Di saat Floris melihat ke arah Lavender yang berdiri di samping George membuatnya cemburu buta dan memarahi Lavender
"Kau wanita pasaran, kenapa kau ada sini?" Tanya Floris dengan kesal yang menghampiri Lavender
"Kau gila ya? apa kau mengira pantai ini punya mu?" Balas Lavender dengan kesal
"Floris, di mana sopan santun mu? apa kau tidak bisa ucap terima kasih padanya? gadis kecil ini telah menyelamatkan nyawa ku dan apa kau layak memarahinya?" Bentak Lion dengan kesal
"Kakek, bukan begitu" Jawab Floris rasa takut
"Dasar cenggeng dan manja, tapi penakut" Kata Lavender dengan ngejek
"Kau berani sekali" Bentak Floris yang ingin menampar Lavender
"Berhentiii" Bentak Lion dengan kesal dengan tatapan tajam ke arah Floris
Karena merasa takut Floris hanya bisa urungkan niatnya untuk menampar Lavender
"Kakak George, apa Kakak bisa mengantar ku pulang?" Tanya Floris yang memegang tangan George
"Aku masih ada urusan lain" Jawab George dengan melepaskan tangan Floris
"George, tolong antarkan Lavender pulang ke rumahnya" Kata Lion dengan melihat ke arah George
"Baik"Jawab george dengan sopan
Sesaat kemudian mereka pun meninggalkan pantai itu.
George mengantar Lavender pulang ke pasar keramaian.
Saat di dalam perjalanan selain Patrick, George tanpa di temani oleh anggota lainnya. anggota Black White telah kembali ke markas mereka.
"Turunkan saja aku di depan sana, aku bisa pulang sendiri" Pinta Lavender yang duduk di samping George
"Atas perintah Kakek aku harus mengantar mu sampai tujuan" Jawab George dengan cuek
"Apa hubungan mu dengan Kakek Neon? apa dia kakek mu?"
"Bukan"
"Lalu kenapa kalian seperti akrab sekali?"
"Kami sama dari dunia mafia"
"Sudah lama kenal?"
"Iya"
Gubrak
Bunyi hentakan kuat mobil George akibat di tabrak dari belakang
"Aarrggtthh" Teriakan Lavender yang kaget
"Kau tidak apa-apa?" Tanya george yang memeluk Lavender
Dor...dor...dor...dor...dor...
Tembakan dari 2 pembunuh yang muncul dari depan mobil George yang sedang berjalan
Karena tembakan itu Patrick langsung membelok ke kiri untuk mengelak tembakan tersebut, sementara George menunduk sambil melindungi Lavender yang sedang sama-sama duduk di belakang Patrick
Brak....
Bunyi hentakan mobil George yang menghantam dinding ruko salah satu di jalan itu, karena kerusakan mobil tersebut menyebabkan mobil George tidak bisa berjalan.
Di saat mobil mereka tidak bergerak 2 pembunuh itu menghampiri mobil tersebut dengan berhati-hati sambil mengarahkan senjata ke arah mobil tersebut.
Di saat mereka mendekati mobil itu George tiba-tiba muncul menyerang mereka dengan senjata tajam yang di tangannya. dan memotong leher mereka berdua
Srek...srek.
"Aarrgghhtt." Teriakan sesaat dua pembunuh yang urat lehernya di potong secara tiba-tiba oleh George yang dari belakang
"Ketua, kelihatannya hari ini kita banyak teman yang tidak di undang" Ujar Patrick yang yang melihat para pembunuh yang berdatangan menghampiri mereka
"Wah....banyak sekali mereka membawa senjata tajam" Kata Lavender yang melihat ke arah para pembunuh itu
"Gadis ceroboh, jangan berulah. mereka bukan main-main" Sebut George yang berdiri di depan Lavender dengan ingin melindunginya
"Di saat kami bertarung dengannya kau segera lari ke jalan belakang" Pesan George dengan suara pelan
"Iya, aku tahu" Jawab Lavender yang tanpa rasa takut
George dan Patrick berlari berhadapan dengan mereka sambil mengunakan senjata tajam mereka
Dengan tangkasnya George menikam tubuh pembunuh itu dan melewati mereka sambil menikam dan memotong leher mereka. sehingga membuat mereka tidak berkutik dan tewas langsung di tempat
"Aarrggghhtt..." Teriakan mereka yang terkena senjata tajam George
Dor....dor...dor...dor...
