Bab 16

Suara tepukan tangan yang diberikan oleh para tamu undangan memudar. Keisha melihat ekspresi kaget bercampur bingung orang-orang di hadapannya. Di dalam benaknya, Keisha berpikir apa mungkin karena keberadaan dirinya di samping Arya.

Pikiran negatif Keisha makin kuat saat melihat tamu lainnya melihat ke arahnya seraya bicara berbisik-bisik dengan yang lainnya. Tidak tahan melihat pemandangan itu, Keisha memilih menyingkir dari sisi Arya.

"Maaf, saya permisi dulu." Keisha pergi dari sisi Arya begitu saja, mengabaikan panggilan dari Arya.

"Keisha, tunggu!" Arya mendesah, ada kekecewaan di wajahnya saat Keisha pergi begitu saja dan menghilang begitu cepat di kerumunan.

Keisha memilih untuk bergabung bersama keluarganya, mungkin itu akan lebih baik. Akan tetapi pikiran Keisha salah, masih saja Keisha bisa melihat orang-orang di sekitarnya bicara berbisik-bisik dengan memandang ke arah dirinya. Dada Keisha terasa sesak saat melihat pemandangan itu.

"Mah, Pah, Keisha urus makanan dulu," pamit Keisha.

"Iya, Nak. Good luck ya," ucap Violetta yang langsung dianggukki oleh Keisha.

Keisha pergi dari tempat pesta, ia ingin pergi ke pantry untuk mengecek semua makanan yang sedang dipersiapkan oleh para pekerjanya. Lebih baik dirinya menyibukkan diri dengan pekerjaan, dari pada mengurusi orang-orang yang mencibir dirinya.

Keisha berjalan dengan terburu-buru. Karena tidak memperhatikan langkahnya Keisha tidak melihat ada orang yang sedang berjalan di arah yang berlawanan sehingga tabrakan tidak bisa Keisha hindari.

"Ya ampun."

Air minum yang dipegang oleh orang itu tumpah mengenai pakaian Keisha, meninggalkan noda di pakaiannya.

"Oh maaf, maafkan aku," ucap orang itu.

"Tidak, aku yang harusnya minta maaf. Aku tidak memerhatikan jalanku," ucap Keisha.

"Saya permisi," ucap Keisha.

Keisha melangkah meninggalkan tempat itu, menuju ke toilet untuk membersihkan noda yang ada di bajunya.

Keisha merasa harinya sedang sial, beberapa saat yang lalu dirinya bertemu dengan Miko dan kali ini ia bertemu dengan Mayang di dalam toilet.

"Hai, Kei, senang bertemu denganmu di sini." Mayang menyapa Keisha.

Keisha tidak tertarik membalas sapaan Mayang, ia lebih fokus pada noda yang ada di bajunya. Tanpa memperdulikan keberadaan Mayang, Keisha mengambil tisu lalu membasahinya dengan air. Keisha tetap fokus pada noda di pakaiannya daripada mengurusi Mayang yang terus saja mengoceh untuk menyindirnya.

"Kamu tidak berubah ya, kamu masih saja berpenampilan sederhana. Sayang sekali padahal kamu seorang putri di keluarga yang kaya raya." Mayang tersenyum miring seolah sedang mengejek Keisha.

Dari kalimat yang Mayang ucapian, jelas sekali dia sedang mencoba menyindir dan Keisha menyadari itu. Keisha masih tidak tertarik untuk membalas sindiran Mayang, ia juga menahan dirinya untuk tidak terpancing emosinya oleh Mayang.

"Dari penampilanmu saja, aku bisa melihat jika kamu tidak tahu cara memuaskan seorang suami. Pantas saja mas Miko berpaling darimu dan memilih aku." Mayang tertawa penuh kemenangan.

Keisha menatap kaca, sekilas ia melihat pantulan Mayang dengan senyum sinis yang terlukis di bibirnya. Keisha membuang tisu yang sudah iya pakai ke tempat sampah dan berdiri menatap Mayang.

"Kamu tahu Mayang? Melihat dari penampilanmu saja sekarang, aku tahu kamu wanita yang suka menggoda." Keisha melihat penampilan Mayang dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. Mayang memakai pakaian dengan warna merah menyala, ada belahan di kakinya sampai batas lutut. Bukan hanya itu saja, bagian punggung Mayang juga terbuka sampai batas pinggang, dan untuk riasan wajah mayang itu juga terlalu menor. Keisha mulai merasa mual melihat penampilan Mayang yang sengaja mengeksplor tubuhnya.

"Dan untuk masalah memuaskan, aku tidak akan meragukan dirimu, aku sudah melihat buktinya. Kamu berhasil menggoda laki-laki yang merupakan suami dari wanita lain," balas Keisha.

"Aku ingin lihat, suami siapa lagi yang ingin kamu goda setelah mas Miko," ucap Mayang.

Suasana di dalam toilet makin terlihat memanas. Api amarah keduanya, seolah menyala, membakar seisi tempat itu. Mayang merasa kalah telak dengan perkataan yang diucapkan oleh Keisha.

"Dulu aku selalu membantumu, membelamu setiap kamu dalam masalah atau diejek oleh orang lain. Jadi kali ini jangan harap aku akan diam saja ketika kamu menghinaku," ucap Keisha penuh dengan penekanan.

Keisha dan Mayang sama-sama mengalihkan pandangan saat pintu toilet terbuka dari luar. Datang seorang wanita ke tempat itu, dia adalah Felicia, kakak ipar Keisha sendiri. Keisha merasa senang dengan kehadiran Felicia, tetapi tidak dengan Mayang.

