KEPULANGAN IQBAL

Alyn mengurung diri seharian setelah mengetahui bahwa dirinya akan di jodohkan dengan anak dari Abi Nizam, yang bahkan dia sendiri tidak tahu seperti apa rupanya.

"Tok tok tok tok...Nak ayo buka pintunya. Kamu harus makan. Kalau tidak bisa sakit."

"Alyn tidak lapar Umi." Sahut Alyn dari dalam kamar dengan suaranya yang serak karena terlalu lama menangis.

Akhirnya Umi Naya membuka pintu kamar Alyn dengan menggunakan kunci duplikat. Alyn segera menghapus air mata yang menggenang di pipinya saat melihat Umi Naya memasuki kamar. Umi duduk di tepi ranjang lalu membelai wajah mulus Alyn yang sedang duduk di bersandar di headboard ranjang. Terlihat jelas mata Alyn bengkak karena terus menerus menangis.

"Nak.... Tidak baik marah lama lama sama orang tua. Apa yang di lakukan Abah itu demi kebaikan kamu Nak. Iqbal itu bukan anak baik, dia adalah salah satu dari kelompok berandalan di kampung ini."

"Umi sama Abah kan tidak kenal mas Iqbal. Mas Iqbal itu baik Umi. Jangan hanya karena teman mas Iqbal menghina Abah lantas Abah menganggap mereka semua sama."

"Nak kamu itu masih terlalu muda, masih belum tau menilai karakter seseorang. Bisa saja Nak Iqbal terpengaruh oleh pergaulannya. Jangan karena Iqbal perhatian dan suka memberimu hadiah lantas kamu menganggap dia pemuda yang baik."

"Kenapa Abah menjodohkan Alyn tanpa meminta persetujuan dari Alyn Mi?..."

"Itu semua demi kebaikan kamu. Arya adalah pemuda yang baik dan penyayang pada orang tuanya."

"Tapi Umi...."

"Sudah sudah jangan terus mendebat orang tua. Ayo makan." Umi menyodorkan satu sendok nasi dan lauk pauk ke depan mulut Alyn tapi Alyn malah melengos.

"ALYN."Umi Naya memanggil Alyn dengan tegas, akhirnya Alyn yang penurut membuka mulutnya bersamaan dengan air matanya yang menetes.

"Bagaimana bisa Abah menjodohkan ku dengan pemuda yang tidak ku kenal." Alyn menggerutu dalam hati sambil terus mengunyah.

***

Beberapa tahun kemudian...

Iqbal dengan pakaian formal pulang ke Kampung Nelayan. Dari bandara dia langsung melaju ke rumah Alyn, kekasih yang sangat ia rindukan selama bertahun-tahun.

Selama ini dia tidak pernah berkomunikasi dengan Alyn sebab dia ingin fokus mengumpulkan pundi-pundi rupiah agar bisa segera kembali ke kampung Nelayan dan menikahi Alyn. Dengan kekayaan yang di milikinya saat ini tidak mungkin Abah menolak lamarannya.

Iqbal melihat sekelilingnya sudah banyak perubahan, beberapa sawah yang dulunya kosong kini banyak di bangun rumah.

Mobil Iqbal sampai di gang rumah Alyn pukul 08.00 WIB. Mobilnya berhenti sedikit jauh dari rumah Alyn sebab ada beberapa mobil terparkir di sekitar rumah Alyn. Persamaan Iqbal tidak enak, langkah kaki Iqbal semakin tergesa saat mendengar suara Ijab kabul yang di ucapkan Penghulu apalagi saat nama Alyn di sebutkan.

"Saudara Arya Wiguna bin Khoirun Nizam saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Alyndia Tantrias dengan mas kawinnya beruba uang Rp500.000.000, Emas 100 gram dan seperangkat alat sholat, tunai."

Dada Iqbal terasa sesak dan jantungnya bergemuruh hebat karena luapan emosi, apalagi saat pengantin laki-laki mengucapkan kata ijab Kabul.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Alyndia Tantrias Binti Muhammad Fajaruddin dengan mas kawin tersebut, Tunai." Ucap Arya.

Iqbal sampai di depan pintu rumah Alyn saat para saksi mengucapkan kata "SAH"....

