" Jadi pilih siapa? " Tanya Anggi.
" Saya bingung, mereka terlalu sempurna." Jawab Puspita.
" Dua Abdi Negara nembak Kamu dalam satu hari." Ucap Evi.
" Masalahnya terlalu cepat mereka mengungkapkan nya, dan entah perasaan saya bingung." Ucap Puspita.
" Coba deh Kamu pikir lagi, sekarang kan ada 3 cowok sedang dekat sama Kamu. Pasti ada lah rasa, nggak mungkin nggak ada." Ucap Fatimah.
" Saya takut bertepuk sebelah tangan."
' Takut bagaimana kenyataan sudah ada Yang nembak, tinggal Kak Heru Saja bagaimana."
" Kalau Kak Heru, Saya bingung dia seperti Aa Awan, tapi saya takut berharap banyak."
" Seperti nya dia sama Saja, kenapa Kamu nggak coba tanya kan Saja sama dia." Ucap Fatimah.
" Saya tanya gitu, nggak bakalan ngaku lah."
" Iya lah, Nggak bakalan ngaku." Ucap Ida.
" Tapi kalau Kak Heru emang suka, Kamu pilih Yang mana?" Tanya Evi.
" Saya bingung akh."
" Kamu suka nya sama siapa? " Tanya Anggi.
" Selama ini Saya lebih suka..?? "
******
" Hai..!! " Heru menghampiri Puspita saat sedang duduk di kantin kampus.
" Kakak bawakan ini buat kamu." Heru memberikan sebuah cokelat untuk Puspita.
" Makasih Kak, ih ini coklat kesukaan saya."
" Syukur deh kalau kamu suka."
" Kak, ehmmm.. boleh nggak Saya tanya sesuatu sama Kakak."
" Tanya apa? "
" Ehm.. misal nih Kakak kan suka sama cewek, tapi cewek itu sudah ada Yang nembak malah 2 cowok lagi. Tapi si cewek masih bingung."
" Selagi belum janur kuning melengkung ya hajar lah."
" Kakak ada niat Mau mengutarakan nggak perasaan Kakak pada cewek itu."
" Ada niat tapi nanti."
" Kenapa? "
" Saat Yang tepat, saat Kakak sudah memiliki apa Yang menjadi masa depan Kakak. Kakak nggak Mau di saat belum punya apa - apa, Kakak nggak bisa memberikan sesuatu untuk kekasih nya Kakak, masa anak orang di ajak pacaran malah setiap jalan uangnya masih minta sama orang tua, kan lucu jadinya."
" Seandainya, cewek itu malah menerima salah satu dari cowok Yang menyatakan perasaannya pada cewek itu bagaimana? "
" Mungkin belum jodoh, dan hanya di ditakdirkan sebagai Sahabat. "
" Kak Heru apakah setegar itu hatimu saat cinta kamu tak bersambut. "
******
Dreeettt... dreeettt....
Puspita pun membuka ponselnya dan ternyata yang menghubungi adalah Galih, entah mengapa tiba - tiba merasakan sangat berbeda.
" Halo... " Sapa Puspita.
" Assalamualaikum." Sapa Galih dari seberang.
" Walaikumsalam Mas." Balas Puspita.
" Lagi ngapain? " Tanya Galih.
" Ini Mas, baru Saja sampai rumah."
" Jawaban kemarin bagaimana? " Tanya Galih.
" Hmmm... kalau jawaban nya saat hari ulang tahun Saya bagaimana di bulan February saat bertepatan hari valentines. Itu hari ultah Saya Mas, saya harap Mas datang." Jawab Puspita.
" Insya Allah Mas datang."
" Jangan lupa nggak datang."
" 2 bulan lagi kan? "
" Iya, masih ada 60 hari lagi."
" Ehmmm... Puspita, boleh nggak Mas bilang sama kamu. Tapi Maaf, Mas mungkin bukan apa - apa kamu saat ini, tapi Mas berharap suatu saat kamu menerima Mas."
" Tunggu hari itu ya Mas, dimana jawaban nya, Mas siap kan apapun jawaban nya."
" Iya, Mas siap."
" Maaf Ya mas, kalau saya kasih jawaban yang sangat lama, karena ini masalah hati."
" Ya nggak apa - apa."
" Mas sudah makan? "
" Belum, mau kasih makan sama Mas."
" Kalau Mau Sini ke IM, nanti Puspita masakin buat Mas."
" Beneran, awas ya.. Mas tagih janjinya."
" Boleh, tak tunggu."
Puspita terus mengobrol dengan Galih, gelak tawa terdengar saat Puspita sedang berbicara dengan Galih.
******
" Mau berangkat kuliah? " Sapa Ikbal saat Puspita berjalan.
" Eh Aa Iya nih."
" Aa antar ya."
" Hmmm... boleh."
Puspita pun lalu berboncengan dengan Ikbal yang akan pergi Dinas dengan mengenakan seragam Polisi nya.
" Nanti siang Jam Istirahat makan siang bareng yuk." Ajak Ikbal.
