Bab 8

Mobil yang Keisha kendarai berhenti beberapa meter dari tempat Mayang berdiri. Ternyata Mayang memintanya bertemu di taman tempat biasa dulu mereka menghabiskan waktu. Keisha memandang Mayang dari balik kaca mata cokelatnya. Jika biasanya Keisha menyunggingkan senyum ceria saat akan menemui Mayang, kini senyuman sinis yang Keisha tujukan.

Keisha lebih dulu mematikan mesin mobilnya sebelum keluar dari mobil. Kakinya melangkah menuju tempat Mayang dan berhenti beberapa langkah di hadapan Mayang. Kaca mata Keisha buka dan memindahkannya ke atas kepalanya.

"Katakan! Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" tanya Keisha tanpa basa-basi.

"Heh, kamu sangat tidak sabaran," ejek Mayang.

"Kesabaranku sudah habis ketika mengingat pengkhianatan yang kamu lakukan padaku," ucap Keisha.

"Kei, kamu tahu? Aku sangat senang melihatmu dalam keadaan seperti ini," aku Mayang.

"Apa maksudmu?" tanya Keisha.

"Aku tahu kamu berdandan seperti ini hanya untuk menutupi kesedihan yang sedang kamu rasakan," ucap Mayang. "Dan aku sangat menyukai kehancuranmu saat ini."

"Katakan dengan jelas maksud dari perkataanmu!" desak Keisha.

"Apa kamu tidak ingin tahu alasan aku merebut suamimu?" tanya Mayang.

Keisha menaikan satu alisnya, jujur dirinya sangat penasaran alasan kenapa Mayang tega menghancurkan rumah tangganya dengan cara merebut Miko dari sisinya.

"Baiklah, akan aku katakan," ucap Mayang.

"Aku ingin melihat kehancuran perempuan yang sombong dan suka pamer sepertimu, Keisha," ungkap Mayang.

"Hah, apa?" Kening Keisha mengerut, ia merasa sangat bingung maksud dari kalimat yang Mayang ucapkan.

"Aku makin tidak mengerti dengan perkataanmu," ucap Keisha.

"Apa kamu tahu Keisha? Sesungguhnya selama ini aku sangat membencimu!" aku Mayang.

Tentu saja Keisha merasa sangat terkejut dengan pengakuan Mayang. Ternyata selama ini Mayang menyimpan rasa benci terhadap dirinya.

"Kamu perempuan sombong dan suka pamer. Setiap kali kamu mendapat sesuatu dari keluargamu, kamu selalu memamerkannya padaku. Dan yang paling aku tidak suka, kamu selalu menghinaku atas nama bantuan," ucap Mayang.

"Apa yang kamu katakan?" Keisha bingung harus merespon dengan apa. Sungguh Keisha tidak menduga semua pemikiran Mayang.

"Aku tidak menduga jika kamu memiliki pikiran cetek seperti itu, May," ucap Keisha.

"Selama ini aku menganggapmu sebagai teman baikku, sahabatku, orang yang aku percayai. Aku selalu berbagi sukaku kepadamu dan sebisa mungkin aku tidak membagi dukaku padamu, karena aku tidak mau membebanimu dengan masalahku. Tapi ...." Keisha menggelengkan kepalanya, ia tidak mempercayai apa yang baru saja didengarnya dari Mayang. "Tapi justru kamu menganggap aku suka pamer."

"Dan untuk semua bantuan yang aku berikan padamu, sungguh aku ikhlas. Tidak ada sedikitpun niatku untuk merendahkan dirimu atau bahkan menghinamu," jelas Keisha.

"Omong kosong!" ucap Mayang. "Aku tahu kamu hanya ingin menunjukkan betapa besarnya dirimu dengan cara menghinaku."

"Terserah! Memang susah bicara dengan perempuan picik sepertimu!" balas Keisha.

"Heh, tapi sekarang aku puas. Aku puas melihatmu hancur seperti ini. Ini pantas kamu dapatkan atas apa yang kamu lakukan padaku selama ini." Mayang tertawa penuh kemenangan.

"Dasar tidak tahu diri!" maki Keisha.