Sakit benar benar sakit, saat wanita yang di perjuangkannya selama bertahun-tahun kini menjadi milik orang lain. Iqbal hanya bisa mengeram kesal saat Alyn mencium tangan suaminya dan sang suami mengecup kening Alyn.

"Harusnya aku yang disana bukan dia." Tangan Iqbal mengepal karena luapan emosi yang membuncah. Iqbal pergi dengan membawa kegagalan terbesar dalam hidupnya.

***

Rani tidak tahan melihat kedua sahabatnya berpisah. Terlebih kekacauan pada Iqbal, yang pasti saat ini sedang merasakan emosi yang meradang. Emosi Iqbal yang meluap luap membuatnya tidak menyadari keberadaan Rani.

Mungkin inilah takdir yang harus mereka hadapi.

Ya... Setelah Rani merantau ke Malaysia dan memiliki cukup banyak uang dia kembali ke kampung Nelayan selama beberapa minggu lamanya, kemudian dia pergi ke Jakarta untuk mengadu nasib, dia membuka Cafe di sana. Mencoba mencari peruntungan baru. Dia menyewa tempat untuk memulai usahanya di Jakarta.

***

Beberapa bulan kemudian Rani yang tidak sengaja lewat di depan perusahaan milik Iqbal melihat Iqbal memasuki mobil. Dan entah kenapa hati Rani merasa tergelitik untuk mengikuti Iqbal.

Namun tindakan Rani di ketahui oleh Iqbal. Iqbal memasuki mobil Rani dan membawanya jalan jalan ke pantai.

Iqbal bernegosiasi dengan Rani ingin menjadi kekasih Rani walapun hatinya masih milik Alyn.

Rani bersikeras menolak sebab tidak ingin hanya di jadikan pelarian oleh Iqbal. Tapi Iqbal tidak menyerah dia masih gencar mendekati Rani. Sampai akhirnya Rani pun luluh dan mulai kembali membuka hati untuk Iqbal. Hal itu membuat hati Iqbal lebih tenang, kehadiran Rani sedikit mengurangi luka hatinya. Dia berjanji akan belajar mencintai Rani sepenuh hatinya. Namun sayang, niat tinggal lah niat.

Sore harinya datang seorang wanita bernama Suci menemui Iqbal, dia mengaku sebagai selingkuhan dari Arya(Suami Alyn). Dia juga memberikan bukti video saat dia sedang bercumbu dengan suami Alyn. Bahkan Suci juga mengatakan bahwa kerap kali Arya melakukan kekerasan fisik pada Alyn.

Hal itu membuat emosi Iqbal meradang dan berniat untuk merebut Alyn dari suaminya.

Iqbal menyewa orang untuk memata matai kediaman Arya. Dan pada malam hari Iqbal mendapatkan informasi bahwa Alyn melarikan diri dari rumah mewah suaminya.

Di saat itu Iqbal bergegas pergi dan menculik Alyn di tengah guyuran hujan.

***

Pagi hari Alyn menghampiri Iqbal yang sedang menyeruput kopi dan membaca berkas-berkas tentang Arya dan Suci di ruang makan.

"Ck." Iqbal berdecak kesal saat membaca laporan tentang Arya dan Suci.

"Mas Iqbal kita harus bicara." Ujar Alyn tapi Iqbal tidak menggubris.

"Sarapan dulu karena kau butuh tenaga untuk mendebat ku nanti." Ujar Iqbal santai.

Kemudian Alyn melakukan apa yang di perintahkan Iqbal.

Alyn makan dalam diam, hanya suara sendok yang beradu.

"SUCI." Satu kata dari Iqbal menghentikan gerakan tangan Alyn. Iqbaal tersenyum melihat reaksi Alyn. Alyn mendorong mundur piring makannya.

"habiskan."

"Aku tak selera makan." Jawab Alyn.

"Apa perlu aku siapin seperti dulu waktu kita pacaran."

"Jaga ucapanmu Mas. Aku ini sudah punya suami."

"Memangnya Apa yang kamu harapkan dari suami yang tak setia seperti Arya."

"Itu bukan urusanmu. Jangan ikut campur urusan rumah tanggaku." Ucap Alyn.

