" A Ikbal. " Sapa Puspita saat melihat sosok Ikbal yang sedang bersama teman nya di sebuah cafe yang sama.
" Sama siapa? " Tanya Ikbal
" Kenalin Aa, ini Mas Galih." Jawab Puspita.
Ikbal dan Galih pun bersalaman dan saling melempar senyuman, namun di balik senyuman mereka, penuh senyuman tanda tanya.
" Kalau begitu, Aa kesana dulu ya." Ucap Ikbal.
" Iya Aa. "
Ikbal pun duduk di seberang Puspita, sesekali Ikbal melirik ke arah Puspita, dan di ketahui oleh Galih.
" Dia siapa? "
" Oh tadi A Ikbal, dia Polisi."
" Teman? "
" Iya, teman di kenalin sama Fatimah. Dia teman nya Kakak nya Fatimah. "
" Dekat ya sama Dia? "
" Kayak saya sama Mas saja."
" Oh gitu ya."
" Dia orang nya asik, kost dekat sama rumah Saya, tapi beda jalan. Lumayan 700 meteran lah sama kontrakannya."
Galih hanya diam dan terus memakan batagornya, dan pernah berhenti Ikbal menatap ke arah Puspita.
" Apakah pacar Puspita, kalau benar pacar Puspita Saya terlambat." Ucap Ikbal dalam hati nya.
****
Puspita dan Galih duduk di tribun sports Center, dimana banyak orang yang duduk berpasangan bahkan bersama keluarga. Karena di setiap sore sampai malam terdapat warung tenda yang berjejer di depan sports Center.
" Kamu sering nongkrong disini ya? "
" Sama Sahabat - Sahabat Saya Mas, kita suka duduk disini berbagi cerita, tertawa bahkan bernyanyi. "
" Puspita, boleh nggak kalau Mas jujur? "
Puspita menoleh ke arah Galih, sedangkan Galih menatap lurus ke depan.
" Mau jujur apa?"
" Mas, ingin mewujudkan tantangan yang kemarin lewat telepon."
" Apa sih, Saya lupa."
" Katanya ingin punya pacar Tentara. "
Puspita menatap ke arah Galih dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Kapan ya, bilang nya. "
" Waktu di telepon, katanya asal saling percaya insya Allah sampai ke pelaminan."
" Oh.. yang itu, terus masalahnya dimana? "
" Puspita, Mas datang jauh - jauh kemarin hanya ingin mengungkapkan isi hati Mas, jujur pertama ketemu Mas sudah jatuh cinta sama Kamu, apakah Mau jadi pacar Mas? "
Puspita hanya diam, dan tersenyum ke arah Galih, dan Galih menatap ke arah Puspita seakan memohon sebuah jawaban.
" Bagaimana terima tidak? "
" Ehm.. harus sekarang ya? "
" Nggak juga sih, nggak sekarang juga nggak apa - apa."
" Boleh minta waktu."
" Boleh, Mas akan tunggu."
" Apapun jawaban nya."
" Iya. "
****
Puspita pun masuk berjalan ke dalam halaman rumah nya, setelah Galih mengantarnya pulang. Namun saat akan masuk, sebuah motor berhenti tepat depan rumah.
" Aa Ikbal. " Ucap Puspita lalu kembali berjalan ke arah.
" Ada apa A, malam - malam kesini? " Tanya Puspita.
" Puspita, Aa cuman Mau bilang kalau Aa suka sama Puspita. Mau nggak jadi pacar Aa."
Puspita membelakkan matanya, dirinya tak percaya hanya beda menit dua pria menyatakan cinta padanya. Padahal pertemuan hanya di hitung jari, lain nya hanya lewat sebatas SMS.
" Aa sadar, nggak lagi mabok kan? "
" Aa sadar, saat ini jujur mengatakan dari hati yang terdalam."
" Apakah nggak terlalu cepat, kita Saja kan belum kenal terlalu jauh."
" Kalau boleh tahu, yang tadi siapa saat bertemu di cafe? "
" Oh, dia teman. Teman pacarnya Fatimah."
" Tentara? "
" Iya, Tentara."
" Bagaimana terima atau nggak? "
Saat ini hati Puspita sangat bingung, dengan perasaan dua cowok yang menyatakan cinta nya.
" Aa bisa minta waktu nggak, nggak jawab sekarang? "
" Baik, Aa tunggu jawaban nya."
