🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Harapan yang selama ini ku bawa, ternyata adalah harapan semu.
Sejuta cinta yang ku punya, kuberikan padamu hanya sebatas seperti kapas , yang hinggap dan langsung tertiup angin.
Takdir tak berpihak pada kita, hanya sekilas cinta itu datang, namun entah itu adalah cinta seperti apa.
Disini ku kan pergi, meninggalkan harapan palsu, harapan yang manis namun beracun dengan rasa yang mematikan seumur hidup.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Puspita pun turun dari ojeg yang membawanya sampai depan Batalyon, dirinya berjalan menuju pintu gerbang yang di jaga oleh Tentara yang berada di Pos.
" Permisi Pak. " Sapa Puspita.
" Ada yang bisa saya bantu? " Jawab seorang Tentara yang berjaga di pos.
" Bisa saya bertemu dengan Mas Galih? "
" Maaf dengan siapa ya? "
" Saya pacar nya? "
Seorang Tentara tersebut lalu berbincang pada salah satu teman nya, seolah ada sesuatu yang sedang terjadi.
" Maaf, sebelum nya sudah buat janji atau ada sesuatu yang ingin di sampaikan untuk Pak Galih. "
" Saya, datang jauh - jauh dari IM Pak, saya ada perlu. "
" Seperti nya Pak Galih belum pulang, kemungkinan minggu depan soalnya dia sedang cuti."
" Bisa kasih tahu alamatnya? "
" Jauh Mba, di kota M. Naik kereta dari sini."
" Nggak apa - apa Pak, saya ada perlu saja . Karena ini sangat penting."
Lalu datang Nugi dengan mobil Dinasnya, turun menghampiri Puspita.
" Puspita, kamu dari tadi? " Sapa Nugi.
" Belum lama sih Mas. " Ucap Puspita.
"Bang kenal sama dia? " Tanya teman Nugi.
" Kenal, dia pacar nya Galih. "Jawab Nugi.
" Mantannya."
Nugi langsung memelototi teman nya, dan tersenyum ke arah Puspita. Sedangkan Puspita sudah merasakan ada hal yang tak enak, sejak datang.
" Masuk yuk, Mas ingin ngobrol sama kamu."
Puspita pun memasuki mobil Dinas yang di kendarai oleh Nugi, menuju ke parkiran luas.
" Kamu nekat kemari, datang jauh - jauh hanya demi Galih."
" Saya ingin kejelasan Mas, Saya nggak mau di gantung. Dia janji akan melamar saya di hari ulang tahun nyatanya dia nggak datang. Ponsel sampai sekarang tak aktif, dan sekali aktif di non aktif kan."
" Lebih baik kamu lupakan Galih, cari pria yang lebih baik dari Galih ."
" Memang nya Mas Galih kenapa? "
" Terlalu sakit kalau di ceritakan."
" Saya ingin, mendengar dari mulutnya langsung, Saya ingin melihat nya walau terakhir kali nya. "
" Tapi Galih nggak ada disini, dia minggu depan baru pulang."
" Saya akan datang ke rumahnya."
" Jangan nekat kamu, nggak pantas seorang perempuan mengejar laki - laki, yang sudah nggak pantas untuk kamu."
" Saya hanya ingin mendengar saja dari mulutnya langsung."
" Jangan membantah apa yang di katakan sama Mas."
" Apa Saya harus bikin tenda di area Batalyon? "
" Kamu memang benar - benar Puspita, Mas hanya nggak ingin kamu semakin sakit."
" Sekarang saja sudah sakit."
" Terus apa yang ingin kamu lakukan saat bertemu dengan nya. "
" Hanya penjelasan."
" Mas antar kamu kesana, besok kita pergi. Kamu sekarang Mas kasih tempat tinggal di kontrakan Galih."
" Mas Galih tinggal di kontrakan,nggak di Mess."
" Galih sewa rumah kontrakan kalau buat keluarga nya datang, atau kadang kalau libur dia habiskan di kontrakan, dengan main game, nonton tv kadang santai."
*****
Puspita memandang rumah kecil yang hanya terdapat satu kamar tidur, terlihat photo Galih yang terpajang di atas nakas.
