Puspita berdiri mematung, saat tangan kekar itu, masih memegang pergelangan tangan nya. kedua tatapan mata yang saling beradu pandang di antara kedua nya.
" Mau kah yang kedua kali nya menerima Cinta saya? " Tanya Ikbal.
Puspita diam, seakan tak percaya, disisi lain Heru dengan sikapnya yang memberikan kode bahwa dia dekat dengan sikap lebihnya namun tanpa ikatan yang jelas. Sedangkan di depan mata menyatakan untuk kedua kalinya.
" Bagaimana? " Tanya Ikbal kembali.
" Sa - saya." Jawab Puspita menggantung.
" Saya akan tunggu lagi jawaban nya."
" Saya mau jadi Pacar A Ikbal."
Ikbal tersenyum, dan langsung menarik tangan Puspita hingga jatuh ke sofa duduk berdampingan dengan Ikbal.
" Benar nih? "
Puspita menganggukkan kepala nya, sambil tersenyum ke arah Ikbal.
" Alhamdulilah, terima kasih sayang." Ucap Ikbal yang masih menggenggam tangan Puspita.
" Kita sekarang resmi kan pacaran? " Ucap Puspita.
" Ya.. kita pacaran."
***
Heru datang ke rumah Puspita saat setelah pulang Dinas, terlihat Puspita sedang bersantai di teras rumah nya.
" Assalamualaikum." Sapa Heru.
" Walaikumsalam." Balas Puspita.
" Baru pulang kantor? " Tanya Puspita.
" Iya, kakak langsung mampir kesini. " Jawab Heru.
" Jalan yuk, kakak pengen jalan sore sama kamu." Ucap Kembali Heru.
" Kakak saja, belum ganti masih pakai seragam."
" Ya pulang, kakak sengaja jemput kamu dulu terus nanti ke rumah kakak, habis maghrib kita jalan nantinya."
" Mau ngajak kemana sih? "
" Jalan saja, mentok nya kita duduk di Alun - alun."
" Boleh, tapi saya mandi dulu ya."
" Kakak tunggu."
****
Puspita dan Heru telah sampai di rumah Heru, Puspita di sambut oleh kedua orang tua Heru. Kali pertama Puspita datang ke rumah Heru, namun kedua orang tua nya seakan sudah kenal dengan dirinya.
" Kamu ternyata cantik." Ucap Ibu Imah.
" Heru pintar ya bu memilih calon istri." Ucap Pak Hadi.
Uhuk... uhuk... uhuk..
Puspita sangat terkejut saat mendengar ucapan kedua orang tua Heru.
" Minum dulu." Ucap Ibu Imah. Dan lalu Puspita pun minum yang telah di sediakan oleh Ibu Imah.
" Nak, Heru sering cerita tentang kamu loh. Heru itu sayang sekali sama kamu. Bahkan ada rencana melamar kamu, kami nanti kapan - kapan ingin bersilahturahmi sama orang tua kamu."
Puspita hanya tersenyum, dan hati nya tak menyangka diam nya Heru tanpa ungkapan Cinta di balik semuanya dia sangat mencintai nya, dan begitu Puspita namun ragu karena tidak ada kepastian hingga memilih sesuatu yang sudah pasti.
******
" Malam nya terang, bintang - bintang berkelap kelip." Ucap Heru sambil memandang ke atas langit.
" Kak." Heru menoleh ke arah Puspita.
" Kenapa Kakak nggak pernah mengatakan kalau Kakak itu sayang sama saya, kakak ingin hubungan yang lebih serius. Kenapa selama ini hanya dengan sikap kakak ungkapan."
" Apa itu perlu? "
" Perlu Kak, saya juga nggak mau di gantung."
" Kakak sayang sama kamu, kakak Cinta sama kamu sejak kita dekat kembali."
" Kenapa baru sekarang Kakak katakan, kenapa nggak dari dulu? "
" Kamu kan sudah tahu, kalau Kakak suka sama kamu."
" Tapi tanpa ucapan berarti menggantung."
" Sekarang kan sudah jelas, kamu itu sekarang milik Kakak."
" Terlambat Kak, saya sudah menerima orang lain."
Heru menoleh ke arah Puspita, tatapan kekecewaan sangat jelas di matanya.
" Siapa lelaki itu? "
" Ikbal, A Ikbal Polisi yang pernah bertemu di kedai nasi goreng depan kampus."
" Oh, maaf."
" Kenapa hanya Maaf? "
" Terus Kakak harus bilang marah? "
" Berarti Kakak nggak serius."