Tembakan dari Patrick yang mengarah ke beberapa pembunuh itu
"Aaarggghhtt.." Teriakan pembunuh yang ingin menyerang Patrick
Tak...tak...tak...tak..
Lavender berjalan lewat jalan belakang yang di sana dan di saat dia melanjutkan langkahnya dia bertemu dengan seorang wanita yang memegang senjata tajam
"Hai..Nona, apa kau ingin pergi?" Sapa Wanita yang berpakaian hitam dan berambut merah panjang sambil memegang senjata tajam di tangannya
"Nama mu siapa? aku tidak mengenal mu" Sebut Lavender yang melihat ke arah wanita itu
"Aku adalah pembunuh andalan bernama Phoenix"
"Wanita ini adalah pembunuh, kelihatannya walau aku kabur juga tidak bisa dia pasti bisa menangkap ku" Batin Lavender yang sambil memerhatikan wanita itu
"Poni? kenapa kau menghadang ku?"
"Jika kau kerja sama dengan ku maka aku tidak akan membunuh mu" Jelas Wanita itu dengan menghampiri Lavender
"Kerja sama dengan mu? keuntungan apa yang ku dapatkan?"
"Aku akan melepaskan mu, aku hanya ingin nyawa pria itu" Jawab Wanita itu sambil berjalan mendekati Lavender
"Aku ingin uang jika kau ingin nyawanya, jika tidak maka aku tidak ingin bekerja sama dengan mu, dan kau bisa bunuh saja aku" Kata Lavender yang dengan sengaja
"Baiklah, berapa yang kau minta?"
"Berapa harga nyawanya?
"Apakah 1 Miliyar cukup untuk mu?"
"Wah..itu nol nya ada berapa yah?" Ujar Lavender yang sambil menghitung pake jarinya
"Cukup untuk kau membuat usaha dan menikmati hidup mu" Jawab Wanita itu dengan senyum sinis
"Ini tawaran yang bagus, tapi aku mau lebih dari itu, tentu saja bagi mu si Gorila Hamil itu sangat berharga maka aku ingin lebih dari yang kau tawarkan"
"Wanita ini sangat serakah, ini bagus. aku bisa mempergunakannya dan setelah berhasil membunuh pria itu maka aku akan membunuh nya" Batin Wanita itu dengan senyum sinis
"Baiklah, aku akan memberi lebih dari yang ku tawarkan tadi, jika aku bisa mengambil kepalanya maka aku akan membayar mu"
"Sesuai janji mu, aku akan bekerja sama dengan mu" Ujar Lavender
Setelah George selesai membunuh semua pembunuh itu dia menyusul Lavender dan berjalan menuju ke jalan belakang ruko sana
Di saat dia tiba George melihat Lavender di ancam dari belakang oleh wanita itu
"Hi..Tuan Hamilton? apa kau mengenal ku?" Tanya Wanita itu yang sambil mengunakan Pisau tajamnya menyentuh leher Lavender
"Ternyata kau. Phoenix, pembunuh andalan" Sebut George
"Wanita ini adalah pacar mu?"
"Aku bukan pacarnya" Jawab Lavender yang di ancamnya
"Lepaskan dia, ini urusan kita yang di dunia mafia" Ujar George
"Apa kau peduli padanya? tapi dia malah mengkhianati mu, demi uang dia rela mengorbankan mu" Jelas wanita itu dengan senyum sinis
"Kenapa kau memberitahunya? inikan perjanjian kita "Lanjut Lavender
"Gadis muda, kau mata duitan dan ingin menjual nyawa pria yang di hadapan mu ini"
"Tentu saja, dia bukan siapa-siapa ku, kenapa aku harus peduli pada nyawanya, jika uang bisa menikmatinya dengan keliling dunia dan aku tidak perlu lagi mengantar makanan" Kata Lavender
"Tuan Hamilton, bagaimana? kau ingin aku membunuhnya atau kau yang ku bunuh?"
"Dasar wanita mata duitan, kau mengunakan cara ini untuk mendapatkan uang" Batin George
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
Khotinah Busro
🤣🤣🤣🤣🤣Lavender Lavender
2024-02-05
1
Lisa Halik
hahahhah
2023-10-26
1
Widia Aja
pasti Lavender itu cerdas dng cara nya sendiri
Lanjut Author
2022-11-21
0