" Hahahahaha...." Suara ketawa Kakek Lion
"Kenapa Kakek malah ketawa aku tidak bercanda" Tanya Lavender
"Gadis kecil, kau sangat pemberani, selama hidup ku belum pernah ada yang berani bicara begitu pada ku. tapi kau yang pertama" Kata Lion dengan senyum
"Aku hanya membela diri, aku tidak salah maka aku tidak akan mengaku salah"
"Siapa nama orang tua mu?"
"Tidak tahu, mereka sudah meninggal di saat aku masih kecil"
"Siapa yang menjaga mu selama ini?"
"Bibi ku"
"Siapa nama bibi mu?"Tanya Lion dengan penasaran
"Bibi mummy" Jawab Lavender yang salah sebut nama
"Mummy?" Tanya Lion dengan merasa heran dengan nama aneh ini
"Iya, nama bibi ku Mummy"
"Bukan dia, mungkin ini hanya kebetulan saja" Batin Lion yang terdiam sejenak
"Kakek Neon, anda kenapa?" Tanya Lavender yang melihat ke arah Lion
"Jangan sembarangan, nama Kakek adalah Lion bukan Neon" Bentak Floris dengan kesal
" Lepaskan dia" Perintah Lion dengan memberi kode pada pengawalnya
"Kakek, tapi?" Sebut Floris yang ingin menghadang Kakeknya
"Kenapa ? apa kau ingin membantah setelah membuat kesalahan?" Bentak Lion dengan kesal
"Tidak" Jawab Floris yang hanya bisa pasrah
Pengawal yang menemani Lion melepaskan ikatan Lavender.
"Bayar ganti rugi" Pinta Lavender yang melihat ke arah Floris
"Apa?" Tanya Floris dengan membuka matanya besar-besar
"Kau memesan makanan oleh karena itu kau harus bayar" Jelas Lavender Dengan kesal
"Kau menuangkan ke baju ku ,seharusnya kau yang ganti rugi" Ketus Floris
"Sangat memalukan kau adalah nona besar tapi kau tidak ada pendidikan sama sekali" Ketus Lavender dengan ngejek
"Floris, bayar. jangan pernah buat malu nama baik ku" Kata Lion dengan tegas
"Baik, Kek." Jawab Floris dengan menurut
"Sekalian pesanan tadi kau harus bayar juga."Kata Lavender
Karena takut pada Lion, Floris hanya bisa menurut kata Kakeknya dengan membayar uang ke Lavender.
"Uangnya sudah pas. Kakek, terima kasih atas bantuan mu, dengan begitu setelah pulang aku tidak akan di kejar lagi oleh serigala" Ucap Lavender dengan senyum
"Apa aku sudah boleh pergi?" Tanya Lavender yang menatap ke arah Lion
"Pergilah, sini tidak ada urusan mu lagi" Jawab Lion
"Terima kasih, sampai jumpa" Ucap Lavender yang berjalan ke arah pintu luar
"Kakek, kenapa biarkan dia pergi?" Tanya Floris dengan merajuk
"Berlutut" Bentak Lion dengan tatapan tajam
"Kakek"
"Apa kau mulai membantah?" Bentak Lion dengan kesal
Floris hanya bisa berlutut atas perintah Kakeknya itu.
"Kalian semua berlutut juga" Perintah Lion yang emosi menatap ke semua anggota sana
Semua anggota yang terlibat dengan penangkapan Lavender di perintahkan berlutut di hadapan Lion
"Apa kau masih tidak puas menimbulkan masalah?" Ketua Lion dengan kesal
"Kakek, ini bukan salah ku" Jelas Floris yang mengelak
"Apa kau mengira orang tua seperti ku bisa kau bohongi? aku sudah tahu dari awal kajadian ini, sehingga hari ini kau mengunakan mereka semua untuk menculik anak itu, kalian semua benar-benar memalukan." Bentak Lion dengan emosi tinggi
"Kakek, maaf. tapi aku adalah cucu mu" Melas Floris
"Lalu kenapa jika kau adalah cucu ku? jika bukan karena kau cucu yang ku adop dari kecil maka dari awal sudah ku bunuh" Ketua Lion
"Kalian adalah pria tapi kalian menindas seorang wanita lemah, jika aku tidak datang apa kalian memang ingin menghajarnya? kumpulan Lion tidak akan melakukan hal memalukan seperti ini" Bentak Lion
"Maaf, Ketua besar" Ucap serentak anggota di sana
"Kalian harus menerima hukuman, berlutut sampai malam, jika tidak jangan pernah kembali ke kumpulan Lion"
"Kakek, tapi aku"
"Diam, kau harus berlutut di sini sehingga malam, walau kau cucu ku tetap harus di hukum karena kau telah menimbulkan masalah dan juga memamerkan nama ku dengan kesombongan mu" Ketus Lion dengan kesal
"Mari kita pergi" Ajak Lion pada pengawalnya
"Bieber, awasi mereka jika mereka tidak berlutut maka hukum mereka sesuai peraturan kita" Perintah Lion
"Baik. Ketua besar" Jawab Bieber yang juga pengawal Lion
Sesaat kemudian Lion dan Girvanlo keluar dari gudang itu tersebut,sementara Bieber mengawasi Floris dan anggotanya untuk menjalani hukuman berlutut hingga malam.