"Ternyata aku membuang waktuku dengan bicara denganmu." Keisha berbalik untuk melangkah meninggalkan Mayang. Namun, baru beberapa langkah suara Mayang menghentikan langkahnya.

"Jika kamu mau aku bisa membuat kamu kembali bersama suamimu," ucap Mayang. "Tapi dengan satu syarat."

Keisha berbalik mendengar perkataan Mayang. Tatapannya menatap lurus ke arah Mayang.

"Aku janji akan membuat kamu kembali bersama dengan suamiku. Asal kamu mau meminta maaf padaku dan bersujud di bawah kakiku," ucap Mayang.

Keisha berdiri dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Senyum miring terlukis di bibirnya Keisha seolah sedang mengejek Mayang.

"Kenapa kamu berpikir aku mau melakukan itu?" tanya Keisha diikuti tawanya.

"Sebaiknya kamu tidur dulu baru bermimpi," ejek Keisha.

"Kamu!" Mayang mengepalkan tangannya untuk menahan amarahnya.

"Sttt, jangan marah-marah. Itu tidak baik untuk kehamilanmu." Ucapan Keisha mengandung sindiran untuk Mayang.

"Aku sudah memutuskan untuk berpisah dari mas Miko. Tidak ada niatan aku untuk rujuk dengannya. Apalagi setelah dia membagi tubuhnya untuk wanita lain. Aku tidak sudi untuk kembali padanya," ucap Keisha.

"Oh iya kamu harus dengar ini, May! Dulu aku selalu memberikan barang-barang yang aku punya untukmu saat kamu menginginkannya. Dan anggap saja sekarang aku memberikan suamiku padamu, aku menyumbangkan dia untukmu," ucap Keisha.

Keisha meninggalkan Mayang begitu saja dengan masuk ke dalam mobilnya. Dari dalam mobil Keisha melihat Mayang yang sedang memaki dirinya. Keisha tidak peduli dengan itu.

Keisha kembali melajukan mobilnya meninggalkan taman. Sepanjang perjalanan Keisha memikirkan semua perkataan Mayang. Ada rasa terkejut di dalam diri Keisha saat mendengar pengakuan Mayang. Sungguh dirinya tidak menduga jika Mayang selama ini tidak menyukainya. Jadi selama ini dia hanya berpura-pura menjadi sahabat baiknya.

*****

Keisha dan keluarganya sedang dibuat bingung oleh sikap Miko. Ternyata Miko berubah pikiran, dia menolak untuk menceraikan Keisha. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya Miko rencanakan. Namun, satu hal yang pasti, jika Miko tidak mau menceraikan Keisha maka hidup Keisha akan bertambah sengsara karena digantung oleh Miko.

"Ini pasti rencananya, Mah, Pah. Miko tidak ingin Keisha bebas dari dirinya," tebak Kenzi.

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi." Kenzo merasa sangat geram, ia tidak terima atas apa yang dilakukan oleh Miko pada adiknya.

"Kalau begitu tunggu apa lagi. Kita harus pakai cara paksa," ucap Kenzi.

"Kak, aku ikut," ucap Keisha.

"Tidak, Kei. Biar kakak saja yang mengurus masalah ini, Kei," larang Kenzo.

"Tidak, Kak. Ini masalah rumah tangga aku. Dan aku harus menyelesaikan masalah ini sendiri," ucap Keisha.

"Kenapa kita tidak coba krim lagi saja surat gugatan cerai itu kepada Miko," ucap Violetta.

"Percuma, Mah. Mau sepuluh kali kita kembali mengirim surat gugatan cerai itu dia akan kembali menolak menandatangani atau bahkan dia akan kembali merobeknya," ucap Kenzi.

"Itu benar, Mah. Aku harus datang langsung ke sana dan menanyakan sendiri apa maunya," ucap Keisha.

"Ayo Kakak temani," ucap Kenzo yang langsung dianggukki oleh Kenzi.

"Kakak juga ikut," imbuh Kenzi.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, Keisha pergi bersama kedua kakaknya ke tempat Miko.

Keisha duduk sendiri di kursi penumpang belakang. Wajahnya menunjukkan kemarahan, itu terlihat jelas dengan telapak tangannya yang mengepal.  Dirinya sudah bertekad untuk berpisah, tetapi suaminya justru mempersulit dirinya.

