"Sayang, besok lusa mama dan papa akan menemani Grandma menghadiri undangan pernikahan cucu koleganya di luar kota, kalian berdua di rumah sama tante Dini dan tante Sekar ya?" Tata memberikan informasi kepada kedua anaknya saat mereka sedang sarapan bersama.
"Apa mama dan papa akan menginap?" Menta bertanya.
"Tidak kak, kami akan berangkat subuh dan pulang larut malam, karena kesokan harinya papa ada rapat dengan beberapa klien bisnis bersama om Adhi dan om Hendro" jawab Surya.
"Oh oke deh" gadis itu senang karena kedua orang tuanya tidak menginap.
"Jangan lupa bawa oleh-oleh ya" Bas berpesan kepada mama dan papanya.
"Memang Bas mau dibawakan apa?" Tata bertanya.
"Apa saja, asal oleh-oleh dari kota itu heheheh" kekeh anak laki-laki yang mulai beranjak ABG itu.
"Oke, nanti kalau di jalan ada yang jual oleh-oleh kami akan mampir" kata Surya sambil menunjukkan ibu jarinya.
"Terima kasih papa, mama" meskipun terlihat cuek, namun sesungguhnya Bas adalah anak yang manis.
"Sama-sama sayang" Tata selalu memperlakukan anak-anaknya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
..........
"Hati-hati di jalan ya ma, pa, grandma" Menta mengantarkan kedua orangtuanya sampai di mobil.
"Iya kak" Surya mengecup kening Menta dan Bas.
"Iya sayang, kalian juga di rumah baik-baik ya" Tata pun ikut mengecup dan memeluk keduanya sebelum masuk ke kursi bagian belakang mobil bersama grandma Ami, sementara Surya duduk di depan bersama supir mereka.
"Bye" Menta, Bas, Runi, Adit, Dini dan Sekar mengantarkan kepergian ketiganya.
"Ayo masuk, tante akan buatkan sarapan buat kalian semua" Dini merangkul bahu Menta yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri.
"Kalian mau sarapan apa nih?" Sekar yang juga biasa menyiapkan makanan untuk keempat anak itu bertanya.
"Apa saja yang penting enak ma" jawab Adit.
"Uhhh dasar perut karung" Runi mencibir.
"Biarin aja weeeee" Adit menjulurkan lidahnya.
"Sudah-sudah, kalian jangan berkelahi lagi" Dini melerai kedua saudara sepupu itu yang selalu seperti anjing dan kucing.
Mereka pun kemudian masuk ke dalam rumah mewah milik Surya untuk melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
...........
"Astagaaaa" Adhi yang mendapat kabar tentang rombongan Surya terkejut.
"Ada apa?" Hendro yang melihat wajah pias Adhi penasaran.
"Tuan dan nyonya kecelakaan" Adhi berkata dengan suara tercekat.
"Ya Tuhan" Dini menutup mulutnya saking terkejutnya.
"Lalu bagaimana kondisi mereka?" Sekar menatap sang suami untuk meminta kejelasan.
"Tidak ada yang selamat" Adhi bergetar hebat menahan tangisnya.
"Tidak mungkin!" Dini yang adalah sahabat baik Tata histeris.
"Ma tenang dulu" Hendro memeluk sang istri yang hampir tumbang saking terkejutnya.
"Kak Tata" Sekar pun menangis sejadi-jadinya.
"Ada apa tante?" Menta yang mendengar suara tangisan Dini dan Sekar dari ruang tamu langsung berjalan tergesa-gesa dari ruang keluarga.
"Sayang mamamu" Dini memeluk Menta dengan histeris.
"Ada apa dengan mama tante?" Menta mulai panik.
"Mereka kecelakaan" Dini tidak bisa menutupi rasa sedihnya.
"Lalu bagaimana kondisi mama dan papa?" gadis itu seperti tersambar petir.
"Sayang sabar ya, kamu harus kuat" Sekar ikut memeluk Menta untuk menguatkan gadis remaja itu.
"Maksudnya?" semakin bingung.
"Tidak ada yang selamat nak, papa dan mamamu meninggal" Adhi akhirnya menjelaskan.
"Tidakkkkkkk, tidak mungkin!" Menta seketika pingsan.
"Menta" semua berteriak sejadi-jadinya.
..........
Suasana duka terlihat saat Bas juga tau kondisi kedua orang tuanya. Tangisan pilu terdengar menyayat hati para kerabat yang mulai berdatangan untuk memberikan dukungan kepada Menta dan Bas.
"Aku sudah tidak punya mama papa lagi, aku tidak punya orang tua lagi" Menta terus meratapi nasibnya yang tragis karena harus kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu yang bersamaan.
"Aku mau mati saja supaya bisa bersama mama dan papa lagi" Rintihan sedih terus keluar dari mulut mungil gadis itu.
"Sayang" Ananda yang datang setelah mendengar kabar duka itu langsung memeluk Menta.
"Tante, Menta sudah tidak punya mama dan papa lagi, Menta sendiri tante" pilu terdengar di telinga Ananda. Ia yang sejak kecil sudah menjadi yatim piatu paham sekali rasanya berada diposisi Menta saat ini.
"Sayang, Menta masih punya kami, ada tante Dini, tante Sekar, om Adhi, om Hendro, tante Ananda, tante Ayu, tante Maya, om Mike, om Ron, om George dan kakak-kakak semua. Menta harus kuat ya, kasihan Bas kalau Menta sedih terus" Ananda memeluk gadis itu dengan lebih erat untuk menyalurkan energi positifnya.
"Sepertinya malam ini kita semua lebih baik tidur di sini dulu, Menta dan Bas butuh kita" Mike yang iba melihat kedua anak yatim piatu itu berkata kepada semua orang. Ia yang dulu pernah melihat Gaby terpuruk karena kehilangan sosok Ella ibu kandungnya saat berusia lima tahun, paham benar bahwa anak-anak ini bahkan lebih terpuruk karena kehilangan dua orang sekaligus.
"Kalau begitu biar mbak Alia siapkan kamar tamunya dulu" Adhi hendak beranjak untuk meminta Alia menyiapkan kamar tamu.
"Tidak, kita tidur di ruang keluarga saja, kita semua harus tidur bersama dengan Menta dan Bas, supaya mereka tau bahwa mereka tidak sendirian, mereka tidak boleh tidur sendirian di kamar dalam kondisi seperti ini!" kata Mike lagi.
Akhirnya, seperti yang diusulkan oleh Mike, mereka semua pun kemudian tidur bersama-sama di ruang keluarga untuk memberikan penghiburan bagi kedua anak remaja yang kini telah menjadi yatim piatu itu. Meskipun Menta dan Bas tetap bersedih, namun keduanya merasa jauh lebih baik dengan kehadiran semua orang terdekat yang selalu ada untuk mereka baik disaat suka maupun duka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
febby fadila
pasti ada yg merencanakan
2025-01-20
0
Mebang Huyang M
kecelakan ygbudh direncanakan ya thor?
2024-02-22
1
Noni Hedwar Sibarani
Ikutan nangis, huhu
Kehilangan salah satu saja rasanya sakit luar biasa, apalagi 2 sekaligus 😭😭
2023-11-21
1