" Apapun itu jawabannya."
" Iya, yang penting Puspita sudah tahu isi hati Aa."
" Maaf Ya A Ikbal, jawaban nya nanti kalau Puspita sudah siap. "
" Baik Aa tunggu."
*******
Puspita sudah mengenakan gaun sebatas lutut dengan sandal ber hak tinggi 5 cm, dan rambut di kucir kuda. Sedangkan di luar Ari sudah siap mengantar Puspita untuk hadir di pesta pernikahan Awan.
" Tante, Om, Saya pamit dulu Mau kondangan."
" Hati - hati." Ucap Tante Tini sambil Puspita mencium punggung tangan nya dan punggung tangan Om Waluyo.
" Assalamualaikum." Ucap Puspita berpamitan.
" Walaikumsalam." Balas Tante Tini dan Om Waluyo.
" berangkat yuk." Ucap Puspita pada Ari.
" Yuk." Ucap Ari sambil menuju ke arah Mobil nya.
" Ari, nanti kita jalan nya pegangan ya pas naik ke atas pelaminan."
" Ok siap nyonya, sandiwara kita mulai."
******
" Saya tadi malam nembak Puspita." Ucap Galih Pada Nugi.
" Serius, terus di terima? "
" Ya belum jawabannya katanya nanti."
" Jangan kelamaan bilangin sama Puspita."
" Saya sampai nggak bisa tidur, memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan sama saya."
******
" Jadi Aa sudah nembak Puspita, terus di terima? " Tanya Fatimah.
" Ya belum neng, katanya tunggu jawaban nya." Jawab Ikbal.
" Ih... Puspita gimana sih, tinggal bilang iya Saya susah."
" Kemarin Aa ketemu dia sama cowok katanya Tentara teman pacar kamu neng."
" Oh Mas Galih, iya dia teman Mas Nugi."
" Kayaknya itu cowok suka sama Puspita."
******
Puspita menggandeng tangan Ari, saat berjalan menuju ke panggung pelaminan. Dan terlihat Awan bersama istrinya tengah berphoto.
Awan mengehentikan kegiatan berphoto nya, saat melihat Puspita datang menghampirinya.
" Selamat ya A, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan Warohmah." Ucap Puspita sambil bersalaman dengan Awan.
" Terima kasih sudah hadir, di pernikahan Aa."
" Kenalkan A, ini pacar Puspita." Ucap Puspita mengenalkan Ari Pada Awan lalu bersalaman.
" Semoga cepat menyusul."
" Amin. " Ucap Puspita sambil menyalami istri Awan .
Puspita langsung menarik tangan Awan keluar, dan menuju masuk kedalam Mobil milik Ari.
" Kok masuk sih, nggak makan dulu."
" Makan di luar Saja, Saya nggak tahan pengen nangis." Puspita meneteskan air matanya hingga terisak di dalam mobil .
" Sudah jangan nangis, ngapain menangisi suami orang."
" Terus kamu sendiri bagaimana, kamu juga kan hanya seorang selingkuhan, apa pantas menangisi pacar orang? "
" Saya sangat mencitai dia , walau Saya nggak mungkin memilikinya."
" Sampai kapan kamu akan bertahan seperti ini, sedangkan Mas Nugi juga tahu kamu itu selingkuhan Fatimah. Hati - hati kamu sama dia, apa Saja bisa dia lakukan."
******
" Cieeee... yang di tembak." Sindir Fatimah.
" Ada yang punya pacar nih, berarti tinggal Ida yang jomblo." Ucap Evi.
" Kita harus rayakan." Ucap Anggi.
" Biarin nanti juga tahu - tahu nikah duluan itu saya." Ucap Ida.
" Saya galau."
" Why..? " Ucap Evi.
" Dua cowok nembak Saya sekaligus, di hari yang sama hanya beda menit Saja."
" What...!!! " Ucap Fatimah, Evi, Anggi dan Ida.
" Mas Galih dan A Ikbal."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Lia Shechibie'slove
Hayooooo pilih yg mana bapak polisi, bapak tentara atau Heru yg kepalanya GK bisa Diem kyak org ayanan😂😂😂
2022-10-25
1
Ciripah Mei
Puspita shalat istikharah minta petunjuk sm allah
2022-06-09
1
Grafity_ky
pilih lh yg sesuai hati nurani mu puspita,😁lanjut kak
2021-12-25
1