi maka Arya tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Arya berdecak kesal ketika mengingat kembali perdebatan antara Mayang dan Violetta.

Arya sangat terkejut melihat Keisha mendapat perlakuan kasar dari wanita yang tidak dikenalnya. Ia merasa tidak terima dengan apa yang dilakukan wanita itu kepada Keisha, tetapi Arya juga tidak mampu berbuat apa-apa. Ibunya melarangnya dan lagi dirinya belum tahu alasan dari pertengkaran dua wanita itu.

Arya diam sambil terus mengamati perdebatan Violetta dan perempuan bernama Mayang. Dengan melihat perdebatan itu, Arya menjadi tahu alasan di balik perceraian Keisha.

Arya terus berlari, memandang sekitar tempat yang ia lalui. Namun, Arya masih belum menemukan Keisha. Langkah Arya sampai di sebuah taman, letaknya di samping hotel.

Arya mengedarkan pandangannya, ia melihat seseorang duduk dalam kegelapan di bangku taman. Mata Arya menyipit untuk memperjelas penglihatannya.

"Apa itu Keisha?" Arya bertanya pada dirinya sendiri.

Arya memutuskan untuk mendekat. Melihat dari pakaiannya, sepertinya memang benar orang itu adalah Keisha. Bibir Arya melengkung membentuk sebuah senyuman, napasnya juga sangat lega saat berhasil menemukan Keisha.

"Kamu di sini rupanya. Dari tadi aku mencarimu," ucap Arya.

Tidak ada respon sama sekali dari Keisha. Bahkan mungkin Keisha tidak mendengar pertanyaan dari dirinya. Arya terus memerhatikan Keisha. Perempuan itu terlihat sangat marah, mungkin juga kecewa, atau bahkan malu.

Arya merasa iba saat melihat Keisha begitu menderita. Entah kenapa Arya merasa hatinya sakit melihat keisha terluka.

"Ikut aku!" Arya menarik Keisha, membawanya pergi dari taman.

Keisha sendiri tidak melakukan perlawanan, ia merasa sudah tidak memliki tenaga bahkan hanya untuk sekedar mengucapkan kata tidak.

Angin semerbak menerpa wajah, membuat Keisha tersadar. Ia menoleh ke sekitarnya, tempat ia berdiri sangatlah luas. Dari tempat itu pula dirinya bisa melihat tempat lainnya. Ternyata dirinya ada di atap sebuah gedung.

"Kenapa kamu membawaku ke sini?" tanya Keisha dengan suaranya yang lirih. Namun, bisa terdengar oleh Arya.

"Untuk meluapkan emosimu," jawab Arya.

"Emosi apa? Aku baik-baik saja dan aku ingin pulang." Keisha berbalik, ia ingin meninggalkan tempat itu. Namun, Arya menahan Keisha pergi.

"Aku tahu kamu merasa kesal dengan kejadian tadi. Tapi kamu kesulitan untuk mengeluarkan rasa kesal yang ada di dalam dirimu. Kamu bisa mengeluarkannya di sini. Berteriaklah sesuka hatimu, tidak akan ada yang mendengarkannya," ucap Arya.

"Aku tidak lemah seperti apa yang kamu bayangkan." Keisha berusaha melepaskan dirinya dari Arya, tetapi laki-laki itu sepertinya tidak ingin melepaskannya.

"Aku tahu kamu tidak lemah. Tapi kamu juga tidak bisa memendam amarah di dalam dirimu. Yang justru akan sangat menyakiti dirimu sendiri, Kei," ucap Arya.

"Keluarkan semua emosi yang ada di dalam hatimu. Percayalah! Setelah ini kamu akan merasa lega," bujuk Arya.

Keisha tengelam dalam diam, mencoba mencerna perkataan Arya. Beberapa kali Keisha mencoba menepis jika dirinya baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hatinya sejujurnya sangat rapuh.

"Pergilah, jika memang kamu ingin menyakiti dirimu sendiri." Arya melepaskan tangan Keisha agar wanita itu bisa pergi.

Keisha memandang Arya sejenak dengan pandangan penuh arti. Kemudian berbalik, menatap pemandangan malam yang ada di hadapannya. Kakinya mulai melangkah maju dan berhenti beberapa langkah dari pagar pembatas atap.