"Kemarin wanita simpanan suamimu menemui ku dan dia mengatakan segalanya. Segera setelah ini aku akan mengurus surat perceraian mu dengan Arya Kau hanya tinggal mendatanginya saja." Ujar Iqbal.

"Memangnya siapa kamu ikut campur dalam urusan rumah tanggaku."

"Aku calon suamimu."

"Kau sudah gila Mas." Ketus Alyn yang mulai tersulut emosi.

"Yah, aku memang tergila-gila padamu."

"Kau benar-benar sudah tidak waras mas."

"Sejak kapan kosa katamu menjadi kasar seperti itu Alyn?" Tanya Iqbal.

"Seseorang itu berubah karena dua alasan. Yang pertama karena mendapat hidayah dan yang kedua hatinya tersakiti."

"Alyn aku masih sangat mencintaimu tidak berkurang sedikitpun."

"Ini tidak benar Mas, ini salah. Haram hukumnya bagi laki-laki yang berharap perceraian bagi saudara seimannya."

"Hubungan kita telah berakhir. Kita memang tidak berjodoh, aku sudah mengubur dalam-dalam hubungan kita setelah aku memutuskan untuk menikah dengan mas Arya."

"Tapi dia tidak setia Alyn. Aku yang selalu setia dan rela berkorban apapun demi kamu, hanya saja takdir tak berpihak padaku." Ujar Iqbal dengan wajah sendu.

"Ikhlaskanlah mas. Cinta kita sudah berakhir Mas.'' Ujar Alyn.

"Apa itu ikhlas Alyn. Aku sudah menerima kamu menikah dengan Arya tapi aku tidak tahu caranya untuk ikhlas Aku berusaha ikhlas tapi hatiku tetap sakit. Cinta tetaplah cinta walau aku berusaha menutupinya cinta tetaplah cinta. Sakit saat kau bersamanya. Itu yang kurasakan. Walaupun aku membohongi dunia bahwa aku menerima pernikahanmu tetapi hatiku tetap sakit." Ujar Iqbal pantang menyerahnya.

"Aku sudah memaafkan Arya karena telah merebutmu dariku asal kau bahagia, aku rela melepasmu. Tapi nyatanya suamimu telah menyakitimu begitu dalam dan aku tidak terima."

"Sadar lah mas. Ini salah."

"Ini tidak salah Alyn. Cinta itu butuh perjuangan." Tanpa Iqbal sadari Rani sejak tadi memperhatikan perdebatan mereka.

Semua perlakuan Iqbal pada Rani membuat Rani semakin hancur. Benar dugaan Rani. Iqbal akan mencampakkannya saat tahu Alyn tak bahagia.

"Baru kemarin kau berjanji mau melupakan Alyn dan belajar mencintai ku Iqbal. Nyatanya kau malah membuat hatiku berharap lebih dan kini semakin terluka." Rani membatin.

"Mas ini salah mas. Jangan menyimpang dari kebenaran mas. Lebih baik kamu cari perempuan lain yang masih single." Ujar Alyn.

"Aku hanya menginginkan mu." Ucap Iqbal.

"Kau sudah tidak waras mas." Alyn beranjak pergi namun Zain Asisten sekaligus supir pribadi Iqbal menghadang.

"Jangan halangi jalanku." Ujar Alyn pada Zain.

"Maaf nona saya hanya mematuhi perintah dari tuan Iqbal."

"Mas aku ingin pulang ke kampung Nelayan. Biarkan aku pergi."

"Tinggal lah disini untuk sementara waktu."Ucap Iqbal.

"Tidak pantas perempuan bersuami tinggal satu atap dengan pria asing. Aku tidak mau terjadi fitnah di antara kita nantinya." Ucap Alyn.

"Kalau begitu bercerai lah dari Arya dan menikah dengan ku. Aku akan membahagiakanmu. Aku tidak mau kau menikah dengan orang yang salah." Ucap Iqbal.

"Mas kau bukanlah Iqbal yang ku kenal dulu. Kau berubah mas. Kau membuatku takut." Ujar Alyn.

"Seiring dengan berjalannya waktu siapa pun bisa berubah Alyn." Ujar Iqbal.

"Aku harus membantu Alyn."Batin Rani

Rani pergi meninggalkan Alyn dan Iqbal. Iqbal melihat kepergian Rani. Iqbal bergegas pergi.

