Bab 17

Keisha berdiri di dekat ibunya, ia memandang ke arah depan, melihat pada Ayu yang sedang mengumumkan pemimpin baru di perusahaannya, yaitu Arya.

Bersamaan dengan pengumuman itu, suara tepuk tangan dari semua tamu yang hadir memenuhi ruangan besar itu. Satu per satu dari mereka juga mengucapkan selamat kepada Arya, termasuk juga Keisha.

"Selamat ulang tahun dan selamat untuk jabatan baru-nya." Keisha mengulurkan tangannya ke hadapan Arya.

"Terima kasih." Arya mengulurkan tangannya untuk menyambut tangan Keisha.

Keisha menarik tangannya dari Arya, memberikan kesempatan pada lain untuk mengucapkan selamat padanya.

"Mba Ayu, Arya, selamat ya." Evano menyalami tangan Arya.

"Arya, saya yakin kamu bisa memajukan perusahaan itu seperti ibumu," ucap Evano.

"Terima kasih, Om," ucap Arya.

"Selamat untukmu, Arya." Giliran Violetta yang mengucapkan selamat untuk Arya.

"Terima kasih, Tante," ucap Arya.

"Acara inti sudah selesai, bagaimana kalau kita menikmati hidangan yang sudah disiapkan," ajak Arya.

"Itu ide yang bagus. Saya tidak sabar untuk makanan yang Keisha siapkan," ucap Ayu.

Pesta masih terus berlangsung, semua tamu duduk di tempat dan menikmati makanan yang sudah disediakan. Keisha duduk bersama kedua orang tuanya dan juga Arya serta Ayu. Mereka duduk melingkar di meja bulat yang cukup besar. Sambil menikmati makanan mereka juga mengobrol.

"Oh ya Arya, boleh saya bertanya?" tanya Violetta pada Arya.

"Tentang apa, Tante?" Arya bertanya balik pada Violetta.

"Dari tadi saya tidak melihat teman dekatmu, maksud saya ... seorang pacar," ucap Violetta.

"Nah, itu yang membuat saya pusing, Jeng? Dia sudah dewasa, tapi belum mau menikah. Saya sudah sering kali mengenalkan beberapa wanita, tapi dia menolak mereka semua. Dia mengatakan jika mereka bukan seleranya," sela Ayu.

"Itu memang benar, Mah. Mereka semua bukan tipeku," ucap Arya.

"Kalian dengar itu, 'kan?" ucap Ayu. "Saya benar-benar bingung untuk mencarikan pasangan untuknya."

"Biarkan Arya memilih pasangan hidupnya. Karena Arya yang akan menjalani hidupnya nanti," ucap Violetta.

"Saya tidak mau anak saya dibilang tidak laku dan dijuluki bujang tua. Apalagi kalau sampai dia salah memilih pasangan hidupnya." Wajah Ayu nampak sangat frustasi.

Jantung Keisha mendadak berdegup begitu kencang mendengar ucapan Ayu. Kalimat yang ibunya Arya katakan rasanya ditujukan untuk dirinya.

Keisha masih mendudukkan wajahnya, hatinya begitu sakit. Wajah Keisha yang menunduk kembali terangkat saat ia merasakan tangannya digenggam seseorang. Keisha menoleh, ternyata ibunya yang sedang menggenggam tangannya. Ternyata ibunya tahu apa yang sedang dirasakannya.

"Sabar, Jeng. Semoga dia segera bertemu dengan jodoh terbaiknya," ucap Violetta masih dengan menggenggam tangan Keisha.

"Sebenarnya saya menyukai seseorang. Tapi —" Ucapan Arya terpotong oleh Ayu.

"Siapa perempuan itu. Katakan pada ibu. Ibu akan langsung melamarnya," sela Ayu dengan cepat.

Arya memutar bola matanya, ia merasa jengah melihat reaksi ibunya yang nampak sangat berlebihan.

"Masih dalam proses pendekatan, Mah," jawab Arya.

"Kamu serius, 'kan? Tapi kamu juga harus melihat dari bibit, bebet, dan bobotnya. Mamah tidak mau kamu menyesal nantinya jika ternyata kamu salah memilih pasangan hidup," pesan Ayu.

