Pagi yang cerah setelah 2 minggu pertemuan terakhir Puspita dan Galih. Puspita lebih memfokuskan pada kuliahnya.
Penampilan yang lebih rapih, dengan hijab yang di kenakan oleh Puspita. Sehingga terlihat tampak lebih cantik dan anggun.
" Say, kita ngumpul bareng yuk? " Ajak Anggi.
" Maaf ya, Saya lagi malas untuk keluar rumah." Ucap Puspita sambil meraih Tas nya dan menjauh pergi meninggalkan Evi, Fatimah, Anggi dan Ida.
" Setelah hubungan nya berakhir secara singkat, dia jadi seperti itu." Ucap Fatimah.
" Memang nya Mas Galih kenapa sih bisa mau menerima perjodohan itu." ucap Evi.
" Nama nya juga orang di jodohkan nggak mau menolak perintah orang tua, itu nama nya berbakti." Ucap Fatimah.
*******
" Mau pulang? " Sapa Heru yang mengenakan seragam PDH ASN nya.
" Loh Kakak ada di kampus jam segini, bukan nya masih jam kerja? "
" Tadi Kakak sekalian lewat taruh tugas ke Dosen."
" Nanti sore nggak masuk? "
" Kayaknya nggak, soalnya ada rapat."
" Kalau begitu Saya permisi dulu kak." Ucap Puspita.
" Puspita."
" Ya Kak? "
" Kamu cantik pakai hijab."
" Makasih kak. "
" Puspita."
Puspita menoleh kembali arah Heru, dan Heru melangkah mendekati Puspita.
" Apakah kita bisa dekat seperti dulu lagi, walau kamu sebenarnya sudah punya kekasih." Puspita tersenyum ke arah Heru.
" Boleh lah Kak, kalau pun Saya sudah punya atau belum kita masih tetap bisa dekat. "
" Takut nya ada yang cemburu."
" Saya nggak punya pacar kak."
" Yang kemarin? "
" Sudah Saya buang ke laut."
Heru merasakan hati nya sangat bahagia, dan kesempatan kembali itu datang.
*******
Galih pun telah kembali bertugas, dimana setelah cuti selama 1 minggu lebih. Galih pun sebelum kembali ke mess dirinya memilih untuk singgah ke kontrakan nya.
Galih memasuki kamar nya, dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, saat dirinya menelungkup dan wajahnya dia tutupi dengan bantal tercium aroma yang sangat asing, dan dirinya seperti mengingat aroma yang wangi ini.
Galih pun duduk, dan mengingat - ingat sesuatu, dan mencium kembali bantal tersebut.
" Puspita??? "
Galih mencari sesuatu yang mungkin Puspita tinggal kan untuk dia, dengan menoleh kepala nya ke kanan - dan ke Kiri.
Saat melirik ke arah bantal terlihat beberapa lembar uang, dan mengangkat bantal tersebut, dan secarik kertas.
Teruntuk Kekasih sesaat
Mas, Saya kembali kan uang yang pernah Mas kasih kepada Saya.
Maaf Saya hanya bisa kembali kan separuhnya.
Galih meremas secarik kertas tersebut, dan memeluk bantal yang pernah di tiduri Puspita.
" Maaf kan Mas, maaf... maaf...!!! "
*******
Puspita kini lebih sering bersama Heru, dan dirinya pun ikut berpindah ke kelas Karyawan walau beda tingkat.
" Kak, masih ada jam kuliah?"
" Masih, habis isya satu lagi."
" Saya sudah nggak ada."
" Terus bagaimana, Mas antar pulang dulu ya."
" Nggak usah Mas, Saya tunggu saja ya."
" Kan lama."
" Nggak apa - apa, Saya tunggu."
" Yaudah, kalau mau tunggu di warung depan kampus saja. Kan warung di dalam sudah tutup."
" Puspita tunggu di warung depan kampus ya."
" Ini buat beli makanan, di samping nya ada nasi goreng nanti pesen 2 buat kakak sama kamu."
" Ok."
****
" Mang Nasi goreng satu."
Puspita menoleh saat mendengar suara yang sangat dirinya kenal, lalu memanggilnya.
" A ikbal."
Ikbal pun menoleh ke arah yang memanggilnya, lalu ikbal tersenyum dan mendekati Puspita.
" Sama siapa? "
" Sendiri tapi sedang nunggu teman masih ada jam kuliah."
" Kamu ambil kelas Karyawan? "
" Iya cari suasana baru, ya nggak selama nya tetap di kelas regular kok, lagi pengen aja."
" Lama baru lihat."
" Kangen ya? " Tanya Puspita sambil tersenyum.
