Rafael Anderson atau yang akrab disapa dengan Raf adalah seorang pria muda berusia dua puluh empat tahun, putra dari seorang pengusaha kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di negaranya. Ia baru saja menyelesaikan studi S2 nya dan mulai terjun ke dunia bisnis untuk membantu ayah serta keluarga besarnya mengelola bisnis warisan dari sang grandpa.
"Good morning" Raf menyapa seluruh anggota keluarga Anderson yang sedang berkumpul di rumah utama, rumah milik grandpa buyutnya yang kini ditempati oleh duo grandma yaitu ibu serta tante dari sang ayah. Rumah utama memang selalu ramai dipenuhi oleh keluarga besar Anderson setiap akhir pekan menjelang. Meskipun masing-masing anak dan cucu Anderson sudah banyak yang berkeluarga, namun persaudaraan diantara mereka terjalin begitu eratnya.
"Good morning" semua yang duduk di meja makan berukuran besar itu menjawab secara serentak.
"Uncle Raf mau kemana, kok pagi-pagi sudah ganteng banget sih?" tanya Divo sang keponakan yang tidak lain adalah putra sulung dari Gaby kakak perempuan Raf.
"Unclemu itu mau pacaran" celetuk Rich sang sepupu dengan santai.
"Ck" sementara Raf hanya berdecak saat Rich berseloroh menggodanya.
"Pacaran itu artinya apa uncle Rich?" tanya Diva adik perempuan Divo.
"Kalian sudah selesai belum sarapannya?" Gaby yang melihat topik percakapan kedua anaknya tidak sesuai dengan umur mereka langsung mengalihkan pembicaraan.
"Sedikit lagi ma" jawab Diva sambil mengunyah suapan terakhirnya.
"Kak Divo sudah selesai belum?" tanya Gaby lagi sambil mengelus kepala sang putra sulung.
"Sudah ma" angguk Divo.
"Raf, tolong antarkan bunda, mommy dan tante pergi ke panti menengok grandma asuh ya?" Ananda sang bunda yang mendengar kalau putranya ingin pergi dengan sang pacar, kemudian segera meminta Raf untuk mengantarkannya ke panti asuhan.
"Memangnya tidak bisa diantar sama Rich saja ya bun?" Raf mencoba bernegosiasi dengan Ananda.
"Aku sudah diminta oleh duo grandma untuk mengantar mereka ke arisan komplek, atau kau mau bertukar tugas saja?" Rich yang paham maksud dari Ananda agar Raf tidak jadi pergi dengan sang pacar langsung membantunya.
"Aku sudah ada janji dengan Paula bun" Raf yang mendengar bahwa Rich tidak bisa menggantikan tugasnya untuk mengantar kemudian membeberkan alasannya.
"Apa Paula lebih penting dari kami?" Ayu sang aunty yang sudah dianggap mommy sendiri oleh Raf berbicara to the point kepada sang keponakan.
"Bukan begitu mom, tapi aku sudah mengiyakan janji dengan Paula dari jauh-jauh hari, sementara Bunda, Mommy dan Tante baru saja kan?" Raf membela diri.
"Sejak kenal dengan wanita itu kenapa kau jadi berubah Raf?" Ananda memasang wajah sedihnya.
"Bunda, plissss jangan bahas ini lagi ya, aku tidak mau bertengkar lagi dengan bunda" pria muda itu mencoba menahan diri.
"Kalau begitu putuskan dia Raf, dia bukan gadis yang tepat untukmu!" Ananda meninggi.
"Bunnnn" Raf memohon.
"Demi apapun bunda tidak akan merestui hubungan kalian!" Ananda membuang muka.
"Bun, aku sudah dewasa, aku berhak mengatur hidupku sendiri, aku tau mana yang baik dan mana yang tidak untuk hidupku!" jawabnya sambil bersiap meninggalkan meja makan.
"Rafael Anderson, jaga ucapanmu!" Mike sang ayah menghardik Raf yang sudah berbicara keterlaluan kepada Ananda.
"Maaf, aku pergi dulu" tanpa banyak basa-basi Raf pun beranjak keluar dari ruang makan.
"Raf!" Gaby yang melihat sang adik bersikap tidak sopan kepada kedua orang tua mereka berteriak untuk mencegah pria itu pergi, namun tetap tidak dihiraukannya.
"Lihatlah yah, anakmu telah berubah, dia menjadi seperti orang lain, bunda bahkan tidak mengenalnya lagi!" Ananda meneteskan air matanya.
"Bun, jangan sedih ya" Gaby yang sangat menyayangi sang bunda memeluknya.
"Tenanglah bun, Raf tidak akan berani macam-macam, dia itu hanya baru saja mengenal rasanya jatuh cinta, jadi wajar kalau dia seperti itu, ayah yakin lambat laun mata Raf akan terbuka dan ia akan tau wanita seperti apa yang sedang ia kencani saat ini!" Mike mengatakan dengan yakin.
"Tapi kalau mereka berdua nekad sampai menikah bagaimana?" Ananda sangat cemas.
"Tidak mungkin kakak ipar, wanita itu tidak akan mau menikah dengan Raf sebelum mendapat kejelasan akan status dan posisi Raf di perusahaan Anderson, dia itu mendekati Raf hanya karena harta warisannya saja, jadi kalau Raf kita 'miskinkan' maka aku jamin dia tidak akan mau dengan Raf lagi!" Ron adik sepupu Mike beropini.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja, Tuhan pasti akan membuka mata Raf dan menunjukkan jalan yang tepat baginya" Maya sang manager rumah tangga yang sekaligus besan keluarga Anderson dan juga sudah dianggap seperti sahabat serta kakak angkat oleh Ananda menenangkannya.
"Aku juga sudah mengumpulkan semua bukti yang bisa membuka jati diri Paula dihadapan Raf" George suami Maya yang tidak lain adalah sahabat sekaligus asisten Mike di perusahaan Anderson menimpali.
"Tenang ya bun, kita hadapi semua ini bersama-sama ya" Mike menggenggam erat tangan sang istri yang sangat cemas dengan sang putra.
...........
Halo sahabat Rosi, apa kabar? semoga di tahun yang baru ini sahabat semua selalu dalam keadaan yang baik-baik saja ya.. By the way, terima kasih banyak untuk semua sahabat yang masih tetap setia sama Rosi dan terus membaca Novel receh ini.. Mohon terus beri dukungan ya melalui Like, komen, vote, hadiah, favorit dan juga share.. Karena dengan dukungan dari para sahabatlah yang selalu bisa membakar semangat Rosi untuk terus berkarya dan menelurkan novel-novel baru...
Pesan sponsor: mumpung hari senin dan baru dapet vote, boleh ya Rosi request biar votenya Menta dan Raf bertambah banyak minggu ini heheheh..
Oke, last but not least, Happy reading all...
Luv Luv...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
febby fadila
aku hadir thor
2025-01-20
0
Mebang Huyang M
nimpang baca ya thor.
2024-02-22
0
Mumun Munafaroh
masih blm pahamm ak
2022-12-07
2