Bab 5

"Papa."

Keisha terkejut saat melihat kehadiran papanya yang tiba-tiba di rumahnya. Perasaan Keisha makin tidak karuan. Apakah papanya mendengar semua yang terjadi tadi? Dengan segera Keisha melangkah menjauh dari hadapan Miko dan menghampiri papanya itu juga setelah menghapus air matanya.

"Papa kenapa ke sini?" tanya Keisha.

"Ponsel kamu tertinggal. Papa tahu jika ponsel ini sangat penting bagimu. Jadi Papa pikir untuk mengantarnya sendiri ke sini." Evano menyerahkan ponsel milik Keisha yang dibawanya.

"Terima kasih ya, Pah." Keisha menerima ponsel miliknya yang diberikan oleh papanya.

"Papa rasa bagus ponsel kamu tertinggal di rumah Papa. Jadi dengan ini Papa tahu apa yang sedang terjadi di sini." Evano melihat ke arah Miko dan Mayang. Wajahnya memang terlihat tenang, tetapi ada amarah yang sangat besar di matanya.

"Tidak ada yang terjadi di sini kok, Pah. Hanya ada kesalahpahaman saja." Keisha menjawab dengan melihat ke arah lain, agar papanya tidak melihat bekas air mata di matanya.

"Sudah seperti ini kamu masih saja mau berbohong sama Papa." Evano mengusap kepala anak perempuannya.

"Pah ...." Keisha langsung memeluk tubuh papanya yang masih kekar meskipun usianya sudah lebih dari kepala Lima.

Keisha menumpahkan semua kesakitannya di dalam pelukan ayahnya.

"Tenanglah, Nak." Evano mengusap punggung anak perempuan satu-satunya. Merasakan tubuh anaknya yang bergetar membuat Evano juga merasakan sakit di hatinya.

Evano merasa tidak terima dengan perlakuan Miko kepada Keisha. Tatapan matanya yang tajam Evano arahkan kepada laki-laki yang berstatus sebagai menantunya. Dari tatapan itu ada amarah seperti bom waktu yang siap meledak kapanpun. Evano menarik dirinya lalu mengusap air matanya yang ada di pipinya.

"Jangan menangis untuk orang yang sudah menyakiti kamu." Setelah itu Evano langsung menghampiri Miko dan Mayang.

"Pah ...." Keisha mencegah papanya untuk menghampiri Miko dan Mayang. Namun, tidak bisa. Papanya terus berjalan menghampiri dua pengkhianat yang ada di dalam hidupnya.

"Miko." Evano berdiri di hadapan Miko. Wajahnya masih menunjukan ketenangan.

"Seumur hidup saya, sekalipun saya tidak pernah memukul Keisha. Lalu kenapa kamu ingin memukul anak saya?" tanya Evano.

Miko diam.

"Karena dia ingin mencelakai anak yang ada di dalam kandungan saya, Om? Dan anak ini adalah anak mas Miko." Bukan Miko yang menjawab, melainkan Mayang.

"Ssttt, saya tidak bertanya padamu. Dan kamu itu hanya orang luar. Jadi saya harap jangan ikut campur dalam keluarga saya," ucap Evano.

"Tapi saya sudah menjadi istri mas Miko," ucap Mayang.

"Itu tidak ada bedanya untuk saya," ucap Evano.

Evano tidak mempedulikan wanita bernama Mayang. Pandangannya kembali ia arahkan ke arah menantunya.

"Miko, saya bertanya padamu," ucap Evano.

"Ya, Pah." Miko menundukkan wajahnya, tidak berani menatap wajah papa mertuanya.

"Lihat saya! Jangan menundukkan wajahmu seperti seorang pengecut!" perintah Evano.

Miko mendongakkan kepalanya, melihat ke arah papa mertuanya. Ada ketenangan di wajah papa mertuanya yang justru membuat Miko merasa takut. Karena ketenangan itu bisa saja menenggelamkannya secara tiba-tiba.

"Saya sudah mendengar dan melihat sendiri apa yang terjadi di sini," ucap Evano. "Tapi saya ingin mendengarnya secara langsung dari mulutmu."

"Kenapa kamu tega melakukan ini pada anak saya?" tanya Evano. "Jawab Miko!"

"Sa-ya ingin memiliki seorang anak, Pah. Tapi Keisha belum bisa memberikannya untuk saya. Jadi saya terpaksa harus melakukan ini." Miko menjawab dengan suaranya yang gagap.

"Jadi terpaksa ya." Evano menatap Miko masih dengan wajahnya yang tenang.

Evano menyilangkan kedua tangannya ke belakang dan berjalan memutari tubuh Miko. "Berapa usia pernikahan kalian?"

"Du-a ta-hun, Pah," jawab Miko.

"Di luaran sana banyak pasangan suami-istri yang belum dikaruniai anak lebih dari dua tahun, bahkan sampai berpuluh tahun. Tapi mereka masih bisa setia kepada pasangannya." Evano menghentikan langkahnya tepat di hadapan Miko.

"Tapi, Pah —" Belum sempat Miko menyelesaikan ucapannya, ia dikejutkan dengan cengkraman papa mertua di bajunya.

"Saya menyerahkan anak saya ke kamu untuk kamu jaga dan sayangi. Bukan untuk kamu sakiti." Evano yang sudah tidak bisa mengendalikan amarahnya memberikan pukulan di wajah Miko.

Buuuk!

Karena pukulan itu tidak terduga, membuat Miko tidak bisa menghindar. Pukulan keras yang Evano berikan membuat Miko tersungkur ke lantai. Keisha dan Mayang yang melihat itu langsung menjerit.

