Mendengarkan ucapan Arya, Iqbal sangat emosi. Lagi-lagi Iqbal kalah satu langkah untuk menuju pelaminan. Padahal niatnya Iqbal fokus bekerja di luar negeri agar bisa segera pulang dan melamar Rani, tapi lagi-lagi dia terlambat.
Iqbal bergegas pergi dengan langkah panjang dan tergesa, beriringan dengan Zain yang selalu mengikutinya.
"Tuan, saya akan menyewa helikopter untuk anda terbang ke kampung Nelayan saat ini juga. Untuk pekerjaan disini sisanya saya yang akan mengurus." Ucap Zain.
"Secepatnya kau urus penerbangan ku ke Indonesia. Jika aku terlambat maka kau yang akan menerima hukuman dariku." Iqbal masih melangkah dengan wajah yang garang. Zain langsung mengotak-atik hp-nya menghubungi seseorang untuk memesan helikopter beserta pilotnya.
Iqbal duduk di dalam helikopter dengan perasaan tak menentu, hatinya was-was dan gelisah, sejak tadi tangan Iqbal terkepal. Dia benar-benar takut kehilangan Rani. Setiap satu menit sekali Iqbal melihat jam tangannya. Saat ini Iqbaal benar-benar yakin bahwa apa yang dirasakannya selama ini pada Rani adalah cinta bukan hanya sekedar rasa kasih sayang pada sahabat yang ingin melindungi.
Setelah berjam-jam lamanya berada di atas helikopter, akhirnya Iqbal sampai juga di di area persawahan tempat helikopter mendarat, sebab gang rumah Rani yang tak terlalu lebar tidak mungkin bisa dijadikan tempat untuk pendaratan helikopter. Rumput ilalang bergoyang mendayu dayu karena putaran baling baling helikopternya.
Tempat pendaratan helikopter cukup jauh. Jika hanya berjalan kaki akan memakan waktu lama. Iqbal berlari kencang sambil sesekali melihat jam di tangannya. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 7.50 WIB yang artinya 10 menit lagi ijab kabul akan dimulai.
Setiap detik jarum jam melangkah berpindah tempat, semakin sesak pula dada Iqbal. Jantung Iqbal bergemuruh tak karuan. Tak terasa air mata menetes dari mata Iqbal tajam. Sudah lama Iqbal tak pernah menangis. Dulu meski sang Paman sering memukulinya waktu kecil, Iqbal juga tidak menangis bahkan saat Alyn menikah pun Iqbal juga tidak menangis, sekarang Iqbal baru menyadari betapa berartinya Rani dalam hidupnya.
Saat sudah hampir sampai di depan rumah Rani, Iqbal menghapus air matanya. Samar-samar Iqbal bisa mendengar sang penghulu mulai mengucapkan kata ijab kabul.
"Saya nikahkan engkau saudara...."
"BERHENTI" Iqbal berteriak dengan kencang dengan tarikan nafas yang naik turun nafas, Iqbal masih ngos-ngosan dengan jantung yang bergemuruh hebat. Karena teriakannya itu, Iqbal jadi pusat perhatian para saksi dan tamu yang hadir di acara Ijab qobul. Mata Iqbal langsung tertuju pada Rani yang terlihat cantik dengan balutan kebaya, dia duduk berjajar dengan ibu dan adiknya yang juga mengenakan kebaya.
"Kenapa?.... Kenapa harus berhenti ?..." Rani bertanya menantang Iqbal.
"Karena aku sangat mencintaimu, aku sangat mencintaimu.... Aku tidak ingin kehilanganmu... Maaf jika aku baru menyadari perasaanku. Kau hanya boleh menikah denganku karena aku sangat mencintaimu." Ucap Iqbal wajahnya sendu dengan tarikan nafas panjang.
Semua mata menatap Iqbal, yang terlihat sangat kacau. Menjadikan Iqbal bahan olokan.
"Tuan... Siapa yang mau menikahi Kak Rani?..." Ucap pengantin laki-laki. Kini Iqbal menatap mempelai laki-laki, dia terkejut saat melihat bukan Heru yang berada di sana melainkan orang lain.