" Kakak serius sama kamu, tapi inilah cara Kakak mengungkapkan isi hati Kakak. Terus kakak harus bagaimana, merebut kamu. Sedangkan di mata kamu katanya di gantung, jadi nggak ada hak kan Kakak marah."
" Kakak ikhlas begitu saja? "
" Kakak ikhlas, terus harus bagaimana."
" Saya nggak ngerti, hati kakak terbuat dari apa."
" Maaf kan Kakak, mungkin kita nggak berjodoh. Kita mungkin di ditakdirkan hanya sebagai sahabat."
" Maaf kan saya kak, karena saya hanya ingin suatu hubungan yang sangat jelas, bukan hubungan saya berharap kakak menyatakan perasaan Kakak, dan Kakak sudah menyatakan hanya lewat sikap. Maaf saya tidak bisa menerima ini semua, suatu kejelasan yang pasti itu sangat penting."
*****
Heru bersandar di kepala ranjang, sambil memandang photo dirinya dan Puspita. Ada rasa kecewa namun dirinya merasa bahwa dirinya yang salah karena tanpa kejelasan.
" Kakak sayang sama kamu, kakak Cinta sama kamu saat pertama melihat kamu, kakak sudah jatuh Cinta sama kamu."
Heru menatap ponselnya, tak ada satu pesan yang di kirim kan oleh Puspita, walau ucapan selamat malam.
" Kedua kali nya, saya tidak bisa mendapatkan kamu."
*****
" Salah kakak, kenapa nggak dari dulu menyatakan nya. Saya juga mencintai Kakak, tapi apa, takut bertepuk sebelah tangan kembali. Dan di depan mata sudah ada kejelasan, Saya nggak bisa menolak nya, karena dia menyatakan kembali untuk kedua kalinya. "
Puspita pun memasukan photo dirinya dan Heru di dalam sebuah laci meja hiasnya.
*****
Ikbal memakaikan helm nya ke kepala Puspita, saat menjemputnya ke kampus. Dan pemandangan tersebut di saksikan oleh Anggi, Evil, Ida, dan Fatimah.
" Itu A Ikbal bukan? " Tanya Anggi.
" Benar itu A Ikbal." Jawab Fatimah.
" Pacaran mereka sekarang? " Ucap Evi.
" Sempurna." Ucap Ida.
***
Puspita memeluk tubuh Ikbal dari belakang, berjalan - Jalan dengan berboncengan motor.
" Yank, Mau kemana nih? " Tanya Ikbal.
" Hmmm.. terserah Aa deh." Jawab puspita.
" Kita duduk di taman dekat kanal saja." Motor pun melaju sangat sedang menuju ke kanal.
****
Puspita pun menyuapi Ikbal saat berada duduk di taman dekat Kanal, sambil Ikbal memegang ponselnya memantau info.
" A, nggak Mau makan? " Tanya Puspita.
" Nanti saja malam." Jawab Ikbal.
" Sekarang saja, nanti sakit makan di tunda - tunda nanti terus."
" Aa masih Kenyang yank."
" Nanti malam piket atau lepas? "
" Piket, memang kenapa? "
" Ya nggak apa - apa, nanya saja."
" Besok Aa lepas, nanti antar jemput."
" Asik..!! " Ucap Puspita sambil memeluk lengan Ikbal.
" Senang Ya besok di antar jemput pacar? "
" Ya senang lah, kapan lagi bisa kayak gini."
*****
Galih pun baru pulang Dinas, dia memutuskan pulang ke kontrakan nya. Saat dirinya mendapatkan kabar bahwa Rena ada di kontrakan nya.
" Mas Galuh." Sapa Rena.
" Sama siapa? " Tanya Galih data.
" Sendirian, Mas mulai sekarang Saya ikut kamu."
" Iya."
Galih memasuki rumah nya, dan berjalan menuju ke arah kamar dengan di ikuti oleh Rena.
" Mas, kamu senang kan Saya kemari? "
" Iya. "
" Mulai sekarang, Saya akan ikut kemana saja Mas tugas nanti."
" Iya."
Rena memandang kesal ke arah Galih, dengan pertanyaan nya hanya jawab satu kata.
" Mas...!!! " Bentak Rena.
Galih menoleh ke arah Rena, dan melihat Rena dengan tatapan yang sangat tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ciripah Mei
cerita Puspita jd inget sy dulu waktu muda
2022-06-09
1
Lalu
kayak piala bergili aja puspitanya
2022-03-21
3
Nona Cherry Jo
aku sampai nangis lho thoor 😭
2022-01-13
1