***Kediaman Jendral Zhong Guo***
Kuda yang di tunggangi Jing Mi berhenti di depan kediaman Jendral Zhong Guo.
Jing Mi melompat turun dari kuda dengan cekatan.
Penjaga gerbang kediaman Jendral Zhong Guo berlari tergesa-gesa ke dalam kediaman.
Beberapa saat kemudian Ming Lan dan Zhong Min keluar dari dalam kediaman Jendral Zhong Guo.
"Putri Jing Mi," sapa Ming Lan sambil tersenyum sumringah.
Zhong Min juga ikut menebar senyum termanisnya ke Jing Mi.
Jing Mi sama sekali tidak memperhatikan ibu dan anak yang keluar menyambutnya dengan ramah.
Perhatian Jing Mi teralihkan ke atas kudanya. King yang masih duduk di atas kuda berusaha turun dari kuda.
Dikarenakan tubuh Zhong Li yang lemah, King tidak bisa melompat turun dari atas kuda melainkan King memeluk erat leher kuda dengan kedua tangannya, sedangkan kakinya menggelantung ke samping tubuh kuda sambil berusaha turun.
Tiba-tiba King merasakan tubuhnya terangkat. Dengan mudah Jing Mi mengangkat tubuh Zhong Li dari atas kuda dan mendorongnya ke arah Ming Lan.
Ming Lan yang selama ini berpura-pura sangat menyayangi Zhong Li di depan umum, mau tidak mau harus menangkap tubuh Zhong Li.
"Zhong Li! Ada apa denganmu?Kenapa tubuh dan rambutmu basah?" tanya Ming Lan sambil memandang wajah Zhong Li dengan akting raut wajah khawatir.
Padahal Ming Lan sedang menahan rasa jijiknya dengan tetesan air dari rambut Zhong Li yang mengenai pakaiannya.
King menatap Ming Lan dengan tatapan mata kosong ala Zhong Li yang buta.
Dalam sekejap potongan ingatan Zhong Li tentang Ming Lan terpampang di mata King.
Ming Lan adalah ibu tiri Zhong Li yang selalu bersikap lemah lembut kepada Zhong Li ketika Zhong Guo ada. Sewaktu Zhong Guo maju ke medan perang, Ming Lan akan mengabaikan Zhong Li.
Zhong Guo lebih sering berada di medan perang sehingga Ming Lan lah yang berkuasa di dalam kediaman.
Ming Lan sangat menyayangi Zhong Min, putra kandungnya yang merupakan adik tiri dari Zhong Li.
"Dasar ular berkepala dua!" kata hati King.
King hanya terdiam dan pura-pura tidak mengetahui apa yang telah terjadi kepadanya. Ming Lan mengingatkan King akan Bu Siti di Panti Asuhan Jaka dulu.
"Jatuh ke sungai! Aku yang menyelamatkannya!" jawab Jing Mi dengan suara datar.
"Terima kasih Putri Jing Mi! Silakan Putri Jing Mi masuk ke kediaman untuk menikmati secangkir teh," ajak Ming Lan sambil mendorong tubuh Zhong Li ke penjaga gerbang.
"Mari aku antar ke dalam kediaman," kata Zhong Min dan berjalan ke arah Jing Mi.
Zhong Min sangat mengagumi Jing Mi yang merupakan salah satu wanita terkuat di Kerajaan Wang sehingga tidak akan melewatkan kesempatan emas ini untuk berhubungan dekat dengan Jing Mi.
Belum sempat tangan Zhong Min menyentuh lengan Jing Mi, Jing Mi sudah melompat naik ke atas kudanya.
"Tidak perlu! Aku pergi sekarang. Jaga dia baik-baik!" pesan Jing Mi dari atas kuda sambil melirik ke arah King yang di papah oleh penjaga gerbang.
Jing Mi menghentakkan kedua kakinya dengan keras di perut kuda dan kudanya langsung bergerak cepat meninggalkan kediaman Jendral Zhong Guo.
Hanya terdengar suara derap kaki kuda yang semakin mengecil, sedangkan bayangan Jing Mi dan kudanya sudah menghilang.
"Gila! Kencang banget! Untung tadi gak kencang," kata hati King.
King bisa membayangkan tubuh Zhong Li yang mengalami jet lag karena kecepatan kuda itu sangat di luar batas. Zhong Li pasti akan muntah sepanjang perjalanan dan pastilah dirinya yang sengsara karena terperangkap di dalam tubuh Zhong Li sekarang.
