Thalia tertawa terpingkal-pingkal, sementara Winda salah tingkah dengan perkataannya sendiri. Winda memang akhirnya ikut tertawa tetapi terlihat sangat dipaksakan. Akhirnya Thalia bisa mengontrol dirinya lagi. Ia mengatur nafasnya dan kembali bertanya.
"Saya bingung, kalau mau tau atau kenal sama penulisnya masuk kemana ya Win?"
"Lewat profilnya aja dok, nanti kan terlihat karyanya apa aja. Dokter bisa follow akunnya, kalau beruntung penulisnya bakalan follow back. Udah deh bisa chat pribadi sama dia." kata Winda menjelaskan sambil membuka aplikasinya dan memberikan contoh.
"Oh gitu, gampang juga ya Win."
"Ada penulis yang dokter favoritin ya? Siapa dok?" tanya Winda
"Eeh, itu ehm … nda sih cuma penasaran aja. Makasih infonya ya?!" Thalia berusaha mengelak padahal dalam hatinya ia begitu bahagia mengetahui ada jalan untuk mendekati sang penulis.
"Udah jam 3 ni dok, katanya ibu direktur mau kesini jemput dokter." Winda mengingatkan janji Tante Alena pada Thalia.
"Iya, saya ada kerjaan di rumahnya."
"Langit ya dok?"
Thalia mengangguk. Winda segera membereskan meja dan merapikannya kembali sebelum Tante Alena datang ke ruangan. Thalia pun bersiap karena jam telah menunjukkan pukul 3 sore. Tante Alena orang yang sangat menghargai waktu, ia tidak pernah terlambat sedetik pun. Benar saja tepat pukul 3, ia datang.
"Thalia, kau siap?" tanyanya ketika membuka pintu ruangan praktek Thalia.
"Ya Tante."
Thalia bergegas keluar karena tidak ingin membuat Tante Alena menunggu, tidak lupa ia meminta Winda untuk membereskan ruangan sebelum pergi.
"Langit berkali-kali menghubungi Tante lho." kata Tante Alena memberitahu Thalia sambil membuka pintu mobil.
"Oh ya, wah sudah nggak sabar rupanya dia mau main sama saya Tante." jawab Thalia dengan senyuman di bibirnya.
Main ya, saya yang pusing karena harus main juga sama 5 sosok lain. Kuatkan hatimu Thalia …, batinnya sendiri.
"Mungkin, tapi Tante bingung kenapa dia nyebut mau main juga sama 5 temannya. Apa Langit cerita sesuatu sama kamu Thalia?" tanya Tante Alena keheranan
Yup, dia memang punya 5 teman …,
"Ehm, nggak sih mungkin dia mau ngundang teman sekolahnya?"
"Langit nggak pernah punya teman, makanya Tante sedikit khawatir dengannya." Tante Alena seketika murung, ia betul-betul memikirkan masa depan Langit cucunya.
Thalia hanya bisa tersenyum dan mengusap lembut punggung tangan Tante Alena. Memberikan sedikit kekuatan untuk bersabar menghadapi ujian hidup. Tidak banyak kata yang diucapkan Tante Alena sepanjang jalan setelah percakapan itu. Thalia pun memahami kondisi Tante Alena.
Mereka tiba di kediaman Tante Alena, Langit tampak sudah menunggu kedatangannya. Wajahnya ceria sekali ketika mobil yang membawa Thalia dan neneknya itu mendekat. Langit segera berlari dan mendekati mobil.
Tante Alena tersenyum dan langsung memeluk Langit, sungguh pemandangan yang membuat Thalia sedih tapi juga bingung pada saat bersamaan. Sedih karena hati kecilnya ingin memiliki anak, bingung karena kelima sosok itu begitu lekat menempel pada Langit. Ia mual dan pusing. Panik melanda Thalia.
"Hai Tante Thalia, kami sudah menunggu Tante datang. Siap main Tante?" tanya Langit antusias. Ia meraih tangan Thalia dan menariknya masuk ke dalam rumah.
"Kami?" tanya Tante Alena pada Thalia
Thalia hanya bisa tersenyum. Ia mengikuti kemana Langit membawanya. Rupanya Langit ingin bermain Lego. Ia sudah membuat beberapa miniatur kendaraan dari Lego. Thalia tidak heran, dengan uang yang dimiliki Tante Alena dan Vina berapapun banyaknya Lego bisa dibelinya untuk Langit.
"Langit yang buat ini semua?" tanya Thalia.
"Bukan, mereka yang bikin. Langit cuma bantuin dikit." jawabnya dengan tenang.
Thalia duduk disebelah Langit. Kelima temannya ikut mendekat, membuat suhu sekitar mereka terasa dingin bagi Thalia. Mereka tersenyum pada Thalia, salah satu dari mereka meraih tangannya.
Wajahnya pucat sekali, bibirnya biru, sorot matanya kosong. Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Thalia dan berbisik,
Kami ingin pulang, Thalia …,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Wes tak enteni tutuge... Thor, hayooo ngerti pora...😛😀🤣
2023-06-03
1
Hades Riyadi
Udah suratan takdir Thalia mempunyai kelebihan untuk melihat, berbicara dan membaui mahkluk astral, untunglah dy seorang psikolog, paling tidak mentalnya lebih terlatih tinggal fisiknya ajaahh... yang perlu diperkuat dan kekuatan supranaturalnya perlu digali lebih dalam...😛😀💪👍👍👍
2023-06-03
1
Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman
pulangin thalll
2022-12-19
0