" Kangen lah, bagaimana juga Aa kan pernah suka sama kamu." Jawab Ikbal.
" Terus sekarang bagaimana? "
" Sudah jangan katakan bagaimana, nanti ada yang marah."
" Saya sudah putus A, sekarang sedang menata hati. Terlalu sakit kita berpisah."
" Jadi kamu sendiri sekarang? "
" Iya."
" Nasi goreng nya sudah di pesan? " Tanya Heru datang menghampiri Puspita dan Ikbal.
" Sudah Kak, sedang di buat."
Ikbal lalu beranjak bangun dan lebih memilih menjauh dari Puspita dan Heru saat dua piring nasi goreng di antar ke meja.
" Kak, makan . " Ucap Puspita menawari pada Ikbal.
" Iya sama - sama, silahkan." Ucap Ikbal sambil tersenyum dan di balas oleh anggukkan Heru.
*******
" Apakah Puspita pernah menginap di kontrakan? "
" Iya dia kemari sebelum ke rumah kamu di Kota M. "
" Dia kembalikan uang yang Saya kasih untuk membeli pakaian."
" Setelah pulang dari sana, dia minta Saya untuk antar kembali ke kontrakan. Saya nggak tahu apa yang dia lakukan di kamar kamu."
" Jujur, Saya ingin lepas dari ikatan ini, tapi bagaimana caranya."
" Kenapa kamu menuruti pernikahan terdaftar itu? "
" Kamu tahu kan saat itu hal tak terduga terjadi, siapa Rena, dia itu kekasih saudara kembar saya Galuh. Saudara Saya kecelakaan bersama dia, di saat 5 hari lagi akan menikah. Galuh meninggal di tempat, saat tahu Galuh meninggal dunia Rena menjadi gila, dan saat dia melihat Saya, Rena sembuh dan selalu menganggap Saya ini Galuh. Kamu tahu Rena sedang hamil anak dari saudara kembar saya. Dan saat itu, keluarganya mendesak Saya untuk menikahi nya dengan memohon, begitu pun Ibu saya."
" Puspita belum tahu hal ini? "
" Dia nggak mau tahu alasan nya, seandainya Saya di ijinkan bertemu sama dia, Saya ingin berbicara sama Puspita. "
" Terus bagaimana dengan pernikahan yang sudah berjalan? "
" Saya tidak bisa mencintai Rena, Saya juga tidak melakukan layaknya suami istri."
" Kamu pikir lagi, sekarang Rena istri kamu, tanggung jawab kamu, bagaimana juga Rena istri kamu dan pernikahan kamu pun secara hukum militer pun terdaftar. "
" Saya sudah menjelaskan kalau Saya Galih bukan Galuh, sampai buku nikah yang sudah jelas nama nya juga, Rena nggak percaya kalau Saya itu aneh saat setelah kecelakaan. "
" Kamu berusaha Rena untuk bisa sembuh, dan membuat Rena akan sadar sendiri dari sakit nya. "
" Pernikahan yang aneh, tapi anak yang di kandung Rena juga butuh sosok Ayah, bagaimana Saya bisa lepas mungkin kejiwaannya akan menggangu kandungan nya juga, disini Saya harus pelan - pelan."
*******
" Puspita ada teman kamu? " Panggil Tante Tini.
" Siapa? " Tanya Puspita.
" Kamu lihat saja sendiri." Jawab Tante Tini.
Puspita pun berjalan ke arah ruang tamu, dan terlihat orang yang selama ini mencintai dirinya duduk di sofa.
" Loh kok nggak kasih kabar dulu kalau mau kesini? "
" Sengaja bikin kejutan."
" Puspita bikin minuman dulu ya." Ucap Puspita yang beranjak dari duduk nya, namun tangan nya di tahan.
" Puspita mau kan kedua kali nya Saya menyatakan cinta sama kamu, mau kan untuk perasaan Saya saat ini kamu terima."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ciripah Mei
cinta segi empat siapakah nnti jodoh puspita
2022-06-09
1
Grafity_ky
tu kan, bukan maksud bang galih seperti itu,puspita gak mau dengar dlu penjelasan,puspita jangan dlu terima,ada mas galih masih menanti,😁sem0ga puspita tau kebenaran ceritanya,lanjut kak
2021-12-30
1
mommyanis
waduh othor....cerita cinta segi empatx ini emang bnr2 pengalaman nyata???? kasian mas Galih,hrs menanggung beban berat sendiri.ntah knp di setiap cerita novel ttg prajurit,mereka sll hrs berkorban perasaan ttg hati mereka?????apakah Puspa d cerita ini org yg bnr2 d dunia nyata thor?????namax kok sm dg othor????🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2021-12-29
2