Bab 6

Amarah bercampur rasa kecewa yang sudah tidak bisa Keisha tahan pada Miko membuat Keisha akhirnya melayangkan gugatan cerai. Keisha merasa itu adalah keputusan yang terbaik.

"Sepertinya sudah tidak ada yang bisa aku harapkan dari kamu. Kita sudah selesai, Mas," ucap Keisha.

"Aku menggugat cerai kamu, Mas," ucap Keisha diikuti air mata yang menetes dari matanya.

"Bagaimana jika aku tidak mau menceraikan kamu?" tanya Miko.

"Aku akan tetap menuntut," jawab Keisha.

"Sampai kapanpun aku tidak akan mau menceraikan kamu!" tolak Miko.

"Sekarang lebih baik kamu masuk ke dalam kamar kamu! Ayo ikut!" Miko menarik tangan Keisha dan memaksanya untuk kembali ke kamarnya.

Namun, Keisha menolak dengan menahan langkahnya. Ia berontak agar Miko melepaskan tangannya.

"Aku tidak mau," tolak Keisha.

"Dengar keisha! Aku ini masih suamimu. Aku berhak untuk melarangmu pergi," ucap Miko.

"Kamu sudah kehilangan hak kamu atas diriku setelah kamu memutuskan untuk berhubungan dengan wanita itu." Keisha menunjukan Mayang dengan matanya.

"Sudahlah, Mas. Ceraikan saja dia. Lagi pula apa yang Mas bisa harapkan dari perempuan seperti dia. Yang tidak bisa memberimu seorang anak," ucap Mayang.

Hati Keisha rasanya sangat sakit ketika Mayang mengatakan jika dirinya tidak bisa memberikan seorang anak. Namun, Keisha berusaha keras untuk tidak terpancing emosinya.

"Baiklah, aku akan menceraikan kamu! Tapi jangan harap kamu bisa menuntut harta gono-gini," ucap Miko.

Keisha langsung tertawa mendengar ucapan Miko. Senyum sinis tergambar jelas di bibir keisha seolah sedang mengejek laki-laki yang masih berstatus sebagai suaminya. "Harta? Harta apa yang kamu maksud, Mas?"

"Harta yang kamu miliki bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan hartaku sendiri. Jadi apa yang bisa aku tuntut darimu?" tanya Keisha.

"Keisha!" bentak Miko.

Jantung Keisha bergetar begitu kencang, jujur dirinya sangat takut mendengar teriakkan Miko. Apalagi saat Miko kembali mengangkat tangannya.

Miko ingin menampar Keisha, tetapi sebelum tangannya mendarat di pipi Keisha, Evano lebih dulu menahannya.

"Sudah aku bilang, jangan berani menyentuh anakku!" ucap Evano.

"Sudah, Pah. Kita sudah tidak ada urusan di sini. Jadi lebih baik kita pergi dari sini." Keisha merangkul lengan kekar papanya dan keluar dari rumah itu.

Keisha melangkah meninggalkan rumah itu bersama papanya. Namun, belum sampai pintu Keisha menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Miko dan Mayang.

"Oh iya, satu lagi. Rumah ini atas nama aku. Jadi kalian harus mulai bersiap untuk keluar dari rumah ini malam ini juga!" ucap Keisha.

Keisha memerhatikan wajah Mayang dan Miko, jelas sekali mereka sangat marah. Akan tetapi Keisha tidak akan peduli. Dirinya hanya memperjuangkan hak-nya. Setelah mengatakan kalimat itu, Keisha kembali melangkah meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan manis bersama sang suami.

Keisha berdiri di samping mobilnya dan memerhatikan rumah yang merupakan mas kawin dari Miko untuk dirinya. Jika boleh jujur rasanya berat untuk meninggalkan rumah itu, tetapi Keisha sudah tidak memiliki pilihan lain. Rumah tangganya sudah tidak bisa lagi Keisha pertahankan.

"Keisha, ayo kita pulang ke rumah Papa," ajak Evano.

"Iya, Pah. Aku bawa mobil sendiri," ucap Keisha.

"Kamu yakin?" tanya Evano.

"Ya, Pah," sahut Keisha.

"Tapi papa yang tidak yakin. Berikan kuncinya. Papa yang akan bawa mobilnya," pinta Evano.

"Tidak apa-apa, Pah." Keisha bersikeras ingin mengemudikan mobilnya sendiri.

"Dalam kondisimu yang seperti ini, mana mungkin Papa akan membiarkanmu mengemudi. Jangan keras kepala, berikan kuncinya pada Papa." Evano kembali meminta kunci mobil pada Keisha.

Kali ini Keisha tidak menolak permintaan papanya, ia berikan kunci mobil miliknya kepada papanya.