" Boleh, nanti jemput seperti biasa."
" Siap nyonya." Ucap Ikbal sambil tersenyum.
Saat Puspita turun dari motor, Heru pun sampai dan berpapasan dengan Puspita Heru hanya tersenyum tanpa menyapa Puspita. Namun di balik senyuman nya terlihat di mata Puspita ada sedikit perbedaan.
" A Saya masuk dulu ya."
" Nanti jam 12 Aa jemput."
" Ok. "
Setelah Ikbal pergi, Puspita pun segara mengejar Heru yang masih ada di parkiran memarkirkan motor nya.
" Kak." Sapa Puspita.
' Eh.. Puspita. "
" Bareng yuk masuk ke dalam nya."
" Arah kita kan berlawanan."
" Nggak apa - apa lah."
******
" Gimana sudah ada jawaban? "
' Belum ada jawaban sama sekali, nunggu saat dia uang tahun katanya."
" Kapan ulang tahun nya."
" Katanya bulan February."
" Lama dong 2 bulan lagi."
" Ya tunggu Saja, jawaban nya apa."
' Tapi kamu siap apapun jawaban nya walau suatu saat mengecewakan. "
" Kalau dia jodoh ya nggak bakalan kemana."
******
" Guys, Saya duluan ya, sudah ada yang nungguin."
" Aa Ikbal? " Ucap Fatimah saat melihat Ikbal sudah ada di depan kampus.
" Iya, Saya Mau keluar sama dia."
' Jadi kamu pilih Ikbal? "
" Saya sedang memilih, hati mana yang akan Saya pilih. Dari kedekatan ini Saya akan tahu perasaan Saya pada siapa beratnya."
" Bila sudah memilih, apakah kamu akan kasih jawabannya? " Tanya Evi.
" Iya, Saya akan kasih jawaban segera bagi hatiku tak memiliki perasaan."
" Kami hanya mendoakan yang terbaik buat kamu."
Puspita pun lalu berjalan ke arah Ikbal, dan Ikbal pun memakaikan helm nya di kepala puspita.
" Makan di kost an Aa Mau? "
" Memang boleh? "
" Boleh lah, kan kita tidak ngapa - ngapain."
" Kita ke warung nasi padang Saja ya, nanti di makan siang di kost an." Ucap Ikbal.
" Ok."
****
" Sini biar Saya yang bereskan bekas makannya."
Puspita pun membersihkan bekas makan mereka berdua, mencuci sendok dan piring yang kotor.
Ikbal memandang wanita yang sangat dirinya cintai, tapi hati nya masih menunggu jawaban apa yang akan dia terima.
" Malam minggu ada acara?"
" Keluar sih kayaknya, Aa lepas nanti malam? "
" Nggak, ada Jadwal Patroli. "
' kirain lepas, bisa jalan bareng sama kita - kita."
" Mau kasih jawaban kapan sama Aa? "
" Sabar ya A, maaf kalau buat menunggu."
" Iya nggak apa - apa."
******
Acara kumpul bersama pun di tempat biasa sudah terasa sangat lengkap, Evi dengan Robi pacarnya, Fatimah dengan Ari, Anggi dengan Tio, sedangkan Puspita dan Ida tanpa pasangan .
Di taman depan sport center, mereka bercanda gurai dengan gelak tawa sambil menikmati Jajanan kaki lima.
" Fatimah." Sapa Nugi yang tiba - tiba datang.
" Eh Mas, Kok nggak bilang - bilang sih pulang."
" Kejutan, katanya hanya sama Sahabat kamu, ternyata ada cowok nya." Ucap Nugi dengan wajah yang sudah kesal.
"Ya cowok juga pacar nya anggi sama Evi."
Nugi melirik ke arah Ari, kedua tangan nya sudah dia kepalkan. Seakan tahu akan kemarahan Nugi, Puspita menarik tangan Ari untuk beranjak pergi.
" Kalian kan sudah ada pasangan nya, berarti Saya, Ari sama Ida mau pindah tempat."
Puspita menarik tangan Ari di ikuti oleh Ida dari belakang.
" Kenapa kamu tarik Saya kesini." Ari menghempaskan tangan Puspita.
" Kamu Mau jadi bahan adonan Mas Nugi, sadar kamu hanya selingkuhan."
" Tapi Saya cinta sama Fatimah. "
" Cinta yang tak akan pernah terbalas."
" Saya yakin suatu saat Fatimah memilih Saya, dari pada pacarnya yang over protective."
" Dengan cara, langkahi dulu mayat Mas Nugi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ciripah Mei
klw bingung jngn d pilih fokus aj kuliah siapa yg THN nggu km sampai lulus kuliah dia lh jodoh km
2022-06-09
1
dinda ariana
plih lah slah satunya antara plisi dan asn puspita,, klao mas galih si buat aku aja,,yg bju loreng love love love love bangat,,😍😍😍😍😍😍
2022-03-20
1
Retno Safitri
beneeeeerrr banged ....
2022-02-01
1