Rani terus berjalan cepat menuju pintu keluar tapi tiba-tiba Iqbal muncul di hadapannya.

"Sudah berkunjung, kenapa mau pulang? Belum juga minum teh." Ucap Iqbal.

"Jangan halangi jalanku Iqbal." Ketus Rani.

"Apa kau tidak merindukan sahabat mu?...Ada Alyn di dalam. Apa kau tidak mau menemuinya."

"Tidak. Aku sibuk. Aku harus mengurus cafeku."

"Biar orangku yang mengurus cafemu."

"Kau itu apa apaan sih Iqbal. Jangan seenak jidat mu kalau bertindak.".

"Kenapa kau tidak pernah memikirkan perasaanku Iqbal." Rani menangis saat Iqbal menarik tangan Rani masuk ke dalam rumahnya.

"Kau sudah tahu rasa sakitnya patah hati tapi kenapa masih menyakitiku. Kau sudah tahu aku mencintaimu tapi kamu pura pura bodoh melihat aku jadi obat nyamuk kalian."

"Kalau tidak mau mencintai kenapa kamu mengejar ku dan berlagak akan belajar mencintaiku, di bohongi itu lebih menyakitkan dari pada tidak di anggap."

"Setidaknya kembalikan hatiku yang kau curi karena aku sulit menggantikan posisi mu dengan orang lain yang kasih sayangnya lebih tulus darimu. Kembalikan Iqbal. Kembalikan hatiku yang kau curi Iqbal. kembalikan." Rani menarik narik baju Iqbal hingga Iqbal terguncang.

Tiba tiba Iqbal mendekap Rani dalam pelukannya. "Tenanglah Ran. Jangan membuat ku semakin bingung." Ucap Iqbal berusaha menenangkan Rani dengan membelai rambutnya.

***

Sudah beberapa hari Iqbal meninggalkan kediamannya membiarkan Alyn dan Rani di bawah pengawasan Zain, orang kepercayaannya.

Dia memilih mengasingkan diri di apartemennya.

Iqbal yang baru saja bangun tidur melihat begitu banyak notifikasi panggilan telepon dari Zain. Iqbal Segera menghubungi kembali tapi panggilannya tidak kunjung di terima. Kemudian Iqbal melihat rekaman CCTV di rumahnya sedang terjadi pertarungan sengit antara pihak Zain dan Pihak Arya yang merupakan suami Alyn.

Di carinya keberadaan Rani dan Alyn lewat CCTV, ternyata mereka terkurung di ruangan rahasia. Dan Rani sudah dalam keadaan lemah tak berdaya karena kepulan asap di ruangan itu.

Iqbal bergegas pergi untuk menyelamatkan dua wanita yang di sayanginya.

Setelah sampai di ruangan itu, Iqbal sudah mendapati Rani dalam keadaan lemah. Dia segera membawa Rani ke Rumah Sakit.

***

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa nona Rani, tapi takdir berkata lain." Ucap dokter dengan raut wajah penuh sesal.

"Apa maksud anda? Katakan yang jelas?" Teriak Iqbal. Yang sudah mencengkram kerah dokter itu. Dokter hanya menggelengkan kepala dan menghampus air matanya. Kemudian berlalu pergi.

Kaki Iqbal seketika lemas tak bisa menopang badannya. Iqbal jatuh berlutut.

"Aaaaaakkhhhhhh....Raniiiiiiiii...." Teriakan Iqbal terdengar begitu pilu. Hati Iqbal hancur, seperti separuh jiwanya hilang.

Bukan hanya Iqbal yang terkejut mendengar kematian Rani. Tapi Zain juga syok karena dialah yang mengutus empat bodyguard untuk mengurung Alyn dan Rani.

Iqbal dan Zain sama-sama dihantam rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam karena mengakibatkan kematian pada gadis tak berdosa yang malang.

"Tenangkan dirimu Tuan." Zain berusaha menenangkan Iqbal.

Iqbal bangkit dan mencengkram kerah jas Zain.

"Ini semua karena kecerobohan mu Zain." Iqbal mendorong Zain hingga terseret mundur beberapa langkah ke belakang. Ucapan Iqbal semakin membuat Zain merasa bersalah dan menyesal.