Keisha memejamkan matanya sejenak, merasakan angin berhembus yang menerpa wajahnya. Keisha mengembuskan napasnya lalu kembali menariknya dalam-dalam. Setelah merasa yakin barulah Keisha mengeluarkan apa yang selama ini ia pendam.

"Miko, Mayang, aku membenci kalian! teriak Keisha.

Berulangkali Keisha meneriakkan kalimat yang sama, hingga rasa sesak di dadanya mulai mereda. Napas Keisha tersengal-sengal setelah berteriak, tetapi setelahnya dirinya merasa begitu lega seolah beban yang menghimpit dirinya runtuh.

Tubuh Keisha merosot dan terduduk di lantai atap. Keisha menundukkan wajahnya dengan tubuh yang bergetar, jelas sekali Keisha sedang menangis.

"Aku tidak berbohong." Keisha bicara saat merasakan keberadaan Arya di sisinya.

Keisha mendongakkan wajahnya, melihat ke Arya yang ikut duduk di sampingnya dengan matanya yang sudah basah karena air matanya.

"Aku sungguh tidak berbohong mengenai hasil tes kesuburan itu. Aku juga tidak menyuap siapapun untuk hasil tes itu. Aku bersumpah demi Tuhan," ucap Keisha.

"Aku melakukan tes kesehatan berulang kali dan di tempat yang berbeda. Semua hasil tes kesuburan itu menyatakan jika aku subur," ucap Keisha.

"Aku tahu kamu tidak akan berbohong," ucap Arya.

"Kamu percaya lalu bagaimana dengan semua orang di pesta tadi?" tanya Keisha.

"Aku benar-benar malu dengan semua ucapan dari wanita yang tidak tahu diri itu." Kebencian yang Keisha rasakan terhadap Mayang membuat Keisha berat untuk menyebut namanya.

"Jadi kamu bercerai dengan Miko —" Ucapan Arya langsung dipotong oleh Keisha.

"Jangan sebut nama laki-laki itu. Aku tidak ingin mendengarnya!" suruh Keisha.

"Oke, maaf," ucap Arya.

"Kamu bercerai dengan laki-laki itu karena dia berselingkuh dengan wanita itu?" tanya Arya.

Keisha makin terisak saat mendengar pertanyaan dari Arya. Awalnya Keisha merasa ragu untuk menjawab pertanyaan dari Arya, tetapi pada akhirnya Keisha mau menjawab pertanyaan dari Arya.

"Wanita itu dulu merupakan sahabat baikku. Aku berbagi suka dan dukaku padanya, termasuk kehidupan rumah tanggaku. Tapi ... ternyata dia menjadikan kelemahanku untuk merebut suamiku," ucap Keisha.

"Dan pria itu! Dia mengatakan jika akan tetap setia di sisiku. Dia juga mengatakan akan sabar menanti kehadiran anak kami. Tapi apa? Kenyataannya semua ucapannya hanyalah omong kosong!" Keisha berucap dengan penuh amarah.

"Apa salahku karena belum bisa memberikan dia keturunan. Bukan hanya dia yang menginginkan kehadiran seorang anak, aku juga. Tapi apa dayaku di sini?" ucap Keisha di sela isak tangisnya.

"Aku merasa Tuhan itu sudah tidak adil padaku. Dia memberikanku kesuburan, tapi tidak memberkatiku dengan seorang anak." Keisha menangis sejadi-jadinya sampai tubuhnya bergetar.

Arya tidak tega melihat keadaan Keisha yang seperti itu. Ditariknya tubuh Keisha ke dalam pelukannya, membiarkan Keisha menumpahkan semua kesedihannya di pundaknya.

"Jangan bicara seperti itu. Percayalah! Tuhan pasti memiliki rencana baik untukmu setelah ini," ucap Arya.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

nasib baik ada yang tenang kan nya

2025-03-18

0

mifziiaahhh

mifziiaahhh

baca part ini smpe nyesek 😭

2023-09-08

1

Alanna Th

Alanna Th

aq malah curiga . . , keisha memang tdk mandul, yg mandul adalh miko. dan . . , mayang hamil anak lk" lain 😱😜

2023-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!