Setelah malam sebelumnya Raf diintimidasi oleh keluarga besarnya agar mau menikah dengan Menta, pria itu pun kemudian mengajak calon istrinya untuk bertemu sehari sebelum mereka melangsungkan pernikahan.
"Kau sudah datang?" Raf yang melihat Menta sudah duduk manis di cafe menyapanya.
"Iya kak, silahkan duduk" Angguk gadis itu sambil tersenyum manis dan mempersilahkan Raf duduk.
"Terima kasih" jawab pria itu dengan datar.
"Kakak mau pesan apa?"Menta bertanya.
"Tidak usah, aku tidak lama, aku hanya ingin memperjelas semuanya saja" dengan wajah datar ia berkata.
"Baiklah kalau begitu" meskipun gentar namun Menta tetap berusaha tersenyum.
"Oke, ini!" sambil menyodorkan sebuah amplop coklat kehadapan gadis itu.
"Apa ini?" Menta bingung namun tetap menerimanya.
"Ini adalah surat kontrak pernikahan kita" tatapan Raf sangat tidak terbaca.
"Kontrak pernikahan?" hati Menta seketika mencelos.
"He em, kau tau kan kalau aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri? bagiku kau sudah seperti Sera dan juga Rach. Kau juga pasti sudah tau kalau aku sudah punya pacar yang sangat aku cintai kan? Dan aku pun tau kalau kau sebenarnya menikah denganku hanya karena terpaksa demi mempertahankan harta warisanmu dari pamanmu yang tamak itu!" perkataan Raf sangat menikam hati Menta.
"Jadi pernikahan kita ini bisa dikatakan bukan pernikahan yang kita berdua inginkan. Oleh karena itu aku ingin kita membuat kontrak perjanjian pernikahan!" Raf menatap manik mata Menta dengan dalam.
"Sejujurnya aku masih tidak paham kak" Menta mencerna semua perkataan yang diucapkan oleh Raf.
"Begini, karena pernikahan kita terjadi bukan berdasarkan saling cinta, maka aku ingin kita membuat perjanjian. Kita hanya akan menikah sampai kau dewasa dan siap mengelola semua aset dari ayahmu tanpa memerlukan seorang wali atau penanggung jawab. Aku pun demikian, aku menyetujui pernikahan ini supaya ayahku mau menyerahkan hak warisannya kepadaku. Setelah semua tujuan kita berdua tercapai, maka kita berdua bisa berpisah, kau melanjutkan hidupmu dan aku pun akan melanjutkan hidupku!" jelas Raf.
"Jadi maksudnya kita menikah kontrak seperti yang ada di drama-drama korea itu?" kepala Menta serasa berputar.
"Betul, kita hanya akan terlihat layaknya pasangan suami istri sungguhan ketika di depan keluarga dan orang lain saja, tapi bila kita hanya berdua, maka kita akan tetap menjaga privasi masing-masing. Aku tidak akan mengganggu kehidupan pribadimu, begitu pula sebaliknya, kau tidak perlu mencampuri segala urusan pribadiku, termasuk hubungan cintaku dengan pacarku!" perkataan pria itu sungguh menyakitkan.
"Baiklah, kalau itu yang kakak mau, mari kita bekerja sama, aku akan mengikuti semua yang kakak inginkan!" Menta menjulurkan tangannya.
"Deal!" Raf menyambut tangan itu dengan senyum kemenangan.
"Oke, karena kita sudah sepakat, maka mari kita tanda tangani ini, aku membuat beberapa poin seperti yang tadi aku sebutkan. Waktu pernikahan kita maksimal tiga tahun, karena setelah kau berusia dua puluh tahun, aku rasa kau sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan hidupmu sendiri!" kata pria itu sambil menyodorkan pulpen.
"Oke" Menta menandatangani kontrak itu.
"Kalau begitu sampai jumpa besok pagi ya, kita akan mulai menjalankan perjanjian ini besok" Raf bersiap-siap untuk pergi.
"Iya kak" angguk gadis cantik itu sambil mengembangkan senyumnya yang paling manis meskipun hatinya sangat sedih dan hancur.
"Bye" Raf melangkah pergi.
"Bye kak, hati-hati di jalan" masih tetap tersenyum hingga Raf menghilang di balik pintu cafe.
Setelah memastikan Raf menghilang, ia pun bergegas membayar makanannya dan berjalan menuju mobilnya.
"Hiks hiks hiks" tangis gadis itu pecah ketika menatap kembali kertas perjanjian pernikahannya dengan Raf.
"Ma, pa, kenapa cobaan ini terus saja terjadi dalam hidup Menta, rasanya Menta ingin ikut mama dan papa saja hiks hiks hiks" tubuhnya bergetar hebat dibalik kemudi mobilnya.
Cukup lama Menta menangis di dalam mobil saat ia masih berada di parkiran cafe untuk mengeluarkan semua perasaan sedih dan sakit yang dialaminya itu.
"Kau harus kuat Menta, ini demi keluarga besar Putra Angkasa!" kemudian ia menguatkan dirinya sendiri.
"Hahhhhhh ayo tersenyumlah!" ia menghapus sisa air matanya dan mengembangkan senyumnya setelah tangisannya reda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
febby fadila
hati2 raf jangan sampai kamu yg
mengingkari perjanjian itu
2025-01-20
0
Mrs.Labil
3 thn, lama itu raff
2023-08-31
0
Nurjia Mubin
paling juga 123 bulan raf akan bucin😊😌😏😘😊😌😏😘😊😌😏😘
2023-05-15
0