Iqbal berlari memasuki ruangan Rani diikuti oleh Zain, Alyn, Arya dan Brayen. Iqbal sangat terpuruk melihat jasad Rani yang sudah ditutupi kain putih di sekujur tubuhnya.

"Rani bangun lah Ran. Jangan tinggalkan aku. Maafkan aku, maafkan aku, aku sungguh menyesal, maaf, maaf, maaf, maaf, maafkan aku. Bangun Rani. Bangun, bangun, bangun, bangun, Aaakkkkhhhhh." Iqbal terus menggoncang jasad Rani. Iqbal terus saja menangisi jasad itu. Disaksikan oleh Zain, Arya Alyn dan Brayen.

Zain tidak pernah menyaksikan Iqbal menangis dan terpuruk seperti saat ini.

"Rani bangun lah Raaaaannn. Aku mohon." Iqbal masih mengguncang jasad Rani.

"Berhentilah menangis. Aku sudah bangun." Ujar Rani.

Iqbal terkejut mendengar suara Rani. Iqbal tercengang melihat Rani.

Rani membuka kain putih yang menutupi wajahnya.

"Kau membuat badanku tambah sakit Iqbal. Kau menggoncang tubuhku terlalu kuat. Telinga ku juga sakit karena teriakan mu." Ujar Rani yang wajahnya di buat merengut.

"Ka...ka, Kau, kau, kau masih hidup." Ujar Iqbal terbata-bata menyaksikan Rani masih hidup dan dalam posisi duduk.

"Ya. Aku memang masih hidup dan tidak pernah mati. Memang apa yang kau harapkan hah?...Aku mengutuk perbuatan mu Iqbal . Gara gara kau aku hampir mati." Ketus Rani. Iqbal segera menghapus air matanya.

"Tapi dokter itu bilang...!" Ucapan Iqbal terpotong oleh sahutan Brayen.

"Tuan Iqbal.... Dokter hanya mengatakan takdir berkata lain lalu geleng-geleng kepala. Tapi tuan Iqbal mengartikan nya terlalu jauh." Ujar Brayen memotong ucapan Iqbal.

Iqbal melihat semua orang sedang menahan tawa. Zain menghadap tembok tapi bahunya bergetar karena menahan tawa. Brayen pun mengikuti Zain.

Alyn yang duduk di kursi roda memeluk pinggang Arya dan wajahnya ia sembunyikan di perut Arya. Tubuh Alyn juga bergetar menahan tawa. Sedangkan Arya terus membelai rambut panjang Alyn. Juga dengan senyum menahan tawa.

Iqbal kembali memasang wajah datarnya tanpa ekspresi dan terlihat bersahaja. Ia telah di permalukan dan di tipu.

"Kalian semua membodohi ku." Ujar Iqbal yang sudah kesal.

"Gitu bilangnya nggak cinta." Ujar Alyn. Yang masih menyembunyikan wajahnya di perut Arya.

Iqbal sangat malu bercampur emosi merasa di permainkan. Dia mengepalkan tangannya. Iqbal menuju pintu keluar.

"Tuan Iqbal. Nona Rani itu cantik. Apa boleh untuk saya." Tanya Brayen yang masih ingin menggoda Iqbal.

"Ambil lah. Saya tak tertarik." Jawab Iqbal singkat.

Dan Iqbal pergi keluar ruangan dengan membanting pintu.

"Huaaahahahahahahahaha......" Seketika itu pula Ruangan rawat Rani penuh dengan suara tawa lepas. Iqbal menghentikan langkahnya. Ia masih bisa mendengar gelak tawa di ruangan itu.

Zain tertawa lepas Sambil menyandarkan dahinya ke tembok. Brayen tertawa terpingkal-pingkal sambil memukul-mukul tembok.

"Aku sangat terhibur." Ucap Brayen.

"Hahahhaha Ambil lah katanya. Saya Tidak tertarik. Tidak ingat tadi saat dia menangis seperti apa." Lanjut Brayen mentertawakan kebodohan Iqbal.

"Hahahaha" Alyn tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya. Arya tak pernah menyaksikan tawa bahagia Alyn serenyah ini. Arya hanya fokus mengabadikan momen langka ini dalam ingatannya.