Senyum di bibir Ming Lan menghilang seketika dan menatap tajam ke Zhong Li.
Zhong Li alias King berpura-pura melihat ke arah lain dengan pandangan kosong seolah-olah tidak menyadari di pelototin oleh Ming Lan.
"Untuk apa aku pelototin? Hampir aja aku lupa dia buta!" kata hati Ming Lan.
"Bawa tuan muda Zhong Li ke kamarnya!" perintah Ming Lan ke penjaga gerbang.
"Baik nyonya Ming Lan!" jawab penjaga gerbang dengan patuh.
***Kamar Zhong Li***
Penjaga gerbang memapah Zhong Li ke tempat tidur. Kemudian meninggalkan Zhong Li di sana.
Di tubuh Zhong Li masih melekat pakaiannya yang basah dan ditutupi oleh jubah Jing Mi.
Zhong Min menendang pintu kamar Zhong Li dan berjalan masuk ke dalam kamar.
Zhong Min duduk di atas kursi kayu dan mengangkat kedua kakinya di atas meja sambil melihat dengan intens Zhong Li yang duduk bersandar di tempat tidurnya.
Zhong Li alias King berpura-pura melihat ke arah lain dengan pandangan mata kosong seolah-olah tidak menyadari kedatangan Zhong Min.
"Sial! Si Buta ini tidak mati tenggelam! Putri Xing Xing pasti akan sangat marah!" kata hati Zhong Min.
"Kak Zhong Li! Kenapa kamu bisa tenggelam?" tanya Zhong Min.
King ketawa sinis di dalam hatinya ketika mendengar pertanyaan Zhong Min.
Zhong Min lah yang membawa Zhong Li ke sana. Kemudian secara diam-diam mendorong Zhong Li ke sungai, lalu Zhong Min bergegas pulang ke kediaman Jendral Zhong Guo untuk membuat alibi.
Walaupun Zhong Li buta sejak kecil, Zhong Li mempunyai daya penciuman yang kuat sehingga Zhong Li bisa mengetahui siapa yang sedang berada di dekatnya.
Baik pria atau pun wanita, mempunyai aroma tubuh yang berbeda dan Zhong Li bisa mengenalinya dengan baik.
Bukan hanya Zhong Min seorang yang berniat membunuhnya. Zhong Min mempunyai komplotan yaitu Putri Xing Xing.
Zhong Li yang pernah bertemu Putri Xing Xing beberapa kali saja, sudah mengenal aroma tubuh yang terpancar dari Putri Xing Xing sehingga Zhong Li yakin Putri Xing Xing juga berada di dekat sungai tadi.
Zhong Li yang malang hanya bisa membiarkan tubuhnya semakin tenggelam ke dalam sungai tanpa mengetahui jelas mengapa dirinya di bunuh oleh Zhong Min dan Putri Xing Xing.
Padahal selama ini Zhong Li menganggap Zhong Min sebagai adik kandungnya dan juga Putri Xing Xing sebagai calon istri yang akan selalu di sayanginya walaupun dirinya buta.
Tanpa terasa air mata menetes di pipi Zhong Li. Secara refleks tubuh Zhong Li mengungkapan kesedihan hati Zhong Li yang merasa dikhianati oleh kedua orang yang sangat di sayanginya selama ini.
King mengelap air matanya dengan kasar.
"Gila! Cengeng banget sih Zhong Li! Sudahlah! Move on aja gak susah banget kok!" kata hati King.
Zhong Li yang asli sudah meninggal karena tenggelam dan hanya tinggal tubuhnya saja. Karena roh King berada di dalam tubuh Zhong Li sehingga King bertekad untuk membantu Zhong Li membalas dendam sebagai tanda terima kasih atas tubuh yang baru untuknya. Walaupun hati kecilnya tidak puas terperangkap dalam tubuh baru ini.
"Aku King, yang akan membantumu membalas dendam terhadap semua orang yang pernah menyakitimu!" tekad hati King.
"Zhong Min! Akan ku ikuti permainanmu," kata hati King.
***
FOLLOW AUTHOR LYTIE DI NOVELTOON/MANGATOON
IG : lytie777
FB : Lytie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
teusceria
2024-05-15
0
ARA
Wkwkkwkwkwkw.. Tugasmulah itu King, bikin Zhong Li kuat dan bahagia😊
2022-10-16
2
Noveler
next 💪
2022-09-15
1