BAB 1. Anak jalanan

***Panti asuhan Jaka*** 

Bu Siti, pemilik Panti Asuhan Jaka  tersenyum lebar menyambut kedatangan beberapa donatur panti asuhan yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang. 

"Selamat datang Ibu-Ibu ke Panti Asuhan Jaka. Maaf apabila Panti Asuhan ini banyak kekurangan," ucap Bu Siti sambil memberikan ekspresi wajah malu bercampur sedih. 

Rombongan ibu-ibu itu merupakan donatur dan sebagian besar berasal dari keluarga berada. Mereka melihat sekeliling Panti Asuhan Jaka.

Banyak sekali anak-anak yatim piatu yang tinggal di sana dan terlihat jelas anak-anak itu dalam kondisi menyedihkan. Anak-anak itu terlihat kotor, kumuh, dan kurus. 

"Ibu-Ibu silahkan duduk dulu," kata Bu Siti. 

Para donatur itu pun duduk di atas kursi sofa yang sudah robek-robek dan tidak berbentuk utuh lagi.

"Aku baru mengambil alih panti asuhan ini. Sebelumnya panti asuhan ini di kelola oleh Jaka, abangku. Akan tetapi, beliau sakit keras dan meninggal beberapa waktu yang lalu. Penyakitnya memerlukan banyak uang sehingga keluargaku tidak bisa menyiapkan dana untuk menyokong panti asuhan ini," jelas Bu Siti sambil berlinang air mata. 

"Jangan khawatir Bu Siti. Kita sudah mengetahui keadaan panti asuhan ini dari foto-foto yang Bu Siti posting di media sosial. Kita akan memberikan bantuan dana supaya anak-anak yatim piatu ini semuanya bisa hidup dengan layak," ucap salah satu donatur mewakili temannya yang lain.

"Terima kasih banyak Bu. Aku mewakili semua anak panti asuhan Jaka mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kebaikan hati ibu-ibu semua," kata Bu Siti sambil menangkupkan kedua tangannya di hadapan para ibu-ibu donatur yang dermawan. 

***

Seorang anak laki-laki  membawa nampan yang berisi beberapa aqua gelas dan menghidangkannya di atas meja. 

"Silahkan di minum Bu!" ucap anak laki-laki itu dengan sopan. 

"Terima kasih nak!" jawab para Ibu-Ibu donatur. 

Mereka terkejut ketika melihat wajah anak laki-laki yang menghidangkan aqua gelas. 

Anak laki-laki itu kurus dan tinggi sehingga para Ibu-Ibu donatur menebak usianya sekitar lima belas tahun. Padahal tahun ini usianya hanya sepuluh tahun.

Yang membuat para Ibu-Ibu donatur terkejut adalah karena bola mata anak laki-laki itu yang berwarna biru. 

"Anak ini blasteran?" tanya salah satu ibu donatur ke Bu Siti. 

"Iya, Bu. Namanya Arthur. Joko menemukannya di tempat sampah dan mengasuhnya  selama sepuluh tahun," jawab Bu Siti. 

"Malang sekali nasibnya," ucap ibu donatur yang lainnya.

Arthur hanya terdiam dan berdiri di samping Bu Siti.  Arthur sudah terbiasa melihat tatapan iba maupun kata-kata yang mengasihaninya dari setiap orang yang bertemu dengannya. 

Arthur sama sekali tidak merasa malu ataupun rendah diri. Arthur tidak peduli siapa pun orang tuanya yang telah tega membuangnya ke tempat sampah. 

Arthur sangat mensyukuri hidupnya yang diselamatkan oleh Jaka sehingga bertekad membalas budi Jaka. 

Walaupun setiap tahun selalu ada keluarga yang berniat mengadopsinya, Arthur menolaknya karena kondisi kesehatan Jaka yang semakin buruk. 

Arthur ingin tetap berada di sisi Jaka untuk menjaganya hingga akhirnya Jaka meninggal dan panti asuhan ini di ambil alih oleh Bu Siti. 

Arthur merasa senang dengan kedatangan para Ibu-Ibu donatur yang bisa membantu kehidupan anak-anak yatim piatu lainnya menjadi lebih baik. 

Dalam waktu singkat, para ibu-ibu donatur sudah memberikan uang tunai dalam jumlah banyak ke Bu Siti. 

Bu Siti mengantar kepulangan para Ibu-Ibu donatur ke depan pintu Panti Asuhan Jaka dengan senyuman semringah. 

***

"Kapan Bu Siti akan membeli makanan dan pakaian untuk adik-adik?" tanya Arthur dengan polos. 

"Ini adalah uangku. Tidak ada makanan dan pakaian baru," ujar Bu Siti dengan ketus dan tersenyum sinis. 

"Tetapi kata ibu-ibu donatur itu..." 

