Gosip Menyebalkan

Mana yang katanya mau menampar Arfan? Omongan Kak Sonia memang tidak bisa dipegang. Bukannya mendatangi rumah Arfan, dia malah mengajakku pergi ke Mangkuk Manis.

Aku tengok wajahnya yang sudah tenggelam dalam ponsel. Sesekali terlihat keningnya yang mengernyit dengan jemari menari lincah di atas layar. Napasku berembus berat. "Bisa-bisanya aku percaya omongan dia!" Jika dilihat dari raut wajah, sudah jelas aku yang paling kacau malam ini, tetapi kenapa aku juga yang mengantre untuk mengambil pesanan es krim? Benar-benar tak habis pikir dengan tingkah Kak Sonia.

Nomor antrean-ku akhirnya dipanggil. Tak ingin berdiri lebih lama lagi, secepat kilat aku ambil nampan berisi pesanan kami, lalu berjalan menuju meja yang dipilih Kak Sonia. Bahkan sampai aku terduduk di hadapannya pun, penglihatan Kak Sonia tak beralih dari layar ponselnya. "Liatin apa, sih? Serius banget?" Aku tak tahan untuk mempertanyakan itu.

"Postingan IG Klub Mading sekolah kamu."

"Hah?" Mulutku terbuka sambil mengedipkan mata. Untuk apa Kak Sonia membacanya?

Sesuap es krim aku ambil, mendiamkannya beberapa detik hingga terasa dingin dan lumer di mulut.

"Ada gosip tentang kamu, lah!"

"Serius?" pekikku karena tersentak mendengarnya. Tak mau tertelan rasa penasaran, tanganku merebut ponsel Kak Sonia. Ibu jariku memilih satu postingan yang berisi potongan video pagi tadi.

"Fan Bang Arfan yang gak rela Bang Arfan bahagia." Begitu kalimat yang tertulis dalam kolom keterangan.

Mulutku menganga. Pikiran terasa kosong seketika. Putaran adegan kejadian di kantin tadi kembali terlihat di depan mata. Aku tidak mengira keberanianku memunculkan spekulasi yang menyakitkan. Kenapa di sini tertulis fan Arfan? Jelas-jelas aku kekasihnya.

Cuplikan video terhenti dan layar spontan berganti memperlihatkan tiga foto yang diunggah akun tersebut. Masih tentang kejadian tadi pagi rupanya. Foto pertama berisi acara tembakan Arfan kepada Cecilia, foto kedua ada wajahku yang terpampang di tengah-tengah mereka, dan foto ketiga kembali menampilkan wajah Cecilia dan Arfan saling berpegangan tangan setelah aku berlari keluar kantin.

Ada yang lebih sesak dari melihat kekasihku menyatakan cinta kepada wanita lain, yakni melihat kejamnya persepsi netizen yang tak tahu kebenarannya. Captions yang tertulis pun lebih panjang dari keterangan pada video yang diunggah sebelumnya. Bibirku berusaha menyunggingkan senyum meskipun mata sudah memanas dan hampir berkaca-kaca.

"Selamat untuk couple paling WAH di tahun ini. Enggak nyangka, ya, tahun ajaran baru OSIS kasih kita kejutan yang mewah. Kapal yang dari pertama masuk SMK dibilang cucok meong ini akhirnya berlayar, gais! Seneng enggak, sih, kalian? Ya, meskipun tadi sempet ada kerikil jelek yang tiba-tiba masuk sambil marah-marah.

Jujur Mimin kesel banget sama, tuh, cewek! Udah, mah, anak baru, pake ngehalu kejauhan lagi. Dia bilang kalau Bang Arfan itu bekasnya! HA! Bang Arfan dari dulu emang punya cewek, tapi bukan dia orangnya dan bukan dari SMK Farmasi Bangsa. Besok Mimin bakalan unggah hasil klarifikasi Bang Arfan tentang, tuh, cewek, ya! Yuk, kita rame-rame basmi fan yang egois biar couple kita langgeng sampe lulus. Selamat sekali lagi buat Kak Cecilia dan Bang Arfan."

Ponsel aku letakan kembali di meja lalu mendorongnya ke hadapan si empunya. Aku tak berani menatap langsung mata Kak Sonia. Senyumku perlahan memudar. Situasi seperti ini membuatku ingin kembali menenggelamkan diri di kamar. Aku tak ingin semua orang melihatku dengan tatapan penuh rasa kasihan.

Tak terduga, Kak Sonia yang kupikir cuek dan menyebalkan perlahan menggenggam tangan yang tergolek di meja. Dia meremasnya perlahan seolah memberiku isyarat supaya mata kami bersitatap. Aku menurut, mulai memberanikan diri mengangkat wajah. Kak Sonia tersenyum, matanya berkedip pelan disertai anggukan. "Everything is gonna be okey." Penghiburannya yang lembut dan dalam membuatku tak kuasa menahan tetesan air mata. Kepalaku mengangguk, menyetujui bahwa badai pasti berlalu.