Pembicaraan tantang Arya berhenti seketika. Ayu langsung melihat Keisha saat ia baru menyadari jika ucapannya mungkin sudah menyinggung perasaan Keisha. Wanita paruh baya itu menjadi tidak enak hati saat melihat kesedihan di wajah Keisha.

"Keisha," panggil Ayu.

"Iya, Tante." Keisha melihat ke arah Ayu.

"Maafin Tante ya, jika ucapan Tante menyinggung perasaanmu," ucap Ayu.

"Tidak apa-apa, Tante," ucap Keisha.

"Tante ikut sedih dan prihatin dengan perceraian kamu dan Miko. Tante tidak menyangka jika kalian akan berpisah secepat itu," ucap Ayu.

"Mungkin jodoh kami hanya sampai sebatas itu, Tante." Keisha mencoba untuk tegar, setiap kali orang mengingatkan akan perceraian dirinya dengan Miko.

"Tapi tadi saya Miko. Dia datang ke sini dengan seorang wanita. Dan sepertinya perempuan itu sedang hamil," ucap Ayu.

"Apa dia istri barunya?" tanya Ayu.

"Mungkin ... iya, Tante," ucap Keisha dengan suaranya yang lirih.

"Tapi kenapa sepertinya perutnya sudah besar? Padahal kalian baru bercerai dua bulan yang lalu?" tanya Ayu.

Keisha bungkam dan menundukkan wajahnya, begitu juga dengan kedua orang tuanya. Meraka bertanya pada diri mereka sendiri, kenapa Ayu harus menanyakan pertanyaan yang sulit untuk mereka jawab.

Ayu berhenti bertanya, melihat dari raut wajah Keisha dan kedua orang tuanya, Ayu menebak ada yang tidak beres. Ayu memutuskan untuk tidak bertanya lagi.

"Sabar ya. Tante doakan kamu akan menemukan laki-laki yang jauh lebih baik dari Miko.

"Iya, Tante. Amin" Keisha mengangguk dengan wajah yang tertunduk.

Sementara itu Arya terus saja memerhatikan wajah Keisha dalam diamnya. Ia melihat kesedihan yang mendalam di wajahnya. Dari cerita yang ia dengar, Arya menebak jika ada perselingkuhan yang terjadi.

"Miko?" Seribu tanda tanya muncul di dalam benak Arya. Dilihat dari pembicaraan ibunya dan Keisha, jelas sekali jika ibunya sangat mengenal mantan dari suami Keisha.

"Mamah kenal sama mantan suami Keisha?" tanya Arya.

"Iya jelas kenal. Miko itu kan direktur di perusahaan kita," jawab Ayu.

"Oh jadi pria itu," ucap Arya.

Keisha sudah tidak tahan mendengar nama Miko disebut. Hal itu mengingatkan akan luka di hatinya.

"Maaf saya pergi dulu. Saya harus mengecek persediaan makanan di sini," pamit Keisha.

"Silahkan, Nak," ucap Violetta.

"Oh iya, Keisha. Tante suka makanan yang ada di sini. Rasanya sangat enak. Dan sepertinya yang lain juga sependapat dengan Tante," ucap Ayu.

Keisha melihat ke sekitarnya, senyumnya mengembang saat melihat semua orang nampak menikmati semua hidangan yang ia sediakan. Setidaknya hal itu bisa mengobati rasa sedih yang sedang ia rasakan.

"Terima kasih, Tante. Kalau begitu saya permisi dulu." Keisha beranjak dari kursinya. Saat ingin melangkah tiba-tiba saja ada seseorang yang mendaratkan tamparan keras di wajahnya.

Plak

Belum hilang rasa terkejutnya saat merasakan tamparan keras itu, Keisha bertambah terkejut lagi saat orang itu mendorongnya, tubuhnya jatuh dan menubruk meja.

"Awww!" Keisha memekik saat rambutnya dijambak.

"Keisha!" Semua orang yang mengenal Keisha berteriak, melihat Keisha mendapatkan perlakuan kasar seperti itu.

"Dasar wanita murahan!" maki orang itu.

Keisha mengenali suara itu, jelas pemilik suara itu adalah Mayang.