"Ran kau kurang lama aktingnya." Ujar Alyn.

"Hahahaha.... Aku sudah tidak tahan ingin tertawa. Apalagi dia mengguncang tubuhku dengan sangat kuat. Sumpah sakit badanku."Ujar Rani.

Arya berlutut di hadapan Alyn kemudian membelai pipi istri tercintanya itu yang duduk di kursi roda.

"Apa kau senang?..." Tanya Arya.

"Iya mas Aku sangat senang. Aku terhibur. Semoga setelah ini Iqbal bisa menyadari perasaannya pada Rani."Ucap Alyn.

"Mungkin dengan begini dia bisa menerima Rani. Dan menerima perasaan yang sesungguhnya padamu Rani." Ujar Alyn.

"Halah... aku sudah tidak tertarik dengan cintanya. Di cintai orang seperti Iqbal itu sangat menakutkan." Ujar Rani.

Entah kenapa Iqbal tidak suka mendengar Ucapan Rani. Seperti ada rasa kecewa dan tak rela. Kemudian Iqbal melangkah pergi.

"Zain kenapa kau ikut tertawa?... Dasar asisten tak setia." Ujar Rani.

Zain yang sudah menghentikan tawanya berjalan menghampiri Rani.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk melukaimu. Bukan hanya tuan Iqbal yang syok mendengar kematian mu, aku pun juga sama merasa bersalah. Karena akulah yang Mengurungmu. Mungkin yang di katakan nyonya Alyn benar. Anda sangat berarti bagi tuan Iqbal, hanya saja dia tidak menyadarinya. Karena saya tidak pernah melihat tuan Iqbal terpuruk seperti itu. Melihat pernikahan tuan Arya dan nyonya Alyn saja tuan Iqbal tidak seperti itu." Ujar Zain panjang lebar.

****

12 bulan kemudian.

"Braaaaakkkk." Mobil sport milik Iqbal yang di kemudikan oleh Zain (Asisten pribadi sekaligus supir Iqbal) dengan kecepatan sedang di siang hari di tabrak sepeda motor di bagian belakang.

"Huuuuufffhhh...." Iqbal hanya menghela nafas di samping Zain. Zain menepikan mobilnya lalu turun untuk melihat kondisi kerusakan mobil. Pandangan Zain beralih pada gadis yang terduduk di atas aspal, mata gadis itu mengarah pada mobil yang bagian belakangnya ringsek.

"Kamu tahu berapa harga mobil yang kamu tabrak ini?..."Mata gadis itu beralih melihat wajah Zain yang berdiri di sampingnya.

"Berikan tanda pengenalmu. Kamu harus mengganti rugi kerusakan mobil milik bosku."

"Maaf saya tidak membawa KTP tapi saya janji akan bertanggungjawab dan mengganti rugi."

"Jika kamu tidak membawa KTP sebaiknya kamu ikut saya ke kantor polisi." Ucap Zain. Gadis itu terlihat terkejut. Akhirnya terjadi perdebatan kecil antara gadis itu dan Zain. Iqbal yang malas menunggu melihat ke belakang melalui kaca spion mobil.

"Alena."Gumam Iqbal. Iqbal turun dari mobil.

"Alena apa kau baik baik saja?..."

"Kak Iqbaaaal..." Alena yang kegirangan melihat Iqbal langsung berhambur memeluk Iqbal. Iqbal merasa aneh, kenapa saat Alena memeluknya terasa biasa saja. Berbeda dengan pelukan dari Rani, jantung Iqbal terasa bergemuruh saat Rani memeluknya di rumah sakit. Iqbal mulai membanding-bandingkan pelukan Rani dan Alena.

"Alena jangan seperti ini. Kamu sudah dewasa." Ucap Iqbal. Akhirnya Alena melepaskan pelukannya.

"Maaf kak...Lupa saking senangnya ketemu kak Iqbal. Hehe" Wajah pucat Alena hilang saat melihat Iqbal. Kehadiran Iqbal seperti angin segar bagi Alena.

"Tuan, Anda mengenal gadis ini." Zain bertanya.

"Dia saudara Alyn."

