Hari Pernikahan

"Cantiknya adikku ini" Gaby yang melihat hasil akhir dari make up artist yang merias wajah Menta sangat terkagum-kagum.

"Terima kasih kak" Menta merasa sangat gugup menghadapi hari pernikahannya. Meskipun pernikahan itu adalah pernikahan kontrak, namun baginya ini adalah awal permulaan hidupnya yang baru. Babak dimana dia akan menyandang status istri orang dan menantu keluarga terpandang sekelas Anderson. Akan banyak hal yang harus ia pelajari dan sesuaikan di dalam hidupnya kedepannya. Meskipun ia dan Raf hanya pura-pura menikah, namun orang lain tetap menganggapnya sungguhan. Ia harus bisa menjaga sikapnya dengan baik karena kini bukan hanya nama besar Putra Angkasa saja yang ada dibelakang namanya, tapi juga nama Anderson.

"Apa kau sudah siap?" Sera bertanya.

"Sudah kak" angguknya.

"Ishhh kenapa memanggilku kakak, sekarang kaulah yang kakakku, aku ini adik ipar, jadi panggil nama saja ya" Sera merangkul lengan Menta.

"Iya kak, eh Sera hehe" canggung rasanya merubah kebiasaan lama.

"Sama aku juga ya, kan aku juga adiknya kak Raf, jadi jangan panggil aku kak Rach lagi, oke?" adik sepupu Raf merangkul lengan Menta yang lain.

"Iya baiklah" Meskipun Raf tidak memperlakukan dirinya layaknya istri sungguhan, namun berada di tengah keluarga besar sang suami membuatnya sangat nyaman. Mereka begitu menghargainya sebagai bagian dari anggota keluarga meskipun usianya jauh dibawah mereka.

"Kalau begitu ayo kita turun ke bawah, semua sudah menunggu di halaman belakang rumah" Gaby kemudian membuka pintu kamar tamu yang dipakai menjadi ruang make up sang pengantin wanita.

Karena pernikahan ini dilakukan secara mendadak dan mengingat usia Menta yang masih dibawah umur serta masih sekolah, maka acaranya pun dilakukan secara diam-diam tanpa publikasi media dan dengan sederhana di halaman belakang rumah utama milik keluarga Anderson. Hanya keluarga dan sahabat dari kedua belah pihak saja yang menghadirinya.

..........

"Wah Menta sangat cantik, kalau aku tau dari awal dia akan seberkilau ini, aku mau kok dijodohkan dan jadi suaminya" Rich sang casanova berseloroh di sebelah sepupunya Raf saat melihat calon pengantin wanita berjalan dari dalam rumah dengan gaun pengantin yang begitu simple namun terkesan mewah.

"Ck" Raf hanya berdecak mendengarkan ocehan pria tampan itu.

"Dulu waktu aku menikahi Sera juga umurnya tidak jauh dari Menta. Namun meskipun usianya masih belia, tapi aku yakin Menta akan bisa menjadi istri yang baik seperti istriku" Gamal yang melihat Raf tidak bersemangat memberikan dukungan.

"Benar, dulu aku dan Rach juga menikah karena terpaksa, bahkan penuh drama, tapi buktinya sampai detik ini kami masih bersama, malah makin bucin dan punya dua anak yang lucu-lucu" Gide juga bertestimoni tentang rumah tangganya agar mata hati Raf terbuka.

"Apa kau sudah siap?" Dimas menepuk bahu sang calon pengantin pria.

"Iya kak, sudah" angguk Raf.

"Oke, good luck ya" sang kakak ipar tersenyum penuh makna.

"Ayo" Setelah Menta berada di dekat Raf, pria itu pun kemudian meraih tangannya dan menuntun sang calon istri berjalan menuju pelaminan minimalis yang berada di sudut halaman belakang rumah tersebut.

Suasana haru terpancar saat keduanya sah menjadi sepasang suami istri. Ananda, Ayu, Maya, Dini dan Sekar menangis sesenggukan melihat bagaimana kedua anak muda itu kini sudah terikat oleh ikrar sehidup semati.

"Ma, pa, sekarang Menta sudah menikah, tolong bantu Menta agar bisa menjalani semua ini dengan lapang dada" Menta yang tidak di dampingi oleh kedua orang tuanya terus saja menangis sepanjang pembacaan janji suci mereka. Ia yang mengingat mendiang kedua orang tuanya tidak bisa menyaksikan janji sucinya itu merasa seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

..........

Halo semuaaaa, apa kabar? Nah berhubung Menta dan Raf sudah menikah, yuk buruan kasih hadiah buat mereka melalui like, komen, hadiah, favorite, share, dan Vote (mumpung senin nih heheheheh)