"Tuan Hamilton, apa kau ingin aku membunuhnya saja" Ancam wanita itu dengan mengunakan pisau mengunakan tangan kanannya ke leher Lavender
"Jika kau ingin nyawa ku maka ambil saja sini, jangan melukai orang yang tidak bersalah" Kata George sambil meletakkan Senjata tajamnya ke bawah
"Tuan Hamilton, aku tidak menyangka jika kau rela mati demi wanita ini" Ujar Wanita
Di saat itu wanita itu menyimpan pisaunya dan mengeluarkan senjata apinya dengan mengunakan tangan kanannya dan menodong ke arah George
Di saat wanita itu mengarahkan senjatanya ke arah George, Lavender langsung menghantam perut wanita itu dengan sikunya, serta menarik tangan kanan wanita itu ke depan dengan kuat dan menghentakkan ke lantai. sehingga menyebabkan wanita itu terbanting dengan kuat di lantai
Bruk...
"Aargghhtt.."Teriakan Wanita yang menahan sakit di tubuhnya
"Hiaaaaakk...rasakan tamparan dari Lavendeeeerr" Teriakan Lavender yang menampar tanpa henti ke wajah wanita itu
Plak...plak...plak...plak...plak...plak...plak..plak...plak...plak..plak...plak...plak...plak...
"Aaaarrggghhttt" Teriakan wanita itu
"Sakit sekali tangan ku" Keluhan Lavender yang melihat ke dua telapak tangannya yang memerah.
Plak...plak....plak...plak....plak...plak...plak
Tamparan di lanjutkan oleh Lavender tanpa berhenti
"Wanita ini benar-benar banyak kejutan" Batin George yang melihat tingkah Lavender sambil mengeleng kepalanya
Tidak lama kemudian wanita itu pingsan tidak sadarkan diri lagi, tamparan berkali- kali menyebabkan wajah wanita itu kemerahan dan bengkak
"Sudah, dia sudah pingsan" Kata George yang menarik lengan Lavender dan meninggalkan tempat itu
"Apa kita masih di kejar?" Tanya Lavender yang ikuti langkah George
Dor...
Tembakan secara tiba-tiba mengenai ke arah bagian dada Lavender
Karena terkena tembakan Lavender langsung tidak sadarkan diri
"Hei...Gadis ceroboh, banguunnn" Teriak George yang cemas sambil menepuk wajah Lavender dengan lembut
"George Hamilton, hari ini adalah hari kematian mu" Kata pembunuh yang tiba-tiba muncul itu yang sambil menodong senjatanya ke arah George
"Kau membunuhnya, dia tidak bersalah sama sekali" Teriak George yang emosi
George memiliki senjata tajam di tangannya dengan ingin mencari kesempatan untuk melemparkan pisau itu ke arah pembunuh yang berdiri di hadapannya yang tidak jauh jaraknya.
"Ucapkan selamat tinggal dan kau akan segera bertemu dengan kekasih mu itu" Kata pembunuh itu dengan senyum sinis
"Kau sangat berani membunuhnya, siapa pun yang menyakitinya pantas mati" Kecam George yang matanya memerah
Di saat Pembunuh itu ingin melepaskan tembakan, George dengan cepat melemparkan pisau tajam itu ke arah pembunuh itu sehingga mengena ke tangan pembunuh itu.sehingga senjata api pembunuh itu jatuh dari pegangannya
"Aargghtttt" Teriakan pembunuh itu karena luka terkena pisau
George berlari ke arah pembunuh itu lalu tanpa berhenti memukul wajah pria itu
Bruk...bruk...bruk..bruk..
"Aarrgghhtt.." Teriakan Pria itu yang di hajar oleh George tanpa berhenti
Pukulan tanpa berhenti dari George yang mengenai wajah pembunuh itu, sehingga membuat nya jatuh ke lantai. tidak sampai di situ George yang sedang emosi mendekati pembunuh itu yang masih tergeletak di lantai
Setelah itu George dengan kuat memutar kepala pembunuh itu sehingga Pembunuh itu tewas di Tempat
Setelah selesai George pun berdiri dan menghampiri Lavender yang tidak sadarkan diri.