"Diam! Pergi masak nasi dan telur goreng untuk mereka. Aku sudah cukup baik masih menyediakan beras dan telur ayam untuk kalian!" teriak Bu Siti. 

Arthur mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya dan berjalan menuju dapur. 

Yang paling penting baginya sekarang adalah menyiapkan makanan untuk anak-anak yang berada di Panti Asuhan Jaka.

Anak-anak yang polos dan dengan lahap memakan nasi putih dipadu telur goreng yang dimasak oleh Arthur. 

Arthur memberikan jatah makannya ke anak lainnya yang lebih memerlukan makanan itu. 

Beberapa saat kemudian Arthur berniat mencari Bu Siti lagi untuk meminta kebutuhan anak-anak panti asuhan Jaka.

***

Arthur melihat Bu Siti sedang berada di teras depan. Wanita tua itu sedang berbicara dengan  seorang pria. 

Arthur menguping pembicaraan mereka secara diam-diam. 

"Gimana sayang? Dapat gak uangnya?" tanya pria itu. 

"Ya pastilah. Uang yang banyak! Semua karena jasamu. Semula aku ingin menjual panti asuhan ini. Idemu untuk memotret mereka dalam kondisi menyedihkan membuat donatur datang sukarela menyetor uang ke kantongku," ucap Bu Siti sambil ketawa. 

"Jangan lupa bagianku," ujar pria itu sambil tersenyum lebar. 

"Oke! No problem! Dua hari lagi akan datang donatur yang baru. Siap-siap deh kantongku full uang tunai," kata Bu Siti. 

"Kantong kita!" kata pria itu sambil ketawa keras.

Arthur segera meninggalkan tempat persembunyiannya sambil mengepalkan kedua tangannya. 

Arthur sama sekali tidak menyangka Jaka yang dermawan bisa mempunyai adik yang serakah dan mata duitan.

Malam harinya setelah semua anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan Jaka tertidur pulas, Arthur mengendap-endap keluar dari Panti Asuhan Jaka. 

Arthur tidak mau dirinya dimanfaatkan oleh Bu Siti lagi.  Sebelum pergi Arthur menatap bangunan Panti Asuhan Jaka dalam waktu yang lama. 

"Maafkan abang, adik-adikku! Abang harus pergi! Abang bersumpah akan kembali menyelamatkan kalian!" janji Arthur dengan suara bergetar. 

Arthur yakin Bu Siti yang masih memerlukan anak-anak panti asuhan untuk mendapatkan uang dari donatur, pasti mau tidak mau harus mengurus mereka semua. 

***

Sejak malam itu Arthur tinggal di jalanan. Hidup di jalanan yang keras membuat Arthur harus berkelahi setiap hari dengan sesama anak jalanan hanya demi memperebutkan sesuap nasi saja. 

Lama kelamaan Arthur mengetahui beberapa teknik berkelahi untuk melindungi dirinya sendiri. 

Semua pekerjaan anak jalanan dilakukan oleh Arthur. Menjadi penyemir sepatu, pengamen, pengelap kaca mobil bahkan membersihkan bus umum. 

Mata Arthur yang berwarna biru  seolah-olah dapat menghipnotis setiap orang yang dijumpainya sehingga mereka mau memakai jasa Arthur. 

Arthur mendapatkan setiap rupiahnya dari hasil jerih payahnya. 

Arthur tidak mau bergabung dengan komplotan anak jalanan yang suka mencuri maupun menjadi pengemis bohongan di jalan raya. 

Arthur memegang teguh prinsipnya sehingga membuat banyak anak jalanan yang iri dan selalu berkelahi dengan Arthur. Bahkan ada beberapa anak jalanan yang usianya lebih tua daripada Arthur ingin merebut uang hasil jerih payah Arthur. 

Tentu saja Arthur memberikan perlawanan yang keras dan berkelahi mati-matian dengan beberapa anak jalanan itu. 

Walaupun tubuhnya sudah penuh dengan luka tinju, Arthur tidak mau menyerah. 

"Hei bule! Serahkan uangmu segera! Jika tidak, nyawamu akan melayang!" teriak Boris, bos anak jalanan yang mengeroyoknya saat ini. 

Ucapan Boris bukan omong kosong belaka karena dia sudah mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya. 

"Kalian tidak malu memalak anak kecil! Aku tidak akan pernah tunduk dan takut!" ucap Arthur dengan nada tegas.

TERIMA KASIH READERS SETIA SUDAH MEMBACA KARYAKU.