"Mas Miko!" teriak Mayang.

"Papa!" teriak Keisha.

"Bangun kamu!" Evano sepertinya belum puas hanya memukul satu kali saja. Evano kembali mencengkram kaos yang dipakai oleh Miko dan kembali memukulnya.

Keisha berlari ke arah papa dan suaminya untuk melerai perkelahian mereka.

"Pah, sudah hentikan!" Keisha menjauhkan papanya dari Miko.

"Kamu masih membela laki-laki itu?" tanya Evano.

"Bukan begitu, Pah," tangkis Keisha. "Aku hanya tidak ingin papa mengotori tangan papa."

Evano menarik napasnya dalam-dalam untuk meredam amarah yang sedang menguasai dirinya.

"Mas, kamu jangan diam saja dong. Masa kamu rela dipukuli seperti itu sama papa mertua kamu," ucap Mayang.

"Mayang apa yang kamu katakan? Kenapa kamu justru membuat percikan api di antara papaku dan Mas miko? Harusnya kamu melerai mereka," ucap Keisha.

"Aku tidak peduli pada papamu. Aku hanya peduli pada suamiku!" ucap Mayang.

"Mayang! Kamu jangan keterlaluan!" bentak Keisha.

"Kamu yang harusnya diam, Keisha!" Miko membentak Keisha.

"Miko! Jangan berani kamu membentak Keisha!" Evano berucap dengan volume yang besar pada Miko.

Miko yang sudah dibutakan oleh keinginannya untuk memiliki seorang anak membuatnya gelap mata. Miko mengayunkan kepalan tangannya ke arah wajah Evano. Beruntung Evano sigap. Kepalan tangan Miko, Evano tahan hanya dengan menggunakan telapak tangannya.

"Papa!" Keisha menutup matanya, dirinya tidak sanggup melihat sesuatu terjadi pada papanya.

"Aaaa!" jerit Miko.

Keisha terkejut saat justru mendengar teriakkan Miko. Mata keisha yang awalnya terpejam kembali membuka. Ada senyum di bibirnya saat melihat ayahnya berhasil menahan pukulan yang dilayangkan oleh Miko.

"Aaaa!" Jeritan Miko makin keras saat telapak tangan papa mertuanya meremas kepalan tangannya.

Setelah puas membuat Miko kesakitan Evano mendorong Miko, membuat menantunya terjatuh ke lantai.

"Aaaaa!"

"Mas Miko," teriak Mayang.

"Pah, tidak apa-apa, 'kan?" Keisha melihat tangan papanya.

"Jangan khawatir. Papa tidak apa-apa," jawab Evano.

Keisha mengalihkan pandangannya ke arah Miko, menatap suaminya dengan tatapan sendu. "Kamu tidak apa-apa, Mas?"

"Bagaimana tidak apa-apa? Kamu tidak lihat lebam di wajahnya dan darah di bibirnya?" ucap Mayang.

"Mas ...." Keisha ingin mengusap darah yang ada di sudut bibir Miko, tetapi tangannya ditepis oleh Mayang.

"Jangan menyentuh suamiku!" cegah Mayang.

"Dia juga suamiku!" balas Keisha.

"Diam, Keisha! Apa yang terjadi padaku ini juga karena kamu," tuduh Miko.

"Mas —" Belum sempat Keisha menyelesaikan kalimatnya, Mayang sudah lebih dulu memotongnya.

"Kamu pasti sengaja meninggalkan ponsel kamu di sana, 'kan? Agar keluargamu bisa melakukan semua ini Mas Miko. Kami ingin balas dendam pada mas Miko, 'kan?" tuduh Mayang.

"Mas, tolong jangan percaya padanya." Keisha melihat suaminya diam, menandakan suaminya tidak percaya lagi padanya.

Keisha menundukkan wajahnya, suaminya benar-benar berubah. Sudah tidak kepercayaan lagi di dalam diri suaminya.

"Sudahlah, Sayang. Jangan pedulikan laki-laki yang sudah menyakitimu," ucap Evano.

Memang harusnya Keisha tidak lagi memperdulikan Miko, tetapi tidak dipungkiri rasa cinta untuk Miko masih ada di dalam hatinya.

"Ayo, Kita pergi. Papah tidak rela kamu disakiti oleh mereka." Evano merangkul pundak Keisha dan mengajaknya pergi.

"Ayo, Pah." Keisha akhirnya menerima ajakan papanya.

"Pergi sana! Dasar perempuan tidak berguna!" maki Miko.

Keisha menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Evano. Mendengar makian yang diberikan oleh suaminya membuat luka di hatinya makin dalam. Namun, Keisha tidak akan terpuruk dan menangis lagi. Keisha berbalik dan kembali menghampiri Miko.

Plak!

Tamparan keras Keisha mendarat di pipi Miko. Kerasnya tamparan Keisha membuat Miko meringis kesakitan.

"Sudah cukup, Mas! Sudah cukup kamu menghinaku dengan perkataanmu dan dengan membawa wanita sampah ini ke rumah ini!" ucap Keisha.

"Aku akan pergi, tetapi kamu harus ingat! Kita akan bertemu di pengadilan. Aku akan menuntut cerai darimu!" ucap Keisha.

Terpopuler

Comments

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

sumpah si Kaisha ini jd perempuan begonya kelewat batas.

2025-03-22

0

awesome moment

awesome moment

kaya tp koq oon

2025-03-10

1

kalea rizuky

kalea rizuky

kei uda kek pengemis aja gk tau malu bner bner oon

2024-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!