Bab 9

Ketukan palu hakim menjadi tanda berakhirnya pernikahan Keisha dan Miko. Melihat kenyataan itu membuat air mata Keisha menetes bersama matanya yang terpejam.

Berakhir sudah.

Meksipun begitu ada perasaan lega di dalam diri Keisha. Dari pada harus menahan rasa sakit karena dimadu lebih baik berpisah.

"Mah ...." Keisha memeluk ibunya seraya menarik napas dalam-dalam, menahan perasaan sakit yang sedang dirinya rasakan.

"Sabar, Kei." Violetta membalas pelukan Keisha dan mengusap punggung anaknya.

"Aku harap kamu akan menyesal nantinya dengan keputusan kamu ini, Kei," ucap Miko.

Keisha melepas pelukannya, ia menoleh ke arah Miko yang tepat ada di sampingnya. "Aku akan menyesal jika aku terus bersamamu."

"Ngapain sih kamu kesal seperti itu, Mas? Biarkan saja dia. Lagipula tidak ada laki-laki yang mau menikah dengan dia nantinya. Siapa yang mau menikah dengan perempuan yang tidak bisa memberikan keturunan," hina Mayang.

"Mayang!" teriak Violetta.

Violetta mengayunkan tangannya, ia ingin menampar Mayang. Namun, Keisha mencegah ibunya dengan menahan tangan ibunya.

"Mah, jangan," cegah Keisha.

"Mama ingin sekali memberikan pelajaran pada perempuan ini, Kei," ucap Violetta.

"Jangan kotori tangan Mama dengan menyentuh dia." Keisha menatap tajam Mayang. Kebencian terhadap Mayang terlihat jelas di mata Keisha.

"Saya baru pertama kali bertemu dengan perempuan tidak tahu diri seperti kamu. Anak saya selalu membantu kamu dan menganggap kamu seperti saudaranya. Tapi apa yang sudah kamu lakukan untuk membalas kebaikan anak saya? Kamu hancurkan rumah tangganya!" ucap Violetta.

"Mah, sudah. Jangan buang-buang tenaga Mama untuk bicara dengan perempuan seperti dia. Dia memang tidak tahu diri," ucap Keisha.

"Dengar Mayang. Jangan berpikir menjalin hubungan setelah menyakiti orang lain itu akan bahagia," ucap Violetta.

"Kenapa kami tidak akan merasa bahagia. Sebentar lagi rumah tangga kami akan sempurna dengan kehadiran anak kami." Mayang mengusap perutnya yang masih terlihat rata untuk menyindir Keisha.

"Ayo, Mah, Pah kita pergi dari sini. Urusan kita dengan mereka sudah selesai," ajak Keisha yang langsung dianggukki oleh Violetta dan Evano.

*****

Babak perceraian Keisha dan Miko sudah selesai dua bulan yang lalu. Jangan mengira hati Keisha tidak sakit. Hatinya sangat sakit, dirinya mampu bertahan juga atas dukungan dari semua anggota keluarganya.

Selama dua bulan itu, Keisha menghabiskan waktunya untuk bekerja. Keisha membantu usaha keluarga serta membuka usaha barunya. Satu buah cafe berhasil Keisha buka dalam waktu yang sangat singkat.

Hari itu Keisha mengadakan grand opening di cafe pertamanya. Acara berjalan sangat lancar bahkan banyak pengunjung yang datang ke cafenya. Sampai pukul delapan malam, pengunjung di cafe tersebut belum juga surut.

Keisha melihat cafe dalam keadaan ramai. Ia juga melihat anak buahnya kewalahan melayani para pengunjung. Keisha akhirnya ikut turun tangan untuk membantu anak buahnya.

"Mba!"

Keisha melihat ada tamu yang mengangkat tangannya.

"Ya sebentar, Mas." Keisha berjalan lebih cepat untuk melayani tamu yang baru saja datang.

Ada dua laki-laki yang baru saja masuk dan duduk di salah satu meja di cafe. Dua orang laki-laki. Dari penampilannya Keisha tahu jika mereka bukan orang orang biasa.

Keisha berhenti tepat di samping dua laki-laki tersebut. Ia mendadak terpana melihat satu di antara dua laki-laki itu. Keisha melihat laki-laki itu bahkan tanpa berkedip.

Laki-laki memakai jas berwarna abu-abu dengan kemeja hitam di dalamnya. Dia lah yang nampak dominan dari laki-laki yang satunya. Rambut hitamnya terlihat sangat lembut, wajahnya sangat tampan dengan hidungnya yang mancung. Keisha tidak akan memungkiri jika laki-laki yang ada di hadapannya memanglah sangat tampan dengan penampilannya yang nyaris sempurna.

"Mba!"

"Eh, iya. Kalian ma-u pesan a-pa?" Keisha menjadi gagap karena kegugupannya.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Keisha, laki-laki yang Keisha pandangi sebelumnya justru mengulurkan tangannya.

"Jika ingin berkenalan katakan saja secara langsung. Jangan memandangku seperti ingin melahapku," ucapannya.

Awalnya Keisha mengagumi sosok laki-laki yang ada di hadapannya. Namun, melihat raut wajah nakalnya membuat respon Keisha berubah biasa saja bahkan memandang laki-laki itu dengan tatapan datar.

"Mau pesan apa, Pak?" Keisha bertanya tanpa berniat menyambut uluran dari laki-laki yang ada di hadapannya.

"Arya Wiguna Atmaja," ucap laki-laki itu.

"Tidak ada menu dengan nama seperti itu di sini," ucap Keisha.

"Aku tahu, aku hanya memberitahukan namaku padamu," ucap Arya.