***

Iqbal membawa Alena ke restoran mewah. Alena sangat menikmati semua hidangan yang ada. Setelah selesai makan Alena menatap Iqbal.

"Kak maaf ya mobilnya rusak gara gara aku. Aku janji kak bakal ganti rugi tapi nyicil ya kak... Dan Kak Iqbal jangan cerita ke Abah, aku takut di hukum."

"Tenanglah... Kamu tidak perlu mengganti rugi." Ucap Iqbal. Sementara Zain hanya menjadi pendengar setia.

"Nggak kak....Alena tetap akan ganti rugi."

"Jangan mendebat ku."

"Tapi kak...!"

"Sudahlah.... Kamu kenapa bisa ada di Jakarta."

"Mbak Alyn melahirkan. Makanya aku ke Jakarta. Eeemmm kak Iqbal sudah move on kan?" Tanya Alena sedikit ragu.

"Iya." Ucapan Iqbal membuat Alena lega. Sementara tangan Iqbal mengepal di bawah meja.

"Keponakan mu laki laki atau perempuan?"

"Perempuan." Jawab Alena sambil menyuapkan Ice cream ke mulutnya.

***

Zain melajukan mobilnya ke Mall terdekat atas perintah Iqbal. Mobil itu kini memasuki parkiran Mall.

"Kak ngapain kita ke sini?..."

"Beli hadiah untuk keponakan mu?"

"Oh..." Mulut Alena membentuk huruf O.

Iqbal memasuki toko mainan.... Setelah melihat lihat Iqbal memilih mainan gantung untuk putri Alyn.

Kemudian Iqbal memasuki toko perhiasan. Dia di bantu oleh Alena memilih gelang kaki untuk keponakannya.

"Ini." Iqbal menunjuk gelang kaki kecil dan lucu.

"Iya kak itu bagus."

"Saya pilih yang ini." Ucap Iqbal pada penjaga toko perhiasan. Kemudian memberikan kartu berwarna hitam pada bagian kasir.

***

Disarankan membaca novel "AKU PATUNG BAGIMU" karena ada kisah Rani dan Iqbal di sana menceritakan saat Rani dan Alyn di sekap oleh Iqbal.

