Sore hari Iqbal membeli perlengkapan untuk perbaikan rumah pohon. Sebab kayu rumah pohon sudah banyak yang keropos karena bertahun-tahun tak terawat dan harus di ganti dengan yang baru.
Iqbal menyulap rumah pohon hingga sedemikian rupa, lebih menarik dari bentuk semula. Iqbal mengerjakannya seorang diri, dia tidak ingin ada campur tangan dari orang lain.
Rumah pohon selesai di buat setelah pukul 02.01 WIB. Bukannya istirahat Iqbal malah memotong rumput yang panjang yang berada di sekitar rumah pohon dengan mesin pemotong rumput. Setelah selesai memotong rumput, Iqbal memasang pernak pernik di rumah pohon dan di sekitar rumah pohon.
Iqbal yang kelelahan akhirnya bisa istirahat di dalam rumah pohon. Di pandanginya rumah pohon, Iqbal tersenyum puas."Sempurna" Iqbal tidak sabar menunggu langit terang. Iqbal pun mulai terlelap.
***
Tepat pukul 08.00 WIB Rani mulai memasuki hutan yang tak terlalu dalam. Rani sedikit heran melihat hutan memiliki jalan yang cukup lebar menuju rumah pohon. Rani tidak tahu jika Iqbal yang membuat jalan agar Rani lebih mudah melewatinya menuju rumah pohon.
Saat langkah Rani sudah hampir sampai di rumah pohon, Rani sedikit grogi malu untuk bertemu Iqbal. Meski ragu Rani terus melangkah. Rani melihat rumah pohon, Dia begitu terpesona. Hingga dia lupa dengan rasa nervousnya. Saking bahagianya dia menganga karena takjub. Rani terus melangkah dengan perasaan bahagianya.
Saat langkah Rani semakin dekat dengan rumah pohon tiba tiba kelopak bunga mawar berjatuhan dari langit, tepat di atas Rani. Kelopak bunga mawar merah terus beterbangan menyirami tubuh Rani... Rani merentangkan tangannya ke udara lalu berputar sambil menengadah ke atas langit, menikmati momen bahagia yang baru pertama kali ia alami.
Entah sudah berapa kali Iqbal membuat Rani merasa terbang melayang bebas ke nirwana. Rani baru tahu seromantis apa Iqbal. Sekarang Rani merasa lebih beruntung dari Alyn, sebab Alyn tidak pernah mendapat perlakuan istimewa dari Iqbal.
Iqbal terus memandangi wajah cantik yang saat ini sedang bahagia ini , Iqbal terus memperhatikan Rani yang berputar putar menikmati kebahagiaanya sendiri.
"Apa kau suka dengan kejutan dari ku?..." Tiba-tiba suara Iqbal muncul dari belakang.
Rani menoleh, menatap Iqbal. Rani hanya tersenyum dan mengangguk. Iqbal mulai menghampiri Rani. Rani di kejutkan dengan Iqbal yang tiba-tiba berlutut dihadapan Rani dan memberikan Rani satu ikat bunga mawar merah yang sejak tadi ia sembunyikan di balik punggungnya kepada Rani.
Sumpah demi apapun hati Rani sangat bahagia, bukan hanya tubuhnya yang bermandikan bunga tapi hatinya juga penuh dengan bunga bunga asmara. Rani langsung menerima bunga pemberian Iqbal.
Bukan hanya itu kini Iqbal mengeluarkan satu kotak kecil berwarna merah dari saku kemejanya, membuka kotak itu menghadap Rani dan memunculkan cincin dengan berlian yang bertahta di atasnya.
"Maukah kau menikah dengan ku?..." Ucap Iqbal dengan posisi yang masih berlutut. Mulut Rani menganga lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tak di sangka dia akan di lamar oleh Iqbal dengan seromantis ini.
"Iya aku mau ..." Ucap Rani, Rani menjulurkan tangannya kemudian Iqbal memasang cincin di jari manis Rani. Sungguh tak di sangka , penantiannya selama ini akan membuahkan hasil yang membahagiakan. Kemudian Iqbal bangkit mencium kening Rani dan Rani pun menabrak tubuh Iqbal. Mereka berpelukan dengan sangat erat. Bahagia hanya bahagia yang mereka rasakan.
***
SELAMAT MENIKMATI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dyah Oktina
jgn2.... mimpi lagi...
2023-01-03
0
Ummi Alfa
Ndak nyangka ternyata Iqbal bisa romantis juga. so sweet banget sih!
2022-06-25
0
Amanah Amanah
oq aku ikut berbunga ya...thooor
2022-03-28
0