***Salah satu lorong kecil di jalanan***
Perkataan Arthur membuat Boris tersinggung. Boris yang semula hanya berniat mengancam Arthur menjadi berambisi membunuh Arthur.
"Lidahmu sangat tajam. Beradu mulut dengan dewa kematian di akhirat sana!" teriak Boris sambil menghunuskan pisau lipatnya ke perut Arthur.
Arthur menahan pisau lipat itu dengan kedua tangannya. Darah segar mengalir dari telapak tangan Arthur.
"Polisi! Jangan bergerak!"
Tiba-tiba muncul beberapa orang berpakaian polisi di sekeliling mereka.
"Sial!" teriak Boris sambil menjatuhkan pisau lipatnya di lantai.
Beberapa polisi itu meringkus Boris dan komplotannya.
Hanya beberapa menit saja, Boris dan komplotannya sudah dibawa pergi oleh polisi.
Arthur terduduk lemas di atas aspal jalan raya dan mengelap pergelangan tangannya yang berdarah ke kaosnya.
Terdengar suara langkah kaki berat yang mendekat ke arahnya sehingga Arthur mengangkat wajahnya ke atas.
Seorang pria berpakaian jas rapi dan mengenakan kacamata hitam berdiri di depan Arthur.
"Anak muda! Kamu cukup tangguh! Mau bergabung denganku?" tanya pria itu dengan suara tegas.
Arthur menatap pria itu dari atas kepala sampai ujung kaki, lalu teringat akan kejadian janggal yang baru saja terjadi.
Para polisi itu meringkus dan membawa pergi Boris serta komplotan tanpa memeriksa keadaannya. Malahan pria berpakaian jas rapi ini yang menghampirinya.
"Om bos dari polisi tadi?" tanya Arthur.
"Bukan! Tetapi mereka bisa mendengarkan perintahku!" jawab pria itu.
"Aku bersedia ikut Om! Tetapi ada syaratnya!" ucap Arthur.
"Menarik sekali! Apa syaratmu?" tanya pria itu.
Arthur menceritakan tentang Panti Asuhan Jaka dan tindakan Bu Siti yang membohongi uang donatur.
Arthur ingin Bu Siti di tangkap segera sehingga panti asuhan Jaka di ambil alih olehyayasan lain dan yatim piatu di Panti Asuhan Jaka bisa hidup dengan layak dan tenang.
"Itu hal yang sangat mudah!" ujar pria itu dan mengeluarkan handphonenya untuk menelepon seseorang.
Beberapa saat kemudian pria itu menatap ke arah Arthur setelah menutup sambungan telepon.
"Done! Siapa namamu? " tanya pria itu.
"Arthur! Arthur Fabiano!" jawab Arthur.
"Arthur? Mulai sekarang nama panggilanmu King!" kata pria itu.
"Oke !" jawab Arthur dengan cepat.
Pria itu membawa Arthur pergi meninggalkan jalanan yang sempat menjadi tempat tidurnya selama satu bulan.
***
Pria itu membawa Arthur ke sebuah rumah yang ternyata mempunyai ruang rahasia.
Di dalam ruang rahasia ada beberapa anak laki-laki dan perempuan yang berumuran sekitar sepuluh tahun ke atas. Mereka sedang berlatih bela diri yaitu seni tempur tangan kosong.
Arthur terkesima melihat anak-anak yang berumuran sebayanya sangat pintar bertarung.
"Roy! Anak ini anggota baru?"
Seorang wanita muncul di hadapan King dan berbicara dengan pria itu.
"Roy! Ternyata namanya Roy!" kata hati Arthur.
"Iya! Obatin lukanya!" jawab Roy dengan singkat.
"Oke!" ucap wanita itu.
Wanita itu mengeluarkan kapas, alkohol,betadine dan perban dengan cekatan.
Arthur menahan rasa sakitnya ketika kapas yang berisi alkohol mengenai luka goresan pisau lipat di telapak tangannya.
"Kamu sangat tahan sakit dan kuat. Pantas saja Roy membawamu pulang," ucap wanita itu.
Arthur hanya menganggukkan kepalanya.
"Panggil aku Nay. Siapa namamu? " tanya wanita yang bernama Nay itu.
"King!" jawab Arthur dengan singkat.
Nay melanjutkan menuangkan betadine di luka Arthur dan membalutnya dengan perban.
"Ikut aku! Roy sudah menunggumu," ajak Nay.
Nay membawa Arthur ke sebuah kamar yang berisi banyak tempat tidur bertingkat dua. Tempat tidur itu berukuran besar dan bisa digunakan untuk pria dewasa.
Roy duduk dengan tenang di salah satu tempat tidur bertingkat dua. Arthur pun duduk di sebelah Roy.
"Ini adalah tempat tidurmu mulai hari ini," kata Roy.
"Oke!" jawab Arthur dengan singkat.
"Markas ini adalah tempat pelatihan untuk menjadi agen rahasia. Kamu akan berlatih mulai besok pagi. Kamu bisa baca tulisan?" tanya Roy.
"Bisa!" jawab Arthur.
Selama tinggal di Panti Asuhan Jaka, Jaka lah yang mengajari anak asuhnya membaca, menulis, dan berhitung sehingga Arthur bisa membaca,menulis, dan berhitung dengan baik.
Roy berdiri dari tempat tidur dan menunjukkan poster besar yang menempel di dinding kamar tidur.
"Ini jadwal rutinmu selama tinggal di markas ini," jelas Roy.
"Oke!" jawab Arthur sambil menganggukkan kepalanya.
