"Apa tidak ada cara lain tante?" Menta yang mendengarkan hasil diskusi antara Adhi, Hendro, Mike, Ron dan George dari Dini dan Sekar merasa keberatan.
"Sayang, kami tau ini pasti sangat berat untukmu, tapi hanya itu satu-satunya cara bagi kami untuk bisa menyelamatkanmu dan Bas dari niat jahat Tyo" Dini melihat Menta begitu tertekan dengan keputusannya.
"Tapi siapa calonnya? apakah dengan menikah masalah akan selesai? jangan-jangan nanti calon suamiku jauh lebih jahat dari paman Tyo!" gadis itu merasa insecure.
"Nanti semua om dan tante dari keluarga Anderson akan berkumpul untuk menjelaskan secara detail kepada Menta ya, jadi jangan khawatir" Sekar mengelus rambut Menta dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Tapi Menta belum siap, lagi pula lulus SMA pun belum" mencoba mencari celah.
"Untuk urusan sekolah, nanti om Adhi dan om Hendro yang akan menghadap ke wali kelasmu dan juga kepala sekolah untuk menjelaskan duduk persoalannya, jadi itu bukanlah kendala yang berarti" Hendro berkata.
"Menta, om tau ini sangat sulit bagimu. Kehilangan mama, papa dan grandma pasti sudah cukup berat, ditambah lagi harus menghadapi Tyo. Tapi kita tidak punya pilihan lain nak, ini semua demi keluarga besar Putra Angkasa!" Adhi menghela nafasnya.
"Kau tau kan betapa papamu sangat menyayangi Perusahaan Putra Angkasa dan berjuang mati-matian untuk membesarkannya layaknya anak sendiri sampai berjaya seperti saat ini? itu semua bukan hanya untuk dirinya sendiri atau keluarganya, tapi juga demi ribuan karyawan yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun dan dianggap bagian dari keluarga besar Putra Angkasa!" ia kembali menjeda ucapannya.
"Kalau sampai Tyo datang dan menghancurkan semuanya, maka bukan hanya kita yang hancur, tapi juga ribuan karyawan itu, yang mungkin di rumah mereka adalah tulang punggung pencari nafkah. Andaikan om bisa bertarung dengan Tyo seperti waktu kau diculik dulu, om pastikan akan memilih jalan itu untuk menghabisinya. Tapi sayangnya negara kita kan punya hukum, jadi kita tidak bisa memakai hukum rimba untuk mengalahkan Tyo!" Adhi berbicara panjang lebar.
"Keluarga besar Putra Angkasa bergantung padamu nak, mereka semua ada di pundakmu!" Air mata Adhi pun tak bisa terbendung lagi. Selama ini ia bertahan agar tidak menangis di depan siapa pun setelah kepergian Surya yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.
"Baiklah om, Menta akan melakukannya" melihat bagaimana Adhi menangis membuat hati Menta terasa sangat sedih. Ketulusan dan kesetiaan yang sudah ditunjukkan oleh keempat sahabat orang tuanya membuat hati gadis itu luluh.
"Terima kasih nak, terima kasih" Adhi memeluk Menta dengan perasaan haru tak terkira.
Tiba-tiba bayangan kedua orang tuanya seperti berputar di kepala Menta. Pelukan Adhi ia rasakan layaknya pelukan Surya sang papa.
"Jika kau menabur kebaikan, maka kebaikan yang lebih besar lainnya pasti akan menghampirimu kelak" Menta mengingat kembali nasehat papanya.
"Mungkin jalanmu tidak akan mulus saat kau hendak berbuat baik, namun percayalah bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dengan ketulusan pasti akan mendatangkan kebahagiaan untukmu" suara Surya juga seperti terngiang-ngiang di telinganya.
"Ma, pa, tolong bantu Menta menghadapi semua ini ya" batinnya di dalam hati pada akhirnya.
..........
"Bagaimana kabarmu sayang?" Ananda yang datang bersama keluarga besar Anderson bertanya kepada Menta.
"Baik tante" Menta berusaha tersenyum meskipun sesungguhnya hatinya sangat kacau.
"Apa kau sehat-sehat nak?" Ayu melihat Menta begitu keletihan.
"Sehat tante" angguknya untuk meyakinkan Ayu.
"Apa kau membutuhkan sesuatu?" Maya menatap wajah sendu Menta.
"Tidak tante" kemudian ia hanya menggeleng.
"Kau sudah dengarkan rencana kami untuk mencegah Tyo menguasai harta warisan papa dan mamamu kan?" Mike to the point.
"Iya om, sudah dengar" Angguknya lagi.
"Hanya itu satu-satunya cara yang bisa kami lakukan untuk membantumu" Mike berkata lagi.
"Terima kasih karena om dan tante semua sudah mau membantu Menta" meskipun rasa cemas melanda, namun Menta berusaha percaya kepada mereka semua yang selama ini selalu berbuat baik kepada keluarganya.
"Apa kau sudah tau siapa yang kami kandidatkan untukmu?" Ron menatap dalam mata gadis lemah di depannya itu.
"Belum Om" sejujurnya inilah yang sangat dikhawatirkan oleh Menta.
"Jangan panik begitu, kami tidak akan menjerumuskanmu kepada pria buruk rupa kok, malahan dia sangat tampan hehehe" Ron yang melihat kecemasan di wajah Menta langsung menetralisir keadaan dengan guyonannya.
"Memang siapa calon suami yang bisa membantu Menta om?" gadis itu penasaran.
"Ini, kami sudah mengurus semuanya, besok lusa pernikahannya akan dilangsungkan" George menyerahkan salinan surat permohonan pernikahan baik secara negara maupun agama.
"Kak Raf?" mata gadis itu terbelalak tidak percaya.
"Apa kak Raf menerima pernikahan ini?" tatapnya ke arah semua orang yang ada di hadapannya.
"Semua sudah beres, jangan khawatir" George tersenyum menenangkan.
"Baiklah, kalau memang itu yang terbaik, Menta akan ikuti semuanya" meskipun merasa semua serba mendadak, namun demi kelangsungan hidup orang banyak yang berada di pundaknya, ia pun menerimanya dengan lapang dada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Hasni
lanjut
2022-12-29
0
Epifania R
rat tau ga ya
2022-07-06
1
mama yuhu
takut paula mengganggu perkawinan mereka 😏
2022-06-28
2