" Puspita. " Heru langsung duduk menghampiri Puspita yang sedang duduk bersama teman - teman nya.
" Kak Heru." Ucap Puspita.
" Ini buku yang kamu cari."
" Terima kasih, Saya pinjam dulu ya kak."
" Nggak usah buat kamu saja, tadi malam Saya cari untung nya ada semua."
" Alhamdulilah, akhirnya Saya nggak usah photo copy. "
" Kalau ada yang di butuhkan tinggal bilang saja. "
" Terima kasih kak."
" Eh, kalian gimana sama mata kuliahnya ada yang susah nggak? "
" Aljabar vektor Kak, kita semua tahu kalau sudah main sama angka." Ucap Fatimah.
" Semua tugas tak serahin sama Puspita lah. " Ucap Anggi.
" Loh kok Puspita semua, enak dong jadi kalian nggak mikir." Ucap Heru sedikit kecewa dengan sahabat Puspita.
" Mereka mah nggak bakalan tahu itu benar atau nggak saat tahu saja nilai pas di terima dapat nya mengecewakan yang penting mengumpulkan tugas. " Ucap Puspita.
" Jangan gitu dong, kuliah yang benar, jangan asal ngerjain tugas tapi nggak tahu dari materi tersebut."
*****
" Mau pulang? " Tanya Heru.
" Iya Kak." Jawab Puspita.
" Rumah nya di mana ? "
" Pahlawan 1 ."
" Tinggal nyebrang saja dong."
" Iya deket, kalau Kak Heru di mana? "
" Kebon kelapa."
" Itu jauh banget."
" Lumayan 20 menit naik motor, lewatin empang. " Ucap Heru.
" Puspita, boleh Kakak antar? "
" Hah.. antar kemana? "
" Kakak antar pulang."
" Boleh, tapi deket loh cuman 500 meter dari sini."
" Ya nggak apa - apa, sekalian main. "
" Boleh."
Heru mengantar Puspita hingga sampai di rumah nya, terlihat rumah tampak sepi karena om dan Tante nya masih belum pulang Dinas.
" Kok sepi? "
" Belum pada pulang kak, jam 4 sore lebih baru pada pulang. "
" Oh.. pantesan sepi. "
Puspita pun masuk, dan Heru duduk di kursi di teras rumah. Lalu Puspita sudah berganti pakaian santai dengan celana pendek sebatas lutut dan t shirt yang memperlihatkan lekuk tubuh nya.
" Minum Kak, hanya ada minuman dingin."
" Terima kasih." Ucap Heru sambil meminum air dingin yang di suguhkan oleh Puspita.
" Ngomong - ngomong, Saya main ada yang marah nggak? "
" Siapa Kak yang marah? "
" Barang kali pacar kamu."
" Saya nggak punya pacar kak, diantara kita berlima jomblo ngenes itu saya sama Ida. "
" Masa sih? "
" Lah nggak percaya, memangnya kakak sendiri nggak ada yang cemburu main ke rumah saya."
" Siapa yang cemburu, nggak ada yang cemburu. Kalau pun ada yang kakak sukai langsung tak ajak nikah. "
" Masa kak, mau dong di ajak nikah."
Puspita dan Heru pun tertawa bersama, hingga obrolan yang tidak menentu arah membuat kedua nya lupa waktu.
******
Dreeeetttt.. dreeeetttt...
Puspita melihat di layar ponsel Galih menelepon, dan Puspita pun menekan tombol warna hijau.
" Malam puspita." Sapa Galih dari seberang.
" Malam Mas, lagi ngapain? "
" Lagi duduk nih di Pos. Mas pengen ngobrol saja sama Kamu."
" Saya lagi di kamar Mas, bete pengen keluar malam nggak ada teman nya. "
" Yaudah Mas temanin nih sambil telepon - telepon an."
" Mas kapan main ke IM lagi? "
" Kapan ya, kalau nggak sibuk deh nanti main."