Kemudian Iqbal melihat ke arah Rani. Rani bersembunyi di balik punggung ibunya, tubuhnya bergetar hebat. Jelas Rani sedang mentertawakan kebodohan Iqbal.
"Nak Iqbal, bukan Rani yang akan menikah tapi adiknya Rani, Nabila." Ucap Ibu Narsih, orang tua Rani.
"Bang Iqbal ini buat rusuh saja." Ucap Nabila. Iqbal semakin di buat malu, semua penonton menatap dan menertawakan Iqbal.
"Apa akad nikahnya bisa di lanjut..."
"Bisa pak bisa." Ucap dari pihak keluarga mempelai laki-laki.
Iqbal di tarik oleh salah satu temannya yang berada di kampung Nelayan. Iqbal duduk bersila, menyangga sikunya dan memijat pelipisnya, setengah menutup wajahnya karena malu. Iqbal melirik Rani, menatapnya nyalang. Rani menutup rapat mulutnya karena menahan tawa.
Ijab kabul pun kembali di ulangi. Setelah pengantin laki-laki mengucapkan kalimat Ijab qobul, para saksi serempak mengucapkan kata "SAH".
Pernikahan pun selesai, para tamu pulang ke rumah masing-masing, sebab resepsi pernikahan masih di selenggarakan besok. Hanya ada beberapa kerabat dekat yang masih tinggal/menginap.
***
"Peeffffhhhhhh....Hahahaha... Kau membuat semua orang sakit perut karena tertawa." Rani tak bisa berhenti tertawa sambil memegangi perutnya. Ia dan Iqbal duduk bersisian di bawah pohon besar di belakang rumahnya
"Kau dapat informasi dari mana jika aku yang menikah?... Hahaha aku harus berterima kasih pada orang itu... Hahaha...."
"Huuuuufffhhh.... Berhenti mentertawakan aku, Ran." Ketus Iqbal sambil bersedekap. Bahkan hingga saat ini Iqbal masih bisa mendengar namanya di sebut-sebut dan di tertawakan oleh keluarga Rani.
"Cup cup cup cup....Kamu imut sekali sih jadi gemes deh gemes gemes gemes....Hahahaha...." Rani mencubit pipi Iqbal gemas, Iqbal langsung mencekal pergelangan tangan Rani.
"Apa yang kau tertawakan?... Apa kau hanya mentertawakan kebodohanku. Apa pernyataan cintaku tidak ada artinya bagimu?..." Iqbal menatap mata Rani intens, masih mencekal pergelangan tangan Rani. Mendadak tawa Rani lenyap, berubah serius.
"Aku sangat mencintaimu Ran. Katakan kau juga mencintai ku Ran...Katakan kau juga mencintai ku." Wajah Iqbal semakin dekat.
"Aku ingin dengar kata cinta darimu Ran..." Ucap Iqbal dengan suara parau bercampur frustasi karena Rani tak kunjung menjawabnya.
"Katakan kau juga mencintai ku Ran?..." Bibir itu kini bersentuhan, Rani menutup mata untuk sesaat dia lupa. Iqbal mencoba memilinnya, mencecapnya, belajar untuk pertama kalinya. Rani mendorong dada Iqbal hingga pagutan itu terlepas.
"Iqbal apa yang kau lakukan?..." Rani berlari namun tangannya di tarik oleh Iqbal, Rani memberontak menarik tangannya namun tak bisa.
"Aku sudah dapat jawabannya, Ran." Iqbal pun melepas tangan Rani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dewi Purwati
ini novel macam apa ..tolong aku GK tahan hampir mau ikut nangis pas Ikbal turun dari heli sambil lari trus nangis..eh GK taunya gue nih yg GK JD nangis sebel sebel buanget karena air mata GK JD keluar diganti ngakak GK berhenti🤣🤣
2024-02-03
0
flowers city
😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kesiannnnnnn🥰🥰🥰
2023-06-28
0
flowers city
😂😂🤣🤣😂😂😂🤣astaga kena 2x
2022-10-14
0