FOLLOW AUTHOR LYTIE DI NOVELTOON DAN JUGA BERGABUNG DENGAN GRUP CHAT LYTIE CHAN. DITUNGGU YA READERS 🤗

AUTHOR : LYTIE

IG : lytie777

FB : Lytie

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-05-15

0

Mr. Smile

Mr. Smile

1st

2024-04-01

0

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman
2 BAB 1. Anak jalanan
3 BAB 2. Menjadi agen rahasia
4 BAB 3. Misi gagal?
5 BAB 4. Terperangkap di tubuh yang salah
6 BAB 5. Kediaman Jendral Zhong Guo
7 BAB 6. Jubah perang
8 BAB 7. Permintaan Zhong Li
9 BAB 8. Gosip kerasukan hantu air
10 BAB 9. Mengubah takdir Zhong Li
11 BAB 10. Kunjungan Putri Xing Xing
12 BAB 11. sepatu yang usang
13 BAB 12. Titah Kaisar
14 BAB 13. Dua pelayan
15 BAB 14. Hercules dan Xena???
16 BAB 15. Pelayan baru yang kepo
17 BAB 16. Koki yang handal
18 BAB 17. Perlindungan dari Putri Jing Mi
19 BAB 18. tiga ratus tael perak?
20 BAB 19. Pisau terbang
21 BAB 20. Undangan jamuan makan malam dari istana
22 BAB 21. Pakaian sulaman kupu-kupu
23 BAB 22. Bau badan
24 BAB 23. Racun bau
25 BAB 24.Istana Kaisar Wang
26 BAB 25. Pusat perhatian
27 BAB 26. Pangeran Xu Feng
28 BAB 27. Dong Nan Xi Bei
29 BAB 28. Mabuk???
30 BAB 29. Pertunjukkan bakat
31 BAB 30. Di Zi
32 BAB 31. Tarian kupu-kupu
33 BAB 32. Pingsan
34 BAB 33. Pulang
35 BAB 34. Impian Zhong Li
36 BAB 35. Pegunungan Kunlun
37 BAB 36. Rempah-rempah wangi
38 BAB 37. Tuduhan Zhong Min
39 BAB 38. Niat jahat
40 BAB 39. Perajin pandai besi
41 BAB 40. Rencana yang berbau amis
42 BAB 41. Mata-mata
43 BAB 42. Racun?
44 BAB 43. Pembunuh bayaran
45 BAB 44. Kuali spesial
46 BAB 45. Melanjutkan perjalanan
47 BAB 46. Kuil Tao
48 BAB 47. Yin dan Yang
49 BAB 48. Menjelajahi Pegunungan Kunlun
50 BAB 49. Luka dibalik topeng wajah
51 BAB 50. Rumput abadi
52 BAB 51. Ular piton raksasa
53 BAB 52. Terluka
54 BAB 53. Ilmu meringankan tubuh
55 BAB 54. Ramuan bunga teratai salju
56 Bab 55. Ilmu telepati
57 BAB 56. Ming Lan dan Zhong Min datang
58 BAB 57. Pulang ke kediaman Jendral Zhong Guo
59 BAB 58. Kepulangan Jendral Zhong Guo
60 BAB 59. Utusan Perdamaian Kerajaan Xi Xia, Bei Ming, dan Nan Yun.
61 BAB 60. Selendang
62 BAB 61. Niat tersembunyi Putri Bei Chen Hsuang
63 BAB 62. Cambuk cemeti
64 BAB 63. Rencana King
65 BAB 64. Permintaan Pangeran Bei Chen Yi
66 BAB 65.Ulat jantan ratusan mata
67 BAB 66. Sekutu?
68 BAB 67. CHONG REN
69 BAB 68. King
70 BAB 69. Bubuk penghancur
71 BAB 70. Mata-mata
72 BAB 71. Rencana Ming Lan
73 BAB 72. Pendeta Tao
74 BAB 73. Pemilik baru A Bai
75 BAB 74. Mencurigakan!
76 BAB 75. Laci rahasia
77 BAB 76. Racun Buta
78 BAB 77. Obat penawar
79 BAB 78. Kebenaran yang terungkap
80 Bab 79. Ulat santet pemikat
81 BAB 80. Efek samping
82 BAB 81. Rencana Putri Bei Chen Hsuang
83 PENGUMUMAN
84 BAB 82 . Penyusup
85 BAB 83. Rencana King
86 BAB 84. Lonceng spesial pusaka Kerajaan Xi Xia
87 BAB 85. Show time
88 BAB 86. Wanita penyusup adalah Putri Jing Mi
89 BAB 87. Aliansi perdamaian dibatalkan
90 BAB 88. Sembuh
91 BAB 89. Persyaratan dari King
92 BAB 90. Pegunungan Huang Shan
93 BAB 91. Ulat santet pembunuh / Ending
94 PENGUMUMAN
95 PENGUMUMAN NOVEL BARU