" Kamu menginap semalam disini, di kulkas banyak makanan, mie rebus juga ada. "
" Mas kok punya kunci rumahnya? "
" Mas juga kadang santai disini, yaudah Mas pergi dulu."
Setelah Nugi pergi, Puspita pun mengunci pintu rumah dari dalam. Dan berjalan menuju ke kamar Galih, terlihat seragam Dinas PDH nya menggantung di atas kapstok.
Puspita memegang seragam yang menggantung dan mengambilnya lalu membawa nya ke atas tempat tidur dengan memeluk erat.
" Mas kamu kenapa tega menyakiti hati Saya."
Air mata pun jatuh hingga membasahi seragam milik Galih, Puspita pun mencium seragam nya yang masih tercium aroma perfume yang menempel di seragam nya.
******
Pagi hari Nugi dan Puspita sudah berada di stasiun, mereka menggunakan kereta api keberangkatan pertama.
" Mas Galih sudah tahu kita akan kesana? "
" Kalau kasih tahu bukan kejutan lah."
" Mas sudah berapa kali main ke rumah Mas Galih? "
" Dia teman satu angkatan di Akmil, pernah saat dapat IB Mas main ke rumah nya."
" Jadi sahabatan ya sejak dulu."
" Ya begitu, dia orang nya suka cerita apa saja sama Mas, dia itu terlalu baik, tapi sekali keras dia akan keras sekali."
" Kalau boleh tahu, Mas Galih punya mantan?"
" Hanya satu, tapi meninggal dunia saat satu minggu akan menikah. Sudah 2 tahun di tinggal sama calon istrinya. "
******
Kereta pun sampai di Kota M, Puspita dan Nugi berjalan ke arah parkiran. Dan menuju ke sebuah angkutan umum.
" Kita naik angkot, nanti sampai sana kita naik ojeg, masuk perkampungan lewati kebun Teh."
" Rumah nya sekitar kebun teh ya Mas? "
" Iya, kebun teh nya milik Almarhum Bapaknya yang di kelola sekarang sama Ibu nya Galih."
Sepanjang perjalanan Puspita hanya memejamkan matanya, karena rasa kantuk yang sangat luar biasa. Saat berada di dalam Kamar, mata tak bisa memejamkan matanya.
******
" Jangan di ratapi terus nasib kamu, ini sudah jalan takdir kamu, untuk meneruskan. Jangan membuat kecewa, selalu bersikaplah seperti biasa."
" Hati ini menangis, mungkin disana juga sedang menangis. Lelaki seperti Saya, sekarang di mata nya adalah pria yang sudah membuat luka yang sangat dalam."
" Lupakan dia, kamu harus terima segalanya, hanya kamu yang bisa menolong masalah ini."
" Saya mencintai nya bu, Saya masih berharap bisa menaklukkan hati nya untuk kembali."
" Ingat sekarang nak, Ibu tidak mau terjadi masalah besar. "
******
Puspita pun turun dari ojeg motor nya bersama dengan Nugi, dan lalu Nugi berjalan ke sesuatu tempat menuruni anak tangga yang mengarah ke sebuah perkampungan.
" Rumah nya disini Mas? " Tanya Puspita.
" Bukan, rumah nya di atas, masih naik. Jalan sekitar 500 meter an."
" Terus kita mau kemana? "
" Kamu tunggu di rumah panggung itu ya, yang menghadap ke kebun teh, kamu nikmati saja pemandangan kebun teh nya ."
Puspita pun menuruti apa kata Nugi, setelah Nugi berbincang pada seorang lelaki tua lalu membuka kan pintu rumah panggung tersebut.
" Kamu tunggu disini, Mas keluar sebentar, dan ingat jangan sampai kamu keluar dari sini."
" Iya deh Mas, saya nunggu disini."
Nugi pun pergi meninggalkan Puspita yang berada di sebuah rumah panggung.
*****
" Temui dia, kasih an dia jauh - jauh hanya ingin bertemu sama kamu. Saya nggak berani cerita, kamu jelas kan saja sendiri."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nurmila Karyadi
galih nikah nh
2022-06-20
1
Syifa Nuraini
lanjut dong up lgi...
2021-12-29
1
Maya Puspita
lanjut thor penasaran galihnya kenapa
2021-12-29
1