"Lavender, Lavender, Lavender, cepat sadar" Teriak George yang merasa cemas
"Ketua, ada apa dengan Nona?"Tanya Patrick yang datang menghampiri Ketuanya
"Dia tertembak" Jawab George dengan merasa sedih
"Hei...gadis ceroboh cepat sadar, buka mata mu" Teriak George dengan menepuk pelan wajah Lavender dan menguncang tubuhnya
Uhukkk...uhukkk...uhukkk..
"Bangun cepat"
"Jangan menguncang tubuh ku lagi aku bisa mati kepusingan" Sebut Lavender yang matanya mulai berbuka
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya George yang khawatir
"Sakit sekali dada ku, apa dada ku berlobang?" Ngerang Lavender yang menyentuh dadanya yang tertembak
George yang memeriksa bagian dada Lavender yang tertembak itu. dan mendapati peluru tersebut terkena kalung yang di kenakan oleh Lavender
"Ternyata aku tidak jadi mati karena kalung ini"
"Ini punya mu?"
"Bibi ku yang memakainya ke leherku dari kecil, aku tidak tahu itu kalung apa, katanya untuk melindungi ku" Jelas Lavender yang mengelus-ngelus dadanya
"Ini untuk anti peluru, oleh karena itu peluru tidak bisa menembusnya" Ujar George sambil melihat kalung itu
"Apa maksudnya dengan kode L di kalung ini? kenapa bibinya mengenakan ke lehernya, ini hanya di miliki oleh keluarga mafia untuk melindungi diri, sepertinya aku pernah melihatnya tapi di mana?" Batin George yang memerhatikan kalung itu
"Kenapa kau melihat kalung ini dengan fokus begitu? apa kau menyukainya? walau kau menyukainya aku tetap tidak akan memberikan pada mu" Sebut Lavender
"Pakailah setiap saat, ini bisa melindungi mu" Ujar George
"Aku sudah memakainya dari sejak kecil, tidak pernah ku lepaskan dari kecil sampai sekarang" Jawab Lavender sambil memerhatikan kalung itu
"Apa kau tahu ini kode apa?" Tanya George yang menunjukkan ke kode L itu
"Aku tidak tahu, bibi tidak pernah ingin mengatakannya"
"Apa masih terasa sakit?"
"Masih, bekasnya masih sakit" Jawab Lavender dengan mengelus dadanya
"Mari aku membawa mu ke rumah sakit"Ajak George dengan memapah Lavender
"Ketua, Rocky sudah membawa mobil kemari di sedang menunggu kita" Sambung Patrick
"Tidak perlu, aku ingin pulang saja, ini sudah sore" Jawab Lavender
"Periksa dulu ke rumah sakit. setelah itu aku baru mengantar mu pulang" Ajak George dengan menarik tangan Lavender pergi meninggalkan sana
"Tapi aku sudah tidak apa-apa, aku ingin pulang saja, aku tidak mau di kejar sama bibi lagi" Kata Lavender yang ikuti langkah George
"Nanti setelah ke rumah sakit aku yang akan mengantar mu pulang, maka bibi mu tidak akan mengejar mu lagi. Ujar George sambil memaksa Lavender masuk ke mobilnya
Rumah sakit
"Dokter Jhon, bagaimana kondisinya? apa baik-baik saja? atau ada luka dalam?" Tanya George dengan khawatir
"Tuan Hamilton, jangan khawatir. Nona ini tidak apa-apa, dia hanya luka luar dan ini sudah tidak apa-apa" Jawab Dokter Jhon
"Sudah ku katakan aku tidak apa-apa, tapi kau malah tidak percaya dan menarik ku ke sini" Kata Lavender
"Terima kasih, Dokter Jhon." Ucap George
"Ini sudah sore kenapa dia belum kembali? apa dia buat masalah di luar? Anak ini selalu saja membuat ku khawatir" Gumam Bibi sambil melihat ke arah luar
"Aku tidak tahu harus menyimpan rahasianya sampai kapan, semakin hari aku semakin takut, tapi apa yang ku takutkan? jika aku memberitahunya bukankah ini sama saja membuatnya dalam bahaya dan incar orang, kecuali jika bertemu dengan Tuan besar itu" Gumam Bibi Summy dengan khawatir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
devaloka
bisa2 nya request
2023-11-23
0
Widia Aja
Lavender pasti cucu ketua mafia Lion
2022-11-21
2
Kinay naluw
mungkin si tuan besar ya itu Lion.
2022-10-01
0