"Kamu masuk dulu. Papa akan meminta Pak Cahyo untuk pulang sendiri." Evano menghampiri sopirnya dan memberitahukan bahwa dirinya akan pulang bersama Keisha. Setelah itu Evano kembali ke tempat Keisha berada.

"Ayo, masuk!" ajak Evano yang langsung anggukki oleh Keisha.

"Iya, Pah." Keisha masuk ke dalam mobil, ia duduk di bangku penumpang di samping papanya yang akan mengemudi.

Keisha merasakan pergerakan dari kereta besi yang dinaikinya. Dari kaca spion di sampingnya, Keisha memerhatikan rumahnya. Rasanya ada suara yang memintanya untuk tetap tinggal, tetapi suara lain memintanya untuk pergi. Dan Keisha lebih berpihak pada suara yang memintanya untuk pergi.

"Papa marah sama kamu, Kei. Masalah sebesar ini kamu sembunyikan dari papa." Evano berucap seraya mengemudikan mobil.

"Maaf, Pah. Keisha hanya tidak ingin membuat kalian khawatir," ucap Keisha.

"Lalu apa tadi? Jika Papa tidak datang, Miko pasti akan menyakiti kamu," ucap Evano.

"Iya, Pah. Keisha juga tidak menyangka mas Miko bisa berbuat kasar seperti itu sama aku. Padahal dulu dua tidak seperti itu." Keisha memejamkan matanya bersamaan dengan jatuhnya cairan bening dari matanya.

"Tapi ... apa kamu yakin dengan keputusanmu tadi? Kamu akan berpisah dengan Miko?" tanya Evano.

"Yakin, Pah. Keisha sangat yakin. Tidak ada lagi yang bisa Keisha harapkan dari mas Miko," jawab Keisha.

"Baiklah, Papa pasti akan mendukung kamu," ucap Evano.

"Sekarang berhentilah menangis. Jangan sia-siakan air mata kamu untuk orang yang tidak bisa menghargai kamu," suruh Evano yang langsung dianggukki oleh Keisha.

Mobil yang ditumpanginya oleh Keisha melaju di jalan yang sepi. Jalanan terlihat basah karena diguyur oleh hujan.

Keisha duduk dengan berdiam diri, menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. Tidak pernah terpikirkan oleh Keisha sebelumnya jika suaminya yang amat dirinya cintai begitu tega mengkhianati dirinya.

Apa kesalahannya?

Apa karena dirinya belum bisa memberinya seorang anak?

Apakah suaminya sama sekali tidak pernah berpikir jika bukan hanya dia yang menginginkan kehadiran seorang anak, Keisha sendiri juga sudah sangat merindukan kehadiran seorang anak. Namun, itu di luar kuasanya. Kehadiran seorang anak adalah kuasa dari Tuhan, bukan atas kehendaknya sendiri.

Sebelumnya Miko sama sekali tidak pernah menuntut akan hal itu, tetapi kenapa tiba-tiba Miko mengambil keputusan secara sepihak seperti itu. Begitu besar pengaruh buruk Mayang pada Miko, hingga membuat sikap Miko berubah begitu drastis.

"Kei ...," panggil Evano.

Tidak ada respon.

"Keisha." Evano kembali memanggil Keisha seraya menggenggam tangannya.

Lamunan Keisha buyar saat merasa ada yang menyentuh tangannya. Keisha menoleh ke sampingnya dan mendapati papanya dengan senyuman di bibirnya.

"Iya, Pah," ujar Keisha.

"Kita sudah sampai," ucap Evano.

Kebingungan tergambar jelas di wajah Keisha, karena melamun Keisha sampai tidak menyadari jika mobil yang ia naiki sudah berhenti.

"Iya, Pah." Keisha menjawab seraya mengusap air mata yang menitih dari matanya.

"Keisha, jangan menangis," ucap Evano.

"Keisha juga tidak ingin menangis. Tapi Keisha tidak kuasa menahannya, Pah." Dengan sekuat tenaga Keisha menahan air matanya, tetapi ia kalah dengan kesakitan yang ada di dalam dirinya. Akhirnya Keisha kembali terisak bahkan sampai menangis sesenggukan

Melihat keadaan anaknya Evano sangat tidak tega, ia menarik anaknya ke dalam pelukannya, membiarkan anaknya menangis untuk mengeluarkan rasa sakit yang sedang dirasakannya.

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

perempuan kaya, cantik tp koq oonnya mendarah daging

2025-03-10

2

Ds Phone

Ds Phone

siapa tak sakit suami buat macam tu

2025-03-17

0

Atie Lesmana

Atie Lesmana

bloon emang c keysia

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!