"Kakak ipar," ucap Mayang.

"Keisha, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Mayang.

"Aku sedang membersihkan pakaianku yang terkena noda minuman. Tetapi ternyata aku bertemu dengan seseorang yang tidak tahu malu ini. Dia bahkan mengajakku untuk berdebat di sini." Keisha melirik kearah Mayang.

"Aku baru tahu, ternyata selain kamu anak manja ternyata kamu juga tukang mengadu," ejek Mayang.

"Diam kamu!" bentak Felicia.

Felicia melihat kearah Keisha. "Untuk apa kamu meladeni dia? Jangan buang-buang waktumu dengan perempuan ini."

Mayang mendelik ia merasa tidak suka dengan perkataan Felicia.

"Hei, kamu! Jangan ikut campur, ini urusanku dengan perempuan tidak berguna ini!" Mayang menunjuk Felicia dengan jari telunjuknya dengan matanya yang melotot.

"Sepertinya kamu lupa! Aku ini kakak ipar Keisha, masalahnya juga menjadi masalahku!" ucap Felicia.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini, sebelum aku membuat malu dirimu dengan perkataanku nanti," usir Felicia.

"Satu lagi!  Jangan berani kamu menghina adik ipar kesayanganku. Jika kamu masih berani mengganggunya maka aku akan bertindak tegas padamu," ucap Felicia.

Sudah tidak ada lagi yang bisa Mayang lakukan. Mayang merasa kalah pada ucapan Keisha sebelumnya, kini Keisha mendapat bantuan dari kakak iparnya yang membuat dirinya benar-benar kalah telak.

"Awas kamu, Keisha," batin Mayang.

Mayang keluar dari kamar mandi dengan membanting pintu kamar mandi keras-keras.

Keisha dan Felicia mereka sama-sama menarik nafas dalam-dalam untuk menetralkan emosi mereka. Keduanya merasa lega saat Mayang sudah pergi dari hadapan mereka.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Felicia pada Keisha.

"Tidak, aku tidak apa-apa." Keisha menjawab seraya menggelengkan kepalanya.

"Pakaianmu terlihat sangat kotor, lebih baik kamu menggantinya. Kebetulan di mobil kakak ada pakaian baru. Kakakmu membelikannya untukku, tetapi size-nya kekecilan. Sepertinya itu pas di tubuhmu," ucap Felicia.

Keisha melihat noda di pakaiannya, memang benar, pakaiannya terlihat sangat kotor karena noda dari jus jeruk.

"Baiklah, aku akan mencobanya," ucap Keisha.

"Tunggu di sini. Aku akan meminta Alan membawanya ke sini," suruh Felicia yang langsung diangguki oleh Keisha.

Setelah menunggu beberapa saat Felicia kembali masuk ke dalam toilet ia memberikan pakaian baru untuk Keisha. "Ini, pakailah!"

"Terimakasih banyak, Kak." Keisha menerima paper bag yang diberikan oleh Felicia.

"Kakak keluar dulu. Sepertinya kakakmu mencari kakak," ucap Felicia.

"Iya, Kak. Sekali lagi terima kasih," ucap Keisha yang langsung diangguki oleh Felicia.

Setelah kakak iparnya pergi, Keisha masuk ke dalam satu bilik yang ada di toilet itu. Keisha mengambil pakaian yang diberikan oleh kakak iparnya. Mata Keisha berbinar, melihat pakaian yang merupakan limited edition.

"Sepertinya kak Kenzo sangat memanjakan kakak ipar," ucap Keisha.

Mendadak pikiran jahat Keisha muncul setelah melihat pakaian itu. "Mayang pasti akan terbakar saat melihat pakaian ini."

Setelah berganti pakaian Keisha keluar dari kamar mandi. Akan tetapi langkah Keisha kembali terhenti saat melihat Miko ada di hadapannya.

"Kenapa aku harus lagi-lagi bertemu dengannya," batin Keisha.

Untuk sejenak Keisha memperhatikan penampilan Miko. Meskipun tidak menyentuhnya secara langsung, Keisha tahu badan Miko terlihat lebih kurus sebelum mereka berpisah.

"Apa Mayang tidak merawatnya dengan baik?" pikir Keisha.

"Heh, apa peduliku!" batin Keisha.

Keisha langsung mengambil langkah seribu, tetapi tanpa Keisha duga Miko menahan pergelangan tangannya yang langsung menghentikan langkahnya.

"Kei, aku ingin bicara denganmu," ucap Miko.

Keisha mencoba berontak ia menarik pergelangan tangannya yang dipegang oleh Miko. "Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan."

"Kei, please ....!" Miko memohon kepada Keisha dengan menyatukan kedua tangannya.

"Maaf, aku sedang sibuk," tolak Keisha.

Tidak menunda lagi Keisha langsung pergi dari hadapan Miko. Tidak peduli saat Miko terus memanggilnya.

Untuk semua, sabar ya. Keisha pasti akan menikah dengan Arya tetapi tidak langsung juga. Akan ada beberapa kendala di dalam perjalanan mereka menuju ikatan pernikahan. Apalagi dengan masa lalu Keisha.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

ya meraka akan berjodoh

2025-03-17

0

Ramli Jengka6

Ramli Jengka6

lanjut

2023-07-24

0

Nana

Nana

bnyk tipo thor......nm'y suka kebalik balik 🤦

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!