"Kamu kuat, kamu bisa, kamu enggak salah apa-apa. Kuncinya diem dan biarin mereka bicara seolah tau segalanya," ujarnya masih menguatkanku.

Soal diam, mungkin aku bisa melakukannya, tetapi untuk kuat dan bisa menghadapi semuanya, aku merasa tak yakin pada kemampuanku sendiri. Aku takut menjalani hari dan tumbuh di sekolah baru dengan cap yang buruk.

"Sekarang kita pulang, istirahat yang bener, terus bangkit lagi buat jalanin semuanya."

...***...

Terhitung tiga hari aku mengurung diri di kamar. Kondisiku semakin memburuk. Sudah tak nafsu makan, mata bengkak dan sakit kepala. Masalahku tidak semudah itu untuk dianggap selesai. Komentar-komentar dari berbagai kelas sudah memenuhi unggahan Klub Mading. Beberapa bahkan dengan sengaja menyeret ID Instagram-ku. Alhasil, banyak followers baru yang menghujat setiap momen yang pernah aku unggah di sana. Belum cukup sampai disitu, mereka juga mengirimiku direct message. Ujaran kebencian sudah bertaburan, sehingga aku memilih mengunci akun sementara waktu.

Sayangnya, bukan hanya akun Instagram yang membuatku tidak nyaman. WhatsApp pun terasa sama. Grup kelas bukan lagi digunakan untuk membahas tugas atau informasi penting. Mereka sekarang percaya diri membahas skandal yang terjadi padaku, tanpa memikirkan perasaanku yang masih tergabung menjadi admin di sana.

Beruntung ada Riska dan Putri yang membela dan menengahi obrolan daring itu. Mereka menjadi saksi kalau hubunganku dan Arfan bukan sekadar fan dan idola. Mereka juga meyakinkan anak-anak kelas untuk tidak mempercayai unggahan dari Klub Mading. Namun, tetap saja mayoritas orang mempercayai hal yang dikatakan netizen, ketimbang klarifikasi dari seorang korban.

Aksi membaca pesan-pesan online mendadak terhenti karena pintu kamarku dibuka perlahan. Aku tak bereaksi banyak saat mendapati Kak Sonia yang datang. Dia tahu masalah besar ini sehingga rela menemaniku dalam tiga hari terakhir. Dia juga tak lupa membawakan aku beberapa kantong camilan yang dibeli setelah pulang kuliah.

"Besok masuk, lho!" Ingatnya karena aku berjanji akan menggunakan surat dokter selama tiga hari. "Mami udah heran soalnya. Putus cinta, kok, sampe separah ini galaunya."

Kedua orang tuaku sengaja tidak diberitahu detailnya. Mereka hanya tahu kalau aku sakit begini karena diputuskan Arfan secara mendadak. Bahaya besar, jika mereka tahu kalau kasusku serumit ini.

"Ogah, ah! Situasi belum membaik." Aku kembali menatap ponsel yang memperlihatkan komentar-komentar pedas di video klarifikasi Arfan dua hari yang lalu.

"Itu apaan lagi?" tanyanya setelah duduk di samping ranjang.

Aku memutar ulang video yang sudah ditonton ratusan kali itu karena Kak Sonia belum melihatnya. Ponselku digenggamnya erat, matanya melotot menyaksikan lelaki dalam layar yang tengah memberi klarifikasi yang penuh dusta.

"Halo, di sini Arfan Wiguna. Saya berniat memberi klarifikasi tentang Dara Dwiana yang sudah melabrak acara tembakan waktu itu. Sesuai gosip yang beredar, kami memang dekat. Sudah lama, ya, mungkin sudah hampir tiga tahun. Perpisahan kami pun sudah lama terjadi, jauh hari sebelum saya mendekati Cecilia. Dia sosok yang baik, tetapi saya menemukan orang yang baiknya dua kali lipat dari dia, yaitu Cecilia. Saya berharap setelah klarifikasi ini diunggah, kalian stop hujat keduanya. Baik Dara ataupun Cecilia, dua-duanya bukan orang ketiga. Terima kasih, mohon dukung saya untuk menjaga cinta kekasih saya!"

"Anjay! Kok, dia berubah drastis, sih?" Kak Sonia berkomentar disertai wajah melongo.

Aku hanya bisa mengembuskan napas berat karena tak mengerti dengan sikap Arfan yang berubah secara tiba-tiba. Seingatku kami baik-baik saja, itu alasan yang membuatku sulit menerima kenyataan.