Beberapa saat kemudian Roy meninggalkan kamar. Arthur membaca dengan saksama jadwal yang ada di poster besar itu.
Jadwalnya sangat lengkap mencakup jam dan latihan-latihan yang harus dilakukan setiap hari.
"Aku pasti akan menjadi agen rahasia terbaik!" tekad hati Arthur.
***Sepuluh tahun kemudian***
Arthur atau lebih sering dikenal dengan nama panggilan King sedang melakukan push up seratus kali bersama rekannya, Hercules.
Mereka berdua sama-sama kuat dan melakukan push seratus kali dengan mudah bahkan hanya menggunakan satu tangan sebagai tumpuan.
Sosok tubuh King sekarang sangatlah beda jauh dengan tubuhnya yang kurus dan tinggi sepuluh tahun yang lalu.
Sekarang tubuh King sangatlah besar dan berotot , yang merupakan hasil dari latihan kerasnya selama bertahun-tahun. Pastinya ditambah dengan otot perut six pack.
Penampilan King sangat macho, dengan rambut pendek berwarna dark blue. Satu anting bulat terpasang cantik di telinga kirinya.
Semua anak didik Roy menguasai seni bela diri yang terkenal, seperti Jujitsu, Karate, Judo, Taekwondo, Muay thai, Silat, dan Krav Maga.
Tentu saja King juga menguasai semua seni bela diri itu. King paling suka menggunakan Krav Maga, seni bela diri yang paling berbahaya dan mematikan di dunia.
Krav Maga mengambil inspirasi dari gaya seni bela diri lainnya seperti Tinju, Gulat, Aikido, Judo, dan KAPAP.
Krav Maga mempunyai banyak jurus rahasia yang bisa membuat lawan langsung lumpuh total, hingga paling parah berakibat kematian.
Selain itu King mempunyai keterampilan melemparkan pisau kecil. Tembakan dari pistol King selalu tepat mengenai target.
Sesuai dengan tekad hatinya sepuluh tahun yang lalu, King berhasil menjadi agen rahasia terbaik.
***
Seorang wanita berambut pendek menghampiri King dan Hercules yang masih berlomba push up di lantai.
"King. Hercules. Ke ruang rapat sekarang!" ucap Xena, salah satu agen rahasia wanita.
"Oke!" jawab King dan Hercules bersamaan.
Mereka berdua segera menghentikan lomba push up nya dan berjalan menuju ruang rapat.
"Kita lanjutkan lagi bro setelah menyelesaikan misi," kata Hercules ke King.
"Sip!" jawab King sambil mengacungkan jempolnya.
***
Ruang rapat yang dimaksud adalah ruangan khusus tempat di mana Roy memberikan misi-misi khusus untuk anak didiknya.
Roy menyalakan proyektor dan menampilkan beberapa foto setelah semua anak didiknya berkumpul di sana.
"Mafia Harimau! Kalian pasti sudah mengenal mereka dengan jelas!" kata Roy.
"Yes Roy!" jawab anak didiknya dengan serentak.
Selama tiga tahun terakhir Mafia Harimau selalu melakukan kejahatan berupa menjual narkotika, perjudian ilegal, perdagangan organ, dan penculikan remaja putri untuk di jual ke luar negeri.
Anak didik Roy sudah beberapa kali menggagalkan kejahatan Mafia Harimau sehingga di antara mereka sudah tercipta permusuhan yang dalam.
"Kali ini mereka akan menjual sekelompok gadis ke Thailand. Misi kalian adalah menyelamatkan kelompok gadis itu!" ucap Roy dengan tegas.
"Yes Roy!" jawab anak didiknya dengan serentak.
"King memimpin Tim A dan Hercules memimpin Tim B! Siap berangkat tiga puluh menit lagi!" ujar Roy.
"Yes Roy!" jawab anak didik Roy dan serentak keluar dari ruang rapat.
++++++++++++++++++++++
Semua anak didik Roy memakai baju anti peluru dan menyiapkan senjata andalan masing-masing.
King menyelipkan pistol jenis Beretta M9 di pinggangnya dan pisau terbang andalannya.
King dan rekan-rekan pria lebih suka menggunakan pistol jenis Beretta M9 karena pistol jenis ini memuat lebih banyak peluru.
Ada 15 butir peluru ukuran 9x19mm yang berbaris zig-zag di dalam kotak magasen pistol Beretta M9, sedangkan Xena dan agen rahasia wanita lainnya menggunakan pistol jenis Walther PP karena mudah diselipkan di balik baju.
Pistol Walther PP bentuknya mungil dan ukurannya segenggaman orang dewasa serta bobotnya juga ringan.
"Tim A! Lets Go!" teriak King dengan semangat.
Adrenalinnya terpacu untuk memberantas Mafia Harimau dengan segera.
King tidak akan pernah menyangka misi kali ini adalah misi terakhirnya yang akan membuatnya terperangkap di dalam tubuh yang salah.
Apa yang terjadi di misi terakhir King?
Dears readers tercinta. Jangan lupa follow author LYTIE di noveltoon dan bergabung dengan grup chat LYTIE CHAN 🤗
Ada fitur baru nih pemberian tips dengan menonton iklan sebanyak sepuluh kali. Ditunggu ya dukungannya.
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE
IG : lytie777
FB : Lytie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sama Ratnaapaya
mantap mass☺
2024-06-19
0
Fifid Dwi Ariyani
trussehst
2024-05-15
0
Mr. Smile
2nd
2024-04-01
0