Beberapa saat kemudian datang Umi Naya menghampiri Arya dan memberikan balitanya kepadanya. Sebab sang Abah memanggil Umi Naya karena ada hal penting yang ingin disampaikan Abah pada Umi.
Arya memangku balitanya dihadapan Iqbal. Kini mata Iqbal beralih pada anak Arya. Di mata Iqbal, balita itu sangat menggemaskan. Arya terlihat sangat bahagia dan begitu menyayangi balitanya.
"Apa Anda ingin menggendong nya?..." Ucap Arya.
"Iya, jika anda tidak keberatan, tapi saya tidak tahu bagaimana cara menggendong balita." Jawab Iqbal.
"Anda harus belajar dari sekarang, sebagai latihan dulu sebelum Anda dan Rani memiliki anak." Ucap Arya. Entah kenapa ucapan Arya membuat hati Iqbal sangat bahagia membayangkan dirinya akan memiliki anak dengan Rani.
Arya membantu Iqbal untuk menggendong anaknya, dengan hati hati. Alyn sangat bahagia melihat Arya bisa akrab dengan Iqbal(Mantan rasa sahabat). Tak sia sia Alyn menasehati Arya.
"Anda terlihat pantas menjadi seorang ayah. Sudah waktunya Anda untu memiliki anak." Ucap Arya.
"Ya, saya akan segera melamar Rani."
"Semoga berjalan lancar."
"Aamiin..."
"Saya tunggu undangannya."
"Tentu."
Rani pun selalu curi pandang pada Iqbal. Namun saat Iqbal bermain dengan balita itu, Iqbal juga mencium pipi montok balita itu beberapa kali. Tak tanggung tanggung Rani memandangi Iqbal.
Ah, kembali menghayal, Rani membayangkan duduk di samping Iqbal dan Iqbal menggendong anak mereka sendiri. Rani menciumi balitanya lalu bertepuk tangan di samping Iqbal. Sungguh indah jika itu jadi nyata.
"Noh si Iqbal liatin Lu senyum senyum sendiri kayak orang gila." Sepupu Rani menyenggol bahu Rani dengan bahunya, membuyarkan khayalan tingkat tinggi Rani.
Rani yang malu karena tertangkap basah pura pura tidak melihat setelah ketahuan oleh Iqbal dia memperhatikan Iqbal. Iqbal pun tersenyum di buatnya.
Kemudian ibu Narsih memanggil Arya dan Alyn untuk naik ke panggung, untuk mengabadikan momen bahagia ini lewat kamera fotografer.
Alyn pun begitu bersemangat, dia menghampiri Rani dan menariknya, mengajak Rani untuk naik panggung. Setelah Rani dan Alyn naik panggung. Arya pun juga mengajak iqbal untuk naik ke atas panggung untuk foto bersama.
Awalnya Iqbal menolak namun Arya tetap memaksa. Saat melihat Rani sudah berada di atas panggung, Iqbal akhirnya mulai melangkah dan menaiki panggung/kuade dengan mengemban balita milik Arya.
Arya dan Alyn terlihat kompak mencomblangkan Rani dan Iqbal.
Rani sangat gugup dan malu saat Iqbal mulai mendekatinya. Arya dan Alyn tersenyum melihat Rani yang salah tingkah. Alyn dan Arya berdiri sejajar di sebelah pengantin laki-laki sedangkan Rani dan Iqbal berada disebelah adiknya.
Fotografer menyuruh mereka berpose lebih dekat dengan melambaikan tangannya. Kemudian Iqbal merengkuh pinggang Rani sementara tangan satunya masih mengemban balita. Membuat tubuh wanita tersiap terkejut, Rani tidak siap untuk ini. Ciuman Semalam saja masih terbayang bayang.
"Kau ingin kita punya anak berapa?..." Ucap Iqbal lirih sedikit membungkuk mendekatkan bibirnya ke telinga Rani.
"Apa sih?... Nikah aja belum." Rani membatin.
"Ran..."
"Satu."
"Terlalu sedikit. Sebelas saja."
"Emangnya mau buat kesebelasan bang."Rani membantin.
"Untuk menjaga kita nantinya."
"Iya. Tapi kamu yang hamil dan melahirkan." Ujar Rani.
"Mana bisa?..."
"Kamu pikir aku tikus, sekali melahirkan banyak."
"Selesai." Ucap fotografer.
Setelah berselfie ria Alyn dan Arya turun. Sebelum Rani turun, Iqbal menarik tangan Rani dan berbisik. "Jangan lupa besok dandan yang cantik untukku...Ku tunggu di rumah pohon."
Kemudian Iqbal turun mendahului Rani. Iqbal menyerahkan balita itu pada Arya. Tak lupa sebelum pergi mengedipkan mata pada Rani yang masih tercengang di atas panggung.
"Mbak Rani...Mbak Rani... Ngapain bengong?..." Ujar Nabila, yang heran melihat Rani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Emmah Suhaemah
heheh..😅😅😅
2022-10-10
0
Ummi Alfa
Iqbal makin sini makin bucin kelaiatannya apalagi kalau dah halal ya....
2022-06-25
0
Erma Yanti
ih....seru....
2022-02-17
0