"Parah, sih, dia." Kepala Kak Sonia menggeleng tak jelas. "Bajingan!" umpatnya lagi seolah belum cukup. "Udah, sekarang kamu harus cepet-cepet sembuh. Tunjukkin wajah sehat kamu ke semua orang biar mereka tau kalau kamu bisa hidup tanpa Arfan!"

"Kenyataannya, aku kesulitan tanpa dia."

"Lebay, lo!" Timpuk Kak Sonia di bahuku keras. "Please! Jangan menye-menye! Cowok banyak di dunia ini. Waktunya cari pacar lagi. Dunia enggak akan membaik kalau kamu terus sembunyi. Kakak, kan, udah bilang kalau kamu itu korban, enggak salah sama sekali. Kenapa jadi kamu yang malu buat unjuk senyum, sih?" Nadanya melengking ketika berbicara, mungkin gemas denganku yang tak menunjukkan perkembangan mental padahal sudah tiga hari mengurung diri.

"Tapi, bukannya Kakak yang nyuruh aku buat diem?" Aku ingat betul ucapannya saat makan es krim malam itu.

"Iya, emang. Netizen kalau udah percaya satu sisi cerita, enggak akan mau nerima pembelaan orang. Jadi, kuncinya diem, aja, tapi jangan sampe ngurung diri juga. Justru kamu harus buktiin dengan sikap kalau gosip itu enggak bener. Kamu harus tunjukkin ke semua orang kalau kamu bukan fan-nya Arfan."

"Gimana coba cara buktiinnya?" Aku buntu, nih! Butuh asupan nutrisi semangat dan solusi supaya bisa bertopang diri dengan benar.

"Balas dendam, dong!"

"Ya, gimana caranya?" Aku bersungut karena rasa penasaran.

"Cari cowok baru! Kamu harus cari yang dua kali lipat lebih baik dari Arfan. Wajib yang lebih ganteng, mempesona, dan cerdas pokoknya."

Kepalaku menggeleng dengan tangan mengibas di depan wajah. "Kagak ada yang lebih dari Arfan."

"Ada! Lo, nya, aja, yang belum nemu," teriak Kak Sonia lebih keras lagi. "Ayolah, Ra! Lo pasti bisa nemuin cowok yang lima kali lipat lebih mantul daripada Arfan."

......***......