96 PENGUMUMAN NOVEL BARU : HASRAT CINTA PERTAMA
97 Promo novel Anak Genius : CEO & HIS PRIVATE CHEF
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pengumuman
2
BAB 1. Anak jalanan
3
BAB 2. Menjadi agen rahasia
4
BAB 3. Misi gagal?
5
BAB 4. Terperangkap di tubuh yang salah
6
BAB 5. Kediaman Jendral Zhong Guo
7
BAB 6. Jubah perang
8
BAB 7. Permintaan Zhong Li
9
BAB 8. Gosip kerasukan hantu air
10
BAB 9. Mengubah takdir Zhong Li
11
BAB 10. Kunjungan Putri Xing Xing
12
BAB 11. sepatu yang usang
13
BAB 12. Titah Kaisar
14
BAB 13. Dua pelayan
15
BAB 14. Hercules dan Xena???
16
BAB 15. Pelayan baru yang kepo
17
BAB 16. Koki yang handal
18
BAB 17. Perlindungan dari Putri Jing Mi
19
BAB 18. tiga ratus tael perak?
20
BAB 19. Pisau terbang
21
BAB 20. Undangan jamuan makan malam dari istana
22
BAB 21. Pakaian sulaman kupu-kupu
23
BAB 22. Bau badan
24
BAB 23. Racun bau
25
BAB 24.Istana Kaisar Wang
26
BAB 25. Pusat perhatian
27
BAB 26. Pangeran Xu Feng
28
BAB 27. Dong Nan Xi Bei
29
BAB 28. Mabuk???
30
BAB 29. Pertunjukkan bakat
31
BAB 30. Di Zi
32
BAB 31. Tarian kupu-kupu
33
BAB 32. Pingsan
34
BAB 33. Pulang
35
BAB 34. Impian Zhong Li
36
BAB 35. Pegunungan Kunlun
37
BAB 36. Rempah-rempah wangi
38
BAB 37. Tuduhan Zhong Min
39
BAB 38. Niat jahat
40
BAB 39. Perajin pandai besi
41
BAB 40. Rencana yang berbau amis
42
BAB 41. Mata-mata
43
BAB 42. Racun?
44
BAB 43. Pembunuh bayaran
45
BAB 44. Kuali spesial
46
BAB 45. Melanjutkan perjalanan
47
BAB 46. Kuil Tao
48
BAB 47. Yin dan Yang
49
BAB 48. Menjelajahi Pegunungan Kunlun
50
BAB 49. Luka dibalik topeng wajah
51
BAB 50. Rumput abadi
52
BAB 51. Ular piton raksasa
53
BAB 52. Terluka
54
BAB 53. Ilmu meringankan tubuh
55
BAB 54. Ramuan bunga teratai salju
56
Bab 55. Ilmu telepati
57
BAB 56. Ming Lan dan Zhong Min datang
58
BAB 57. Pulang ke kediaman Jendral Zhong Guo
59
BAB 58. Kepulangan Jendral Zhong Guo
60
BAB 59. Utusan Perdamaian Kerajaan Xi Xia, Bei Ming, dan Nan Yun.
61
BAB 60. Selendang
62
BAB 61. Niat tersembunyi Putri Bei Chen Hsuang
63
BAB 62. Cambuk cemeti
64
BAB 63. Rencana King
65
BAB 64. Permintaan Pangeran Bei Chen Yi
66
BAB 65.Ulat jantan ratusan mata
67
BAB 66. Sekutu?
68
BAB 67. CHONG REN
69
BAB 68. King
70
BAB 69. Bubuk penghancur
71
BAB 70. Mata-mata
72
BAB 71. Rencana Ming Lan
73
BAB 72. Pendeta Tao
74
BAB 73. Pemilik baru A Bai
75
BAB 74. Mencurigakan!
76
BAB 75. Laci rahasia
77
BAB 76. Racun Buta
78
BAB 77. Obat penawar
79
BAB 78. Kebenaran yang terungkap
80
Bab 79. Ulat santet pemikat
81
BAB 80. Efek samping
82
BAB 81. Rencana Putri Bei Chen Hsuang
83
PENGUMUMAN
84
BAB 82 . Penyusup
85
BAB 83. Rencana King
86
BAB 84. Lonceng spesial pusaka Kerajaan Xi Xia
87
BAB 85. Show time
88
BAB 86. Wanita penyusup adalah Putri Jing Mi
89
BAB 87. Aliansi perdamaian dibatalkan
90
BAB 88. Sembuh
91
BAB 89. Persyaratan dari King
92
BAB 90. Pegunungan Huang Shan
93
BAB 91. Ulat santet pembunuh / Ending
94
PENGUMUMAN
95
PENGUMUMAN NOVEL BARU
96
PENGUMUMAN NOVEL BARU : HASRAT CINTA PERTAMA
97
Promo novel Anak Genius : CEO & HIS PRIVATE CHEF

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!