**Tempat perajin pandai besi***
Tandu yang di angkat oleh empat orang pelayan kediaman Jendral Zhong Guo berhenti di depan tempat perajin pandai besi.
Hercules yang berada di sisi kanan menuntun Zhong Li alias King turun dari tandu. Mereka berjalan perlahan ke arah perajin pandai besi di ikuti oleh Xena.
Hercules menghentikan langkah kakinya di hadapan salah satu perajin pandai besi.
"Tuan muda mau beli apa?" tanya perajin pandai besi dengan ramah dan melihat Zhong Li alias King dari atas kepala ke ujung kaki.
"Ternyata buta," kata hati perajin pandai besi setelah menyadari pandangan mata kosong King.
"Pisau kecil." Xena mewakili King menjawab pertanyaan perajin pandai besi.
"Aku mau pisau yang paling ringan dan paling tajam," ucap King.
"Tunggu sebentar tuan muda," jawab perajin pandai besi.
Beberapa saat kemudian perajin pandai besi itu membawa beberapa set pisau kecil.
Xena langsung mewakili King untuk mencoba beberapa set pisau kecil yang di keluarkan oleh perajin pandai besi.
Xena menimang-nimang pisau kecil itu di atas telapak tangannya dan juga memegang mata pisaunya.
King berdiri di tempat yang tidak jauh dari Xena dengan sikap tenang. King yakin Xena bisa memilih pisau kecil terbaik untuknya.
Akhirnya Xena memilih beberapa set pisau kecil yang paling tajam dan ringan, sesuai permintaan King. Kemudian Xena berjalan menghampiri King.
"Tuan muda Zhong Li. Xena sudah memilih beberapa set pisau kecil yang terbaik," kata Xena.
King menganggukkan kepalanya.
King semakin puas dengan kedua pelayan hadiah dari Putri Jing Mi.
Hercules dan Xena bekerja sangat cepat dan sangat membantu dirinya yang terperangkap di dalam tubuh Zhong Li yang buta.
Hercules dan Xena bagaikan mata kanan dan mata kiri King sekarang, yang bisa menuntunnya ke jalan yang benar dan akan menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalannya saat ini.
"Hercules. Bayar!" perintah King.
"Baik tuan muda Zhong Li," jawab Hercules.
Hercules mengeluarkan kantong yag berisi tiga puluh tael perak milik Zhong Li.
"Berapa semuanya?" tanya Hercules ke perajin pandai besi.
"Tiga ratus tael perak," jawab perajin pandai besi.
King terkejut mendengar harga pisau kecil yang ingin dibelinya sepuluh kali lipat dari uang tabungan Zhong Li.
Uang tabungan Zhong Li yang secuil itu sama sekali tidak bisa membeli pisau kecil.
"Zhong Li. Zhong Li. Malang benar nasibmu. Sudah buta, miskin lagi," gerutu hati King.
King merasa kecewa dan patah hati karena tidak bisa membeli pisau kecil untuk berlatih jurus pisau terbangnya.
***
Tiba-tiba indra penciuman Zhong Li yang tajam mencium aroma tubuh dari seseorang yang dikenalnya.
Seseorang yang pertama kali bertemu dengannya sewaktu King berada di dunia aneh ini.
"Ini wangi tubuh Putri Jing Mi," kata hati King.
King sangat syok karena bisa mencium aroma Putri Jing Mi dari dekat yang membuktikan Putri Jing Mi sedang berjalan ke arah mereka.
Benar dugaan King karena sosok Putri Jing Mi muncul di hadapan mereka dan Hercules serta Xena pun menyadarinya.
"Putri Jing Mi!" sapa Hercules dan Xena sambil bersikap memberi hormat.
King yang harus berpura-pura buta memberikan pandangan kosong ke arah lain.
Putri Jing Mi tidak mendekati King melainkan mengambil salah satu set pisau kecil dari tangan Xena.
"Tiga ratus tael perak?" tanya Putri Jing Mi sambil menatap tajam ke wajah perajin pandai besi itu.
Perajin pandai besi itu menjadi ketakutan. Putri Jing Mi terkenal dengan keahliannya bertarung dan juga bersikap dingin terhadap siapa pun. Bahkan Putri Jing Mi tidak akan memberi ampun kepada orang yang berani membohonginya.
"Ampun Putri Jing Mi! Hanya seratus tael perak! Hamba berbohong. Pisau kecilnya semua hamba hadiahin untuk tuan muda," ucap perajin pandai besi sambil berlutut di depan Putri Jing Mi.
Tadi perajin pandai besi itu memang ingin membohongi Zhong Li yang buta dengan menyebutkan harga yang lebih mahal untuk beberapa set pisau kecil yang ingin di beli oleh King.
"Ini seratus tael perak! Aku, Putri Jing Mi, tidak pernah sewenang-wenang terhadap rakyat jelata!" ujar Putri Jing Mi sambil melemparkan satu kantong yang berisi seratus tael perak.
"Terima kasih Putri Jing Mi! Terima kasih Putri Jing Mi!" ucap perajin pandai besi itu.
Putri Jing Mi meletakkan kembali satu set pisau kecil ke tangan Xena dan berjalan meninggalkan King tanpa berbicara satu patah kata pun.
***
FOLLOW AUTHOR LYTIE DI NOVELTOON / MANGATOON
IG : lytie777
FB : Lytie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
teussabar
2024-05-15
1
Noveler
lanjutkan 😍
2022-09-15
0
Nur Aliya Hikmah
oooohhh.. Pangeran yang dingin.. ups Putri yang dingin membela Pria tampan yang di tindas.. ohoho...😄😄
2022-07-23
3