"Tapi saya tidak bertanya nama Anda," ucap Keisha.

Ternyata laki-laki ini sangat menyebalkan. Aku kira dia berwibawa dan dewasa seperti penampilannya. Tapi ternyata dia sama saja seperti laki-laki lain yang suka menggoda wanita.

"Hmmmmmp."

Keisha menoleh ke pria yang duduk di hadapan laki-laki bernama Arya. Terlihat laki-laki itu sedang berusaha menahan tawanya.

"Kamu berani menertawakan aku. Apa kamu lupa kalau aku ini atasanmu, Tio?" ucap Arya.

"Maaf. Aku sungguh tidak bisa menahan tawaku. Ini sangat lucu. Untuk pertama kalinya aku melihat perempuan bersikap tidak peduli padamu. Biasanya perempuan lain akan luluh hanya dengan melihat wajahmu saja," ucap Tio.

"Tapi coba lihat dia! Perempuan ini bahkan nampak tidak berminat sedikitpun padamu," ucap Tio.

Keisha melihat dua pria yang sedang berdebat di hadapannya secara bergantian. Bola matanya memutar, merasa jengah dengan perdebatan itu. Rasanya tidak ada gunanya dirinya ada di tempat itu.

"Maaf, sepertinya saya mengganggu kalian. Jika sudah selesai berdebat, kalian bisa panggil saya atau yang lain," ucap Keisha.

"Eh tunggu!" cegah Arya.

Keisha menghentikan langkahnya. Setelah menarik napas dan kembali menghembuskannya, Keisha kembali berbalik ke arah Arya.

"Ada apa? Apa kalian sudah memutuskan untuk memesan sesuatu?" tanya Keisha dengan menahan rasa kesalnya.

"Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi di mana ya. Aku sedikit lupa," ucap Arya.

Ya Tuhan

Keisha merasa dirinya harus mengumpulkan semua kesabaran di dalam dirinya untuk menghadapai sikap pria yang ada di hadapannya.

"Maaf saya harus melayani tamu yang lain." Keisha ingin pergi lantas Arya memegang pergelangan tangan Keisha untuk mencegahnya pergi.

Keisha menghentikan langkahnya dan kembali menoleh ke arah Arya. Pandangannya seketika bertemu dengan pria itu.

"Aku pesan makanan yang paling spesial di sini," ucap Arya.

Syukurlah akhirnya dia memesan sesuatu. Jika tidak, aku akan kehabisan kesabaranku dan akan kupukul wajahnya dengan nampan.

"Baiklah, akan segera saya siapkan," ucap Keisha. "Tapi tolong lepaskan tangan saya."

"Maaf, aku tidak sengaja melakukannya." Arya melepaskan pergelangan tangan Keisha.

Keisha berjalan menjauh dari meja Arya. Langkahnya menuju ke pantry. Ia meminta pada koki di cafenya untuk menyiapkan pesanan Arya dan anak buahnya.

Sampai di pantry Keisha melihat tiga koki handalnya sedang sibuk. Keisha memutuskan untuk memasak sendiri menu spesial yang ia sediakan di cafenya. Beruntung semua menu di cafenya adalah kreasinya, membuat Keisha tahu bagaimana menyiapkannya.

Keisha memakaikan celemek ke tubuhnya dan mulai menyiapkan apa saja untuk membuat salah satu menu spesial di cafenya. Tidak berselang lama dua porsi steak daging lengkap dengan sayuran selesai Keisha buat.

"Sudah selesai." Keisha menatap dengan bangga makanan yang baru saja dibuatnya.

"Dengan ini, pria menyebalkan itu akan segera pergi dari sini." Keisha membawa sendiri dua porsi steak daging ke meja yang  Arya.

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

dia pandai masak juga

2025-03-17

0

SEPTi

SEPTi

cinta berawal dari perut naik k hati😁

2023-02-17

0

3 semprul

3 semprul

like 👍

2022-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Perdebatan Di Pagi Hari
58 Kewaspadaan Keisha
59 Perjuangan Keisha
60 Perjuangan Keisha 2
61 Sebuah Kejutan
62 Kepercayaan
63 Malam Yang Dingin
64 Sebuah Harapan
65 Kesabaran Keisha
66 Hal Yang Tidak Terduga
67 Kejutan Besar
68 Kejutan Besar 2
69 Keisha Vs Selly
70 Keyakinan Keisha
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Chapter 94
95 Bab 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125 (End)
126 Bonus Chapter
127 Bonus Chapter
128 Promosi
129 PBU Season 2 Chapter 1
130 Chapter 2
131 Chapter 3
132 Chapter 4
133 Chapter 5
134 Chapter 6
135 Chapter 7
136 Chapter 8
137 Pengumuman
138 Pengumuman
139 Promosi Karya
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Perdebatan Di Pagi Hari
58
Kewaspadaan Keisha
59
Perjuangan Keisha
60
Perjuangan Keisha 2
61
Sebuah Kejutan
62
Kepercayaan
63
Malam Yang Dingin
64
Sebuah Harapan
65
Kesabaran Keisha
66
Hal Yang Tidak Terduga
67
Kejutan Besar
68
Kejutan Besar 2
69
Keisha Vs Selly
70
Keyakinan Keisha
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Chapter 94
95
Bab 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125 (End)
126
Bonus Chapter
127
Bonus Chapter
128
Promosi
129
PBU Season 2 Chapter 1
130
Chapter 2
131
Chapter 3
132
Chapter 4
133
Chapter 5
134
Chapter 6
135
Chapter 7
136
Chapter 8
137
Pengumuman
138
Pengumuman
139
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!