"Mayang! Lepaskan anak saya!" ucap Violetta.

Violeta mencoba menjauhkan tangan Mayang dari rambut Keisha lalu menarik Keisha ke sisi-nya.

"Dasar perempuan tidak tahu malu! Beraninya kamu menggoda suamiku!" maki Mayang.

Keisha masih diam, ia tidak harus mengatakan apa karena dirinya tidak tahu kenapa Mayang memaki dirinya seperti itu.

"Jaga bicaramu! Jangan menyebut anakku seperti itu," ucap Violetta.

Mayang merogoh tas-nya lalu mengambil ponselnya. Ia menunjukan foto Keisha dan Miko, terlihat di foto itu Miko sedang memegang pergelangan tangan Keisha.

Melihat foto itu Keisha teringat akan kejadian di depan toilet saat Miko mencegahnya untuk pergi.

"Apakah kamu tidak malu menyebut Keisha seperti itu? Bukankah kamu dulu yang menggoda dan merebut Miko dari sisi Keisha," ucap Violetta.

"Itu kesalahan Keisha sendiri. Karena dia tidak bisa memberikan seorang keturunan kepada Miko," tangkis Mayang.

"Itu bukan salah Keisha. Hasil tes itu menunjukkan jika Keisha subur," bela Violetta.

"Iya, 'kan, Miko." Melihat Miko yang baru saja datang, Violetta langsung bertanya pada mantan menantunya, ia meminta pada Miko untuk membenarkan ucapannya.

"Itu ... aku ...." Miko nampak gugup untuk menjawab pernyataan dari mantan ibu mertuanya.

"Jangan menjadikan anakku sebagai alasan untuk menutupi perselingkuhanmu dengan Mayang, Miko," ucap Violetta.

"Mah, sudah. Jangan diteruskan lagi," lerai Keisha.

"Tidak, Nak. Mamah tidak rela kamu diperlukan seperti tadi oleh Mayang," tolak Violetta.

Pandangan Violetta kembali mengarah kepada Mayang. Ia memberikan tatapan penuh kebencian kepada Mayang.

"Kamu sakit saat melihat suamimu memegang tangan perempuan lain. Lalu apakah kamu memikirkan perasaan Keisha saat melihat Miko bersamamu?" tanya Mayang Violetta.

"Jangan menyalahkan aku untuk menutupi kesalahan dari anakmu itu. Memang benar anakmu tidak bisa memberikan seorang keturunan kepada Miko. Buktinya aku dan Miko baru beberapa kali melakukan hubungan itu, tetapi aku sudah bisa hamil. Jadi sekarang kamu bisa melihat jika memang Violeta tidak bisa memberikan seorang anak kepada Miko. Dia mandul," ucap Mayang.

Mendengar kalimat yang baru saja Mayang ucapkan membuat hati Keisha semakin sakit. Apalagi saat melihat orang-orang di sekitarnya terlihat sedang mencibirnya. Ucapan Mayang benar-benar seperti peluru yang melesat tepat mengenai jantungnya.

"Aku jadi curiga, jangan-jangan Keisha menyuap dokter di sana untuk mengubah hasil laporannya. Itu hal mudah bagi Keisha. Iya, 'kan, Keisha. Tebakanku benar, 'kan?" tuduh Mayang.

"Mayang, sudah cukup! Ayo ikut aku!" Miko menarik Mayang pergi dari tempat.

Sementara Keisha masih menundukkan wajahnya, ia tidak memiliki keberanian untuk menatap semua orang. Akhirnya Keisha memilih pergi dari kerumunan, bahkan tidak memperdulikan panggilan dari ibunya.

"Keisha, tunggu, Nak!" Violetta berniat untuk mengejar Keisha. Namun, dicegah oleh Arya.

"Tante, biar aku saja," ucap Arya.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

aneh keluarga kaya kalah ma pelakor/Facepalm/ gk guna ya ternyata kekayaan keluarga mu key semua keluarga mu bodoh

2024-12-29

0

Ds Phone

Ds Phone

perumpuan satan

2025-03-18

0

Sita Aryanti

Sita Aryanti

aneeh..Keisya lembek

2025-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!