" Mas Nugi suka pulang tuh kesini."
" Ya dia kan demi ketemu sama Fatimah rela capek di jalan."
" Mas, nggak punya pacar apa telepon saya."
" Nggak punya, emang ada yang mau sama Mas, Tentara suka Dinas jauh, jarang ketemu, LDR an terus."
" Yang penting asal percaya Mas, kalau saling percaya insya Allah lancar sampai pelaminan."
" Puspita mau punya pacar Tentara? " Tanya Galih mencoba memancing Puspita.
" Siapa yang nggak mau punya pacar Tentara, kan keren itu. "Jawab Puspita.
" Berati mau dong jadi pacar Mas? " Ucap Galih dari seberang.
" Hahahaha... nggak enak banget nembak lewat telepon."
" Awas ya Mas kesana nanti, jawaban nya harus sesuai yang seperti tadi."
" Tak tunggu ya. "
Puspita dan Galih tertawa , hingga lupa waktu sampai ponsel terasa sangat panas di telinga.
******
" kenapa tuh Fatimah? " Tanya Fatimah.
" Biasa pacar over protective nya." Jawab Evi.
" Kamu bikin ulah ya Fat? " Tanya Puspita.
" Fatimah kan selingkuh sama Ari. " ucap Anggi.
" What, Ari teman satu kelas kita? " Ucap Puspita kaget.
" Iya Sapa lagi." ucap Anggi.
" Bisa tahu nya? "
" Nugi gitu loh. " Ucap Evi.
" Makan nya jadi cewek jangan sama yang ini mau, sama yang itu mau. Sudah tahu Mas Nugi itu bagai CCTV berjalan." Ucap Ida.
" Tuh denger nggak kata Ida." Ucap Puspita.
Dreeettt... dreeettt...
Puspita mengambil ponsel nya dan melihat yang menelepon adalah Ikbal, Polisi yang sempat bertukar nomer ponsel baru Menghubunginya.
" Halo Aa apa kabar? " Sapa Puspita.
Dan seketika ke 4 sahabat nya melirik ke arah Puspita yang sedang menerima telepon.
" Kabar baik Neng, masih di kampus? " Ucap nya dari seberang.
" Iya Aa masih di kampus, Aa lagi di Polres atau lagi lepas? "
" Aa lepas, Puspita boleh nggak Aa jemput nanti? "
" Jemput pulang kuliah? "
" Iya."
" Rumah Saya kan deket Aa. "
" Nggak apa - apa, sekalian main. "
" Boleh sih, nanti jemput jam 12 siang."
" Siap."
Puspita pun memasukan ponsel nya ke dalam Tas, dan ke 4 sahabat nya langsung menatap penuh pertanyaan.
" Kenapa pada lihat seperti itu? "
" Sejak kapan dekat sama cowok? " Tanya Fatimah.
" Cowok yang mana? " Jawab Puspita kembali bertanya.
" Jelas kan, seperti nya kamu sedang dekat sama cowok." Ucap Anggi.
" Ya, akhir - akhir ini yang dekat hanya kak Heru, Mas Galih sama Aa Ikbal."
" Cieeeee... 3 cowok sekaligus." Ledek Fatimah.
" Kita taruhan siapa yang jadi pacar Puspita." Ucap Evi.
" Ih... teman kali. "
" Sekarang teman, besok pacar." Ledek Fatimah.
" Ih... sekarang ya, Saya nggak mau ke geer an, Saya nggak mau kayak sama Si Aa Awan, lebih baik biasa saja. Kita dekat belum tentu pacar an, Saya nggak mau mencintai sepihak lagi, nggak enak kalau cinta bertepuk sebelah tangan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
mommyanis
bagi2 lah buat readers,jgn buat puspita semua thor !!!!?????😁😁😁😁
2021-12-24
3
Grafity_ky
puspita ada hati buat pak tentara z ia😁lanjut kak
2021-12-23
2
Widya
kok q lbih suka sama galih za
2021-12-23
1