Terpopuler

Comments

flowers city

flowers city

😂🤣😂😂😂

2023-06-28

0

flowers city

flowers city

😃😂😂😂🤣😃🤣

2022-10-14

0

Nana

Nana

sdh kubaca AKU PATUNG BAGIMU. trs cussss ke sini

2022-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 PERSAHABATAN DAN CINTA Jangan lupa klik favorite dulu sebelum baca. Terima kasih
2 IQBAL MASUK KAMAR ALYN
3 HUJAN
4 BELAJAR BERSAMA IQBAL
5 ALASAN ABAH TAK MENYUKAI IQBAL
6 BENIH CINTA MULAI BERSEMI.
7 DIARY
8 IQBAL MERANTAU
9 KEPULANGAN IQBAL
10 BERTEMU SANG RIVAL
11 IDENTITAS HERU
12 MASAKAN IQBAL
13 IQBAL MEPET TERUS
14 AKIBAT BICARA ASAL
15 DOSA BESAR
16 LAMARAN HERU
17 CIUMAN PERTAMA
18 SEPUCUK SURAT
19 FOTO BERSAMA
20 LAMARAN IQBAL
21 LAMARAN KE 2
22 KEGILAAN IQBAL
23 IQBAL VS KING KOBRA
24 APA KAU SUDAH MENGAMBIL VIRGIN KU IQBAL
25 KAU MASIH PERAWAN
26 LATIHAN MILITER
27 KEDATANGAN IQBAL
28 KESUCIAN YANG TERNODA
29 SALAH PAHAM
30 HAMIL
31 KEPERGIAN RANI
32 SIASAT HERU
33 KESEPAKATAN
34 BERTEMU RANI
35 PENGUNGKAPAN IQBAL
36 REAKSI RANI
37 HUKUMAN
38 FOTO MASA REMAJA BONUS VISUAL IQBAL RANI SAYA UBAH YA KAKAK.
39 TAK MAMPU BAYAR SPP
40 KAK YUSUF
41 KITA HARUS SEGERA MENIKAH
42 PENJELASAN ZAIN
43 PERKELAHIAN
44 PERTANGGUNG JAWABKAN
45 DOSA ADALAH PENYAKIT
46 PERNIKAHAN
47 KALUNG WARISAN
48 PERTEMUAN KEDUA
49 MEMBUAT DONAT
50 CINCIN
51 KAKAK SENIOR
52 BERTEMU ZAIN
53 NAMANYA NADINE
54 KORBAN
55 MASA LALU ZAIN
56 PENOLAKAN
57 RANI MERAJUK
58 MELULUHKAN MU
59 SAKIT
60 FILM HOROR
61 MEMBELI BAJU
62 TAK BISA MAKAN
63 MODUS
64 BERTEMU YUSUF
65 PREDIKSI
66 KECELAKAAN
67 KEDATANGAN KELUARGA WIGUNA
68 MENYENANGKAN SUAMI
69 HUBUNGAN SUAMI-ISTRI
70 HAFSAH PUTRI ALYN
71 HUKUMAN UNTUK NADINE
72 PEMBOBOLAN
73 KEBAHAGIAAN YANG SEMPURNA
74 PROMOSI NOVEL BARUKU
75 PENGUMUMAN NOVEL BARU
76 PENGUMUMAN
77 PROMOSI NOVEL BARU
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PERSAHABATAN DAN CINTA Jangan lupa klik favorite dulu sebelum baca. Terima kasih
2
IQBAL MASUK KAMAR ALYN
3
HUJAN
4
BELAJAR BERSAMA IQBAL
5
ALASAN ABAH TAK MENYUKAI IQBAL
6
BENIH CINTA MULAI BERSEMI.
7
DIARY
8
IQBAL MERANTAU
9
KEPULANGAN IQBAL
10
BERTEMU SANG RIVAL
11
IDENTITAS HERU
12
MASAKAN IQBAL
13
IQBAL MEPET TERUS
14
AKIBAT BICARA ASAL
15
DOSA BESAR
16
LAMARAN HERU
17
CIUMAN PERTAMA
18
SEPUCUK SURAT
19
FOTO BERSAMA
20
LAMARAN IQBAL
21
LAMARAN KE 2
22
KEGILAAN IQBAL
23
IQBAL VS KING KOBRA
24
APA KAU SUDAH MENGAMBIL VIRGIN KU IQBAL
25
KAU MASIH PERAWAN
26
LATIHAN MILITER
27
KEDATANGAN IQBAL
28
KESUCIAN YANG TERNODA
29
SALAH PAHAM
30
HAMIL
31
KEPERGIAN RANI
32
SIASAT HERU
33
KESEPAKATAN
34
BERTEMU RANI
35
PENGUNGKAPAN IQBAL
36
REAKSI RANI
37
HUKUMAN
38
FOTO MASA REMAJA BONUS VISUAL IQBAL RANI SAYA UBAH YA KAKAK.
39
TAK MAMPU BAYAR SPP
40
KAK YUSUF
41
KITA HARUS SEGERA MENIKAH
42
PENJELASAN ZAIN
43
PERKELAHIAN
44
PERTANGGUNG JAWABKAN
45
DOSA ADALAH PENYAKIT
46
PERNIKAHAN
47
KALUNG WARISAN
48
PERTEMUAN KEDUA
49
MEMBUAT DONAT
50
CINCIN
51
KAKAK SENIOR
52
BERTEMU ZAIN
53
NAMANYA NADINE
54
KORBAN
55
MASA LALU ZAIN
56
PENOLAKAN
57
RANI MERAJUK
58
MELULUHKAN MU
59
SAKIT
60
FILM HOROR
61
MEMBELI BAJU
62
TAK BISA MAKAN
63
MODUS
64
BERTEMU YUSUF
65
PREDIKSI
66
KECELAKAAN
67
KEDATANGAN KELUARGA WIGUNA
68
MENYENANGKAN SUAMI
69
HUBUNGAN SUAMI-ISTRI
70
HAFSAH PUTRI ALYN
71
HUKUMAN UNTUK NADINE
72
PEMBOBOLAN
73
KEBAHAGIAAN YANG SEMPURNA
74
PROMOSI NOVEL BARUKU
75
PENGUMUMAN NOVEL BARU
76
PENGUMUMAN
77
PROMOSI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!