Lion yang di kenal dengan karakternya yang keras dan tegas adalah seorang mafia yang terkenal di masa mudanya, karena sebuah pertarungan antar Mafia menyebabkan kakinya tertembak sehingga lumpuh seumur hidup
Walau usianya telah mencapai 68 tahun tidak membuatnya mundur dari dunia mafia, Girvanlo dan Floris adalah cucu angkatnya, yang akan menjadi penerus di masa depan.
Girvanlo dan Floris di adopsi di panti asuhan yang sama, mereka tidak memiliki hubungan darah sama sekali
Dalam perjalanan
"Ketua besar, anda tidak apa-apa?" Tanya pengawal yang sambil menyetir
"Tidak apa-apa" Jawab Lion dengan menghela nafas
"Jika aku tidak datang hari ini maka aku telah melewati kejadian tadi , gadis kecil itu tatapan matanya begitu mirip dengannya dan keberaniannya sangat mirip dengan ku, apa ini hanya sebuah kebetulan? mungkin saja aku yang telah banyak berpikir" Batin Lion sambil melihat ke arah luar jendela
"Kita singgah ke toko bunga, aku ingin membeli bunga Lavender" Perintah Lion
"Siap, Ketua besar. besok adalah hari kepergian Nona Merliza" Jawab pengawal nya
"Benar, anak ini sangat menyukai bunga Lavender" Jawab Lion dengan sedih
"Ketua besar, nona tadi itu dia sangat mirip dengan nona Merliza"
"Kau juga merasakannya?"
"Benar. Ketua besar, dari wajah dan matanya, dan namanya juga Lavender, apakah ini hanya sebuah kebutulan?"
"Tidak tahu, mungkin hanya kebetulan saja. di tahun itu ledakan besar yang terjadi di rumahnya semua tewas tidak tersisa, jadi gadis ini tidak mungkin adalah cucu ku" Jelas Lion
"Ketua besar selama ini rindu pada nona dan cucu anda, melihat nona tadi itu tentu membuat Ketua besar semakin sedih"
"Aku merasa nyaman saat melihatnya, mungkin karena kemiripannya dengan Merliza serta keberanian nya sangat mirip dengan ku" Jelas Lion
Pasar keramaian
"Bibi, aku pulang" Sapa Lavender yang baru masuk ke tokonya
"Apa kau nyasar lagi? atau barang siapa lagi yang kau hancurkan?" Tanya Bibinya yang sedang duduk sambil menyantap makanan
"Tidak ada. Bi, aku di culik tadi "
"Siapa yang bodoh ingin menculik mu?"
"Wanita itu yang bernama Flora dan Kakaknya yang bernama Gigolo" Jawab Lavender dengan santai
Uhukkk..uhuk...uhukk
"Bibi, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Lavender sambil menepuk pelan punggung bibinya
"Girvanlo maksud mu?"
"Iya, si Lolo itu"
"Lolo kepala mu, namanya Girvanlo" Bentak Bibinya yang kesal
"Bi, dia ada kakek tua jika bukan kakek itu maka aku pasti belum bisa pulang"
" Siapa kakeknya?"
"Neon"
"Neon? apa kau yakin namanya Neon?" Tanya Bibinya yang sudah faham kali dengan lidah keponakannya itu
"Iya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
devaloka
kirain yg bapaknya
2023-11-23
0
devaloka
cuma adopsi sombong bangett
2023-11-22
0
Lisa Halik
🤣🤣🤣yaa ampun levender,kakek neon
2023-10-26
1