Mobil yang dikendarai oleh kakaknya berhenti di tepat di depan rumahnya dan Miko. Dengan tidak sabarnya Keisha masuk ke dalam rumah itu sambil berteriak-teriak memanggil Miko.

"Mas Miko!" panggil Keisha.

Beberapa kali Keisha memanggil akhirnya Miko keluar, begitu juga dengan Mayang.

"Apa kamu tidak punya sopan santun berteriak-teriak di rumah orang?" tanya Mayang.

"Heh, sepertinya kamu lupa. Ini rumahku," balas Keisha.

"Ada apalagi?" tanya Miko.

"Sudah aku bilang sebelumnya, 'kan? Kalian harus meninggalkan rumah ini," ucap Keisha.

"Aku tidak mau. Aku yang membeli rumah ini. Jadi ini rumahku," ucap Miko.

"Bicara yang sopan pada adikku!" Kenzi mencengkram kerah kaos yang dipakai oleh Miko.

"Jadi kamu membawa dua body guard ke sini, Kei," ejek Miko.

"Sudahlah, Mas. Aku tidak mau bertele-tele lagi. Aku mau Mas menandatangani surat perceraian kita," ucap Keisha.

"Aku tidak mau," tolak Miko.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku, Mas?" tanya Keisha. "Bukankah dengan menceraikan aku Mas bisa menikah resmi dengan wanita ini."

"Karena aku tidak mau kamu bahagia," jawab Miko.

"Kamu harus menandatanganinya, Miko. Atau aku akan menghancurkan dirimu dalam sekejap. Akan kubuat dirimu menjadi gelandangan, malam ini juga!" ancam Kenzo.

"Kamu mengancamku?" Miko membuang air ludahnya sendiri. Dirinya sudah tersudut. Ancaman Kenzo jelas akan terjadi, mengingat siapa kakak iparnya.

"Kamu yang memaksaku dan aku tidak memiliki cara lain," ucap Kenzo.

"Jadi tandatangani surat gugatan perceraian itu dan semuanya selesai. Jangan mempersulit kami," ucap Kenzi.

"Sudah deh, Mas. Tandatangani saja. Kita lihat apakah dia bisa hidup bahagia dengan kekurangannya," ucap Mayang.

Keisha mengela napasnya dalam-dalam, ia berusaha keras untuk tidak terpancing dengan perkataan Mayang. Keisha tahu semakin dirinya marah itu justru akan membuat Mayang semakin senang.

Memang tidak ada pilihan lain lagi bagi Miko. Dari pada dirinya terkena masalah lebih baik dirinya menandatangi surat gugatan cerai itu.

Dengan Miko menandatangani surat gugatan cerai itu, maka proses perceraian Keisha dan Miko akan segera berlangsung.

"Terima kasih, Mas," ucap Keisha.

"Oh ya, Mas, satu lagi. Aku tidak akan menuntut rumah ini. Rumah ini sudah kalian kotori dan aku juga tidak sudi untuk tinggal di rumah ini lagi," ucap Keisha.

"Rumah ini mas berikan untukku sebagai mas kawin pernikahan kita. Aku kembalikan padamu. Anggap saja aku memberikan rumah ini sebagai hadiah pernikahan kalian," ucap Keisha.

Setelah mengatakan kalimat itu dan mendapatkan tanda tangan Miko, Keisha mengajak kedua kakaknya untuk pergi dari tempat itu. Keisha tinggal menunggu pertemuannya kembali dengan Miko di pengadilan.

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

alah pst anaknya mayang itu bukan anakmu tp anaknya semua lelaki wuakkkkk miko² buang berlian dpt batu arang

2025-03-21

1

Ds Phone

Ds Phone

kau akan menesal nanti

2025-03-17

0

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

thor... baca kuasai masalah perceraian..walau salah satu tdk mau bercerai.. tetap akan dijatuhkan talak di pengadilan agama, setelah di mediasi slah satu tdk menginginkan pernikahan... sekalipun salah satu tdk datang di persidangan...di pelajari dulu..jd alur ceritanya lebih dapat

2023-06-26

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!