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

cowo banci emang

2022-05-25

0

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

mantap kak Sonia, aku padamu ❤️😍😍😍

2022-03-14

0

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

༄༅⃟𝐐🧡𝐌ɪ𝐌ɪˢᵒᵏIᗰꀎ꓄❣︎Kᵝ⃟ᴸ🦎

Bagas Ra

2022-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Putih Abu
2 Moto Pacaran ala Dara
3 Sisi Tersembunyi Arfan
4 Cecilia
5 Terlihat Baik-baik Saja
6 Kejutan
7 Sakit tapi Tak Berdarah
8 Gosip Menyebalkan
9 Pesan Misterius
10 Kontrak Pacaran
11 Persiapan-persiapan
12 Citra Sang Ketua OSIS
13 Dikawal Pulang
14 Prasangka Kawanan Ikan Pari
15 Rekrutmen OSIS
16 Melawan Hujatan dengan Aksi
17 Pelukan di Koperasi
18 Naik Moge
19 Rumah Abang
20 Bukan Kandang Unta
21 Informasi
22 Ember Tumpah
23 Pengorbanan Abang
24 Perkara Mantu
25 Nama Mantan
26 Strategi 1
27 Gelang Couple
28 Jebakan
29 Rapat
30 Petunjuk Baru
31 Kesepakatan
32 Tertangkap
33 Diajak Jalan
34 Sehari Bersama Abang
35 Jalani Saja, Katanya
36 Sepakat Dikenalkan
37 Diserang Mami
38 Sarapan Bareng
39 Namanya Shafira Anna
40 Berakhir
41 Seputar Batin
42 Titik Temu
43 Kontrak Selesai
44 PENGUMUMAN
45 Sekuel Bagas x Dara
46 Kabar Terkini
47 BC 1 | Kelompok Camping
48 BC 2 | Kukuh Sekali si Mantan
49 BC 3 | Kelompok yang Dicurangi
50 BC 4 | Jurit Malam
51 BC 5 | Peran Ketua
52 BC 6 | Pulang Jurit Malam
53 BC 7 | Permohonan Maaf
54 BC 8 | Makan Sama Ayang
55 BC 9 | Termakan Omongan
56 BC 10 | Monthly Anniversary
57 BC 11 | Inovasi Mojang Jajaka
58 BC 12 | Technical Meeting
59 BC 13 | Kontes Busana Adat
60 BC 14 | Serah Terima Jabatan
61 BC 15 | Dara yang Lebay
62 BC 16 | Kamar Kos (1)
63 BC 17 | Kamar Kos (2)
64 BC 18 | Vitamin Cinta
65 BC 19 | Dibawa Jalan
66 BC 20 | Teman Kakak
67 BC 21 | Video Call
68 BC 22 | Kedatangan
69 BC 23 | Sehari Bersama Kak Bagas
70 BC 24 | Persiapan Makan Malam
71 BC 25 | Keputusan Hari Libur
72 BC 26 | Sebelum Acara
73 BC 27 | Pertama Kalinya
74 BC 28 | Penghibur yang Lain
75 BC 29 | Gelagat Aneh
76 BC 30 | Masih Bersabar
77 BC 31 | Indekos Lagi
78 Operasi Bersih
79 Break atau Putus?
80 Sedih Pun Hilang
81 Sakit yang Teralihkan
82 Video Call Massal
83 Jas Almamater
84 Paket dan Surat
85 MC dan AS Datang
86 Jadi Menguping
87 Dia Mulai Gila
88 Empat Mata
89 Tumbang
90 Kelepasan
91 Bertemu Mami
92 Adu Mulut
93 Berbeda 1
94 Mang Ujang versi Sayang
95 Berbeda 2
96 Nomor Tidak Dikenal
97 Undangan Belanja dan Makan
98 Berkenalan
99 Terkejut
100 Telepon Malam
101 Pembagian Tim
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Hari Pertama Putih Abu
2
Moto Pacaran ala Dara
3
Sisi Tersembunyi Arfan
4
Cecilia
5
Terlihat Baik-baik Saja
6
Kejutan
7
Sakit tapi Tak Berdarah
8
Gosip Menyebalkan
9
Pesan Misterius
10
Kontrak Pacaran
11
Persiapan-persiapan
12
Citra Sang Ketua OSIS
13
Dikawal Pulang
14
Prasangka Kawanan Ikan Pari
15
Rekrutmen OSIS
16
Melawan Hujatan dengan Aksi
17
Pelukan di Koperasi
18
Naik Moge
19
Rumah Abang
20
Bukan Kandang Unta
21
Informasi
22
Ember Tumpah
23
Pengorbanan Abang
24
Perkara Mantu
25
Nama Mantan
26
Strategi 1
27
Gelang Couple
28
Jebakan
29
Rapat
30
Petunjuk Baru
31
Kesepakatan
32
Tertangkap
33
Diajak Jalan
34
Sehari Bersama Abang
35
Jalani Saja, Katanya
36
Sepakat Dikenalkan
37
Diserang Mami
38
Sarapan Bareng
39
Namanya Shafira Anna
40
Berakhir
41
Seputar Batin
42
Titik Temu
43
Kontrak Selesai
44
PENGUMUMAN
45
Sekuel Bagas x Dara
46
Kabar Terkini
47
BC 1 | Kelompok Camping
48
BC 2 | Kukuh Sekali si Mantan
49
BC 3 | Kelompok yang Dicurangi
50
BC 4 | Jurit Malam
51
BC 5 | Peran Ketua
52
BC 6 | Pulang Jurit Malam
53
BC 7 | Permohonan Maaf
54
BC 8 | Makan Sama Ayang
55
BC 9 | Termakan Omongan
56
BC 10 | Monthly Anniversary
57
BC 11 | Inovasi Mojang Jajaka
58
BC 12 | Technical Meeting
59
BC 13 | Kontes Busana Adat
60
BC 14 | Serah Terima Jabatan
61
BC 15 | Dara yang Lebay
62
BC 16 | Kamar Kos (1)
63
BC 17 | Kamar Kos (2)
64
BC 18 | Vitamin Cinta
65
BC 19 | Dibawa Jalan
66
BC 20 | Teman Kakak
67
BC 21 | Video Call
68
BC 22 | Kedatangan
69
BC 23 | Sehari Bersama Kak Bagas
70
BC 24 | Persiapan Makan Malam
71
BC 25 | Keputusan Hari Libur
72
BC 26 | Sebelum Acara
73
BC 27 | Pertama Kalinya
74
BC 28 | Penghibur yang Lain
75
BC 29 | Gelagat Aneh
76
BC 30 | Masih Bersabar
77
BC 31 | Indekos Lagi
78
Operasi Bersih
79
Break atau Putus?
80
Sedih Pun Hilang
81
Sakit yang Teralihkan
82
Video Call Massal
83
Jas Almamater
84
Paket dan Surat
85
MC dan AS Datang
86
Jadi Menguping
87
Dia Mulai Gila
88
Empat Mata
89
Tumbang
90
Kelepasan
91
Bertemu Mami
92
Adu Mulut
93
Berbeda 1
94
Mang Ujang versi Sayang
95
Berbeda 2
96
Nomor Tidak Dikenal
97
Undangan Belanja dan Makan
98
Berkenalan
99
Terkejut
100
Telepon Malam
101
Pembagian Tim

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!